Istri Direktur Kemarilah - Bab 156 Dialah Satu-Satunya Keinginannya

“Kak Sheila, kakiku terluka.” Ujar Yuna manja sembari menghembus lukanya.

Sheila sangat bangga akan kemampuan merubah ekspresinya yang satu ini.

“Apa hubunganya denganku? Kamu ngapain di kamarku!” Sheila sangat ingin menariknya keluar, tapi dia tak bisa, karena dia takut jika dia membuka pintu Denis akan langsung menerjang masuk!

“Aku …... barangku ada yang tertinggal, tapi tidak ketemu dimana-mana, makanya aku masuk untuk mencarinya.” Kata Yuna dengan pandangan mata mencari kesana kemari, tapi tetap saja dengan ekspresinya yang datar seperti biasanya.

“Bagaimana mungkin barangmu bisa tertinggal di kamarku?”

“Bagaimana jika memang ada?”

“Barang apa sih?”

“Anting bentuk angsa……”

“Jari kakimu emangnya kenapa?”

“Tak sengaja terbentur meja rias.”

“……”

Pada saat itu juga, terdengar suara gaduh dari depan pintu——

Di kamar kedap suara, hanya suara yang sangat gaduhlah yang bakal terdengar dari dalam, itu pun hanya suara kecil yang terdengar.

“Ada apa diluar?” Yuna selesai mengoleskan obat, setelah selesai merapikan kotak obat, lalu dia pun berdiri: “Aku pergi lihat deh.”

“Jangan pergi!” Sheila menariknya.

“Kenapa? Apa sih yang terjadi diluar?” Yuna penasaran, walaupun dalam hati sudah tertebak apa yang terjadi.

Pasti Kak Denis pulang untuk makan, pasti obatnya sudah bereaksi dan mungkin ingin mencari wanita ini untuk memuaskannya?

Sheila yang dalam keadaan hamil demi menghindar lalu berlari ke kamar, tak heran begitu masuk kamar dia langsung mengunci pintu.

Kepikiran masalah ini, hati pun langsung di penuhi dengan rasa kegembiraan ini.

Diluar

Jack dan para bodyguard menahan Denis: “Tuan Muda, sadarlah, jika kamu begini kamu akan melukai Nyonya Muda.”

Entah siapa yang meracik obatnya, pengaruh dari obat ini begitu kuat, hingga membangkitkan sisi liarnya.

“Pukul aku!” Denis mengepalkan tinju di tanganya, hingga urat-urat tanganya tercetak jelas: “Kau tidak dengar? Ku bilang pukul aku!”

Sebelum dia kehilangan kesadaranya.

“Tapi……”

“Dia kemungkinan sudah hamil!” dengan sedikit kesadaran yang tersisa dia memberitahunya, tak peduli itu anak siapa, dia tak boleh melukainya.

“Nyonya Muda hamil?”

Jack agak terkejut dan serba salah, walaupun itu adalah perintah dari Tuan Muda, apa aku tega memukul Tuan Muda?

Pada saat bersamaan dia ragu untuk menghabisi dirinya sendiri, Dokter Dodi tiba.

Sambil menahan Tuan Muda ketiga bodyguard pun berjalan cepat ke arah Dokter Dodi.

Sayangnya kekuatan Denis terlalu besar sehingga orang-orang yang menahannya seketika terpental jauh.

Dua bodyguard terguling kebawah tangga, bahkan ada satu yang langsung terpental jatuh ke lantai satu.

Jack mengambil resiko untuk menahan langsung Tuan Muda, pada saat yang bersamaan juga memanggil lebih banyak bodyguard, meredam amarah Tuan Muda.

Jangan sampai terlambat, Dokter Dodi pun dengan sigap mengeluarkan jarum dan menancapkannya di salah satu urat yang timbul, dan dengan cepat menarik darah dan segera meneliti zat apa yang terkandung dalam darahnya.

Setelah hasilnya keluar, Dokter Dodi dengan alis bertaut: “Zat yang terkandung di darahnya itu obat perangsang RH9, tak ada obat yang mempan untuk meredamya, hanya bisa diselesaikan oleh wanita.”

Selesai mengatakan itu dia pun langsung mengecek sekeliling, tidak ada Nyonya muda……

“Suntikan obat penenang!” semprot Jack.

“Tidak mungkin untuk meredakan gejalanya, sumber penyakitnya tidak jelas. Lagipula obat ini sangat kuat, aku takut jika tercampur akan terjadi komplikasi.”

“Apakah tidak ada acara lain? Dengan tangan kosong……atau dengan alat bantu?”

Beberapa bodyguard saling berpandangan, semua orang tau Jack itu masih single, tak disangka pengetahuannya cukup luas.

Dalam kebingungan, tiba-tiba dengan lengannya yang kekar Denis menghempas beberapa bodyguard keluar.

Denis mencari dari satu ruang ke ruang yang lain, seluruh badannya terasa panas terbakar, panas yang meluap dari pembuluh darah menyebar ke seluruh tubuh.

Tapi tubuhnya seakan kaku tidak merespon.

Dia sudah kehilangan akal sehatnya, yang dia inginkan hanya wanita itu! Sangat menginginkanya! Hanya wanita itu!

Seperti hanya dia satu-satunya hasrat.

Jack menyadari mengapa Tuan Muda menyuruhnya untk menghabisi dirinya, ternyata untuk melindungi Nyonya Muda lalu dia pun segera mengetuk pintu kamar: “Nyonya, ini aku Jack, kamu jangan membuka pintu! Tuan Muda tidak bisa menahan dirinya untuk mencarimu, segeralah cari tempat untuk bersembunyi!”

Pintu pun terbuka, dia pun takut tak bisa menahan langkah Tuan Muda.

“Bersembunyi?” Perasaan Sheila tegang setelah mendengar kata Jack, dia yang pada saat itu menempel pada pintu karena hanya dengan seperti itu dia bisa mendengar Jack, meskipun telah mendengar kata Jack, tapi kedengaran malah lebih putus asa.

Dia sangat ingin membantunya, sangat ingin berlari untuk membantunya, sungguh ingin membantunya!

Tapi apakah dia bisa?

Anak yang dikandungnya, adalah anak dia, tidak! Adalah anak mereka berdua, dia tidak ingin anaknya menjadi sebuah kesalahpahaman sebelum lahir, dia juga tidak ingin kelak dirundung penyesalan.

Tanpa sadar melihat kebelakang, sembunyi dimana?

Di kamar mandi atau di kamar rias?

Pandanganya langsung mengarah ke Yuna dan mengarah ke kamar rias.

“Sheila, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Jack menyuruhmu untuk bersembunyi?”

Yuna yang sedang berdiri di depan meja rias hanya mendengar samar-samar suara Jack, tetapi menjadi jelas ketika Sheila mengulang kalimat yg dikatakan Jack, katanya bersembunyilah?

Jangan-jangan efek obat itu sangat kuat?

“Tak ada hubunganya denganmu!”

Sheila sedang tidak mood untuk meladeni perkataan Yuna, yang dia pikirkan sekarang apakah dia harus bersembunyi di kamar rias atau di bawah jendela, tapi ini dilantai tiga terlalu berbahaya untuk bersembunyi di bawah jendela.

Sembari berpikir dia pun melangkah menuju ke kamar rias.

“Apakah terjadi sesuatu dengan Kak Denis? Aku pergi lihat!”

Sheila dengan cepat menahan: “Tidak boleh buka pintu!”

Dia yang sudah akan masuk ke kamar rias berbalik untuk menghentikan Yuna tetapi semua sudah terlambat!

Semilir angin berhembus masuk bersamaan dengan terciumnya aroma alkohol, pintu pun terbuka seorang pria tinggi besar tampak sangar berdiri di pintu.

Akal sehat pria itu sudah hilang kendali, otot-otot di badannya menegang, keringat mengucur menuruni kulitnya yg menegang.

Rambut pria sudah basah akan keringat dengan pandangan tajam seolah sedang membidik mangsa.

Begitu tampak Sheila dalam pandanganya, dia pun langsung mengunci Sheila dalam pandangannya——

Sheila menyadari itu dan seketika kehilangan akal!

Karena yang tampak di matanya hanya kekejaman dan hasrat membunuh tanpa ada sedikit pun kelembutan.

“Ayo cepat! Cepat pukul Tuan Muda!” Jack yang sudah kehilangan cara, ini adalah cara satu-satunya untuk menolong Nyonya Muda dari Tuan Muda.

“Tidak!” Teriak Sheila putus asa! Dia sangat menderita melihatnya seperti itu tapi dia juga tak bisa menolongnya, dalam lubuk hatinya sudah hampir putus asa, sekarang Jack malah akan memukulnya?

“Nyonya muda, ini adalah perintah Tuan Muda untuk memukulnya…… Karena dia takut tidak bisa menahan dirinya dan malahan melukai dirimu,

Tiba-tiba pikiran Sheila kosong dengan ada air mata bercucuran.

Kenapa, kenapa pada saat seperti ini, yang dia pikirkan, justru dia!?

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu