Istri Direktur Kemarilah - Bab 84 Hubungan Suami Istri

Jack dengan hati-hati menyimpan surat perjanjian perceraian, telah bertahun-tahun mengikuti Tuan muda, dia belum pernah melihat Tuan muda begitu ragu.

Selain tidak ingin melepaskan Nyonya muda, dia juga takut Nyonya muda akan melarikan diri dengan cara yang lebih ekstrem.

Dua jenis emosi yang ekstrem saling menabrak, membuatnya selalu sengsara di antara api dan es.

Bagaimana Nyonya muda bisa tahu, sebenarnya yang paling tidak nyaman adalah Tuan muda.

Dia tidak mengerti, sebelumnya Nyonya muda begitu mencintai Tuan muda, semua orang bisa melihatnya dengan jelas, Namun, dulunya seberapa ingin mendekati tuan muda, maka sekarang seberapa dia ingin melarikan diri dari Tuan muda.

Mengapa dalam waktu sesingkat ini, Nyonya muda sepertinya berubah menjadi orang lain.

Mengapa dia ingin pergi dari Tuan muda, ingin bercerai?

Kalau ini diketahui Tuan besar Salim, tidak tahu apa yang akan terjadi dalam Keluarga Salim......

Haiks, dia melihat pada sosok kepergian Nyonya muda, dia menghela nafas berat.

Sheila keluar dari vila, Helikopter sudah lama menunggu di halaman yang terbuka di kejauhan.

Dia melihat sekilas bunga duri emas di badan Helikopter, yang merupakan simbol dari keluarga salim.

Secara otomatis dia melihat kembali ke villa, bagian luar villa terukir bunga duri yang timbul, persis sama dengan logo bunga duri di Helikopter......

Tiba-tiba dia mengerutkan alisnya, semalam setelah di bawa ke villa dia tidak lagi keluar.

Sangat jelas, dia dijebak Yuna!!

Yuna membiarkan orang lain mengikat dan membawanya ke vila keluarga Salim, mendapatkan kepercayaan Denis, dan mengalahkannya.

Langkah Yuna ini membuatnya sedikit tak terduga, sepertinya wanita ini bukan seorang kampungan.

Dia masih sisa waktu setengah tahun di keluarga Salim, ketika bermain permainan dengan Yuna dia tidak boleh lagi menganggapnya enteng.

“Nyonya muda?” Jack menyusul dari belakang: “Helikopter akan segera lepas landas.”

Sheila mengikuti Jack mempercepat langkahnya.

Ada dua baris pengawal yang berdiri di bawah Helikopter, naik dari tangga Helikopter, kabinnya sangat besar, ini berstandar suite presiden mewah bintang tujuh, memiliki segala sesuatu di dalamnya.

Denis telah duduk dengan elegan di kursi berbentuk oval dan melihat tablet, ia memiliki kebiasaan membaca berita dari tablet.

Mungkin karena terlalu fokus melihat, ketika Sheila memasuki, Denis selalu menundukkan kepalanya, sama sekali tidak mengangkat kepala melihatnya.

Dia juga duduk di kursi yang berbentuk oval, mengenakan sabuk pengaman.

Diperkirakan bentuk ini dirancang untuk mencegah turbulensi.

Diantara tempat duduk mereka dipisahkan oleh sebuah gang, gangnya sangat lebar dan tidak saling mengganggu.

Awalnya Sheila ingin mengeluarkan ponsel, tetapi terpikir ponselnya hanya dapat menerima pesan dan panggilan, fungsi lain telah diblokir. Dia harus menemukan cara untuk menghubungi Kenny.....

Dari sudut mata melirik ke arah Denis, pandangan pria itu tetap terletak di atas tablet, Jack datang membawa nampan: “Tuan muda, makan obat.”

Denis: “bawa pergi.”

“Dokter mengatakan harus makan obat secara teratur, kalau tidak akan menyebabkan penyakit radang paru-paru, Selain itu, dokter mengatakan bahwa Tuan muda baru-baru ini memiliki detak jantung yang berbeda, minta untuk mengingatkanmu memeriksa tubuhmu secara teratur......”

“Pergi!”

“……”

Jack merasa ragu, dia tahu suasana hati Tuan muda sangat buruk, tetapi tidak boleh tidak perhatikan kesehatan sendiri.

Jadi dia mengalihkan pandangannya ke arah Sheila: “Nyonya muda.”

Disini selain Nyonya muda tidak ada yang berani membujuk Tuan muda.......

Sheila mengangkat kepala, dia tahu maksud Jack, berdiri dan menerima nampan: “Apakah Tuan muda sudah sarapan?”

“Belum......” Tuan muda setelah menandatangani surat perjanjian perceraian itu, dia menolak untuk makan apa pun. Tadi ketika dia berada di villa, dia membawakan semangkuk bubur untuk Tuan muda tetapi dituang jatuh olehnya......

“Bagaimana meminum obat tanpa sarapan?” Sheila mengembalikan nampan kembali ke Jack: “Apakah ada sesuatu dalam Helikopter yang bisa dimakan?”

Pengawal berlari masuk ke dapur dan melihat, tidak ada makanan siap saji, hanya ada manisan dan anggur merah.

Yang lainnya harus dimasak dulu.

Sheila minta Jack memberitahu pilot untuk mengurangi kecepatan penerbangan, memastikan penerbangan stabil, dan segera memberitahunya jika terjadi situasi yang tidak terduga.

Karena sangat berbahaya untuk menyalakan api memasak di penerbangan yang tinggi.

Dia menaruh roti di mesin roti, memanaskan minyak, memasukkan telur ke dalam panci, dan dalam hatinya memikirkan apakah Kenny tahu bahwa dia telah jatuh ke tangan Denis dan untuk sementara waktu dia sangat aman? Dan apakah nenek Lan di tempat yang aman?

Denis masih duduk di kursi, kalau di masa lalu tangannya mungkin sudah merangkul pinggangnya atau mencubit daun telinganya.

Sekarang malah duduk diam di sana, sebenarnya Sheila sangat jelas dengan emosinya.

Ketika dia marah maka dia akan bersikap diam tidak akan berbicara.

Makin lama dia diam, berarti dia semakin marah.

Denis sangat jelas sedang marah tentang perceraian, jadi dia membuat sarapan bertujuan agar dia bisa makan obat dengan baik dan juga untuk membujuknya......

Bagaimanapun, mereka masih harus hidup berdampingan secara damai selama setengah tahun, tentu saja, ini hanya pemikiran sepihaknya, jika dia tidak ingin hidup damai dengannya, dia juga tidak memiliki pilihan.

Sandwich yang sederhana sudah siap, susu hanya dihangatkan dan dituangkan ke dalam cangkir.

Dengan membawa sarapan yang sudah disiapkan, tatapan dingin Denis yang ingin membunuh menatap fokus pada Sheila, sepertinya sedang mengingatkannya untuk tidak mendekatinya.

Sheila biasanya tidak takut mati, berjalan mendekati dan meletakkan nampan didepannya.

“Memberikan permen setelah menampar?” Nada suaranya penuh dengan kesal: “kita sudah bercerai, untuk apa kamu mempedulikan aku makan obat atau tidak, mati atau hidup?”

“Dokter mengatakan kalau tidak makan obat akan menyebabkan penyakit radang paru-paru......” Sheila menahan emosi, memberitahu dirinya sendiri, untuk tidak menyinggungnya karena dia sedang sakit, dia mengambil susu panas dan meniup pelan-pelan.

Susu yang berwarna putih, dia juga mengenakan pakaian berwarna putih, rambutnya yang halus diikat kepang di sebelah kiri, menundukkan kepalanya meniup susu terlihat sangat mempesona.

Tangan Denis yang memegang tablet menjadi tegang, tangan satunya lagi membanting sandwich jatuh ke lantai: “Tentang kesehatanku, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya!”

Sheila melihat pada sandwich yang jatuh ka lantai, hanya bercerai, ini adalah hal yang selalu dia dambakan dari dulu, sekarang terkabul, mengapa dia bisa begitu marah?

Karena dia tidak melahirkan anak untuknya, jadi tidak dapat menyelamatkan Rinu?

Suhu panas membasahi mata, berkabut-kabut, tangan memegang cangkir, suhunya hangat, barulah menyerahkan padanya: “Ayo minum ketika masih hangat, kalau dingin tidak bagus untuk lambung.”

“Apa hubungannya denganmu?”

“hubungan suami istri.” Tangan Sheila masih memegang gelas di tengah udara, tangannya sedikit pegal tetapi dia tidak menerimanya.

“Hubungan suami istri yang bagus.” Denis mengangkat tangannya, gelas di tangan Sheila terbang keluar, susu yang putih tumpah ke karpet merah tua.

Tangan Sheila yang dipukul terasa menyakitkan.

“Kamu sedang mengingatkanku, kita masih memiliki waktu setengah tahun?” Denis merebut obatnya dan menghancurkan di lantai: “Hatimu sangat menginginkanku mati, berpura-pura begitu untuk diperlihatkan pada siapa, atau ingin mencapai tujuan apa?”

Sheila melihat ke bawah yang berantakan, pertama kali melihat dia begitu marah, dia selalu dapat mengendalikan dirinya dengan baik di depan orang, tidak pernah lepas kendali.

Pandangannya jatuh di tubuh Denis, pria itu tetap duduk di kursi putih berbentuk oval itu, seluruh tubuhnya tidak terlihat ceroboh, tetapi amarah di dalam matanya hampir membakar dia menjadi abu.

“Bercerai....... kamu sangat marah?”

“Kamu sangat senang?”

“......” Sheila tidak tahu bagaimana menjawab, apakah dia senang? Sepertinya tidak begitu senang.

“Apa yang kukatakan benar?” Terdengar senyuman ironis, apa yang tadi Sheila lakukan untuknya, semuanya terlihat konyol.

Kata-katanya selesai diucapkan, pasawat tiba-tiba bergoyang.

Vas-vas di atas meja, gelas dan majalah-majalah semuanya jatuh pecah karena guncangan.

Denis mengikat sabuk pengaman, tetapi Sheila tidak, mungkin Helikopter itu menghadapi arus udara yang kuat jadi mengalami benturan keras.

Jack dan beberapa pengawal membungkuk dan memegang segala sesuatu yang dapat digenggam dengan tangan. Mereka yang tidak memiliki pegangan telah berguling ke lorong Helikopter dan menabrak semua rintangan di lorong.

Berat tubuh Sheila agak ringan, meskipun tangannya sudah memegang sudut meja, tapi masih juga dengan mudah terlempar keluar.....

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu