Istri Direktur Kemarilah - Bab 27 Apakah Dia Menyentuhmu

Bab 27 Apakah Dia Menyentuhmu


Ada Denis sebagai penunjangnya, dia tidak membutuhkan persetujuan Sheila. Lagipula, dia melihat dengan mata sendiri bahwa Sheila meletakkan obat itu ke dalam saku sebelah kanan. Oleh karena itu, dia sangat yakin dirinya akan menang kali ini.


Kali ini dia akan membuat Sheila tidak berani mengangkat kepalanya di keluarga Salim.


Tidak lama kemudian, tangan Yuna menyentuh kulit Sheila yang dilapisi kain pakaian, pakaian terbasahi oleh air, ditambah dengan tekstur sutera tersebut, jadi sedikit dingin, terasa aneh ketika diraba.


Yang teraba hanyalah permukaan yang rata, kalau tersimpan obat, seharusnya ada bagian yang menonjol, akan sangat gampang untuk menemukannya, kenapa malah rata?


Dia tidak berani percaya, dia meraba lagi sekali.


Bagaimana mungkin?


Dia dengan jelas melihatnya menyimpan obat ke dalam saku, apakah dia salah melihat?


Dia tetap tidak menyerah, tangannya dengan cepat berpindah ke saku bagian lain.


“Tidak mungkin!” Yuna agak panik :”aku melihatnya dengan jelas…”


Kening Sheila yang terkerut ketat segera  melonggar, diam-diam menghela nafas dan terasa lega.


Sheila juga penasaran, ke mana obatnya?


Kemudian Sheila melihat ke arah pria yang masih menarik tangannya, hanya terlihat mukanya yang polos sedang berkata kepada Yuna :”aku mau melihat permintaan maaf sebelum 

besok.”


“Kak Denis, aku melihat dengan jelas dokter Kenny berinisiatif mengasihkannya ke dia, dan lagi itu adalah obat antihamil, aku juga melihat dengan mataku sendiri kalau obat itu disimpan di kantong sakunya, dia pasti menyembunyikannya di tempat lain!”


Selesai bicara, dia segera mengulurkan tangan ke kerah Sheila, jelas dia masih ingin memeriksa lebih dalam lagi.


Ekspresi Denis berubah, dia menggunakan punggung untuk menghalangi Yuna, sekalian menarik Sheila ke dalam pelukannya.

Melindunginya hingga tidak bocor setetes pun…


“Cukup! Kalau nona Yuna tidak ingin terlalu malu, balik ke kamarmu sekarang.”


Yuna terkejut karena teriakan Denis dan dia pun segera menghentikan tangannya, menunduk kepala dan berlari ke rumah dengan mata yang merah.

“Masalah hari ini tidak ada yang boleh membahasnya lagi, juga tidak boleh menyebar keluar!” Tuan besar Salim memerintah semua orang yang ada di tempat, setelah itu pun kembali ke rumah bersama Nyonya besar Salim.


Pembantu juga pada bubar…


Suasana kembali tenang perlahan-lahan, selain suara air mancur, Sheila juga mendengar suara detak jantung ‘tongtongtong’.


Saat ini wajahnya tertekan di dada pria, terpisah oleh kemeja, terdegar detak jantung pria, begitu cepat, begitu kuat, seperti akan keluar melalui dada kapanpun.


Tadi dia tidak menjebaknya saat dia berada di kondisi bahaya, tapi malah membantunya?


Nyatanya dia menyimpan obat ke dalam saku, jadi tadi Denis diam-diam mengambil obat itu ketika mereka sedang berciuman?


Perkiraan ini membuat hatinya berdetak semakin cepat.


Tapi kenapa dia mau membantunya? Menggunakan kesempatan ini untuk membuatnya malu di depan Tuan besar Salim, memberitahu Tuan besar Salim bahwa seberapa konyol Nyonya muda Salim yang dipilihnya, bukankah itu adalah perbuatan yang biasa di lakukannya?


Atau ada alasan lain yang tidak diketahuinya?


Denis memeluk erat wanita yang basah kuyup, dia tidak pernah memeluk seorang wanita seperti ini hingga tidak ingin melepaskannya.


Juga tidak ada satupun wanita yang bisa berjarak segitu dekat dengan dia, begitu memeluknya, pria ini mengabaikan bahwa dirinya sendiri juga terbasahi oleh air yang ada di tubuh wanita.


Hanya saja ketika dia terpikir wanita ini berkali-kali mencari cara untuk memdapatkan obat antihamil tanpa sepengetahuan dia, api kemarahan yang membakar di jantungnya tidak bisa mereda.


Yang lebih membuat dia marah adalah, obat itu adalah pemberian dari Kenny


Apakah wanita ini tahu bahwa cara Kenny memandang dia tidak mirip hanya sekedar ingin makan mie, tapi bagai ingin memakan orangnya?


Lebih baik tidak ada hubungan apapun antara mereka berdua, kalau tidak, Denis tidak tahu apa yang akan dilakukan dirinya sendiri dalam keadaan tidak terkendali.


Tangan yang memegang pundak Sheila menguat tanpa disadari, membuatnya sekarat, tapi Denis tetap saja tidak ingin melepaskannya.


Menundukkan kepala, wangi rambut yang menggoda tetap saja tidak bisa meredakan amarahnya, mengeluarkan suara yang dingin laksana es batu :”apakah dia menyentuhmu? Sehingga dia memberimu obat.”


Beberapa hari ini, kelakukan Sheila memberitahu Denis bahwa Sheila tidak lagi tergila-gila mencintainya seperti dulu…


Cara cepat untuk melupakan seseorang adalah dengan mencintai orang lain.


Dan cara cepat seorang wanita mencintai seorang lelaki, adalah dengan melakukan itu…


Jadi mereka sudah melakukan itu?


Merasakan kemarahan pria, Sheila mengerti bahwa walaupun seorang suami tidak mencintai istrinya, juga  tetap tidak bisa menerima istrinya selingkuh


Kemudian tertawa tanpa rasa takut :”Sepertinya akhir-akhir ini Tuan muda Salim suka marah?”


 “Aku sudah pernah bilang, kalau tidak cerai, Tuan muda Salim akan diselingkuhin terus menerus.” Dia menarik kemeja pria bagian pinggang untuk menjauhkan jarak mereka :”tampaknya Tuan muda Salim sangat peduli dengan perselingkuhanku dengan Kenny?”


Dasar wanita ini!!!


Mengingat malam ini Sheila menggoda serigala masuk ke rumah secara terang-terangan, tanpa mempedulikan perasaannya!!!


Marah, keseluruhan tubuh Denis hanya tersisa kemarahan yang meletup bagai hujan badai!


Sheila tahu dirinya sendiri berhasil membuat seekor singa marah, mundur setengah langkah :”sebenarnya aku sendiri sadar kalau aku kotor, tidak cocok dengan Tuan muda Salim, jadi, 

lebih baik…”


 “Cerai?”


 “Benar.”


Sheila melangkah mundur lagi, ketika dia mundur selangkah, Denis ikut melangkah mendekat, hingga terdengar suara ‘plak’, punggung Sheila menempel di pintu :”demi cerai, kebohongan semacam ini juga kamu katakan?”


Akibat perkataan Sheila tadi, Denis marah hingga kehilangan akal, dia hampir saja mempercayai perkataanya.


Sheila mengangkat alis, tidak berkata apa-apa, terdengar lagi suara pria :”beberapa hari ini, kita berpisah tidak lebih dari dua puluh menit, atau mungkin dokter Kenny menyelesaikannya dengan cepat, apakah bisa memuaskanmu?”


 “Tidak semua wanita menyukai yang panjang, besar, dan tahan lama, aku suka yang kecil dan kuat.” Baru selesai bicara, Sheila terkejut melihat sepasang tangan yang ada di depan dadanya sedang melepaskan kancing bajunya.


 “apa yang mau kamu lakukan?”


 “Membuatmu berkata jujur!’


Sheila mati-matian menahan kerah dan ingin mendorongnya, Denis menunduk kepala, memperingatkan Sheila :”kamu tahu jelas kalau aku mempunyai banyak cara yang bisa membuatmu berkata jujur.”


Sheila merapatkan kedua bibirnya, dia tidak sangka Denis begitu cepat mengetahui kebohongannya, menyadari bahwa Denis tidak sedang bercanda, dan akan berbuat seperti apa yang dikatakan, tangan Sheila yang menutupi dadanya sendiri melonggar perlahan-lahan :”Denis, hanya bisa memaksa wanita, termasuk pria apaan kamu?”


“Pria atau bukan, kamu akan segera mengetahuinya!”


Tatapan pria sangat menggoda, menatapnya dengan cibiran, aura yang begitu kuat dan stabil membuat orang ketakutan


Sedetik kemudian, Sheila sudah terangkat olehnya.


Tidak lama kemudian, pintu kamar ditendang buka, memasuki kamar mandi, melempar Sheila ke dalam bak mandi.


“Denis Salim!” Memanjat keluar dari bak mandi, saat dilempar, Sheila tersedak air, ketika berdiri, air hangat membasahi seluruh tubuhnya.


Terlihat jelas bahwa Denis sangat marah, mengulurkan tangan ke pembuka shower, air segera mengalir dari kepala shower, menyirami mereka dari kepala hingga kaki.


Sheila ingin keluar, tapi bak mandi sedikit licin, ketika tubuhnya kehilangan keseimbangan, sebuah tangan yang kuat langsung menahan pinggangnya..


Denis hanya mengeluarkan sedikit tenaga, Sheila sudah tertarik ke dalam pelukannya.


“Lepaskan aku!” Sekarang pria ini terlihat bahaya, Sheila ingin mendorongnya, tapi tangan yang merangkul di pinggang semakin mengerat, sukar untuk melepaskan diri.


Kepala tunduk mendekati telinga Sheila, nafasnya berhembus di telinga Sheila, berkata :”kotor? Mau aku bantu mencucinya dengan tubuhku? Kalau sekali tidak cukup, cuci dua kali, tiga kali, hingga bersih… bagaimana?”


Telinga Sheila paling sensitif, ditambah dengan perkataan itu, membuatnya sedikit melemah, dia percaya Denis akan melakukannya.


“Sudah mau jujur?”


Denis sedang mengingatkannya, siapapun harus patuh dengannya, begitupun Sheila.


Telinganya dirayu hingga kakinya sedikit melemas, dia hanya bisa mencengkam telapak tangannya dengan kuku untuk tetap sadar.


Dia tidak boleh disentuh oleh Denis lagi, kalau Denis menyentuhnya, dan tidak memperbolehkan dia memakan obat antihamil, dia akan hamil cepat atau lambat.


Kalau hamil, akan lebih sulit lagi untuk meninggalkan keluarga Salim… …


Dia hanya perlu bertahan selama setengah tahun, setelah setengah tahun, masih belum hamil, maka Tuan besar Salim juga tidak akan membiarkannya tetap tinggal di keluarga Salim.


Sheila biasanya pragmatis, dia tahu kalau dia masih bersikap keras, maka dia yang akan rugi, jadi dia menunduk kepala di depan dada Denis :”aku tidak melakukan apapun dengan dia.”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu