Istri Direktur Kemarilah - Bab 126 Walau Tidak Ada Hasil, Efek Samping Tetap Akan Ada (1)

Ketika keluar dari lubang, langit sudah diselubungi kegelapan, malam diterangi oleh lampu jalan.

Dia mengulurkan tangan dan menghentikan sebuah taksi, saat supir mendengar alamat yang diberikan Sheila, supir terbengong sejenak, segera mengingatkan Sheila: "nona, apakah kamu benar mau pergi ke tempat itu? Tempat itu sangat jauh dan juga terpencil, daerah hutan, sering muncul ular berbisa."

"... ..." Hati Sheila agak terkejut, Sisi paling takut dengan ular, Regen benar-benar membawanya ke tempat semacam itu?

Menekan rasa kaget, dengan tenang berkata: "aku akan membayar ongkos tiga kali lipat."

Supir tidak mengatakan apa-apa lagi, menginjak pedal gas, melajukan mobil di malam yang gelap.

……

Villa hutan hujan tropis.

Sisi baru saja keluar dari kamar mandi, dia menemukan ada satu set pakaian putih yang terletak di atas ranjang, itu adalah seragam perawat, tapi berbeda dengan seragam perawat biasanya.

Gaun putih yang ketat dan sangat pendek, panjang gaun hanya sampai pada bagian di bawah pangkal paha, di bawah kerah yang rendah terdapat kancing berwarna merah muda.

Daripada disebut seragam perawat, lebih cocok jika dikatakan seragam seksi.

Di sini tidak ada pakaian lain, selain handuk mandi, bahkan piyama pun tidak ada, jadi dia hanya bisa mengenakan ini.

Untung saja, tubuhnya kecil, sehingga tidak terlihat penampilan yang amat kewanitaan ketika mengenakan seragam itu, tetapi menampakkan semacam keremajaan, seperti gadis kecil yang memasuki sekolah.

Setelah memakai sepatu putih hak tinggi, kakinya agak keseleo, dia tidak terbiasa dengan ketinggian sepatu, sehingga dia kesulitan untuk berjalan, terasa amat tidak nyaman.

Di lantai bawah, beberapa wanita berpakaian bikini di sofa sedang menempel di tubuh Regen, seperti manusia ular cantik yang terus ingin melilit di tubuhnya

"Tuan Huo, kapan tubuhmu bisa bermain permainan denganku? Aku sudah tidak main selama beberapa hari, aku sangat menginginkannya."

Tentu saja Sisi tidak tahu bahwa permainan yang dikatakan dari mulut manusia ular cantik itu adalah permainan orang dewasa.

Dia dengan gelisah menarik gaunnya ke bawah, gaun terlalu pendek, dia ingin menarik gaun itu lebih ke bawah agar bisa menutupi paha yang terbuka.

"Hei-- jangan tarik lagi, gaunmu akan terlepas jika kamu menariknya terus menerus." Keempat anggota manusia ular cantik yang melilit di tubuh Regen, melihat bocah kecil itu dengan ekspresi yang merendahkan.

"Orangnya terlalu kurus, jadi pakaiannya tidak cocok dengan tubuhnya... ..."

"Awas." Regen mendorong wanita yang menempel di tubuhnya, lalu berkata pada Sisi: "sini, periksa tekanan darahku."

Sisi malu hingga agak tidak berani mengangkat kepalanya, dia hanya terus menarik gaunnya, dagu menempel di atas dada, berjalan mendekati Regen dengan kepala tertunduk, sepatu terlalu tinggi, dia tidak hati-hati keseleo lagi.

ARH---

Dia berteriak dengan suara rendah, tangannya menimpa di suatu bagian yang cembung--

Ini---

Mendongak dan terlihat bahwa pria itu juga sedang memandang tangannya sendiri, tubuhnya tertelungkup di paha Regen, tangan --- terletak di suatu bagian pada tubuhnya yang agak tidak enak untuk dikatakan.

ARH---

Jeritan para wanita itu bercampur rasa tidak senang yang amat kental, manusia ular cantik lebih tangkas daripada yang lain, dia langsung menggeser Sisi dari tubuh Regen dan mendorongnya.

Tubuh mungil Sisi bagaikan dedaunan yang tertiup angin, terlempar ke karpet lantai.

"Tuan Huo, aku tidak sengaja... ..." Suara yang terdengar tidak bersalah, agak gemetar, dia benar-benar tidak sengaja, sepatu terlalu tinggi, dia tidak pernah mengenakan sepatu hak tinggi.

"Kamu licik sekali, kamu pastinya sengaja terjatuh untuk menggoda Tuan Huo!" Kata manusia ular cantik.

"Aku benar-benar tidak sengaja, sepatu ini terlalu tinggi." Penjelasan Sisi.

Regen mengangkat alis, tahi lalat seksi itu amat menawan.

"Tidak mengeras, apa yang kamu takuti?"

"Tuan Huo, kamu benar-benar menyebalkan, jangan-jangan setelah operasi, kamu tidak bisa mengeras lagi?"

Regen seolah-olah tersenyum, berkata: "mengeras atau tidak, bukankah kamu akan tahu nantinya?"

"Nakal--"

"Sini." Perintah Regen, Sisi bangkit dari lantai, kali ini dia melangkah dengan lebih berhati-hari.

Regen dalam posisi duduk, Sisi hanya bisa setengah berlutut di samping Regen untuk mengukur tekanan darahnya.

Melipat lengan bajunya dan menampakkan kulit berwarna kuning madu, serta lengan yang berotot kuat.

Memakaikannya alat pengukur tekanan darah, dengan cepat didapatkan hasil: "tekanan darah normal."

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu