Istri Direktur Kemarilah - Bab 250 Pura-Pura Sakit Untuk Melemahkan hatinya

Ciuman cukup lama, tanpa disangka Samuel tidak membangkang?

Sisi membuka matanya, berkedip-kedip, hanya terlihat pria itu diam saja menatapnya, tidak berinisiatif juga tidak keberatan, berserah pada Sisi yang mencium, mengigit……

Sisi akhirnya merasa ada yang salah, Samuel bukannya seharusnya melindungi bibirnya bagaikan harta karun demi wanita di hatinya?

Samuel tampak jadi yang dizolimi seperti ini, Sisi malah jadi tidak berani.

Sorot mata Samuel selain agak sedikit dingin, juga dengan sedikit mencemooh: “begini saja?”

“Ah……” Sisi kacau ditanyanya, menelan ludahnya, sengaja pura-pura bicara tanpa dosa: “kan kamu yang bilang suruh aku menyenangkan kamu.”

“Kamu begini disebut menyenangkan pria?”

“Uhuk uhuk…… kalau tidak?” Sisi menarik kembali tangannya yang masih di pipi Samuel.

Samuel dengan mudah menekan kedua tangan kecil Sisi di sisi kepalanya, ciumannya sudah mendarat, berulangkali tak tertahankan diucapkan, mengajari Sisi bagaimana menyenangkan seorang pria……

Sebaliknya, di dalam kediaman Denis, pria yang bentuk tubuhnya yang tinggi besar dan dingin sedang berjalan mondar mandir dengan khawatir di ruang belajar.

Luka Jack sudah terbungkus baik, semenjak Tuan Huo setuju menjaga janjinya, Tuan Muda terlihat semakin khawatir.

Alasannya karena sampai sekarang ini Nyonya Muda tetap saja tidak ada maksud untuk bicara dengan Tuan Muda, Nyonya Muda sungguh mengukuhkan hati tidak mau menggubris Tuan Muda.

Meskipun memang Tuan Muda melukai Tuan Muda Hermawan dengan pistol itu tidak benar, tapi Tuan Muda Hermawan duluan yang tidak benar, meskipun kesalahannya tidak sepadan dengan kematian...…

Lagipula temperamen Nyonya Muda juga terlalu tiba-tiba.

Jack merasa sejak sikap Nyonya Muda berubah besar, temperamennya semakin lama semakin aneh, Jack mulai merindukam Nyonya Muda yang bicaranya lembut, sangat berhati-hati terhadap Tuan Muda……

Sesungguhnya Jack diam-diam pernah mencaritahu, juga pernah bertanya pada dokter Hotaka, alasan perubahan besar sifat Nyonya Muda, jawaban dokter Hotaka adalah, kira-kira karena waktu itu Nyonya Muda demi mendapatkan perhatian Tuan Muda, terpicu setelah lompat ke laut bunuh diri……

“Waktu? Lokasi?” Denis tiba-tiba bertanya.

“Tuan Huo bilang besok malam ia ada waktu, lokasinya suruh kira yang tentukan.”

“Besok malam?” Denis berpikir cukup lama, kalau besok malam pergi bertemu Tuan Huo, bagaimanapun tidak bisa membiarlan Tuan Huo melihat perang dingin mereka sepasang suami istri……

Jack seperti paham pemikiran Tuan Muda, berkata: “Nyonya Muda barusan sudah kembali ke kamar tidur……juga menguncinya daei dalam.”

Maksudnya itu menolak siapapun dengan cara apapun membuatnya senang.

Sifat Tuan Muda juga dari dulu tidak pernah menyenangkan orang……

Langkah kaki Denis tertahan, wanita ini, sudah bertekad tidak meladeni Denis? Sesuai dulunya, Denis dari awal sudah akan mendominasi, mulut di atas tidak jujur, Denis akan membuat tubuh Sheila jujur, harus banget Sheila hamil!

Sial!

Bagaimana bisa ada wanita sekukuh itu, menggunakan cinta Denis padanya, mendiamkan Denis, Denis paling benci didiamkan!

“Tuan Muda, sebenarnya aku ada suatu cara, tidak tahu apa akan akan berefek……”

“Bilang.”

“Meskipun Nyonya Muda marah pada Tuan Muda, tapi sebenarnya Nyonya Muda masih sangat peduli pada Tuan Muda……”

“Bisa tidak usah bicara omong kosong.”

“Maksudku itu, aku kesana bilang pada Nyonya Muda kalau Tuan Muda sakit?”

“Kamu suruh aku pura-pura sakit untuk melemahkan hatinya?”

“Uhuk, ini juga cara karena tidak ada cara lain.”

“……”

10 menit kemudian, Jack mengetuk pintu kamar Sheila.

Sheila senderan di ranjang sambil mendengar musik sambil membaca buku, lagu klasik piano yang membuat relaks, not musik melompat-lompat di telinga Sheila, meskipun janinnya masih kecil tidak perlu secepat itu mendengarkan musik, baku tembak hari ini membuat Sheila tidak tenang, dokter bilang musik yajg membuat relaks bisa membantu menstabilkan suasana hatinya.

Tiba-tiba mendengar ada suara ketukan dari luar pintu.

“Nyonya Muda, aku, Jack.” suara tidak tenang Jack terdengar dari luar pintu.

“Ada apa?”

“Tuan Muda……sakit.”

“Sakit panggil dokter lah, untuk apa panggil aku? Aku juga bukan dokter.”

“……” Jack terhenti sejenak dengan canggung, berkata: “penyakit Tuan Muda akan bisa membaik setelah melihat Nyonya Muda.”

“Penyakit yang bisa membaik setelah melihatku, kelihatannya bukan sakit yang parah.”

“……!” Jack seketika tertohok tidak mampu berkata-kata.

“Kamu kasih tahu dia aku lagi mendengarkan lagu menemani janin, suruh dia jangan meributi aku kalau tidak apa-apa.”

“……!!”

Jack murung, merasa kalau seluruh cobaan itu diberikan Nyonya Muda.

Kembali ke ruang belajar, Jack memberitahu Tuan Muda sesuai kata-kata aslinya: “Nyonya Muda sedang mendengarkan lagu menemani Tuan Muda kecil.”

“Tuan Muda kecil?” sorot mata dingin Denis seperti membunuh ke arah: “kamu bilang Sheila sedang menemani pria lain mendengarkan musik?”

“Tuan Muda kecil itu janin di perut Nyonya Muda……” Jack buru-buru menjelaskan, meskipun masih tidak tahu jenis kelamin anaknya, namun Jack berharap ituTuan Muda kecil, pasti sangat mirip dengan Tuan Muda.

“Kamu kira aku tidak paham!?” Denis berubah menjadi semakin mudah marah! Di otaknya hanya ada 1 pikiran: Sheila tanap disangka mendengar musik dengan pria lain!

“……” Tuan Muda tidak mungkin bahkan cemburu sama Tuan Muda kecil kan? Apalagi Tuan Muda kecil masih belum berbentuk jadi manusia.

Pikirannya sedang melayang, kemudian melihat Tuan Mudanya tiba-tiba membuka jendela ruang belajar——

“Tuan Muda——”

Beberapa menit kemudian, mendengar suara jendela kamar tidur Nyonya Muda ditendang sampai terbuka.

Membalik 1 halaman buku lagi di tangan Sheila, kemudian mendengar dari luar jendela ada suara kencang.

Jendela terbuka ditendangnya, seorang pria bagai dewa merangkak masuk……

Pecahan kaca berwarna-warni bertebaran di atas karpet, pria itu masuk menginjak kaca: “berencana sampai kapan membuang waktu denhanku?”

“……”

Sheila tetap saja tidak bicara, tapi orangnya sudah bangkit berdiri. Sheila telanjang kaki berjalan ke arah pintu kamar, apa daya kaki pria itu panjang, Sheila mau jalan 10 langkah, pria itu tinggal jalan 5 langkah saja sudah merebut posisi depannya, menahan Sheila di pintu.

“Tidak bicara mau minta aku cium”

“……”

Denis mengukuhkan Sheila di antara lengannya, tangannya mengangkat dagu Sheila: “sungguh tidak berencana bicara denganku?”

“……”

Kepalanya tiba-tiba menunduk, bibirnya hanya terpisah 1cm dari Sheila, mata seksinya menatap Sheila.

Sangat jelas kalau Denis mau mencium Sheila, Denis mau memperhatikan reaksi Sheila dulu, kalau reaksinya lebih besar, Denis tidak akan memaksa Sheila.

Berpikir kalau Denis adalah presdir perusahaan Salim yang hebat, tanpa disangka harus belajar cara mengamati setiap ekspresi seorang wanita.

“Tuan Muda Salim kalau punya waktu untuk memaksa seorang ibu hamil yang lemah, apa tidak sebaiknya memikirkan cara meyakinian Tuan Huo mengembalikan jantungnya ke Kenny.”

Nada yang bicara yang dingin, namun menurut Denis sudah sebuah transisi yang sangat besar, setidaknya akhirnya sheila membuka mulut dan bicara, tidak mendiamkannya lagi.

Denis tidak memaksa Sheila lagi, meluruskan tubuhnya: “aku sudah bilang mau mengaku ke keluarga Hermawan, siapa bilang aku harus meyakinkan Tuan Huo untuk mengembalikan jantungnya ke Kenny?”

“Kamu janjian sama Tuan Huo?”

“Mencaritahu niatnya.” sebenarnya untuk Denis, ia tidak menyesal menembak Kenny, pria ini menaruh obat untuk wanitanya, dosanya tidak termaafkan, kalau bukan demi wanita ini, Denis tidak akan membuang waktu untuk masalah ini……

“……”

Sheila menutup matanya kencang-kencang, Sheila juga tahu meyakinkan Tuan Huo sangat sulit, jadi Denis menggunakan kata mencaritahu niatnya.

Melihat ekspresi serius wanita itu, Denis mengulurkan tangan mencubit pipinya: “kamu sungguh tidak mau tahu Kenny……”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu