Istri Direktur Kemarilah - Bab 75 Kamu Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan?

Bab 75 Kamu Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan?

“Tuan muda?”Jack mendengarnya sambil berlari kecil dan berkata: “Tidak enak badan?”

Setelah itu, dia berkata kepada pengawal, “Bawa mobilnya.”

“Mananya tidak enak badan?” tanya Sheila.

“Tuan muda dari sore sudah mulai tidak enak badan, dokter Dodi sudah bilang demam Tuan muda belum reda, minta Tuan muda kurangi aktifitas fisik, malam harinya Tuan muda sudah sangat tidak enak badan, dan masih bertahan membawa nyonya muda ke……”

“Mau disumbat mulutmu?” mungkin karena Denis sakit jadi sulit bernafas, terus sesak di dada, jadi tidak nyaman, dan dengan bangganya berkata: “Kenapa tidak lebih lebay lagi kamu bilangnya?”

Jack tidak lagi mengatakannya.

Sheila masih mencerna perkataan Jack, dia sangat dekat dengannya, tapi tidak menyadari Denis tidak enak badan……

Dia pria yang kuat, dan sombong, tidak menyangka dia sakit akan seperti ini……

“Ekspresi apa sekarang ini?”

“Ekspresi apa?”

“Simpati atau tersentuh.”

Sheila menatapnya tanpa kata, kembang api terbakar di tangannya dan hampir membakar tangannya.

Denis tiba-tiba memegang kembang api di tangannya dan membuangnya:“Bodoh! Kamu tahu tidak kamu hampir terbakar oleh kembang api?”

Sheila memastikan tangannya tidak terbakar, tapi tangan Denis baru saja memegang kembang api yang terbakar……

“Sudah cukup!” Sheila tiba-tiba memotong pembicaraannya, dia tidak berharap Denis menggoyahkan dia lagi, dan mengingat tangannya, nada suaranya melunak: “Tanganmu …”

“Kamu peduli padaku?”

“Tidak …” Sheila berbohong.

“Apa kamu tiba-tiba menyadari aku baik padamu?”

Tatapan hangat semacam itu menyentuh hati Sheila, wajah dangkal Sheila sedikit panas.

Denis memegang tangan kecil Sheila yang panas, tidak bisa menahan diri, untuk menciumnya.

Sheila dengan cepat memalingkan wajah: “Jangan buang waktumu! Tidak peduli seberapa baik kamu padaku, aku tahu trikmu……”

“Trik apa?”

“Kamu tahu dengan jelas!”

“……”

Dia berusaha keras untuk meyakinkan dirinya sendiri, dia begitu baik padanya tiba-tiba, pada kenyataannya, sebenarnya itu bukan apa-apa, dia bahkan bisa memberikan cincin 200 juta ke Yuna……

Dia tidak bisa melupakan tiga tahun terakhir hanya karena pria itu membiarkannya mencicipi sedikit gula.

Mungkin, didalam gula dicampur racun.

Saat mobil tiba, Sheila mendului dalam menaiki mobil, sambil memikirkan cincin merah muda yang mempesona di tangan Yuna.

Jack juga sibuk membantu Denis naik ke mobil.

Mobil itu melaju sangat cepat, saat tiba di Rumah Salim, dokter Dodi sudah menunggu di lobi rumah utama.

Setelah mengukur suhu Denis, dia melihat Denis dengan pandangan ragu-ragu, lalu mematikan termometer dan berkata, “Ini demam tinggi, saya bukakan resep, minum obat pereda panas dulu……”

“Demam begitu kenapa tidak infus?”

Dokter Dodi melirik Denis dan berkata: “Tuan muda alergi cairan infus, dia alergi dengan banyak obat infus, jadi hanya bisa minum obat.”

“Dia bukannya hanya alergi kacang saja? sejak kapan dia alergi obat infus?”

“Nah, kamu hanya sedikit mengenalku”

Sedikit? Satu-satunya hal yang dia lakukan tiga tahun lalu adalah mengetahui apa yang Denis sukai, dan berusaha mencoba menjadi apa yang disukainya, tetapi itu tidak berhasil.

Saat ini, virus baru sudah menyebabkan dia kehilangan sebagian ingatannya, apa yang Denis suka bukan lagi bagian dari ingatannya sekarang, tampaknya dia sangat beruntung——

Jack menyerahkan obat pada Sheila: “Nyonya, beberapa hari ini Tuan muda saya serahkan pada anda.”

“Tunggu, dimana HP ku? Tuan muda kalian bilang hari ini mau memberikannya padaku.”

“Tuan muda lagi tidak enak badan, nyonya muda konsentrasi rawat Tuan muda, tunggu setelah dia sembuh, akan mengembalikan HP nyonya……”

“Sakitnya parah?”

Sheila curiga, dia mengulurkan tangan dan menyentuh dahi, ingin mengukur suhunya, dia tidak merasa Denis sakit parah……

Denis tiba-tiba membuka mata, dalam sekejap menatapnya dan berkata: “Kamu ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan?’

“……”Tangan Sheila terangkat dengan canggung di udara, dan dengan cepat menariknya kembali: “Dia memang sakit parah, dan mulai berbicara omong kosong, haruskah kita mengantarnya ke rumah sakit untuk periksa apakah otaknya rusak?”

“Dasar wanita tidak ada hati nurani, aku begini karena siapa!?”

"Lihat dulu dua sisi, Bandingkan, siapa yang suruh kamu awasi aku, sampai sakit tetap keluar..."

“Kamu punya 1001 macam cara menggodaku, bagaimana bisa tidak keluar, aku bukan biksu”

“Aku punya 1001 cara menggodamu??” Sheila seperti mendengar sesuatu, pelayan datang berdiri di depannya lalu berkata: “Tuan muda obat sudah datang.”

“Tuan muda sudah waktunya minum obat……”Jack dengan tidak tenang menerima nampan yang diantar pelayan yang berisikan obat: “Biarkan nyonya muda yang menyuapi Tuan muda minum obat.”

Ini waktu yang sangat tepat minum obat……terhadap Tuan muda yang mengeluarkan pisau kecil, Jack hanya bisa diam-diam pasrah

“Dia punya kaki dan tangan!”

“Nyonya muda, kalian suami istri, suami istri harus saling menjaga……”

“Suami istri memangnya kenapa, suami istri kalau ketemu dengan masalah, mereka juga akan berpisah.”

“Nona, kamu satu-satunya yang dalam masalah!” Denis sedikit tidak puas, sayap perempuan ini semakin keras, dia dulunya adalah burung kenari di dalam sangkar, sekarang dia adalah rajawali yang ingin melarikan diri dari sangkar, ingin rasanya mematahkan sayapnya sehingga dia tidak bisa lepas dari kandangnya seumur hidupnya.

“Huukk, nyonya muda, ada kamu yang jaga, Tuan muda pasti akan sembuh lebih cepat……”Jack menyodorkan nampan kehadapan Sheila, Sheila sama sekali tidak bergerak.

Sheila tahu Jack sedang mengingatkannya, semakin cepat Denis sembuh, semakin cepat dia bisa mengambil HP-nya kembali……

Alih-alih mengambil nampan, dia berkata dengan tatapan rumit: “Aku tidak pernah merawat orang, kamu tidak takut aku menjaganya malah semakin sakit?”

Jack menjawab: “Nyonya muda tidak usah khawatir, akan ada pelayan yang membimbing disamping……”

“Suruh pelayan langsung saja?”

“Tuan muda suka kebersihan, tidak suka dipegang orang lain.”

“Ehn, Tuan muda kalian bisa hidup begitu lama juga tidak mudah.”

Jack tersenyum dengan canggung: “Iya sangat tidak gampang……”

Ada pisau lain yang akan membunuhnya, Jack menunduk.

Dengan tangannya yang kosong, Sheila akhirnya mengambil nampan.

Jack bersyukur hari ini, nyonya muda akhirnya menolongnya keluar dari air mendidih.

Denis bersandar di sofa, sedikit menyipitkan mata, menatapnya melalui mata sipit, kedua tangan memeluk dada, melipat kedua kakinya yang tampak lebih ramping, dia terlihat sangat nyaman.

Sheila yang dilihat merasa merinding, dia menaruh nampan di meja teh, menuangkan obat ke tangan, sesuai dengan resep yang diberikan dokter Dodi, menuangkan kapsul putih ke tangan dan menyodorkan ke hadapannya.

Alih-alih meraih obatnya, Denis membuka mulutnya, Sheila menyipitkan mata, melihat Denis berperilaku demikian, dan langsung menepuk masuk semua obat ke mulut Denis.

Hhuukk——

Satu butir kapsul tersedak di tenggorokan, Denis batuk tersedak: “Kamu ingin bunuh suamimu?”

Dia mengambil air yang diberikan pelayan dan memberinya minum seteguk, gluk——

Air panas membakar lidahnya membuatnya tidak senang:“Sepertinya kamu tidak benar-benar ingin HP-mu kembali.”

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu