Istri Direktur Kemarilah - Bab 5 Saat ini Hanya Terhadapmu

Bab 5 Saat ini Hanya Terhadapmu

Sheila ! Tega nya kamu mendorong Yuna dari tangga ? Nyonya besar Salim menunjuk ke arah Sheila dengan tangan yang gemetar. Seperti ingin menancapkan kuku nya ke kepala dia.


Anggota keluarga Wijaya menundukkan kepala . Malu yang tidak terhingga.


Denis mengarahkan tatapan nya ke arah Sheila , tetapi melihat dia seperti sedang melihat drama.


Jika terjadi di masa lalu , Wanita ini pasti akan tidak berdaya dan terdiam di tempat. Tapi sekarang dia malah menampilkan sikap tidak takut terhadap orang banyak . Seakan akan keramaian bukanlah suatu hal yang besar buat dia .


Menarik


Sheila memainkan bulu mata kepada dia, Sejak kemunculan Yuna, Dia semakin berpuas diri seperti cahaya fajar yang tertutup lensa.


Perubahan ekspesi ini bisa dilihat juga oleh Denis, Tantangan jelas yang membuat dia dengan segera menyadari bahwa Yuna adalah wanita yang dipanggil oleh dia. Pada pandangan yang dingin ini bertambah sedikit ketertarikan .


Nyonya muda Salim , Apakah benar engkau tiga hari lalu mendorong Nona Yuna dari tangga ?


Sebelum nya terdengar kabar bahwa kalian mau bercerai, Apakah karena hal ini ?


Apakah rumor antara Tuan Salim dan Nona Yuna itu benar ?


Apakah karena tidak bisa menerima Nona Yuna sehingga Anda mendorong nya dari tangga ?


Apakah program kehamilan masih berjalan ?


Kehamilan ? Sheila tertawa, Mengenai hal ini tentu harus tergantung Tuan Salim kan ? mengarahkan pandangan kepada Denis seakan berkata :


【 Perjodohan yang kokoh dengan Nyonya muda Salim 】

【Denis , Apakah kamu berani mengucapkan kata kehamilan ini di depan orang lain ?】


Kehamilan ?


Yuna terdiam melihat kearah Sheila


Dia berpikir Sheila akan melihatnya , atau menggunakan pandangan untuk menenangkan nya.


Tapi , sejak kemunculan nya hingga sekarang , Sheila selalu melihat ke wanita itu. Di mata nya terpancar kehangatan yang tidak bisa dijelaskan darimana .


Seperti melihat mainan yang menarik buat diri sendiri .


Kemana pandangan benci Denis kepada Sheila yang dulu ?


Bukannya sudah bercerai ?


Suara diskusi dan tebakan dari orang lain semakin lama semakin besar .


Denis dengan tidak sabar , menyatakan : “ Saya dan Nyonya besar Salim sebentar lagi akan memberikan kabar yang baik “.


Wah


Satu kalimat yang menimbulkan kegemparan


Metode yang digunakan oleh orang kaya memang sangat dalam , Kru reporter yang ada pun semua menganggukan kepala . Ini jelas adalah pernyataan terakhir yang diberikan Tuan Salim kepada mereka.


Semua pulang saja dulu , Jika Tuan dan Nyonya besar Salim sudah memiliki kabar baik , akan langsung disiarkan .


Penanggung jawab rumah berbicara, Bodyguard pun menjalankan perintah , membersihkan lokasi


Ada reporter yang tidak mau menyerah sambil berjalan keluar sambal bertanya : Apakah kabar baik mengenai kehamilan ? atau kabar mengenai perceraian ?


Tidak ada yang menjawab


Reporter tersebut dengan cepat ditarik keluar , sehingga tidak memiliki kesempatan untuk berbicara lagi disana


Mendengar kata kehamilan ini , Wajah Yuna menjadi pucat , seperti istri yang telah dipermalukan , Berdiri terdiam di samping , yang membuat orang yang melihat akan mengasihani nya .


Sheila melihat ekspresi Yuna, Waktu sebelumnya memikirkan rencana yang jahat ,Dalam waktu sekejap sudah menjadi polos dan kasihan . Sungguh akting yang luar biasa .


Hanya dia tidak terpikir , dia akan berbicara kepada media tentang kejadian tiga hari lalu .

Ternyata tidak membuat ia kecewa .


“Yuna. “ Nyoya besar Salim melambai kepada Yuna supaya mendekat .


Yuna sekilas memandang Sheila, seakan menberi tanda, dan berjalan kearah Nyonya besar Salim . “ Antar aku kembali ke kamar .”


Yuna mengerti, Nyonya besar Salim berkata kepadanya. Dengan patuh dia menuntun Nyonya besar Salim , dan sebelum pergi melihat sekilas kepada Denis, dan langsung menundukkan kepala, detak jantung berdetak dengan tidak terkendali .


Setelah reporter meninggalkan lokasi , Nyonya besar Salim juga telah pergi . kepala keluarga Wijaya tau ini bukan tempat mereka bisa berdiam dengan lama , maka ia pun membawa sisa keluarga meninggalkan tempat tersebut .


Dapur yang besar tersebut meninggalkan pengawas rumah , pembantu rumah tangga,  Denis dan Sheila .


Situasi yang sangat aneh .


Tolong bawa Nyoya muda ke kamar nya


Mulut Denis bergerak menggunakan kata Tolong seakan kata itu sangat sulit untuk diucapkan sambil memandang Sheila yang seperti tidak terpengaruh sambil memegang gelas minuman .


Pembantu rumah tangga dengan segera menaati , dan mau menangkap Sheila.


Sebuah gelas kaca terbang kearah mereka , Pecahan gelas bertebaran dan menghentikan langkah mereka .


Sheila tiba tiba mengarahkan pandangan nya ke Denis, menunjukkan ketidakpuasaan.  Sambil menaikkan rok , melepaskan sepatu dan berjalan di atas meja makan .


“…”

“Nyonya muda Salim, hati hati , Turun lah, ini sangat berbahaya …”Dilemparkan kearah mereka gelas piala dari porselin ..


Tiba tiba sebuah piring terbang ke arah Denis


Pembantu menyahut: Tuan ! Hati hati !


Denis mengalihkan wajah , piring terbang menyentuh telinganya. Piring yang dilemparpun sangat cepat dan kuat . seakan akan ingin melukai dengan fatal .


Hamil ? hehe … Piring pun tidak bisa kena . Ekspresi Denis seakan kecewa luar biasa , Sambil ia membungkukkan badan dan mengambil piring porselin lain di dekat kaki nya , dan dilemparkan kepada Denis lagi .


Denis, bahkan cerai pun tidak berani ?


Dia Murka !


Dia mengira dengan rencana nya yang sudah menyeluruh , Mengundang keluarga , pers , bahkan jodoh pun sudah dipersiapkan , Kata cerai tidak akan terhindari .


Ternyata dia dengan mengucapkan mengenai kehamilan , dengan mudah membalikan posisi, dan menghancurkan rencananya !


Seingin itu untuk bercerai ?


Piring yang akan dilempar oleh Sheila terhenti , tampa disadari ia pun menggangukkan kepala, Dia mengira Denis mau menyetujui , tetapi yang terdengar dari suara Denis : “ Sayang nya saya sudah tidak begitu mau bercerai lagi .”


Prang


Satu gelas anggur pecah di kaki Denis , Angggur pun terciprat di sepatu dan celana nya.


Tidak ingin ? Sheila berjalan perlahan lahan ke arah Denis dengan meremehkan dan meandang dari atas ke bawah  “ Jangan bilang Tuan Salim setelah malam pertama , timbul perasaan dan mencintai ku …”


Aaa


Baru saja suara terucap, tiba tiba muncul suara kaget


Laki laki ternyata memang seorang pemangsa, Tiba tiba menerkam Sheila , memanggulnya di bahunya


Sheila kaget berusaha untuk berontak. Terus memukul kearah punggung laki laki tersebut : Denis , ayo cerai dengan ku ! kalo tidak akan kubuat kamu menyesal !


Denis dengan tertarik menaikkan alis mata: “Aku ingin tahu bagaimana cara kamu buatku menyesal .”


Nada yang tidak perduli itu membuat rona wajah Sheila memucat , dia pun menundukkan kepala, menggigit tulang kupu kupu belakang Denis dengan dalam , Darah pun pelan pelan membasahi kemeja yang digunakan .


Pria ini tidak terpengaruh , bahkan alis pun tidak terpengaruh , Sambil melemparkan wanita ini ke Kasur kingside di kamar mereka .


Denis , Kamu sialan ! Sheila sambil marah dan kesakitan membangkitkan badan , Leher baju sudah terbuka, Membuat pandangan pria ini pun semakin  panas .,


Dia pun dengan perlahan lahan melepaskan kancing kemeja nya


Dia bukan ?


Laki laki yang tamak, Semua cara yang digunakan oleh Sheila dulu , dia tidak terpengaruh .


Sekarang saat dia menolak nya , Sekuat tenaga untuk mau melepaskan dia , Seperti mangsa yang terperangkap dalam kerangka yang ingin kabur, Malah ada rasa ketertarikan .


Dia mengencangkan alis , Mau sebodoh apapun bisa menebak laki laki ini mau apa !


Dia pun dengan tenaga mendorong dada Denis , Tenaga antara laki laki dan perempuan memang berbeda, walaupun sekuat tenaga pun tidak bisa mengalahkan dia .


Secara insting , ia pun tau hanya bisa menggunakan ucapan, begitulah ia mulai melunak , menyindir: “ Tuan Salim jangan bilang setelah malam itu , timbul perasaan kan ? bukankah bilang jika tidak diberi obat , Kamu tidak bisa ereksi ?


Mau provokasi dia ?


Mau bercerai ?


Tidak ada yang bisa menolak dia, Jika pun mau bercerai , harus diumumkan oleh Dia


Denis setelah mendengar kata cerai berulang ulang pun , Hati nya mulai jengkel .Dengan paksa menarik tangan nya kearah kemaluan nya : Tidak bisa ereksi ? Sayangnya saat ini saya hanya bisa ereksi terhadap kamu !


Panas dan keras . Bola mata Sheila pun membesar: Denis ,! Kamu mau apa ?


Mau apa ? Laki laki sambal melihat dia: Ingin meneruskan keturunan dengan kamu , Nyonya  Salim , Kamu mau kan ?


Dengan nada pertanyaan , Tetapi tidak memiliki arti menanyakan pendapat orang lain . Ini dengan jelas mau menunjukkan , memberikan keputusan yang penting


Jelas , Dia setuju ataupun tidak setuju , itu bukanlah hal yang penting


Sheila dengan segera ingin menampar nya, Sayang , tangannya dengan erat dipegang di bagian kemaluan nya . Sangat menjijikan , dan dia pun hanya bisa menatap nya: “ Kamu tahu sekarang kamu mirip apa ? 

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu