Istri Direktur Kemarilah - Bab 171 Suka Wanita Bekas Orang Lain

"Kamu ini seperti membunuh ayam dengan pedang besar." Regen memegang tangannya Sheila dengan erat dan tidak membiarkannya untuk menembak dirinya sendiri. Regen sendiri barusan dapat satu tembakan darinya, jadi dia secara alami tahu betapa menyakitkannya itu. Dia tidak ingin Sheila menanggung rasa sakit yang sama, jadi dia memerintahkan pelayan : "ambil jarum."

Sheila menyingkirkan tangannya dan tidak membiarkan Regen menyentuhnya. Dia takut gelas air yang ada darah Regen akan tumpah.

"Kalau kamu ingin mengetahui golongan darahku, kamu bisa langsung bertanya padaku? Jari-jari Regen masih meneteskan darah. Batu bulat yang putih sudah menjadi merah. Regen mengambil nafas:" Oh, Kamu tidak percaya padaku. "

"Kalau sudah tahu, masih banyak omong kosong lagi."

"Ini jarumnya, Tuan Muda." Pelayan berlari begitu cepat dan membawakan sebuah jarum dengan hati-hati di tangannya.

"Perlu aku bantu?"

Sheila meliriknya, mengabaikannya, mengambil jarum dan menusukkannya ke jari telunjuk kirinya.

Regen ikut merasakan sakitnya. Tanpa diduga, wanita ini begitu kejam pada dirinya sendiri ...

Sheila memaksakan beberapa tetes darah keluar dan menjatuhkannya ke dalam gelas air bening. Baik Sheila dan Dokter Kenny sama-sama golongan darah B. Ketika darah dari jenis darah yang sama bertemu, itu akan menyatu…....

Benar saja, darah dalam cangkir akhirnya saling menyatu.

"Aku tidak membohongimu, kan?" Jari-jari Regen yang terluka memegang bola kapas yang diberikan pelayan itu, dan darah akhirnya berhenti mengalir.

Untuk pertama kalinya, dia melihat ada orang yang pakai pistol untuk mengambil dan mengetes darah dari jari……...

Kepala Sheila sedikit miring, mengaduk cangkir, Darah telah benar-benar melebur menjadi satu, mengindikasikan bahwa mereka memiliki golongan darah yang sama, dan tidak akan ada penolakan pada transplantasi jantung ...

Dengan kata lain, mungkin benar ketika Regen mengatakan bahwa jantung Kenny mungkin ada di dalam dirinya ...

Tapi itu tidak berarti bahwa Sheila sepenuhnya percaya kata-katanya. Dia tidak akan percaya bahwa terjadi sesuatu pada Kenny!

Ketika pelayan ingin mengambil cangkir di tangannya dan ingin membuangnya. Regen menyambarnya. Dia mengangkat kepalanya dan minum habis semuanya.

"Kamu ..." Regen malah meminum darah mereka!

Mungkin barusan dia terlalu fokus dan secara otomatis mengabaikan bau amis darah. Sekarang ketika melihat Regen minum, dan bau darah mengaduk-aduk perutnya dan mulai merasa mual.

Ingin muntah.

Tetap saja, mencoba menekan perasaannya.

"Itu tidak pedas." Ketika Sheila baru saja memeras darahnya sendiri, Regen sudah punya ide minum darahnya. Dengan kepribadian Sheila yang begitu panas, darahnya juga seharusnya pedas.

Bau amis darah, melewati jakunnya yang seksi, membuatnya seperti sedang kecanduan opium.

"Gila." Sheila jijik melihat ekspresi wajahnya yang mabuk kepayang, marah dan kesal, Sheila tidak peduli apa yang dikatakannya, dia tidak akan percaya kata-kata sepihaknya, dia akan menemukan cara untuk mengetahui kebenaran.

Namun, untuk mengetahui kebenarannya, Sheila harus keluar dulu dari tempat hantu ini.

Karena Sisi sudah dilepaskan, Sheila tidak perlu khawatir lagi.

Sayang sekali Sheila ditutup matanya saat diantar datang, jadi dia tidak bisa membuat tanda sama sekali ...

"Jika aku gila, kamu harus berhati-hati." Lidah Regen menjilat bibirnya, yang membuat para wanita di balkon menjerit .

Regen merasa bangga dengan respons para wanita di balkon dan sedikit mengangkat dagunya: "hati-hati saat aku kambuh, tidak peduli apakah kamu wanita yang sudah menikah atau belum ..."

Regen terlihat seperti ingin memakannya sekarang.

Sheila tersenyum dingin: "Tidak disangka selera Tuan Huo begitu berat, suka wanita bekas orang lain."

"Kamu tidak perlu mengejek aku. Di mataku, wanita bekas orang lain lebih berpengalaman daripada yang belum pernah menikah."

"……….....!"

"Tes darah sudah selesai, Darahku tidak mengalir dengan sia-sia!" Regen tertawa liar dan mengangkat dagunya, "Aku akan memberimu dua pilihan."

"Darahku juga bukannya gratis, kamu sudah minum darahku juga. Aku juga akan memberimu dua pilihan."

"……..." Wanita ini benar-benar memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan akal sehat. Nada sombongnya membuat Regen tertawa liar: "Maukah kamu mendengarkan pilihanku dulu?"

"Kamu yang harus mendengarkan pilihanku dulu!"

"Oh? Benarkah itu?" Mata indah Regen tersenyum menjadi satu garis. Tidak ada keraguan bahwa wanita ini membuatnya sangat bahagia. Dia menyingkirkan senyumnya dan berkata, "Oke, silahkan kamu bilang duluan."

"Pilihan pertama: antar aku keluar!"

Regen telah menebak pilihan ini, jadi dia mengangkat alisnya dengan acuh tak acuh dan memberi isyarat padanya untuk melanjutkan.

Sheila dengan kepala terangkat tinggi, berkata tanpa rasa takut, "pilihan kedua: bunuh aku."

"Kamu pikir aku tidak akan membunuhmu?"

"Kamu tidak akan berani." Sheila tersenyum: "kamu membuat begitu banyak masalah baru bisa membuatku kesini, kalau hanya untuk membunuhku, buat apa buang waktu dan tenaga, bukankah itu terlihat tidak menyenangkan?"

Regen tertawa, memperhatikan wajahnya Sheila, dan kemudian berkata kepada pengawal itu, "antar dia keluar."

"…………." Sekarang giliran Sheila yang tertegun.

Begitu mudah?

Dalam hatinya, Sheila masih mencoba bersikap tenang walau gelombang kejutan besar telah dilaluinya tadi. Sebelum Sheila tahu yang sebenarnya, pengawal sudah datang.

"Terima kasih." Sheila masih tidak percaya. Tapi dia pergi dengan pengawal itu.

Melihat ke belakang pada saat terakhir, Sheila menemukan bahwa di sekitar sana sudah ditutupi kabut, tidak bisa melihat seluruh pemandangan sekitar rumahnya, termasuk Regen juga tertelan kabut.

Sebuah mobil Aston Martin mendekat dan membuka pintu.

Mobil melaju perlahan ke arah hutan, seolah-olah dengan hati-hati menembus kabut, dan perlahan-lahan memasuki jalanan malam, di mana sinar lampu mobil mendarat, dia baru bisa melihat jalan dengan jelas.

Tidak lama kemudian, mobil berhenti.

"Ini dia, Nona Wijaya."

"Ini? Butuh waktu lebih dari dua jam dari tempatku?" sekarang hanya kurang dari sepuluh menit?

"Silakan keluar dari mobil." Pengawal itu telah melompat turun dan membuka pintu untuk Sheila.

"…………...." Meskipun bingung, Sheila terpaksa turun.

Kakinya baru saja mendarat, terdengar suara pintu mobil ditutup.

"Halo, koper aku ..." Ponselnya dan semua dokumennya ada di dalamnya ...

Tidak ada yang mempedulikannya. Sheila berbalik, sebelum dia sadar, mobil itu sudah menghilang.

Melihat sekeliling dengan ngeri, gelap, penuh kabut, dan suhu di hutan saat itu sangat rendah. Dia hanya mengenakan Blus Rajutan yang tipis, dan Sheila tidak bisa menahan diri dan memeluk dirinya sendiri dengan tangannya.

Di bawah sinar bulan, ada semak-semak basah terinjak di bawah kakinya, dan terlihat beberapa jejak roda, tapi tidak bisa terlihat ujungnya.

Tiba-tiba, ranting-ranting di atas kepalanya bergetar. Seekor monyet melompat dari pohon lain ke pohon lainnya di atas kepalanya dan dengan cepat menghilang lagi.

Duri di tanah mengaitkan roknya. Sheila menariknya dengan lembut tetapi tetap membuat roknya sobek.

Tidak ada tanda bahwa kabut akan hilang dan Sheila yakin ini masih jauh dari jalan keluar.

Mengapa Regen menempatkannya di sini?

Regen pasti sedang mempermainkannya, dia langsung setuju akan membiarkannya pergi. Itu sebabnya Sheila ditempatkan di tempat seperti ini.

Dia yakin Sheila tidak bisa keluar. Tidak heran kenapa Regen begitu gampang menyetujui permintaannya!

Selain itu, Sheila yakin Regen pasti tidak jauh dan bersembunyi di suatu tempat, dan dia dapat melihat semua yang Sheila lakukan sekarang!

………….....

Ruang Baca Rumah Kabut.

Di sofa, Regen duduk dalam kegelapan dengan kaki terangkat. Di layar proyeksi besar, seorang wanita sedang melalui jalanan hutan, melihat ke kiri dan ke kanan.

Di bawah sinar bulan, mata wanita penuh dengan kebingungan.

Selama bisa melihat wajah wanita ini, hatinya menjadi senang dan tenang.

Cahaya layar yang menyala berkedip di tubuh pria itu. Dia sangat tertarik dengan pemandangan didepannya, Regen sambil memegang dadanya dan mengangkat sudut matanya. Pada saat ini, wanita ini masih tidak terlihat pucat ketakutan. Apakah dia yakin bisa keluar?

Sheila akan segera tahu, kalau keluar sendiri dari hutan itu adalah tidak mungkin.

Inilah medan dan karakteristik pertumbuhan pohon yang sangat istimewa di hutan ini. Tanpa peta, Sheila hanya akan berputar-putar saja di situ ...

Alasan mengapa Regen menempatkannya di sana adalah karena dia ingin menggunakan fakta-fakta untuk mematahkan pikirannya Sheila untuk pergi dari sisinya ...

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu