Istri Direktur Kemarilah - Bab 132 Aku Berharap Kita Bisa Terus Hidup (1)

Tak disangka, ular cincin perak itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah serangan, ular itu membalikkan kepalanya mau menggigit tangan orang yang memegangnya, kemudian ular itu menggigit!

Waaa----

Waaahhhh----

Waahh---

“Dia digigit!”

“Kak---!”

“Sudah gila dia! sudah digigit sedemikian rupa, tapi wanita itu masih memegang erat-erat kepala ular itu!”

Semua orang terpana melihat Sheila, Regen bahkan sudah menerjang ingin membantunya : “Bunga Wijaya! Kendorkan pegangan ular itu!”

Tapi sepertinya dia tidak mendengar ucapan Regen, dengan sekuat tenaga dia menekan kepala ular itu, kemudian langsung memotong kepalanya!

Darah ular memuncrat ke tangan dan ke lantai!

Benar-benar mengerikan.

Sheila tertawa lega, dia tahu kali ini dia tidak begitu beruntung, dan tidak ada pengecualian untuk kali ini!

Dia mengangkat tangannya memberikan isyarat supaya Regen berhenti, bahkan meskipun saat –saat seperti ini, dia sedikitpun tidak mau disentuh oleh Regen.

“Kakak! Kak---!” Sisi berteriak sambil menangis dan putus asa memandangi tubuh kakaknya, hatinya terasa sangat sakit, sakitnya sampai terasa seperti tersedak ---

Tapi siapa yang akan menolong kakaknya? Siapa yang bisa menolong kakaknya?

Dia begitu benci! Dia benci dirinya tidak berguna! Begitu lemah, bahkan tidak bisa melindungi kakaknya, ini pertama kalinya dia merasa benci akan dirinya sendiri! Saking bencinya dia sampai membenturkan kepalanya kuat-kuat ke lantai!

Suara benturannya sampai bergema!

Ditambah lagi dengan suara tangisan yang sangat memilukan, dan karena ruangannya itu setengah tertutup hingga menimbulkan efek gema seperti melengking!

Tepat pada saat ini ----

Brakkkk----

Terdengar suara langkah yang tidak beraturan menerjang masuk ----

Dia melompat turun dari tangga di belakang panggung, bagaikan seorang dewa yang turun dari langit.

Dia telah mendengar suara tangisan Sisi yang amat memilukan!

Dan dia juga mendengar Sisi meneriakkan nama Sheila, dirinya akan-akan terjun bebas ke dalam neraka.

Sampai ketika dia wanita itu berlumuran darah, dia baru tahu, dia telah jatuh ke dalam neraka, dan itu telah membuatnya kehilangan nyawa!

“Sheila! Dimana lukanya??” Kenapa tiap kali bertemu dengan Sheila, sekujur tubuhnya selalu penuh dengan luka besar dan luka kecil?

“Kenapa kamu bisa datang kemari?” Apa ini cuma khayalan? Tanpa sadar dia sedang memikirkan Denis, jadi Tuhan sedang kasihan padanya, lalu mengabulkan keinginan terakhirnya?

“Cepat katakan! Lukanya dimana?” Tangannya berlumuran darah, Denis baru melihat di atas lantai ada seekor ular yang sudah mati terpotong, dan itu adalah ular berbisa!

“Tangan.” Napas Sheila terengah-engah.

Lalu tiba-tiba dia tidak bersuara malah langsung berteriak : “Denis! Kamu ini sedang apa? Kamu gila ya!? Kamu tahu tidak kalau ular itu berbisa? Lepaskan mulutmu!”

Ternyata Denis sudah menunduk dan berusaha menghisap keluar bisa ular dari luka di tangan Sheila, dia tidak peduli akan penolakan Sheila, yang dia tahu hanyalah kalau terjadi sesuatu pada Sheila, maka hidupnya pun tak akan ada artinya lagi!

“Denis!Minggir sana! Aku tidak mau kamu seperti ini! Sangat berbahaya! Aku mohon, jangan lakukan ini!” Dia berusaha sekuat tenaga mendorong Denis, tapi dia tidak kuat, jadi dia hanya dengan lemah menengadah dan mencari Jack : “Cepat tarik tuan muda!”

Denis menghisap dalam-dalam darah dari luka tersebut, dia merasakan racunnya sudah dihisap keluar, lalu memuntahkan darah itu keatas lantai, dan berkata : “Siapa yang berani menarikku!”

Jack berdeham, tapi dia juga tidak mungkin membiarkan Tuan mudanya terkena racun di depan matanya! Perintah tuan muda begitu berharga, mana mungkin dia tidak tahu?

Jack memberikan isyarat, lalu para pengawal langsung memegang Denis!

Tapi Denis malah menarik keluar pistol dari jas pengawal, lalu mengarahkan senjata itu ke paha Jack : “Siapa yang berani kesini! Akan aku tembak dia!”

“Denis! Kamu tidak boleh berbuat seperti itu!” Sheila menggeleng-gelengkan kepala dengan tidak percaya : “Kenapa kamu harus berbuat seperti itu!?”

Apakah dia tidak tahu, karena perbuatannya itu bisa membuat Sheila makin kepikiran?

Membuat Sheila terpikir nyawanya lebih penting dibanding nyawa Denis sendiri?

Tidak! Tidak! Bagaimana mungkin?

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu