Istri Direktur Kemarilah - Bab 180 Bertarung Secara Tidak Adil

“Marah ya?” Regen secara nakal mendekatkan wajahnya ke Sheila, Sheila mengulurkan tangannya mau menampar Regen lagi, kali ini dihentikan dengan stabil, kemudian menarik tangan Sheila mengelus wajah Regen pelan: “pukul wajahku, tanganmu juga akan sakit, hatiku akan lebih sakit.”

“Sudah sepantasnya kamu sakit, jantungmu penyakit jantung itu balasan untuk perbuatan jahat yang sudah terlalu banyak!” Sheila menghempas tangan Regen dengan dingin, berjalan keluar, ia tidak pernah bicara komplain sejahat itu pada siapapun.

Jantung Regen tiba-tiba mengerut, tidak tahu apa karena obat yang tadi dimakan tidak ada efeknya, atau karena kata-kata Sheila, memuat jantungnya seperti dilempar dan dimasak di kuali isi minyak.

Wajahnya tetap saja tampak liar bebas: “sakit jantung kelihatannya tidak cukup, jadi Tuhan mengutusmu untuk menghukumku.”

“Kalau begitu tamatlah riwayatmu.”

“Harus ya di setiap waktu bilang mati seperti itu?” kedua tangan Regen dimasukkan ke saku, kaki panjangnya dengan beberapa langkah besar saja sudah bisa mengimbangi langkah Sheila, dan berkata lagi: “hanya bercanda saja, mudah sekali marah ya.”

“Bercanda?” Sheila bicara mencemooh: “kamu itu bertarung dengan tidak adil, apa hakmu bercanda!”

“Apanya yang bertarung dengan tidak adil!?”

“Kalau bukan setelah transplantasi jantungmu, kamu tidak mampu dan terhambat di bagian itu, kamu kira hari ini kamu bisa menang?”

Regen tidak marah karena dibilang fungsinya terhambat, hanya tertawa dengan suara rendah: “jangan pernah meragukan kemampuan priamu di bagian itu, kalau tidak aku tidak akan memikirkan kamu hamil atau tidak, bisa sekalian digugurkan.”

Pria itu melihat perut Sheila tanpa niat baik, sorot matanya seperti bersinar laser merah, membuat perut Sheila tegang ditatapnya.

Dengan sangat natural tangan Sheila diletakkan di perutnya, menutupi pandangan pria itu: “berdalih itu menandakan rasa bersalahmu, berani tidak coba ulang kembali?”

Sheila sengaja memancing Regen, sekalipun tidak bisa berharap Denis mampu mengeluarkannya dari penderitaan, ia hanya bisa bergantung pada diri sendiri.

“Kamu sungguh bersedia?” kedua mata Regen bersinar, hasrat di matanya sangat jelas.

“Tidak bersedia, tapi daya tarik Tuan Huo begitu kuat, tentu saja banyak wanita bersedia.”

Dengan sangat jelas, Sheila sedang membuat perbedaan dari 7 wanita yang setiap malam bergilir melayani Regen di kamar.

Regen mengangkat alisnya, tidak tahu Sheila mau bersandiwara apa, tapi menemani dengan senang.

Sheila takut Regen dapat melihat gelagatnya, lanjut berkata: “aku juga berpikir demi kebahagiaanku 3 bulan lagi.”

Regen malah menolak: “tak perlu serumit itu, karena kamu sekhawatir itu, sebentar lagi aku juga akan beritahu kamu.”

“……”Sheila tahu Regen tidak semudah itu dibuat bingung, takut kalau bicara lagi, langkah selanjutnya dari rencananya akan ketahuan, jadi tidak bicara lagi, tanpa sadar melihat ke belakang sekilas.

Tidak tahu apa intuisinya salah, sejak hari dimana Sheila sendiri masuk ke rumah kabut, ia selalu merasa di kegelapan sana, ada sepasang mata yang memperhatikan dirinya.

Sayang sekali selain 2 baris penjaga di belakangnya, dan orang asing di jalanan, tidak ada apapun.

“Cari apa?”

“Tidak ada hubungannya denganmu.” Sheila menoleh, tetap saja nada bicaranya tidak baik.

Rumah kabut.

Sangat hening, selain beberapa pembantu yang bolak-balik bekerja, heningnya sampai tersisa suara burung saja.

Burung beo yang dikurung di sangkar, melihat majikan pulang, bergoyang-goyang dan memanggil mencoba menyenangkan: “majikan, majikan.”

Majikan bahkan tidak melihat sekilas, burung beo mengangkat kepalanya: “germo, germo.”

Regen tiba-tiba melihat dengan tatapan tidak senang: “bukannya aku sudah suruh kalian mengurungnya di taman belakang!?”

Pembantu dengan sangat gelisah mengangkat dan memindahkan sangkar burung beo ke taman belakang.

Sheila tidak bisa menahan tawanya, berkata mengejek: “tak menyangka satu-satunya yang berani bicara jujur malah seekor beo.”

“Suka makan burung beo? Ibu hamil harus menambah nutrisi, malam hari rebus sup burung beo untuk kamu minum ya.”

“Orang yang sakit jantung juga sama harus menambah nutrisi, kamu harus minum dulu.”

“Suka deh dengan mulutmu yang hebat ini.”

Sheila memutar bola mata pada Regen, melangkah masuk mempedulikan dirinya sendiri, penasaran dan memanggil seorang Gadis Pembantu: “mana Nona Yemima dan yang lainnya?”

“Mereka sedang main kartu di atas.”

Sheila tidak mempedulikan, memberi sinyal pada penjaga untuk menyerahkan baju dan perhiasan yang mereka beli ke Gadis Pembantu: “kamu bantu aku kasih barang-barang ini ke atas ya.”

Regen naik ke atas dan mandi, Sheila malah duduk di sofa ruang tamu mengambil telepon genggam dan mencari sinyal, telepon genggam warna merah sama seperti punya Denis, sayang saja tidak ada sinyal, cuma bisa jadi dekorasi saja.

Sheila berdiri berpikir apa di pintu sana sinyalnya lebih bagus.

Baru sampai pintu, Gadis Pembantu dengan blak-blakan lari turun dari lantai atas, tangannya agak kesulitan membawa belasan kantung hadiah.

“Nona Sheila, Nona Yemima dan lainnya bilang tidak mau barang yang Anda belikan, suruh aku buang semuanya.”

“……”Sheila tidak menyangka dalam waktu kurang dari sehari, perubahan sifat mereka di depan dan dibelakang begitu besar, sesuai dugaan memang wanita plin-plan

“Tiba-tiba di ruangan hiburan terdengar segerombol suara ribut yang senang, kira-kira pintu tidak tertutup, ada suara yang terdengar samar-samar dari dalam:

【Wanita itu sangat jago triknya, coba kalian pikir, di sisi Tuan Denis, ia masih bisa hamil anak Tuan Huo, mengurus 2 pria dengan mudah, apakah mungkin ia wanita yang murahan?】

【Sheila benar nyonya rumah Salim?】

【Tentu saja. Kalian jangan percaya kalau Sheila akan membantu kalian, mana ada wanita yang semurah hati itu akan memberikan prianya begitu saja?】

【Aku sudah bilang, mana mungkin sebaik itu sama kita, siapa tahu ada maksud buruk apa.】

【Aku begitu kena rencana jahatnya Sheila, akhirnya pekerjaanku saja hilang, kalian hati-hati membuat Tuan Huo marah, Tuan Huo akan menyumbangkan kalian ke penjaga……】

【Terlalu banyak rencana, untung kamu kasih tahu kami semua ini.】

Sheila mendengar suara Leni, tidak menyangka ia masih ada di sini.

Wanita-wanita itu pada dasarnya mudah tergoyah, melalui hasutan Leni, tidak sulit memahami alasan perubahan sifat mereka.

Sheila dengan tenang menundukkan kepala melihat telepon genggam sekilas, tetap saja tidak ada sinyal, kemudian bertanya: “dimana-mana di sini tidak ada sinyal ya?”

Gadis Pembantu masih menguping gosip diantara mereka, terdiam tidak menyangka Sheila akan bertanya masalah ini, segera setelahnya menggeleng: “di sini tidak ada sinyal……”

“……” tidak ada sinyal? Awalnya Regen bagaimana bisa kirim sms ke Sheila?

Gadis Pembantu membawa tas-tas itu turun, mau ditaruh di meja teh, dihentikan Sheila: “barang-barangnya semua untukmu, kalau ukurannya tidak tepat, kamu bisa kasih orang lain.”

Gadis Pembantu terlihat jelas terkejut, matanya sedikit menunjukkan senang diam-diam: “apa...semua ini benar untukku.”

Sheila dengan ramah berjalan ke arah pembantu itu: “karena dikasih ke mereka, mereka tidak mau, aku kasih semua ini ke kamu, anggap sebagai kamu sudah membantuku.”

Wani ingin melihat setumpuk barang mahal, tapi tidak berani menerima, bingung.

“Kalau kamu tidak mau, aku terpaksa suruh orang buang.”

“Aku mau……” suara yang kecil, tidak menutupi rasa terkejut dan senangnya, membawa tas-tas itu takut Sheila akan menyesal kemudian turun ke kamar pembantu.

Sheila melihat tampang belakang pembantu itu, dari belakamg kelihatannya agak mirip dengan dirinya sendiri, seperti kepikiran sesuatu, tiba-tiba Sheila memanggil menghentikannya: “bisa pakai baju-baju itu dan perlihatkan padaku?”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu