Istri Direktur Kemarilah - Bab 143 Seolah Dibuat Sesuai Ukurannya (1)

“Auuwuu——”

Carl mengaum, menggunakan kepalanya menggeliat di tangan Sheila, dia yang kegelian hanya bisa mundur: “Iya, iya, aku buka, kamu berdiri yang jauh.”

Dia takut bulu anjing berjatuhan dimana-mana di kotak hadiah.

Tangannya mengambil kotak persegi bewarna pink dan membukanya, patulan cahaya pink memancar keluar.

“Wahh, cincin!”Mumut teriak terkejut, dia tidak pernah melihat berlian sebesar ini, dan warnanya pink!

Carl juga menggaruk-garuk di karpet dengan cakarnya yang tajam, menunjukkan dirinya yang gembira dan bangga.

Sheila sedikit terkejut, bukan karena cincinnya yang cantik, bukan juga karena cincinnya yang mewah, melainkan curiga kenapa cincin yang dipakai Yuna bisa ada disini?

Apakah dia sudah kembali? Atau cincin ini, sebenarnya ada dua, satu diberikan ke Yuna, dan satu lagi ada disini?

Kalau salah satu memang diberikan ke Yuna, terus satunya lagi berencana untuk berikan ke Rinu, hanya belum sempat memberikannya？

Cintai Aku, Maka Aku Akan Melindungimu Seumur Hidup !

Apakah mau menyatakan perasaan?

“Nona muda, coba pakai cincinnya lihat cocok tidak?” Mumut merasa cincin ini sangat cocok untuk nona.

Secara logika, Sheila merasa dirinya tidak seharusnya memakai cincin ini, tapi tidak tahu kenapa ada semacam perasaan yang menariknya untuk menyematkan cincin ini dijari manisnya.

Dan diluar dugaan cincin ini pas.

Seolah seperti……

Seolah seperti ini dibuat sesuai ukurannya.

“Cantik sekali, benar-benar sangat cocok! Pasti tuan muda yang beri nyonya.”

“Auuwuu——”

Kalau bukan Yuna memakai cincin yang sama persis dengannya, Sheila juga pasti merasa ini sangat cantik.

Sayangnya——

Dia berdiri menarik gaunnya, memandang cincin ditangannya dengan ragu, dan akhirnya berencana untuk tidak melepaskannya.

……

Di kediaman lain

Sinar matahari yang hangat di sore hari menyinari rerumputan, ditambah dengan angin sepoi-sepoi bertiup lembut, membuat balon pink menari-nari di bawah pohon.

Satu per satu mobil mewah berhenti didepan pintu halaman rumah Salim, seolah sedang memamerkan mobil yang satu lebih mahal dari pada yang lainnya, sulit untuk menjelaskan ke spketakuleran acara perjamuan ini.

Para undangan yang terhormat menghadiri perjamuan memakai pakaian yang mewah, melangkah anggun di red karpet, seolah mereka sedang menghadiri acara fashion week.

Tangan mereka masing-masing memegang kotak hadiah, dan menyerahkannya pada penerima tamu yang berdiri didepan.

Di dalam berjejer meja panjang yang penuh makanan ringan dan wine, dan di dekat tembok ada sebuah panggung kecil, dimana latar belakang panggung ditempel dengan foto Yuna.

Sekeliling acara penuh dengan balon pink dan bunga serba pink, semua serba pink.

Tak perlu diragukan lagi setiap detail design, mencerminkan cinta dan perhatian Yuna pada keluarga Salim.

“Yuna, kemari, ini Nyonya Samon dari perusahaan Samon……”

Nyonya besar Salim terus memperkenalkan Yuna pada orang lain tanpa henti, semua orang bisa melihat kecintaan Nyonya besar Salim pada Yuna, ditambah hanya perlu menambah sedikit bualan saja.

“Nona Yuna semakin cantik, anggun ya, dan dari keluarga terpandang, pantasan saja begitu banyak orang terpandang mengagumi mu.”

“Mana ada, Nyonya Samon terlalu berlebihan, masih banyak yang perlu ku pelajari dan perlu ku tingkatkan.”

“Jangan terlalu merendah, kami sudah mengakui mu sebagai nyonya muda Salim yang baru.”

Yuna tersipu malu menundukkan kepala: “Mana ada, hanya saja hubunganku dengan kak Denis sebagai kakak adik lebih akrab saja.”

“Hahahah, sekarang di luar beredar kabar nyonya muda Salim dan tuan muda Salim sudah cerai, pokoknya kami akan membantumu mengatakan hal-hal baik tentang dirimu.”

“Nyonya Samon jangan menertawakanku, sini, ayo kita bersulang.”

Gelas wine berbentur lembut, lalu saling menyilangkan gelas, cincin berlian pink yang ada di tangannya bersinar terang di bawah sinar matahari.

Beberapa kalangan muda terpandang tertarik dengan cincin itu dan menghampiri Yuna sambil tersenyum.