Istri Direktur Kemarilah - Bab 34 Menangkap Selingkuhan

Bab 34 Menangkap Selingkuhan


Leni Septiani keluar dengan tergesa-gesa, dibelakangnya diikuti pelayan wanita, sepanjang jalan berlari-lari kecil sampai di toilet hotel lantai 1.

Pagi tadi Yuna ada mengirimkan pesan permohonan maaf ke Sheila, Tuan Muda Salim langsung menambah Wechatnya dan membuatnya merasa memiliki dukungan.

Sedetik lalu Yuna mengirim screenshot lingkaran pertemanan, menunjukkan rasa bangga bahwa Tuan Muda Salim menambahkannya menjadi teman, seperti mengumumkan bahwa dia disukai, sedetik kemudian, Nyonya Muda mencuri foto diam-diam, di dunia ini tidak ada yang kebetulan terjadi.

Menangkap basah di saat yang tepat, tidak salah lagi itu Sheila.

2 orang Bodyguard sedang berada di gang sebelah ruangan khusus merokok, mendengar langkah kaki, lalu menyembunyikan rokok yang ada di tangannya.

Leni dengan cepat melihat sepintas Bodyguard itu, kakinya dengan cepat sudah memasuki toilet wanita.

Di dalamnya terdengar suara percakapan berbisik-bisik.

Dari nada suaranya terdengar Sheila sangat tak berdaya.

Ketika tadi dia masuk toilet, pertama kali langsung melihat jendela yang menghadap luar hotel.

Lantai 1 tidak begitu tinggi, jika bisa membuka jendela, bisa dengan mudah loncat dan kabur keluar.

Ketika akan membuka jendela, ditahan oleh 2 pelayan wanita…

“Mohon maaf, Nona, tunggu Manajer kami mengecek dengan pasti apakah Anda benar atau tidak diam-diam mencuri foto, Anda baru bisa meninggalkan hotel ini! Mohon ikut kami ke kantor sebentar!”

“Bawa Manajer kalian kemari untuk menemuiku.”

Di dalam toilet, wanita itu tidak terlihat menyedihkan, sebaliknya terlihat mendominasi.

Pelayan berusaha membujuknya, bagaimanapun mereka menjelaskannya, Tamu ini bersikeras agar Manajernya menemui dirinya di sini, ternyata ada orang yang suka menetap di toilet Hotel?

Walaupun GH Univesal adalah hotel termewah di dunia, toiletnya sangat bersih tidak ada debu sama sekali, ada wangi aroma Lavender yang sangat menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga tetap saja toilet, sebersih apapun dan sewangi apapun tetap tidak cocok untuk bercakap-cakap di sini.

Tamu ini terlihat sangat cantik, sangat berwibawa, bagaimana mungkin mempunyai kebiasaan yang aneh ini?

Sheila mengabaikan rasa ingin tahu pelayan tersebut, bagi dia, ini adalah satu-satunya kesempatan untuk kabur sebelum pemeriksaan kesehatan kehamilannya, di taman, bodyguard menjaga dengan ketat, di kantor sama sekali tidak ada kesempatan.


Hanya bisa di sini…


“Sheila?” suara sedikit kaget seorang wanita membuyarkan pikiran Sheila : “Benar-benar kamu!?”

“Leni Septiani?” Sheila memandangnya, sedikit mengangkat alisnya, tidak disangka-sangka bisa bertemu dengannya di sini.

“Karyawan bilang orang yang diam-diam mencuri foto dalam Restoran adalah Nyonya Muda Salim, aku pikir tidak mungkin, tidak disangka ternyata benar!”

“… …”

“Denis adalah suamimu, kenapa kamu diam-diam mencuri foto?” Leni seperti kaget, pelayan yang ada di sana diam-diam merasa keheranan, ternyata benar Nyonya Muda Salim?

“Memang ada aturan yang melarang mengambil foto suami sendiri? Karena kalian sudah tahu yang aku diam-diam curi fotonya adalah suamiku, nah kalian semua bisa meninggalkan tempat ini, aku mau menggunakan toilet.”

“Jangan seperti itu, kita semua kan teman sekelas lama, sifatmu koq masih sama saja seperti dahulu.” Leni sengaja sok akrab, hatinya sudah merasa emosi, apa yang membuatnya begitu bangga? Bukankah hanya karena menikah dengan orang kaya, memang ada gunanya? Bukankah masih mau diam-diam mencuri foto bukti suami yang sedang selingkuh!

Nada Sheila tidak berubah dan memandangnya, wibawanya keluar seperti baju putih yang dipakainya, memberi kesan bersih, anggun, dan tidak mudah didekati orang.

Dia sudah tidak ingin menganggap Leni, dia hanya ini dengan segera menyudahi pembicaraan ini, menyuruh yang lain agar segera meninggalkan tempat ini, sehingga dia berusaha menahan dengan segenap hati!

 Dia tidak menanggapinya, membuat Leni merasa malu, dan dia merasakan wanita yang ada didepannya ini sangat sombong, dia berusaha menujukkan senyum keprofesionalannya : “Kita semua adalah teman sekelas lama, jika ada masalah boleh diutarakan, lagipula bukan hal yang memalukan, siapa tahu aku bisa membantumu…”

“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, jika kamu ingin membantuku, tolonglah kalian semua keluar.”

“Keluar? Kalau ini aku tidak bisa membantumu, Hotel mempunyai aturan, melarang untuk diam-diam mencuri foto orang lain, lagipula, kamu bukannya tahu, Tuan Muda Salim paling benci diam-diam dicuri foto oleh orang lain…”

“Memang benar, Dengar-dengar dahulu ada Reporter diam-diam mencuri selembar foto Tuan Muda Salim, pada akhirnya mayatnya sama sekali tidak ditemukan…”

“Begitu mengerikan?”

Leni melihat kedua pelayan yang sedang berbisik-bisik, keduanya langsung terdiam.

Sheila merasa tak berdaya, bilang dia tidak berubah, memang Leni ada berubah? Dia masih sama seperti jaman sekolah dulu, sangat keras kepala dan tidak ramah.

Tetapi harus diakui Leni sangat bisa bersosialisasi, organisasi mengabaikannya, dibelakangnya banyak orang yang membicarakannya, seperti dada besar tanpa otak, seenaknya sendiri tidak mempunyai otak…

Yang disayangkan hanya sekarang dia tidak ada waktu untuk mempeributkannya.

Leni tertawa, berjalan ke arah pinggir wastafel, tangannya mempermainkan kelopak bunga Lily yang ada di dalam pot : “Tuan Muda Salim adalah suamimu, kamu ingin memfotonya, pastinya boleh, tetapi jika dia tahu kamu diam-diam mencuri foto ketika dia makan dengan wanita lain, kamu rasa dia akan bagaimana?

“Makan dengan wanita lain?” kedua tangan Sheila dimasukkan ke dalam kantong celananya yang lebar, bertanya-tanya memandang Leni, tidak tahu dia ini sekarang sedang memainkan sandiwara apa.

“Jangan-jangan kamu tidak tahu jika wanita yang makan siang dengan Tuan Muda Salim adalah Yuna?”

“Yuna?”

Sheila mengangkat alisnya, dia bagaimana bisa tidak tahu jika Yuna akan makan bersama dengan mereka? Atau Denis janjian dengan Yuna tanpa memberitahunya?

Leni tertawa puas : “Kamu sangat kasihan, mau menangkap selingkuhan tetapi tidak tahu siapa yang mau ditangkap… kamu melakukan ini sudah sangat luar biasa, aku beritahu kamu , Tuan Muda Salim menambah Wechat milik Yuna…”

“Apa?” Sheila menikmati akting Leni seorang diri , yang lucunya adalah wanita itu mengatakan bahwa Denis dengan sengaja menambah Wechat Yuna, raut wajahnya seolah mengatakan senang di atas kesedihan orang lain.

“Jadi apa gunanya menikah dengan orang kaya, walaupun bisa dibilang kamu tidak perlu pusing soal uang dan bisa hidup mewah, tetapi kehidupan ini memang begitu, bersandar ke gunung, gunungnya roboh, bergantung ke orang, orangnya kabur, bergantung pada diri sendiri adalah paling benar, tidak ada pria yang bisa digantungkan, kamu lihat aku, bisa sampai di jabatan Manajer Customer Service Hotel  GH Universal semuanya karena kemampuan dan usahaku “

Pelayan saling bertatapan muka, semua orang tahu bahwa dia mendapatkan jabatan ini karena tidur dengan atasan, dia berbicara tanpa rasa bersalah, menginjak kaki orang lain sambil meninggikan diri sendiri, mereka diam-diam tertawa dalam hati.

“Jadi?”

“Jadi aku bisa sampai mendapatkan posisi Manajer itu tidak dengan mudah, walaupun kamu termasuk teman sekelas lama, aku harus bisa bersikap profesional, semoga kamu bisa memahaminya.”

Diluarnya kelihatan seperti sungkan, sebenarnya setiap perkataannya mengandung sayatan, bilang percuma menikah dengan orang kaya tidak ada gunanya, percuma dada besar tidak mempunyai otak, Sheila sangat jelas bahwa hubungan dia dengannya sama sekali tidak ada perasaan, dia kira-kira tahu dia tidak akan dilepaskan dengan mudah, menganggukan kepala : “Aku memahaminya.”

“Bagus jika bisa memahaminya, jadi kamu harus pergi sebentar denganku? Jelaskan semuanya di depan Tuan Muda Salim, bagaimanapun juga dia adalah suamimu, dia tidak akan berbuat apa-apa terhadapmu, kebalikannya jika dia tahu kamu diam-diam mencuri fotonya, dia bisa bilang Hotel ini tidak terkontrol, bisa mempengaruhi pekerjaanku.” 

 “Aku tidak bisa pergi denganmu.” Jika aku pergi dengannya, bagaimana caranya aku kabur? Dia melepaskan tangan yang menariknya, berkata pelan-pelan :

“Sebenarnya aku bukan diam-diam mencuri foto, Denis sendiri yang menyuruhku memfotonya.”


Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu