Istri Direktur Kemarilah - Bab 244 Ayah Kandung Anak Di Perutmu

Denis memegang kertas, ekspresinya semakin lama semakin aneh……

Sebagai penerus keluarga Salim, ia sama sekali tidak perlu secara khusus pergi menyenangkan siapapun, sebaliknya, orang-orang itu takut akan kekuasaan Denis, menggunakan seluruh tenaga mereka untuk menyenangkan Denis.

Terutama wanita, sejak Denis lahir, setiap keluarga terkenal dan keturunannya semua bertugas melahirkan putri, demi membesarkan Nyonya Muda keluarga Salim dari kecil, mudah menikahi masuk ke keluarga Salim, misi untuk menjadi keluarga terhormat.

Jadi Sheila juga menganut misi yang sama menikahi Denis, menikah 3 tahun lebih, Sheila dari dulu selalu bersikap baik, sampai Sheila tiba-tiba bilang mau cerai……

Sheila mulai berubah jadi sulit dipahami dan dikontrol——

Denis memegang kertas itu membaca satu persatu dengan detil, dahi di tengah alisnya perlahan mengerut:

【Suami istri bertengkar itu sangat wajar, di ujung atas ranjang bertengkar di ujung bawah ranjang baikan, tidak perlu secara khusus pergi menyenangkan hatinya, wanita kan, semakin kamu menyenangkan hatinya semakin mengesalkan, tunggu kamu tidak menyenangkan hatinya lagi, dia merendahkan diri dan lari datang mencarimu……】

Kalau dilihat sudah menikah beberapa tahun, diantara dua orang sudah tidak ada emosi apapun.

Denis meremas kertas saran itu, melemparnya masuk ke tong sampah.

Sheila bukan orang yang kamu tidak pergi menyenangkan hatinya, dan dia akan inisiatif mencarimu, Sheila itu arogan, dingin, pada akhirnya pasti Denis yang tidak bisa menahan amarahnya

【Kalau aku marah, lalu suamiku membelikan aku sebuah tas, aku langsung tidak marah lagi.】

Sheila tidak tertarik dengan perhiasan pakaian dan aksesoris, jadi pasti tidak termakan trik ini.

Denis mengepalkan kertas jadi bola lagi.

【Istriku suka nonton drama yang romantis, suka lihat aku memepetnya di tembok, asalkan aku pakai cara ini, istriku akan langsung membiarkan dirinya tertangkap.】

Buang!

【Tergantung dulu masalahnya apa, kalau parah, mungkin saja hanya waktu yang bisa mengobati, kalau tidak parah, beberapa hari lagi pikiran kalian juga akan lurus sendiri dan baikan.】

【……】

Jawaban yang berlebihan, tidak ada satupun yang diperlukan, Denis pada akhirnya membuang semua setumpuk kertas yang tebal ke tong sampah kertas.

Jack melihat raut wajah Denis rumit, belum pernah begitu khawatir demi masalah pekerjaan, apalagi demi seorang wanita.

Meski Jack tidak paham perasaan, juga tahu perhatian Tuan Muda pada Nyonya Muda, semakin lama semakin mendalam, juga tidak tahu sebenarnya ini hal baik atau buruk.

Juga tidak tahu Tuan Muda pada akhirnya bicara apa dengan Tuan Besar, tanpa disangka Tuan Besar tidak ada gerakan lanjutan, sesuai sifat Tuan Besar, kalau bukan karena dapat keuntungan besar saat diskusi, ia tidak akan membiarkan begitu saja.

Puluhan pembantu dikirim ke taman, meniup balon, di atas setiap balon gas ada sebuah kertas bertuliskan ‘maafkan aku’ dan ‘ jangan marah’.

Balon akan melewati jendela kamar tidur dari tempat mereka berdiri, asalkan Sheila melihat keluar akan bisa melihat kertas-kertas penuh rasa bersalah ini.

Para pembantu berisik sekali berdiskusi:

“Tuan Muda tidak tahu melakukan kesalahan apa, harus minta maaf pada Nyonya Muda? Dulu Tuan Muda selalu tidak tertarik pada Nyonya Muda.”

“Siapa bilang? Tuan Muda sungguh sangat sayang Nyonya Muda, bertahun-tahun bekerja di sisi Tuan Muda, aku dari dulu selalu tidak pernah melihat Tuan Muda minta maaf pada siapalun.”

“Kalau priaku berbuat salah, bersedia meminta maaf seniat ini, bilang apapun akan aku maafkan dia.”

“Kalau orang itu Tuan Muda, meskipun Tuan Muda tidak minta maaf, aku juga akan memaafkan.”

“Saat Tuan Muda tidak berbuat salah, Tuan Muda bilang apa ya lakukan apa itu baru benar.”

Diskusi para pembantu yang sangat aktif, balon satu persatu naik.

Sheila baru bersiap mau rebahan, pembantu mendorong sebuah rak masuk, di atas rak itu bertengger seekor beo yang angkuh, melihat Sheila ia mengangkat dagunya dengan angkuh: “Maaf, maaf, maaf……”

Burung beo diletakkan di depan jendela, di luar jendela terbang balon satu persatu yang warna warni, di atas balon ada kertas, yang bertuliskan kata maaf.

Pembantu yang mendorong burung beo dengan detil memperhatikan suasana hati Sheila: “Nyonya Muda, suka tidak? Tuan Muda demi membuat Nyonya Muda senang……”

“Maaf, maaf……”

Sheila menekan-nekan pelipisnya: “bawa keluar, berisik, juga jangan taruh lagi balonnya, melihatnya jadi pusing.”

“……”

Pembantu di taman dengan cepat bubar, Sheila khawatir situasi Fahmi, mengirimkan pesan pada Weni.

Weni menjawab bilang masalahnya sudah beres, Fahmi di dalam rumah sakit……

Sheila tidak membalas SMS lagi, menyender di ujung atas ranjang dengan santai, menutup mata memulihkan kesehatan.

Saat ini, di vila.

Di jalan saat Yuna dipapah Jesi pergi ke rumah hitam kecil, di pinggir taman vila ada sebuah jalan yang menembus ke gunung belakang kediaman, sedangkan rumah hitam kecil tepat ada di kaki gunung.

“Ma, kemarin malam kamu kirim orang apa? Tanpa disangka hilang! Hal yang sangat penting kenapa seceroboh itu, kalau bisa memotret foto ranjang wanita itu dan Tuan Muda Regen, wanita itu pasti akan hancur sendirinya.”

“Tuan Muda Regen tidak semudah itu diikuti, memang aku ceroboh.”

Yuna memonyongkan bibirnya tidak puas, menginjak batu di jalan, hampir saja jatuh, Jesi buru-buru memapahnya.

“Kamu hati-hati sedikit, lagipula Nyonya Besar Salim mau kamu membesarkan kandunganmu disini, nantinya kesempatan mengikutinya dengan kamera masih banyak, jangan panik.”

“Apa aku bisa tidak panik? Anak di perutku semakin lama semakin besar, tidak mengusir wanita itu, selamanya aku juga tidak punya lagi kesempatan jadi Nyonya Muda Salim, apa kamu senang melihat cucumu jadi anak diluar nikah?”

“Tentu saja aku tidak ingin melihat itu, hanya saja segala masalah tidak bisa diburu-buru, pelan-pelan saja, hati-hati tangga.”

Yuna berbalik badan: “kalian tinggal disini saja, jangan biarkan orang masuk.”

Pembantu yang di belakang mereka itu dari vila, biasanya kena sisi buruknya Yuna, jadi khususnya patuh, terus mengangguk: “Nona Yuna tenang saja.”

Membuka pintu dan masuk, mendengar suara cambuk CTAS CTAS CTAS, terus mencambuk.

Seorang pria dirantai dan digantung di plafon, bajunya lusuh, cambuk kulit merusak bajunya, meneteskan bekas darah.

2 orang pengawal melihat Yuna masuk, mencambuk semakin kuat.

“Berhenti.” Yuna berteriak mereka menghentikan tangannya.

Pria itu tergantung dengan sangat lemah, menahan mengangkat matanya melihat sekilas Yuna, hidungnya lebam dan wajahnya bengkak, kelopak matanya hampir seperti mengangkat jahitan.

“Apa ia mengaku?”

“Tidak, ia bersikeras bilang hari itu yang bersama Nona Yuna……itu dia.”

“Mulutmu sekeras kepala itu? Tuan Muda Salim atau Sheila wanita itu yang memberikan kamu banyak keuntungan, menyuruh kamu menggantikan mereka bersandiwara?”

Pria itu mengangkat ujung bibirnya dengan dingin: “aku tidak bersandiwara, orang di hari itu memang……aku.”

PLAK——

Yuna mengangkat tangannya menampar wajah pria itu: “hanya dengan identitas rendahan kamu ini saja, selevel menyentuhku!?”

Selesai bicara, merebut cambuk dari tangan pengawal, mrncambuk pria itu kuat-kuat: “cepat bilang! Kalau masih tidak bicara jujur aku langsung memukul kamu sampai mati, pukul kamu sampai mati!”

“Yuna, kamu jangan terbawa emosi, masalah-masalah ini suruh orang bawah saja yang kerjakan, kamu kan masih hamil.”

“Hahaha——kamu pukul aku sampai mati, berarti memukul sampai mati ayah kandung anak di perutmu.” pria itu berkata mencemooh.

“Kamu kamu kamu !” Yuna marah sampai cambuknya dilempar kuat-kuat ke lantai: “habisi!”

Yuna marah sampai wajahnya memerah, dipapah Jesi berjalan keluar dari rumah hitam kecil.

Tidak lama, terdengar suara tembakan dari rumah hitam kecil.

Jesi menoleh melihat sekilas:

“Yuna, kalau tidak tunggu sampai anaknya lebih besar sedikit, kita pergi tes……”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu