Istri Direktur Kemarilah - Bab 57 Buka Bajumu

Bab 57 Buka Bajumu

"Hah?"

"Aku merasa sangat terhormat bahwa dia menganggapku sebagai lawan." Hanya beberapa saat yang lalu, di dalam mata Denis terlihat ketakutan?

Dia tidak akan menganggap siapapun sebagai lawan sebelumnya, jadi kalau mampu membuat dia untuk menempatkan seseorang di matanya ,membuktikan lawannya juga harus cukup spesial.

Sheila : "………………..."

"Kamu tidak harus menanggung beban apa pun. Aku akan membantumu dengan status sebagai teman." Kenny menghiburnya. Dia tidak akan mengagetkannya sebelum dia yakin. Dia sudah melihat bagaimana Sheila melawan dan menolak Denis.

Dia takut jika Sheila tahu perasaannya yang sesungguhnya, Sheila tidak akan menerima bantuan apa pun dari dia.

Racun baru itu membuatnya menjadi wanita yang sangat keras kepala dan berprinsip teguh.

Bahkan lebih sulit dipahami dan dikendalikan, sehingga membuat Denis begitu tergila-gila padanya.

Sheila mulai sedikit lega, tapi dia tidak ingin terlibat dalam topik ini lagi, dia mengalihkan topik dan berkata: "Fahmi sudah terhubung? Tidak pernah melihat orang yang begitu tidak berperasaan, sering ganti nomor telepon, benar-benar tidak tahu apa yang dia pikirkan?

"Pikirkan apa?"

Tiba-tiba sebuah tangan melingkari pinggangnya, dan punggungnya menyentuh dada yang hangat di dalam bak mandi.

Ah…..

Kalimat ini tidak datang dari telepon, tetapi dari belakang, telepon seluler Sheila hampir terjatuh karena terkejut: "Apakah kamu itu hantu, tidak ada suara sama sekali!"

mematikan telepon.

"Berbicara dengan siapa tadi di telepon? Sampai terpesona dan terlena begitu?Kenny?".

"……………….."

Keheningan Sheila sama saja dengan pengakuan , yang membuat amarah di wajah pria itu tiba-tiba seperti badai datang bergulung-gulung : "Aku meneleponmu puluhan kali, kamu tidak mau mengangkat, demi menjawab telepon dari Kenny?"

Sheila tidak berbicara, menembus kabut putih, memandangnya dengan kepala menyamping dan dengan sungguh-sungguh: "Penampilan kamu sekarang mirip dengan orang yang sedang cemburu."

"Cemburu!?" Aku hanya mau mengingatkan kamu siapa suamimu. "

"Oh, terima kasih sudah mengingatkanku." Sheila menggunakan telapak tangannya memegang dada Denis yang kuat itu untuk mencegah dia semakin dekat.

"Terima kasih? Kamu mau menggunakan apa untuk berterima kasih kepadaku?”

Sheila langsung melototinya, dia ingin berbalik dan naik ke darat.

Denis mengulurkan tangan, meraih pergelangan tangannya, dan menariknya kembali. Airnya sangat jernih. Kulit putih wanita itu melambai di air, memantulkan cahaya yang menawan: "Mengapa mematikan ponsel ?"

Tidak menjawab telepon berarti melukai harga dirinya? Dia selalu mengganggunya dengan masalah ini.

Sheila memandangnya dengan malas. Dia tidak punya energi untuk berbicara berputar-putar. Dia malah khawatir sebelum dia menjawab pertanyaannya tadi, nanti akan muncul masalah baru, Dia hanya menjawab dengan malas,

"Menangani urusan hotel dan tidak punya waktu untuk menjawab telepon."

"Aku akan menyuruh Jack menangani masalah hotel. Kamu harus mengangkat telepon ketika sudah berdering tiga kali!"

"Itu tergantung mood!"

"Tenang saja, aku akan membuat kamu memiliki mood yang baik untuk menjawab teleponku setiap hari."

Wanita itu cemberut dan tidak berbicara. Denis memeluk pinggangnya dan dengan rakus menghirup aroma uniknya.

Dari saat dia melangkah ke sumber air panas dan mendekatinya, napasnya terdengar sangat kasar.

Benar-benar di luar kendali.

Seolah-olah Sheila adalah pemicu, yang membuatnya nafsu kapan saja dan di mana saja.

Terutama setelah mereka berhubungan badan untuk yang pertama kali waktu itu, dia menjadi sangat tak terkendali.

Mencium aroma bahaya.

Tangan Sheila menyentuh dadanya dan menghalanginya. Tangan Denis menutupi punggung tangannya dan menyentuh sesuatu yang tidak terduga.

Cincin…

Mengangkat tangannya, Denis menatap cincin ` Red Beryl ' itu, pandangannya tiba-tiba menyipit: "Cincin ` Red Beryl '?"

Tangan Sheila , yang ingin dia tarik kembali, dipegang erat olehnya.

"Dikatakan bahwa keluarga Hermawan memiliki cincin yang disebut `Forever Love '.

"……………...."

"Batu cincinnya` Red Beryl ', itu sangat mirip dengan yang ini di tanganmu."

"Terus?"

"Jika demikian, terakhir kali pistol yang ditempelkan ke kening Direktur Hermawan, kali berikutnya kemungkinan akan meleset dan ditembakan ke arah lain."

Ekspresi pria itu yang terlalu serius dan membuat orang bergidik. Sheila tahu cara pria itu bertindak dan menarik kembali tangannya. "Hanya mirip saja."

Karena takut Denis dapat melihat ketakutannya, Sheila menoleh dan membelakanginya.

Ketika Kenny memberikan cincin itu, dia menolak. Ketika itu Kenny juga mengatakan bahwa cincin itu dapat mendeteksi racun baru di tubuhnya, dia terpaksa menerimanya.

Tanpa diduga, Denis tiba-tiba menaruh begitu banyak perhatian pada cincin itu.

Atau apakah cincin ini sangat penting?

Jika dia memberi tahu Denis bahwa cincin itu diberikan oleh Kenny, tetapi dia tidak bisa menjelaskan hubungan antara dia dan Kenny.

Dan Denis memiliki sifat posesif yang sangat tidak normal, yang akan membuat situasi Kenny sangat berbahaya.

Sheila memaksa dirinya untuk tenang. Dada kosong pria itu telah ditempelkan di punggungnya.

Hawa panas bertiup di telinga Sheila. Dia mengenakan pakaian renang, tapi dia masih bisa merasakan perubahan pria itu dengan jelas walau melalui kain tipis yang dikenakannya.

"Cincin yang begitu berharga, bahkan saat berendam di sumber air panas juga tetap dipakai di tanganmu?"

"Apa yang ditinggalkan ibuku kepadaku harus dibawa bersamaku setiap saat untuk menjaga orang jahat sepertimu." Pinggang Sheila dililit erat oleh dua tangan pria ini yang melingkar ditubuhnya.

"Orang jahat?" Denis menyeringai di bahu putih wanita itu, sambil menggoda dia mengatakan: "Jahat di mananya?"

"……………….." Sheila mendengar gelombang suara genit dan godaan itu langsung merasakan tubuhnya bergetar. Kenapa bisa ada orang yang tidak tahu malu seperti itu di dunia ini , bisa bernafsu di mana saja dan kapan saja? Sheila berkata dengan temperamen yang buruk, "Kamu sudah rusak luar dalam dan tak ada obatnya lagi."

Lelaki itu tertawa cemberut dan tiba-tiba berdiri dan menimbulkan suara keras:

"Kalau pria tidak jahat, wanita tidak akan mencintainya."

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Buktikan betapa buruknya aku."

Hidung Sheila mendengus dan ketika ingin mengatakan, "Apakah ini perlu bukti lagi?" Dia ditarik naik oleh pria itu.

"Apa yang mau kamu lakukan?" Sheila merasa enggan, tetapi protesnya itu tidak efektif. Jubah mandi telah dilemparkan di atas kepala dan wajahnya. Tangan pria itu mengitari pinggangnya dan membantu mengikat ikatan pinggangnya.

Karena baru mandi, pipi wanita itu memerah, seperti apel merah, orang tidak bisa menahan diri untuk menggigitnya.

Denis juga mengenakan jubah mandi dan melindungi wanita itu di belakangnya. Dia tidak ingin pria lain melihatnya seperti ini. Itu miliknya.

Lalu memanggil Jack datang : "Sudah siap?"

"Yah, para reporter sudah menunggu di luar, dan ada Nona Yuna…. ..."

"Yuna?" Sheila akhirnya mendapat petunjuk dalam keraguannya.

Melihat di sekeliling, Denis yang berada di depannya.

Sejumlah besar orang datang ke sumber air panas satu demi satu. Tidak seperti di rumah sakit, mereka sangat teratur, dan bahkan pengawal memberi mereka nomor antrian.

Kemudian mereka berdiri melingkar dengan tertib di sekitar sumber air panas, dengan peralatan besar dan kecil mereka sudah lengkap terpasang dan tidak ada yang berbicara selama proses itu berlangsung.

"Nona Yuna pergi untuk mengganti pakaiannya dan akan segera keluar …...."

Suara Jack terdengar, dan semua orang memandang ke satu arah.

Yuna muncul mengenakan jubah mandi putih dan menundukkan kepalanya. Dalam beberapa langkah kecil sudah sampai di depan Denis.

"Kak Denis …....." Terdengar nada memelas.

"Buka bajumu." Denis berkata dengan dingin.

Yuna memandang dengan gelisah ke mata air panas yang dikelilingi oleh wartawan dan menggelengkan kepalanya. "Kak Denis, aku memberi tahu mereka bahwa rumah sakit telah melakukan kesalahan. Aku hanya alergi terhadap kosmetik ……..."

Denis membekukan wajahnya dan berkata, "Lepaskan Bajumu!"

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu