Istri Direktur Kemarilah - Bab 167 Menyembunyikan Rahasia Terbesar Di Dalam Hatinya

Pada akhirnya, mereka hanya bisa saling menekan emosi masing-masing dan membuat pangsit kepiting, setelah itu sarapan bersama dalam keheningan.

Sarapan kali ini dilalui dengan sangat lambat. Dibutuhkan hampir dua jam untuk sarapan ...

Masih ada setengah jam lagi, Sheila berdiri dan berkata, "Waktunya sudah hampir tiba."

Sheila sudah mau pergi.

"Tunggu." Denis tiba-tiba membuka mulutnya.

Sheila menoleh ke belakang dan tidak tahu apa yang ingin Denis lakukan. Denis seharusnya tidak perlu mengatakan apa-apa lagi.

Denis membisikkan beberapa kata kepada Jack, lalu Jack pergi ke koper Sheila: "Nyonya Muda, menurut kebiasaan kita, kita harus memeriksa barang-barang Anda."

"……...." Sheila langsung cemberut tidak puas, ingin menolak, tapi setelah mendengar penjelasan Jack: "kami ingin memeriksa apakah Anda ada mengambil barang yang tidak seharusnya anda ambil."

"Aku tidak mengambil apa-apa selain pakaianku ..."

"Untuk berjaga-jaga saja."

Sheila tidak mengatakan apa-apa, dan membiarkan mereka membuka kopernya untuk diperiksa.

Pelayan itu mencari dengan cermat. Hanya ada beberapa buku di samping beberapa potong pakaian, tidak ada yang lain.

"Apakah sudah beres?" Dengan seperempat jam tersisa, Sheila mulai berpikir bahwa ini bukan pencarian sederhana, tetapi penundaan?

Pelayan itu masih mencari dengan hati-hati. Dia telah mencarinya lebih dari tiga kali. Sheila berhenti bertanya. Sebaliknya, dia berlari ke atas dan menurunkan hadiah yang dia janjikan padanya.

"Ini hadiah yang aku janjikan padamu." Sheila menyerahkan hadiah kepada Denis.

Denis melihat hadiah itu dengan mata yang rumit, dan kemudian ketika dia akan membukanya. Sheila menghentikannya dengan tergesa-gesa: "tunggu sampai aku pergi!"

Mulut Denis langsung cemberut, lalu tersenyum kejam.

Tiba-tiba Denis dengan kasar membuang hadiah itu ke dalam tong sampah.

"…………..."

Karena kotak hadiah itu memiliki alat perekam, mungkin terlepas pada saat jatuh, dan terdengar ada suara gemerisik.

Suara itu terlalu terlalu mendadak dan malah membuat suasana yang sudah sangat tidak enak.

Denis dengan tidak sabar menendang tempat sampah: "buang saja."

Sheila menggigit bibir bawahnya. Itu adalah hadiah yang dia buat dan menghabiskan waktunya selama dua hari dua malam tanpa tidur. Sheila tidak hanya mengambil 72 foto dirinya, tetapi juga menulis surat kepadanya dan merekam apa yang ingin dia katakan kepadanya.

Semua itu hasil kerja kerasnya, tetapi Denis tanpa perasaan melemparkan hadiah itu layaknya melempar sampah!

Ekspresi Sheila yang terluka, masih berpura-pura tenang, berkata: "hadiah telah diberikan kepadamu, bagaimana caranya kamu menerimanya adalah hak-mu! Bisakah aku pergi sekarang?"

"Tuan Muda, ketemu sebuah kancing..."

Ketika Sheila mendengar tentang kancing, Sheila agak bingung. Itu diambil dari baju Denis . Dikatakan bahwa kancing kedua pada pakaian adalah tempat yang paling dekat dengan jantung, jadi dia diam-diam memotongnya dan mengambilnya.

Kancingnya mudah diidentifikasi. Setiap kancing memiliki ukiran bunga Cercis chinensis, ciri khas keluarga Salim yang eksklusif.

Jack juga mengenali kancing pakaian Tuan Mudanya dan dengan cepat membawanya ke Denis.

"Aku tidak tahu mengapa kancingmu ada di koperku." Sheila ingin menjelaskan dan dia tidak ingin ada perubahan dan penundaan sebelum dia pergi.

Denis tidak mengatakan apa-apa. Dia memasukkan kancing itu ke saku celananya.

Sesudah itu membisikkan beberapa kata lagi kepada Jack.

Sheila tersenyum tak berdaya, Denis sekarang tidak hanya tidak membiarkannya mengambil kancing, bahkan berbicara langsung saja tidak mau, semua disampaikan melalui Jack.

Jack dengan cepat menyampaikan maksud dari tuan mudanya itu: "Tuan Muda mengatakan bahwa dalam tiga tahun pernikahan, dia tidak memberi Anda hadiah. Anda dapat mengambil salah satu sesuai pilihan Anda."

Memang, selama lebih dari tiga tahun, Denis tidak pernah kasih dia hadiah apa pun padanya, bahkan cincin berlian merah muda, telah diambilnya kembali sebelum diberikan kepada Sheila.

"Tidak bisakah aku ambil kancing itu saja?" Sheila tidak memiliki tuntutan yang tinggi. Sebuah kancing sudah cukup baginya. Jika tidak bisa, ada hal lain yang dia inginkan ...

"Tuan Muda bilang selain kancing ..."

Sheila tidak tahu kenapa, Itu hanya sebuah kancing. Tidak bisa dibilang cukup istimewa juga, hanya karena ada simbol keluarga Salim saja. Kenapa kancing saja tidak dikasih?

Karena Denis tidak mengijinkan Sheila mengambilnya, Sheila tidak bersikeras, tetapi mengatakan sesuatu yang lain yang dia inginkan: "Kalau pistol mini itu boleh? Yang asli."

Senjata terkecil di dunia yang katanya juga pistol yang paling kuat. Di hadapan Tuan Huo, selama dia melakukan sesuatu terhadapnya, Sheila akan menggunakan pistol itu untuk menembaknya tepat di dada.

Denis terkejut dengan pilihan Sheila, tidak bertanya lebih lanjut, Denis memberi isyarat kepada Jack, Jack langsung memberikan kotak yang berisi pistol asli kepada Sheila.

"Nyonya Muda, senjata ini sangat kuat. Jangan sampai melukai dirimu sendiri."

Sheila hanya mengangguk ringan: "Ngomong-ngomong, kalau telepon seluler, apa boleh juga."

Terpikir ponsel pasangan yang dipesan khusus dengan Denis: "bisakah aku membawanya juga?"

Denis sudah berbalik untuk pergi, mendengar Sheila menyebutkan ponsel, melihat kembali ke Sheila tanpa ekspresi.

"Jika tidak boleh, tidak apa-apa."

"Ambillah." Denis menjawab dengan suara berat: "Pergilah, cari Tuan Huo-mu!"

Sheila mengambil kembali ponselnya, ketika ingin menjelaskan, tapi akhirnya menelan kembali apa yang dia katakan.

Apakah Sheila ada hubungan khusus dengan Regen Huo? Bukankah dia akan segera mengetahuinya?

Tidak perlu bagi Sheila untuk melakukan sesuatu lagi, lebih baik menghindari masalah dan penundaan.

"Nyonya Muda, aku akan minta orang mengantarmu pergi ke tempat yang kamu janjikan dengan Regen Huo."

Sheila akhirnya melihat ke belakang ke arah Denis. Untuk pertama kalinya, Sheila merasa kehilangan.

"Denis, selamat tinggal."

Sheila mengucapkan selamat tinggal pada punggungnya Denis, dan Denis tidak membalasnya.

Denis dengan erat mengepalkan tangannya. Dia ingin melihatnya pergi, tetapi Denis takut berbalik dan akan bergegas memeluknya lalu tidak akan membiarkannya pergi.

Jack mengantar Sheila keluar dan kembali ke Denis : "Tuan Muda ... Nyonya Muda sudah naik ke mobil ..."

"Hadiah."

"..........." Jack tertegun sejenak: "hadiah yang diberikan nyonya muda kepadamu telah dibuang oleh pelayan ..."

"Bawa kembali!"

"... …Baik!" Belum terlambat. Jack meminta para pelayan untuk menghentikan truk sampah. Untungnya, sampah belum diangkut ke pusat penampungan sampah. Jika tidak, setelah hadiah dibuang kesana, tidak ada cara lagi untuk menemukan kembali hadiah itu.

Denis dengan hati-hati membuka kotak itu.

Meskipun benda-benda telah dibuang dan beberapa bagian di dalamnya telah rusak dan jatuh, masih dapat dilihat bahwa ini adalah sebuah rumah dengan halaman.

Meskipun pondoknya kecil, namun dihiasi dengan kehangatan yang ekstra. Ada banyak hal di dalamnya. Selain sofa, tempat tidur, dan TV, bahkan memiliki meja dan rak buku.

Buku di rak bisa diturunkan, karena terlalu kecil, jadi dia tidak bisa melihat dengan jelas isinya.

Namun, tidak lama kemudian, ketika Denis sedang melihat ke dalam lagi, dia menemukan bahwa ada sebuah rahasia besar di rak miniatur ...

"Tuan Muda, ada rekaman di sini, tapi kabelnya terputus."

"Perbaiki." Ketika mendengar suara berdesir tadi, Denis tahu ada rekaman di kotak ini ...

Jadi Denis dengan tidak sabar menyuruh Jack mengambilnya kembali. Bahkan, jika tidak ada rekaman pun, barang-barang yang diberi wanita itu juga akan dia masukkan ke brankas pribadinya!

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu