Istri Direktur Kemarilah - Bab 109 Tidak Boleh Menginjakkan Kaki di Rumah Keluarga Salim Selama-lamanya (1)

“Kenapa tidak berbicara?Tidak merasa aku adalah orang yang sangat baik?” Denis menyimpan foto, sekejap memandangi sekilas Sisi, meski umurnya kecil, sepertinya belum berkembang sepenuhnya, tapi dasarnya lumayan, ditambah lagi ada Josiah yang merias, seharusnya cukup untuk membuat semua orang terpesona.

“Sisi masih kecil, aku tidak berharap dia berpacaran terlalu muda.”

“Ketika kamu menikah denganku, juga baru 19 tahun.”

Benar, 19 tahun, umur belia bak bunga, malah diantar untuk dimakamkan di rumah keluarga Salim ke tempat orang yang memakan orang pun tidak memuntahkan tulang lagi.

Saat ini, Jack kembali mengatakan bahwa Josiah sudah menolak pameran fashion, malam bisa mengejar untuk ke sini, kemudian menyuruh pergi pelayan wanita dan juga wanita-wanita keluarga Wijaya.

Sheila melihat Sisi berjalan keluar dengan gaya yang seperti ada perkataan tapi terhenti, tiba-tiba merasa tidak tenang.

“Umur berapa kamu kenal Tuan Huo?” Denis menyebut Tuan Huo, di wajahnya seakan sudah membeku bongkahan es.

Sepasang tangan pria itu seperti penjepit, mencubit pundak Sheila, membuatnya membalikkan badan bertatapan dengannya.

“Lepaskan, sakit…..”

“Sudah kenal ketika SMA?”

“Tidak kenal.”

“Kenapa bisa ada dia di foto?”

“Bagaimana bisa aku tahu!?” Sheila diinterogasi sampai tak ada kata-kata, wanita itu sedikit pun tidak memperhatikan foto-foto itu, lebih tidak tahu lagi Tuan Huo pernah masuk ke dalam pengambilan fotonya.

Di saat Denis mau menginterogasi paksa lagi, saat ini Jack dengan ekspresi wajah yang cemas, buru-buru datang: “Tuan muda.”

“Ada apa?” Saat berbicara akhirnya melepaskan Sheila.

Jack ke sana berbisik mengatakan sesuatu, dengan cepat ekspresi wajah Denis jadi berat.

Badan yang besar tinggi berjalan ke depan beberapa langkah, dengan tiba-tiba menoleh, memelototi Sheila: “Selama aku tidak ada kamu baik-baik tunggu di sini.”

“Kamu mau pergi?” Sheila bertanya.

“Ada masalah darurat yang mau diselesaikan, akan berusaha kembali sebelum pesta dimulai.”

“Tidak mau aku pergi? Atau mau pergi bersamaku?”

“Hanya tanya-tanya saja, aku tidak ingin pergi bersamamu.” Sheila membuang muka, beberapa waktu ini mereka hampir setiap hari bersama, mungkin itu kebiasaan, wanita itu memang agak sedikit tidak terbiasa tidak ada Denis.

“Aku akan segera kembali.” Seperti sudah tahu sekali wanita itu tidak akan ikut pergi, usai mengatakan Denis melangkahkan kaki besar ke depan, berjalan ke arah helikopter pribadi.

Sheila berjalan ke depan jendela melihat ke bawah, seorang majikan dan seorang bawahan sambil berjalan sambil berbicara, muka samping Denis ada rasa dingin yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata, seharusnya masalah yang sangat serius sekali, kalau tidak, dia tidak akan tiba-tiba pergi.

Segera pun ingin memukul sadar diri sendiri, sekalipun masalah yang serius, apa hubungannya juga dengan dia? Mengapa kok tiba-tiba peduli dengan masalah pria itu?

Di saat melamun, wanita itu tidak kelihatan Denis menoleh kembali melihatnya sejenak.

“Tuan muda, aku tidak membereskan kerjaan dengan baik!”

Muka Denis menggelap, menghela nafas dari lubang hidungnya.

“Aku sudah mengatur orang untuk mencari ke seluruh tempat, aku percaya segera bisa ditemukan….”

“Jantung pria itu dextrocardia.” Denis tiba-tiba berkata.

******( Dextrocardia adalah suatu kondisi dimana jantung terletak di sisi kanan dada bukannya kiri. Hal ini dapat terjadi pada saat lahir (kongenital) atau disebabkan oleh penyakit atau pembedahan. Selama minggu-minggu awal kehamilan, jantung bayi berkembang.)********

Jack sangat terkejut, tak disangka tuan muda tahu?

Awalnya tuan muda menembak dengan tepat sisi kiri dokter Kenny, itu sudah tahu kah bahwa jantung dokter Kenny berada agak ke kanan?

Kalau begitu juga bisa dibilang meski Kenny melakukan hal yang menguntungkan dirinya sendiri memberi obat ke Sheila dan kesalahannya tidak bisa dimaafkan, tapi tuan muda juga tidak benar-benar ingin merenggut nyawa pria itu?

Walaupun seperti ini, menderita luka berat, dan juga awalnya saat menyuruh pengawal mengurusnya, jelas terlihat sudah tidak tertolong lagi…..

“Maksud tuan muda, pria itu tidak mati?”

Denis memiringkan sorotan mata ke dia: “Mana aku tahu!?”

“Ini kesalahanku….” Seharusnya saat itu dia sendiri yang menyelesaikannya, juga tidak akan bisa terjadi situasi dimana “mayat” dokter Kenny menghilang, mereka juga tidak perlu bergegas menyelesaikan ini di saat-saat penting seperti ini.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu