Istri Direktur Kemarilah - Bab 140 Malam Ini Mohon Bantuannya ! (1)

Sisi menundukkan kepalanya, dia menggesekkan ujung sepatunya satu sama lain.

“Angkat kepalamu!” Regen memandang dia dengan tatapan beringas.

Sisi menggelengkan kepala sambil tetap menunduk : “aku… aku tidak berani.”

“Kenapa tidak berani? Apakah kamu merasa bersalah?”

“Ti.. tidak, aku hanya gugup!”

“Kalau aku suruh angkat maka kamu harus angkat kepalamu, kalau kamu masih tidak mau mendengar maka kumasukkan ular berbisa ke dalam ruanganmu, apa kamu mau?”

Mendengar hal itu, Sisi terkejut dan langsung mengangkat kepalanya.

Melihat sepasang bola mata hitam Sisi yang bersinar itu, tiba-tiba teringat sepasang mata juling itu, Regen hampir tidak bisa menahan diri dan tertawa.

“Siapa itu bajingan Huo?”

“Hah?” Mata Sisi melirik sekilas, dan buru-buru berkata : “Itu adalah si ular kecil, kepalanya runcing, agak mirip dengan hewan labi-labi, kalau kamu tidak percaya kamu bisa tangkap ular itu dan perhatikan bentuk kepalanya…”

“Jadi, bukan sedang memarahiku?”

“Bukan, bukan, tentu saja bukan, aku mana berani memarahimu…”

“Aku tahu kamu tidak berani! Kemari, bantu aku ganti obat.”

Sisi menghembuskan napas lega, dia mengambil bola-bola kapas dengan penjepit lalu bersiap dicelupkan ke alkohol untuk membersihkan luka, kemudian dicelupkan ke obat.

Saat dia bersiap membersihkan luka, tangannya ditahan oleh Regen.

“Jelaskan, kenapa sudah berhari-hari lukaku ini belum sembuh juga?”

“Uhm, itu karena kondisi tubuh tiap orang berbeda, ada sebagian orang yang lukanya sembuh lebih cepat, ada sebagian orang yang lukanya sembuh lebih lambat.”

“Kalau begitu, kenapa tiap kali obat ini dioleskan ke luka, malah lebih sakit dibanding dulu?”

“Apakah Tuan Huo tidak pernah mendengar pepatah ‘obat yang baik pahit rasanya’ ?” Jadi karena alasan ini maka obat makin dioleskan makin sakit, dan semakin membantu penyembuhan luka.”

Benar, begitulah adanya, hanya saja Sisi tidak memberitahu, kalau di dalam cairan obatnya sudah ditambahkan air dan juga garam!

Sejak melihat Sisi berlaku bodoh dari video, Regen yang tadinya tidak percaya sama sekali, sekarang menjadi setengah percaya setengah curiga.

Tapi sepasang mata itu terlihat sangat polos, membuat dia terpikir saat Sisi sedang berbicara dengan seekor ular hingga matanya juling, akhirnya dia melepaskan pegangan tangannya dan membiarkan Sisi mengobati lukanya.

……

Saat ini, di vila kediaman Salim tercium aroma sup ayam yang kental, Nyonya Besar menutup hidungnya, dia memang tidak menyukai aroma sup ayam, tapi wanita itu malah menggunakan alasan kehamilannya supaya bisa meminum sup ayam ini.

“Nenek, benarkah nenek ingin membiarkan Kak Sheila tinggal disini?”

Nyonya besar juga merasa sangat gusar, tadinya dia ingin memberi wanita ini pelajaran, namun wanita ini malah datang atas kemauannya sendiri, bahkan membuat satu rumah ini penuh dengan aroma sup ayam, dia menyuruh pembantunya untuk menyeduh secangkir teh, lalu teh itu diletakkan di bawah hidungnya, dia berupaya mengusir aroma sup ayam itu dengan aroma teh panas.

Dia mengirup aroma teh dalam-dalam : “Suruh dia pergi malam ini.”

“Kalau dia tidak mau pergi, bagaimana?”

“Tidak mungkin, takutnya adalah dia akan memohon-mohon untuk pergi sambil menangis。”

“Siapa yang mau pergi?” Sheila muncul di depan pintu lalu berjalan dengan malas ke dalam : “Apakah Nyonya Besar merasa aku akan pergi setelah meminum sup ayam?”

“Lalu apakah kamu ingin tinggal sampai anak itu lahir?”

“Kalau tiap hari ada sup ayam, maka aku bisa pertimbangkan lagi, bukankah ada pepatah mengatakan “mengundang setan itu mudah tapi mengusirnya sulit?

“Dasar kamu perempuan gila! Siapa yang ingin setiap hari bertemu denganmu?” Nyonya Besar mengibaskan tangannya : “Sehabis minum sup ayam kamu harus segera pergi dari sini.”

“Maaf, aku mendadak tidak ingin minum sup ayam lagi! Anda tahu kalau masa kehamilan itu selera mudah sekali berubah….” Di gedung utama dia telah memesan semangkuk mie, dia tidak peduli, dia beranggapan kalau tidak masalah bagi mereka sekedar memasak sesuatu.

Dan benar saja Sheila tidak meminumnya, Yuna yang tidak tahan melihatnya pun langsung berdiri, dia tidak marah hanya saja dia menegur dengan nada pahit : “Kak Sheila, Bibi Panda sudah susah payah memasakkan sup ayam untukmu, kamu minum sedikit saja tak apa, dirimu sudah lima hari tidak makan apa-apa di pondok kecil hitam, sedangkan saat hamil itu butuh nutrisi, kalau kamu tidak ingin minum, demi anak yang ada dalam kandungan juga tetap harus minum.”

Selesai bicara dia langsung menyodorkan sup itu ke hadapan Sheila.

“Terlalu berminyak, kalau diminum tidak baik untuk pencernaan, kalau begitu Nona Sinai saja yang minum, dirimu belakangan ini sibuk mengurus pesta ulang tahun hingga terlihat kurus.”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu