Istri Direktur Kemarilah - Bab 118 Tidak ada Perceraian

Terdengar suara berisik dari lantai bawah, suara orang yang beradu argumen dan orang yang sedang bergosip gabung menjadi satu, yang awalnya merupakan acara pesta sosialita, karena muncul sebuah informasi, maka membuat suasana jadi lebih menarik.

“Para hadirin sekalian, dimohon supaya jangan membuat spekulasi sendiri, kalau memang hal tersebut benar adanya, maka Tuan Muda Salim akan memberitahukannya kepada anda semua, hari ini adalah acara pesta yang diadakan oleh keluarga Wijaya, kami minta maaf atas ketidaknyamanan anda, dan juga kami minta supaya semua wartawan pulang dan menunggu kabar …”

Ruang aula milik keluarga Wijaya yang begitu besar, tiba-tiba menjadi sesak karena dipenuhi oleh begitu banyak orang, meskipun AC sudah dinyalakan secara maksimal tapi tetap saja hawa di ruangan itu terasa panas dan pengap.

Sambil mengelap keringat, Harry Wijaya sambil berusaha membujuk para wartawan, sayangnya kata-katanya tidak memiliki kekuatan, jadi tidak berhasil.

Sedangkan para pengawal yang ditugaskan disana, tanpa adanya perintah dari Denis Salim juga tidak berani sembarangan mengusir para wartawan.

Seli berdiri di pojokan sedang mengipas-ngipas wajahnya, rumah ini penuh dengan aroma tubuh orang-orang, membuatnya ingin muntah.

Suni berjinjit diatas kakinya lalu menghitung sampai 116 kemudian berhenti : “Tak disangka begitu banyak orang yang hadir…”

“Lebih banyak orang yang datang lebih baik, waktu itu bilang mau bercerai, hasilnya, itu hanya dibilang rekayasa saja, kita lihat bagaimana penjelasan mereka kali ini.”

“Bukti ini sudah sangat jelas, bahkan kantor notaris pun telah mengesahkan catatan ini, lalu apalagi yang mau dijelaskan?”

“Susah juga, apa kamu tidak merasa wanita itu sekarang lebih sulit dihadapi dibanding dulu?”

“Lalu, memangnya kenapa? bukankah dia tetap saja bergantung pada keluarga Salim? Kalau dia meninggalkan keluarga Salim, dia sudah bukan siapa-siapa lagi.”

Prasangka-prasangka yang terdengar di aula suaranya semakin membesar, saat orang yang bersangkutan belum muncul, tidak ada seorang pun yang berani membuat kesimpulan.

Semuanya hanya bisa menunggu, menunggu yang bersangkutan muncul dan memberikan klarifikasi.

Kerumunan orang yang sedang menunggu tersebut akhirnya mulai ribut, entah siapa yang berteriak : “Tuan Muda Salim telah tiba!”

Semua orang memandang ke arah tangga, terutama wartawan yang peka seperti anjing pemburu, bahkan langsung menyiapkan peralatan kamera dan bergegas menuju ke tangga, supaya bisa lebih jelas momen-momen yang paling mendebarkan.

Sang pangeran yang dingin muncul dengan satu tangan dimasukkan ke dalam saku dan pakaian yang rapi tanpa cela, ditambah lagi dengan aura yang gagah, begitu dia muncul, membuat para wanita seketika terkejut dan berseru.

Sepertinya tidak peduli dimanapun dia berada, dan dalam keadaan apapun, selalu ada banyak orang yang memandang dia dengan tatapan iri dan kagum.

Denis perlahan berjalan menuruni tangga, dengan tatapan dinginnya dia memandang sekilas kerumunan orang yang seperti semut, auranya yang begitu gagah membuat semua suara yang ada langsung diam, dan dalam sekejap suasana di aula menjadi begitu sunyi hingga hanya suara napas saja yang masih terdengar.

Jack berdeham dengan ringan, lalu mengumumkan : “Tuan Muda Salim ingin berbicara tentang gosip-gosip yang beredar di internet tentang perceraian Tuan Muda dengan Nyonya Muda.”

Suasana di aula tiba-tiba menjadi hening, Denis memandang sekeliling dengan tatapan dingin, dia tahu kalau mereka semua sedang menunggu jawabannya, kemudian dengan mantap dia berkata : “Aku, Denis Salim, menyatakan bahwa tidak ada perceraian, yang ada hanyalah pasangan yang ditinggal mati.”

Waaaahhh----

【Apakah ini adalah pengakuan cinta dari Tuan Muda kepada Nyonya Muda?】

【Dia berani mengumumkan seperti itu di hadapan pers, apakah nanti tidak takut menampar muka sendiri?】

【Kamu ini ngerti apa? Ini adalah peneguhan sehidup dan semati, sangat romantis.】

【Lalu kabar berita perceraian itu palsu ya? 】

【Sepertinya itu palsu, lihat saja di atas perjanjian cerai itu tidak ada stempel pengesahan--】

【……】

“Tuan Muda Salim telah memberikan klarifikasi, kami harap para hadirin tidak lagi tanya berulang kali! Silakan kalian pulang!” Jack berbicara dengan suara yang tegas, lalu memberikan isyarat kedipan mata kepada para pengawal.

Sekitar ada sepuluh orang pengawal terlatih mulai memisahkan kerumunan orang dengan wartawan, seketika suasana di aula menjadi ricuh.

Karena Denis telah memberikan pernyataan, maka tidak ada seorang pun yang berani bertanya-tanya.

Ditambah lagi Denis merupakan perwakilan dari keluarga Salim, setiap kata yang diucapkannya berbobot.

Para tamu yang diundang untuk menghadiri pesta juga diminta segera pergi, Harry hanya bisa berdiri di depan sambil tak henti-hentinya meminta maaf : “Maaf, maaf, sudah membuat kalian melihat sebuah lelucon…”

Para pengawal sudah berhasil menggiring para tamu keluar.

Semua wartawan juga digiring keluar aula, orang-orang yang tadinya masih berniat ingin tinggal supaya bisa mendengar lebih banyak informasi juga diusir secara kasar hingga lari terbirit-birit, sampai tidak menyadari kalau handphonenya jatuh.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu