Istri Direktur Kemarilah - Bab 68 Suasana Hati Yang Baik

Bab 68 Suasana Hati Yang Baik

Dengan pemahamannya tentang tuan muda, dia pasti akan diminta untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.

Sheila yang berada di pelukan Denis. Dia tadi hanya berkonsentrasi melawan Yuna, jadi dia tidak begitu menghargai dan menikmati tata letak dekorasi restoran yang begitu romantis. Dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa penataan dengan warna pink dan putih sebagai warna utama, ini lebih seperti……………...

"Dekorasi begitu romantis, apakah kamu mau………?"

"Apa?" Denis tampak agak pucat, dengan mata galak menatapnya.

"Kamu mau berlutut dan melamarku disini ... Apakah itu benar?”

"Melamar?" Tangan Denis secara tidak sengaja menyentuh kotak cincin yang menonjol di sakunya dan mengaitkan bibirnya: "Aku bisa mempertimbangkannya."

Ekspresi Sheila sangat rumit. Untungnya, dia hanya akan mempertimbangkannya saja. Itu harusnya hanya lelucon. Lamar apaan? Dia maunya bercerai.

Pikiran itu terganggu oleh pelayan, yang datang dengan nampan dan menyerahkan handuk panas.

Ketika Jack habis mengantar Yuna dan masuk, Sheila sedang menyeka tangannya dengan handuk panas. Jack memandang Denis dan ingin mengatakan sesuatu. Tetapi karena ada Sheila, akhirnya Jack tidak mengatakan apa-apa, dan Tuan Mudanya juga kelihatannya tidak buru-buru mau tahu.

Denis menunjuk ke meja dan berkata kepada Jack, "Di masa depan, biaya medis nenek Lan akan dibebankan langsung dari keluarga Salim."

Sheila hendak mengambil kelopak bunga sakura yang jatuh di atas taplak meja, berpikir bahwa hotel tidak dapat dijual, darimana uang pengobatan bisa dia peroleh, dan mendengar Denis mengatakan bahwa Keluarga Salim membayar biaya pengobatan, dia jadi bingung.

Dua tahun lalu, nenek Lan jatuh dari lantai atas. Nyonya Besar Salim menolak membayar biaya pengobatannya karena meganggap dia jatuh sendiri. Denis tidak pernah tertarik dengan urusannya waktu itu.

Nenek Lan sudah berbaring di rumah sakit selama dua tahun, untuk memberinya perawatan terbaik, obat juga yang terbaik, bangsal juga yang terbaik ……...

Biaya tinggi rumah sakit disisihkan dari uang bulanan yang didapat Sheila dari Keluarga Salim juga masih tidak cukup.

Lebih dari sebulan yang lalu, dia jatuh ke laut dari pesta makan malam di kapal pesiar. Denis mengira dia pura-pura mau bunuh diri karena marah padanya.

Sejak itu Denis menghentikan semua biaya hidup bulanan yang dia miliki di Keluarga Salim, yang membuatnya tidak mampu membayar biaya medis nenek Lan sekarang …………..

Tidak tahu sejak kapan kelopak bunga sakura ditangannya sudah diremas menjadi warna transparan.

Ketika dia masih terbenam di masa lalu, Jack menyerahkan sebuah kartu hitam dengan kedua tangan untuknya.

"Nyonya Muda, kartu ini untukmu dari Tuan Muda."

"Untukku?"

"Kartu ini tidak memiliki limit."

Artinya bisa dipakai sesuka hati.

Sheila ragu-ragu sejenak, dan akhirnya menerimanya dengan sopan. Saham hotel tidak jadi ditransfer. Dengan kartu kredit ini, bisa menggantikan uang penjualan hotel ….....

Ada cahaya terang di mata Denis. Wanita ini tidak menolak untuk menggunakan uangnya. Kepatuhan dan kelembutannya sedikit tidak biasa.

Pelayan mulai membawakan makanan.

Jack yang berdiri di samping Denis, mulai memperkenalkan, "Nyonya Muda, aku baru saja mendengar kamu mengatakan bahwa kamu mau mempersiapkan kehamilan, dan Tuan Muda secara khusus memerintahkan koki dapur untuk memasak makanan ini untukmu."

Setelah itu, Jack mulai memperkenalkan satu per satu.

Sup kodok dan ayam hitam, untuk menguatkan jantung dan menambah darah, cocok untuk persiapan kehamilan wanita.

Ikan gelatin kaki angsa dengan saus abalone, untuk menjaga daya tahan tubuh, cocok untuk wanita pra-kehamilan.

Sayur bawang perai tumis kenari,bisa meringankan gejala Rahim dingin.

……………....

"Cukup." Sheila meraung, sangat marah, awalnya ketahuan menjual saham hotel sudah membuatnya gundah, ditambah Jack berulang kali memperkenalkan makanan tentang pra-kehamilan, pra-kehamilan, mendengarnya pun bikin stress.

"Tidak cocok dengan seleramu?"

Denis mengisi semangkuk Ikan gelatin kaki angsa dengan saus abalone untuk Sheila, dan meminta pelayan untuk memberinya menu, tapi dia tolak.

“Tuan Muda juga harus menjaga kualitas sperma, katanya bisa memengaruhi kecerdasan anak. “

"Sudah diperiksa minggu lalu. Tidak masalah."

"Aku hanya berpikir, emosiku buruk, aku terlahir buruk, semua kondisi tidak memenuhi standar, aku takut aku melahirkan seorang anak yang sangat jelek nantinya ".

"Yah, gen ku bisa menutupi kekuranganmu!"

"……………...."

Denis memegangnya di satu tangan dan satu tangan lagi memegang sumpit untuk menyuapinya makan.

Sheila dipaksa makan sampai kekenyangan: "Kamu benar, aku mendengar bahwa radiasi juga akan mempengaruhi kualitas bayi, semakin besar layar, semakin besar ponsel, semakin besar radiasi, meskipun sekarang belum hamil, tetapi bisa mempengaruhi di masa depan, jadi apa aku bisa menukar kembali ke ponselku yang dulu? "

"Makan dulu, tunggu sampai kamu sudah mengambil 72 foto, kita akan diskusikan lagi nanti."

Di foto pertama, ketika dia memandikannya, dia dengan nakal menumpuk rambutnya dalam bentuk seperti ‘eek’ ….....

Dia tidak kesal. Apa yang dia inginkan adalah bahwa dia di kamera, di matanya, menunjukkan dia yang berbeda dan tampang yang berbeda juga.

"Aku sudah kenyang." Sheila menyingkirkan tangannya yang menjepit sayuran.

Denis memandang Jack. Jack segera mengambil semangkuk obat dari pelayan dan meletakkan sepiring kecil air gula di sampingnya.

"Obat yang diresepkan oleh kepala rumah sakit Hermawan, memiliki efek khusus pada Rahim dingin. Pelayan kemarin mengatakan bahwa Nyonya Muda demam dua hari ini, makanya belum diminum, karena Nyonya Muda bilang mau hamil …………...."

Sheila menatap Jack. Perlukah mengungkit pra-kehamilan setiap saat?

Dia benci karena telah menggali lubang sebesar itu untuk dirinya sendiri.

"Bawa pergi." Pahitnya obat tradisional China tiba-tiba menyumbat hidung Sheila. Dia memalingkan wajahnya.

Sheila dengan perlahan mengerutkan alisnya dan mulai merasakan perutnya bergemuruh hanya dengan tercium bau rasa aneh dari obat China.

Dia benar-benar tidak suka minum obat. Kepahitan di dalamnya merangsang hidung dan membuatnya meneteskan airmata.

"Apakah kamu tidak tahan dengan rasa pahit?"

"Tidak!" Melihat Denis membawa obat itu makin lama makin dekat ke arahnya, Sheila langsung menyusut secara tidak sadar, belum minum saja, dia sudah merasakan lidahnya kesemutan.

Wanita yang tidak jujur, jelas takut sampai mundur ke belakang, ekspresi itu telah mengkhianatinya.

"Patuh ya, sesudah minum, kamu akan sembuh, kamu bisa lebih siap untuk kehamilan."

Ketika seorang pria membujuk, suaranya serak dan manis.

"Kenapa tak ada habis-habisnya?" Sheila panik dan mendorong, obat itu tumpah di wajah Denis, pakaiannya juga kena.

Sheila tertegun, menyaksikan cairan cokelat meluncur turun dari hidung mancungnya, melintasi hidungnya dan ke bibirnya.

"Oh…....."

Karena kaget, bibir Sheila tiba-tiba tersumbat.

Segera, ujung lidahnya terasa pahit, dan Denis malah memberi Sheila obat dengan mulutnya.

Dia tanpa sadar mundur. Jari-jari pria itu telah melewati rambutnya, memegang kepalanya supaya tidak bergerak, dan perlahan memberinya obat dari mulutnya sedikit demi sedikit, dengan sabar.

Ketika dia dipaksa untuk menelan obat sedikit demi sedikit, dia tidak bermaksud untuk melepaskannya, tetapi lebih kuat menciumnya dan mengubahnya menjadi ciuman panas, dan perlahan-lahan memperdalam ciuman itu.

Kepahitan obat tradisional China di mulut berangsur-angsur hilang, dan akhirnya rasa yang tersisa adalah liur mereka satu sama lain.

"Apakah masih pahit?"

Sheila cemberut dan matanya penuh protes dan marah.

Sheila takut dia akan menyuapinya lagi dengan mulut. Dia mengambil obat dari mangkuknya yang tersisa dan meminum sisanya sambil menahan napas .

Setelah minum, dia langsung menyesal, mulutnya pahit dan mati rasa. Dia cepat-cepat meletakkan mangkuk dan mencari air gula. Tapi mangkuk air gula tadi sudah kosong. Di mana air gula tadi?

Sheila mendongak melihat kearah Denis, dia sedang menatapnya juga, jari nya menunjuk ke bibirnya sendiri, artinya sangat jelas, air gula itu sudah di dalam mulutnya, kalau ingin minum, harus menciumnya.

Benar-benar manusia rendah dan tidak lucu!

Tapi dia terlihat dalam suasana hati yang baik.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu