Istri Direktur Kemarilah - Bab 218 Nasib Yang Serupa

Kecuali soal ciuman tadi, anggap saja habis digigit anjing……

Sisi mendorongnya sekali lagi, namun dia tetap tidak bergerak, Sisi bahkan belum sempat merekam ucapannya tapi rasanya kenapa nama ini sangat familiar ya?

Tiba-tiba dalam benaknya muncul wajah si bajingan itu, Regen Huo? Reina Huo? Nama mereka hanya berbeda satu huruf, jangan-jangan?

Begitu teringat bajingan ular berbisa itu, hati Sisi terasa menyusut, dia buru-buru menyingkirkan lelaki yang ada menindihnya.

Lelaki itu benar-benar sudah mabuk, bahkan sampai tidak bereaksi sama sekali.

Kepalanya sangat besar, Sisi pun tidak kuat menggerakkannya…..

Dia mengambil sebotol wine kemudian membuka tutupnya dan menuangkannya ke wajah lelaki itu.

“Uhuk, uhuk uhuk…..” Wine tersebut masuk ke dalam hidungnya membuatnya tersedak dan terbangun seketika, matanya merah, dan dia melihat sebentuk kecil wajah di depannya kemudian pelan-pelan membesar.

“Hei, ucapkan sekali lagi ucapan yang tadi!” Sisi mengira dia belum sadar, jadi segera meminta dia mengucapkannya sekali lagi.

“Apa yang aku katakan tadi?”

“Jadi…. Kamu sudah bangun?”

“Apa yang aku katakan tadi?”

“Tadi kamu bilang kalau kamu berbohong soal amnesia, dan kamu merasa sangat bersalah padaku, dan berniat pindah dari apartemen.”

“…..” Samuel memijat keningnya, karena dia minum terlalu banyak kepalanya terasa sakit, meskipun dia masih belum sepenuhnya terbangun, hanya saja setelah disiram wine kesadarannya pelan-pelan mulai pulih : “Kamu bohong.”

“Aku bersumpah pada lampu, itu benar, oh, satu lagi, kamu juga menyebut nama seseorang.”

“Siapa?”

“Reina Huo.”

Mendengar nama Reina Huo disebut, reaksi lelaki itu agak besar, detik berikutnya dia langsung menyergap Sisi, tangannya mencekik leher Sisi : “Sekali lagi kamu sebut nama itu, aku akan mencekikmu sampai mati!”

“Uhuk, uhuk…. Lepaskan aku dulu, kalau aku mati nanti siapa yang akan menggotongmu pulang?”

Samuel pelan-pelan melonggarkan cekikannya, dia menarik tangan sisi dan menyelipkan sebotol wine ke dalam tangannya.

“Temani aku minum.”

“…….” Sisi buru-buru menolak : “Aku tidak bisa minum.”

“Sini, biar aku ajari.” Samuel menuang segelas penuh kemudian menuangkannya ke dalam mulut Sisi.

Aroma wine yang pedas menyengat hidungnya, dan rasa pedas itu masuk ke dalam lambungnya. Dia belum pernah minum wine, jadi bisa diperkirakan kekuatan minumnya, hanya dengan 2 gelas saja, dia mulai mabuk……

Akhirnya mereka berdua dipapah oleh pelayan lalu ditempatkan ke sebuah kamar yang sama di diskotik tersebut…..

……

Sheila pergi ke tempat dia janjian bertemu dengan Weni, sebuah kafe di lantai dasar hotel bintang lima.

Desain kafe itu dibuat menyerupai bangunan kuno, di tiap samping meja ada jendela besar, sedangkan di bagian luarnya ada sebuah kolam yang berwarna hijau muda, di tengah kolam itu ada pancuran air.

Tepat tengah hari, matahari sedang tinggi dan sinarnya menerangi permukaan meja, kemudian vas bunga yang ada di atas meja memantulkan cahaya yang berlimpah.

Sheila berjalan masuk ke dalam kafe, dia melihat Weni sudah duduk di sana, begitu dia melihat Sheila dia pun melambaikan tangannya.

“Nona Wijaya, anda mau minum apa?”

“Segelas air putih, terima kasih.” Sheila duduk kemudian memandangi Weni, dan dia menyapa dengan ramah : “Bibi Weni Owen, anda adalah teman ibu saya, jadi anda panggil saya Sheila saja.”

“Tak disangka putri Mulan Malena sudah tumbuh dewasa, dalam sekejap mata waktu telah berlalu begitu cepat, Ibumu sangat berbakat dalam hal desain, sayangnya orang berbakat nasibnya tidak panjang umur.”

“Sepertinya anda sudah lama mengenal Ibuku, begitu saya bertemu anda rasanya sangat familiar.”

“Sudah belasan tahun, kami sudah saling mengenal dari kecil, sayangnya sejak aku pergi kuliah ke luar negeri kami pun putus kontak. Jadi aku tidak tahu apa yang terjadi belakangan ini.”

Weni termenung : “Setelah aku lulus, aku menetap di Negara A, namun setelah dia dan ayahmu bercerai, dia juga pergi ke Negara A, waktu itu aku merasa perubahan sifatnya sangat besar, yang tadinya dia begitu lembut berubah menjadi begitu keras kepala…..”

“Entah apakah terpukul karena pernikahannya yang gagal, dia seperti berubah menjadi orang lain…..”

Napas Sheila mulai memburu, kedua tangannya yang berada di atas lutut mulai mengepal erat : “Sifatnya berubah drastis?”

Sifatnya sendiri juga berubah drastis sejak terkena virus itu, apakah ini merupakan keturunan dari ibunya? Jadi, ketika dulunya penyakit itu masih belum kambuh apakah karena virus itu sedang dalam masa inkubasi?

Ini semua hanyalah tebakannya saja…

“Benar sekali, singkatnya dia berubah menjadi orang lain, tidak seperti dia yang biasa, mungkin karena bebannya berat, belakangan dia mulai berpacaran lagi, dan sayangnya kali ini juga tidak berakhir dengan baik, dua kali dia terpukul, jadi……”

Sheila memejamkan mata dengan sedih, kenapa nasib dia dan ibunya bisa serupa?

Apakah ini memang sudah ditakdirkan, atau sengaja diatur supaya seperti itu?

Ketika Sheila termenung, Weni pun melanjutkan ucapannya : “Kondisinya sangat baik ketika dia sedang jatuh cinta lagi, sayangnya aku dengar keluarga dari pihak lelaki sangat menentang hubungan mereka, mungkin karena status dia yang pernah bercerai, tapi katanya lelaki itu adalah anak dari hubungan luar nikah dan masa depannya suram.”

“Hubungan mereka sangat baik, ketika mereka sudah mulai membahas tentang pernikahan, ibunya pernah mendesain sepasang cincin berlian untuk mereka, dan cincin itu masih tersimpan di sebuah workshop di Negara A, tadinya aku berniat mengambilnya, hanya sayangnya aku tidak memiliki notanya jadi tidak bisa diambil….”

“Ohya, aku masih menyimpan beberapa sketsa desain milik ibumu, aku membantunya menyimpan barang-barang itu, dan sekarang sudah waktunya barang itu kembali ke pemiliknya.”

Selesai berkata dia menyodorkan sebuah amplop besar ke Sheila.

Sheila membuka amplop tersebut, di dalamnya ada beberapa lembar sketsa hitam putih, dan dibagian bawahnya ada tanda tangan mamanya.

Weni mengangkat cangkirnya, kemudian dia memasukkan beberapa blok (cube) gula pasir dan mengaduknya.

Dia minum seteguk, kemudian meletakkan cangkir dan berkata : “Sheila, apakah kamu kenal dengan Fahmi Lan?”

Sheila menatap dia dengan alis terangkat, dia berbicara sambil menatap lawan bicaranya karena ini adalah sebuah tata krama yang paling dasar.

“Kami sangat akrab, dia adalah anak dari ibu angkat Lan, jadi sejak kecil hingga besar kami tumbuh bersama.”

“ibu angkat?”

“Ya, aku dan Fahmi dibesarkan oleh Ibu angkat”

“Apakah kamu bisa menghubungi dia? Aku ingin menemuinya sebelum kembali ke negara A, dan aku perlu menghubunginya secepat mungkin.

“Ada urusan apa anda mencarinya?” Fahmi sangat sulit dihubungi, kalau bukan karena urusan yang sangat penting maka dia pikir dia bisa menyampaikannya, namun kalau memang hal itu sangat penting maka dia harus mencari cara lain.

“Ada beberapa hal yang ingin aku pastikan mengenai dirinya, apakah tahun ini dia berumur 21 tahun?”

“Benar, dia lebih muda setahun dariku.”

Weni terdiam sejenak lalu berkata : “Kalau anakku masih hidup, berarti mereka seumuran, kulihat dia memakai kalung dengan bandul pahatan kayu, waktu itu aku terpaksa meninggalkannya di depan pintu panti asuhan dan mengalungkan kalung itu di lehernya…... jadi aku ingin bertemu dengannya…..”

Sheila membelalakkan mata dengan terkejut : “Jadi Fahmi Lan adalah anak yang diangkat oleh Ibu angkat dari panti asuhan.”

“Apa aku bisa bertemu Ibu angkat?”

Sheila menggeleng-geleng kepala : “Waktu itu Nenek mengalami kecelakaan, dia jatuh dari lantai 3, kecelakaan itu membuat dirinya lumpuh, kalau kamu ingin bertemu dengan Fahmi, maka aku akan mencoba menghubunginya.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu