Istri Direktur Kemarilah - Bab 28 Kenapa Harus Aku

Bab 28 Kenapa Harus Aku

Bibir Denis melengkung menjadi sudut yang mengekspresikan rasa puas, menegakkan badannya.
   
Sesuai dugaannya, untuk membuat wanita keras kepala ini berkata jujur, cara inilah yang paling ampuh.
   
Mendengar dia berkata dengan mulutnya sendiri bahwa tidak ada hubungan antara dia dan Kenny, suasana hati Denis membaik.

Jarinya tetap enggan meninggalkan telinga Sheila, Denis tidak hanya puas dengan jawaban Sheila, dia juga menemukan suatu rahasia yang menarik, pencapaian yang tidak bisa dijelaskan, membuatnya senang bagai telah menandatangani kontrak miliaran dolar.
   
Dia menemukan bahwa telinga Sheila lebih sensitif daripada yang dia bayangkan.
   
Ketika telinganya dimainkan, maka dapat terlihat jelas mukanya perlahan-lahan terhias dengan warna merah muda

Hal ini, kemungkinan Sheila sendiri tidak mengetahuinya.
   
Merah di muka Sheila yang menggoda, membuat bagian bawah perut Denis mulai memanas, bibir dan lidahnya juga mengering.
   
Denis mulai menyesal, selama tiga tahun, dia hanya menganggap Sheila sebagai alat untuk melahirkan keturunan yang diberi paksa oleh Tuan besar Salim, sehingga dia tidak mau menyentuh Sheila dengan maksud untuk memberontak perintah Tuan besar Salim, hanya melihat Sheila saja sudah membuatnya merasa terganggu.
   
Sedangkan Sheila selalu patuh dah turut bagai seekor domba, keberadaannya tidak terasa sama sekali.
   
Hingga suatu hari, Sheila berdiri di atas meja makan dengan kaki ayam, menantang dan menanyakan, bahkan cerai saja pun tidak berani?
   
Momen itu---
   
Dia seperti seekor macan betina, setiap saat menampakkan cakarnya yang tajam, tapi malah begitulah yang membuatnya terlihat lebih bersinar.
   
Juga sejak itu pula
   
Denis menemukan bahwa ternyata mengalahkan wanita ini adalah hal yang begitu menarik.
   
Hanya saja, Denis tidak lupa kalau Sheila masih sakit.

Dia takut kalau dia masih tidak melepaskannya, dia akan tidak mampu menahan dirinya sendiri dan menginginkannya di sini, dan akhirnya melukainya.

Ini adalah pertama kali Denis menjaga perasaan seorang wanita.
Air hangat mengeluarkan uap panas, menyirami kepala mereka, di bawah pancaran lampu, bersinar bagai berlian
   
Sheila mendorongnya, nadanya kasar :”kamu keluar! Aku cuci sendiri.”
   
Denis tidak memaksa, mengambil handuk kering, mengeringkan rambut sambil berjalan keluar.
   
Sheila tidak tahu apakah karena belum sembuh, atau ruangan yang agak pengap, dia terasa sedikit sesak, perasaan ini baru hilang ketika Denis pergi.
   
Dia segera melepaskan baju, langsung masuk ke dalam bak mandi, air hangat merendam tubuhnya yang dingin akibat tiupan angin di luar rumah tadi, dia merasa lega.

    ......

Denis memakai jubah mandi dan masuk ke ruang kerja.
   
Jack mengikutinya, tangan Jack tergantung sebuah kantong plastik kecil, meletakkannya di meja :

 “Tuan, Dodi bilang ini obat yang Anda mau.”

Denis melihatnya sekilas, kemasan kotak itu bertuliskan asam folat.

Denis yang menyuruh Dodi menyediakan asam folat, untuk mempersiapkan kehamilan.
   
Mendengar kata obat, teringat sesuatu, Denis pun mengeluarkan sebuah botol kecil berwarna coklat dari sakunya, menggenggamnya di tangan.
   
Dapat terlihat kata Hermawan di atas penutup botol coklat itu, itu adalah tanda khusus yang sering di pakai keluarga Hermawan.
   
 “Dodi sudah datang?”
   
 “Barusan pergi, mau saya panggil dia kemari? Mendapatkan persetujuan dari Denis, Jack langsung mengejar keluar.
   
Dodi dipanggil ketika dia barusan keluar dari pintu, saat dia masuk ke ruang kerja, Denis sedang melamun dengan matanya melihat ke arah obat, botolnya sangat mewah, meskipun terbuat dari kaca, tapi materialnya terlihat bagus dibanding botol obat biasanya.
   
Di bawah cahaya, badan botol itu transparan, terlihat seperti sebuah karya seni.

 “Tuan Salim.”

 “Hubungi direktur Hermawan, atur pemeriksaan medis untuk besok.”
   
“…baik” Dodi tahu tadi Kenny datang ke rumah Salim, Kenny adalah dokter yang paling laris di rumah sakit Shengde, orang kaya yang terkenal di Jakarta ingin berkonsultasi padanya pun harus menunggu dalam hitungan tahun.
   
Tadi malam Kenny memeriksa denyut nadi Sheila, berkata bahwa kondisi tubuh Sheila tidak cocok hamil, perlu dirawat selama tiga hingga enam bulan.

Diagnosis itu kedengaran tidak bermasalah, sekarang tuan malah meloloskan Kenny dan langsung menyuruhnya untuk menghubungi ayah Kenny, direktur Hermawan untuk memeriksa ulang?

Jelas sekali tidak memercayai diagnosis Kenny!

Masalah ini menjadi lebih unik.

Kalau diagnosis Kenny benar, maka itu akan dianggap hal yang semestinya, karena bagaimanapun keahlian medis dokter Kenny terkenal baik.
   
Kalau diagnosisnya salah, yang malu bukan hanya Kenny sendiri, tapi rumah sakit Shengde juga akan terjerumus masalah.

Dodi sedikit mengerti permasalahannya, mengangkat kelopak mata dan melihat Denis sedang membuka penutup botol obat, mengeluarkan semua obat yang ada di dalamnya dan membuangnya ke tong sampah yang masih kosong.

Kemudian memasukkan asam folat ke dalam botol cokelat itu.
   
Ini?
   
Dodi agak penasaran, tapi dia tidak berani bertanya.
   
Hanya terlihat Denis yang seperti teringat sesuatu, dan kemudian memungut sekapsul obat dari tong sampah :”periksa ini, aku mau tahu hasilnya dalam tiga hari ini.”
   
Dodi mengambil selembar tisu, membungkus obat itu ke dalam tisu dengan hati-hati, kemudian pun keluar setelah menjawab Denis ‘iya’.

Botol obat itu disimpan kembali okeh Denis ke sakunya, mengambil asam folat yang tersisa dan kemudian masuk ke kamar tidur.
   
Saat ini, Sheila sudah selesai mandi, dia setengah berbaring di atas tempat tidur, tangan pembantu di sebelah ranjang memegang sebuah piring, sudah waktunya makan obat, semangkok obat tradisional Cina berwarna coklat menyebarkan aroma pahit.
   
Sheila mengerutkan alisnya, melihat Denis berjalan masuk, dia segera menghabiskan obat itu, dan dilanjutkan dengan meminum air gula untuk menghilangkan rasa pahit.

Keseluruhan gerakan itu terlihat oleh Denis, melihat Sheila akhirnya mau memakan obat, bibir Denis sedikit mengembang, melemparkan barang yang ada di tangannya ke Sheila :”makan itu juga.”    Bungkusan kecil terlempar di atas selimut, botol berwarna putih berguling keluar, Sheila menundukkan kepala dan segera terbaca asam folat, mengetatkan alis :”kata dokter Kenny tubuhku masih lemas, tidak cocok untuk hamil dalam jangka waktu dekat.”

 “Asam folat harus dimakan tiga bulan lebih awal.”
   
Jantung Sheila berdetak cepat sesaat, selain masalah cocok hamil atau tidak, yang membuatnya lebih cemas adalah, mengenai masalah buat anak, Denis tidak hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan.
   
Denis serius!
   
“Kamu tahu kalau aku tidak ingin mempunyai anak.”

“Kamu tidak ada pilihan.”
   
 “Aku memang tidak ada pilihan, tapi kamu ada, banyak orang yang ingin menjadi Nyonya muda Salim, yang bersedia melahirkan anak untukmu juga banyak hingga memenuhi kota Jakarta ini, kenapa harus aku.”

 “Karena kamu adalah Nyonya muda Salim, ini adalah tanggung jawabmu.”
   
 “Nyonya muda Salim hanya sebuah alat untuk melahirkan keturunan, kenapa kamu tidak mau memilih orang yang bisa segera melahirkan seorang anak untukmu.”

 “Jangan mencoba untuk mengetes kesabaranku, luangkan waktu besok sore, aku akan menyuruh orang untuk membawamu ke rumah sakit.”

 “Ke rumah sakit?”
   
“Kamu kira aku benaran percaya dengan omong kosong Kenny?” Denis mengangkat dagu :”aku akan membiarkan direktur Hermawan yang memeriksamu.”
   
 “Kalau tidak percaya dengan dokter Kenny, aku saranin ke rumah sakit yang lain saja.”
   
 “Tuang segelas air untuk Nyonya, perlu aku yang suruh?” para pembantu ketakutan dan langsung keluar satu per satu, Denis secara spontan melemparkan sebotol obat dari saku ke dalam laci lemari :”rumah sakit Shengde memiliki peralatan medis yang paling canggih, orangnya tidak mampu, tapi perlatannya tidak buruk.”
   
Bagus sekali alasan ‘orang tidak mampu tapi peralatan tidak buruk’! Sheila diam-diam menarik selimut, Kenny bilang bahwa dia bukan karena tubuh lemah sehingga tidak cocok hamil, tapi karena virus baru yang ada di tubuhnya yang menyebabkan dia tidak cocok hamil pada saat ini.
   
Tanpa Kenny, virus baru yang ada di tubuhnya tidak akan terdeteksi oleh mereka, sebaliknya mereka malah akan mengetahui Kenny salah mendiagnosa.
   
Banyak artikel yang bisa diceritakan di dalam masalah ini, dia tidak ingin Kenny terjerumus ke dalam masalah besar akibat dari bantuan yang diberikannya ke dia.
Jadi, dia tidak boleh pergi ke rumah sakit!
   
Bola mata Sheila mengikuti gerakan Denis, dengan cepat mengenali bahwa obat yang disimpan ke dalam laci adalah obat yang dikasih Kenny malam tadi.
   
Sesuai perkiraannya, Denis mengambil obat itu ketika mereka sedang berciuman.
   
Berpura-pura tidak melihat, mengeluarkan sekapsul asam folat dengan spontan, mengambil air yang dikasih pembantu, dan menelan obat itu.
   
Para pembantu pun keluar.
   
Denis membuka sebagian selimut, ketika dia naik ke atas ranjang, kasur terbebani, hati Sheila ikut terbebani.

Ini adalah pertama kalinya mereka tidur bersama di sebuah ranjang dalam keadaan sadar semenjak mereka nikah.
   
Aroma obat yang termakan sudah menghilang perlahan-lahan, udara segera terpenuhi oleh aroma pria, dia memutar kepala, melihat pria sedang menyampingkan badan dengan kepala ditumpu pada tangan dan melihat dirinya, seperti sedang melihat hewan peliharaan.

 “Ingin tidur dengan posisi duduk? Unik sekali kebiasaanmu.”

 “kebiasaanku ada yang lebih unik lagi, takutnya akan mengganggu kualitas tidur Tuan muda Salim.”
   
 “Contohnya?” Jari tangan Denis memainkan rambut Sheila, Sheila menemukan bahwa Denis semakin suka memainkan rambutnya, apalagi telinganya.
   
Menahan dorongan untuk mengusir tangannya, berkata :

“aku akan menggertak gigi, mendengkur keras, berteriak dalam mimpi, dan juga bisa tidur sambil berjalan.”