The True Identity of My Hubby - Bab 240 Tes DNA

"Kamu tenang saja aku tidak akan membiarkanmu menjadi wanita seperti itu selamanya, suatu hari nanti aku akan menceraikan Gwendolyn Tsu." Julius Yi meraih tangan kecilnya dan menciumnya, lalu dia menatapnya dan berkata, "Hanya saja sebelum itu, jangan menghindari aku, jangan abaikan aku, jangan bersikap baik kepada pria lain, bisakan? "

"Kalau begitu kamu juga harus berjanji kepadaku ," kata Clarissa Yuan .

"Berjanji apa?"

"Jangan bertindak gegabah, jangan menyinggung ayah dan anak Kaluarga Tsu, jangan biarkan Justin masuk ke penjara."

"Kamu tenang saja, aku juga tidak ingin Justin masuk penjara." Julius Yi tersenyum, "Jadi sekarang kamu akan menyetujui permintaanku?"

"Tidak, aku masih punya syarat, jangan sering mendatang mencariku."

“Aku ... akan mencoba sebisaku.”Julius Yi menyetujui dengan enggan.

Clarissa Yuan melirik tubuhnya dan bertanya, "Apakah perutmu sudah baikan?"

"Hmm, sudah jauh lebih baik."

Clarissa mengangkat wajahnya: "Julius, tadi kamu berpura-pura lagi ya?"

Julius Yi tersenyum, "Nyonya Yi, jangan karena aku berbohong kepadamu satu kali, kamu jadi menganggap aku berbohong kepadamu setiap saat."

"Siapa suruh kamu membuatmu ketakutan setengah mati?"

Begitu membahas hal ini, tawa Julius Yi semakin gembira: "Tangisanmu barusan hampir bisa menghancurkan bumi, dan membuat dewa dan iblis ikut menangis, mendengarnya benar-benar bisa membuka mata semua umat manusia dan menghangatkan hati semua orang, aku berharap nanti beberapa puluh tahun lagi saat aku tua dan mati, kamu juga bisa menangis seperti ini. "

Wajah kecil Clarissa Yuan langsung memerah, seumur-umur dia tidak pernah merasa semalu ini!

"Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?"

"Aku serius."

"Lalu kalau aku mati, apakah kamu akan menangis?"

“Tentu saja tidak.” Julius Yi menunjuk ke arah balkon: “Aku akan langsung melompat dari sana dan mati bersamamu.”

“Benarkah?” Clarissa Yuan tidak mempercayainya.

“Benaran.” Julius Yi mengangguk, lalu melambai padanya, “Sini.”

"Ada apa?" Clarissa Yuan membungkuk.

Julius Yi mengangkat lengannya dan menggenggam bahu Clarissa, lalu dia menariknya dengan sedikit kuat dan menekankan tubuh Clarissa ke tubuhnya, lalu dia mencium bibirnya: "Aku sudah lama tidak menciummu, aku sangat merindukannya."

“Jangan bercanda lagi, bukankah lambungmu masih sakit.” Clarissa Yuan bergegas melapaskan diri darinya, meskipun dia juga sangat merindukannnya, tapi berbuat seperti ini terasa sedikit aneh, mungkin sudah terlalu lama jadi sedikit canggung.

“Ada kamu yang merawatku, lambungku sudah baikan.” Julius Yi berkata sambil tersenyum.

“Kalau begitu aku pulang dulu.” Clarissa Yuan tidak bermaksud mengguncangnya, tapi dia benar-benar harus pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Liam dan Natasia.

Tapi raut wajah Julius Yi langsung berubah menjadi murung, dan dia menatapnya dengan tidak senang.

"Julius, aku benar-benar harus pergi melakukan sesuatu."

"Baik, kapan kamu akan datang menemaniku?"

Sebenarnya, dia tidak ingin dirawat di rumah sakit, tetapi jika dengan tinggal di rumah sakit dia bisa melihatnya setiap saat, dia keberatan untuk tinggal selama beberapa hari lagi.

"Kalau kamu leluasa, malam ini aku akan datang lagi."

“Kapan saja boleh.” Julius Yi kembali tersenyum, karena dia tidak bermaksud memberi tahu orang lain dia dirawat di rumah sakit.

*****

Ketika Clarissa Yuan bergegas ke taman kanak-kanak, dia sudah terlambat lima belas menit, dan Liam dan Natasia menjadi anak terakhir yang tersisa di kelas.

Begitu Liam dan Natasia melihatnya mereka menyambutnya dengan gembira seperti biasa, lalu berjalan keluar dari taman kanak-kanak bersamanya.

Saat mereka semua hendak naik ke dalam mobil, Liam tiba-tiba berseru: "Ayah juga datang!"

Clarissa Yuan mendongak melihat Frans Tsu yang sedang mengemudikan mobilnya ke lingkungan sekolah. Clarissa merasa sedikit terkejut, lalu dia mengandeng anak-anak dan berjalan kearahnya.

“Apakah bu guru yang memintamu datang?” tanya Clarissa.

Frans Tsu mengangguk lalu menatapnya, "Clarissa, ada apa denganmu hari ini? Apakah kamu ada urusan?"

Sebelumnya dia sangat tepat waktu, dan tidak pernah terlambat.

“Iya, ada sedikit urusan.” Clarissa Yuan berpikir sejenak dan berkata, “Frans Tsu , dikarenakan kamu sudah datang, kamu bawa anak-anak kerumah, malam ini aku mau makan malam dengan temanku.

“Baik.” Frans Tsu keluar dari mobil, lalu dia membuka pintu dan membawa Liam dan Natasia ke dalam mobil, lalu dia berbalik dan berkata kepadanya, “Kamu bisa pergi dengan tenang.”

Clarissa Yuan menatapnya, dia merasa tatapan mata Frans sedikit sulit ditebak.

Apakah Frans sudah menebak orang yang dia katakan temannya bukan orang lain, melainkan Julius Yi ?

Frans Tsu adalah kakak Gwendolyn Tsu , karena adiknya, Frans tidak ingin dia terlalu dekat dengan Julius Yi .

Tetapi mengingat Julius Yi sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit, Clarissa Yuan tetap berbalik dan pergi.

*****

Gwendolyn Tsu memberikan rambut Natasia dan Julius Yi ke temannya lalu sambil tersenyum dia berpesan: "Tolong jangan membuat kesalahan, tiga hari lagi aku akan datang mengambil hasilnya ."

“Tenang saja, pasti tidak akan salah,” temannya berkata, “Kalau tiga hari lagi kamu tidak mau datang, aku akan langsung meneleponmu dan memberi tahukan hasilnya kepadamu .”

“Tidak, aku akan datang mengambilnya sendiri,” kata Gwendolyn Tsu , dia tidak ingin ada yang tahu apa yang dilakukannya kali ini.

"Baiklah, yang penting kamu senang."

“Hmm, terima kasih.” selesai berbicara, Gwendolyn Tsu menggerakkan kursi rodanya menuju lift.

Ketika Sisca , yang menunggu di lift lantai pertama, melihatnya turun, dia langsung menghampirinya dan membantu mendorong kursi rodanya lalu dia bertanya dengan penuh perhatian, "Nona Tsu , apakah semuanya sudah beres?"

"Sudah."

"Kalau begitu, apakah sekarang kita akan pulang ?"

“Kalau tidak pulang mau kemana lagi?” Gwendolyn Tsu berkata dengan sedikit marah.

Sekarang, dia tidak mood berbelanja barang-barang bermerek dan perhiasan yang paling suka dia lakukan dulu. Bagaimana pun, sekarang dia sudah duduk di atas kursi roda, betapa pun bagusnya pakaian yang dia gunakan tidak ada gunanya.

Tentu saja Sisca tidak berani bertanya lagi kepadanya dan langsung mendorongnya ke pintu rumah sakit.

Ketika melewati gedung rawat inap, Sisca tiba-tiba berkata dengan ekspresi wajah terkejut: "Nona Tsu , coba lihat bukankah itu Clarissa Yuan ? Kenapa dia bisa ada di sini?"

Gwendolyn Tsu ikut melihat ke arah pandangan matanya, ternyata benar-benar Clarissa Yuan, dia sedang membawa tempat makan thermal ke salah satu gedung rawat inap.

“Dia disini atau tidak apa hubungannya denganku,” katanya acuh tak acuh.

“Nona Tsu, apakah kamu tidak khawatir ini ada hubungannya dengan Tuan Muda Yi ?” Sisca berkata dengan hati-hati sambil melihat sosok Clarissa Yuan yang pergi menjauh.

"Untuk sementara tidak mungkin, karena Julius sedang dinas." Gwendolyn Tsu terlihat percaya diri.

Sisca tidak bisa menahan diir untuk mengingatkan: "Tuan Muda Yi pergi dinas itu hanya ucapan Nyonya Tua. Siapa yang tahu apakah itu benar atau tidak? Bisa saja dia bersembunyi di suatu tempat dan berkencan dengan kekasih lamanya?"

Gwendolyn Tsu bergidik, menatap Clarissa Yuan yang sudah pergi menjauh, di berkata kepada Sisca: "Buntuti dia dan lihat apa yang sedang dia lakukan, cepat pergi."

Sisca mengangguk lalu bergegas pergi ke arah gedung rawat inap.

Ketika dia mengejarnya, Clarissa Yuan kebetulan baru saja masuk ke dalam lift, dia ikut berjalan masuk dan berdiri di sudut sambil menundukkan kepalanya dan menutupi wajahnya dengan lengan baju.

Pada dasarnya Clarissa Yuan tidak begitu mengenalnya, jadi dia tidak terlalu memperhatikannya, dan hanya menatap angka di atas lift yang berubah.

Setelah tiba di lantai tempat Julius Yi berada, Clarissa Yuan melangkah keluar, dan Sisca ikut turun dari dalam lift.

Ketika Clarissa Yuan masuk ke kamar pasien, Julius Yi sedang bersandar di ranjang rumah sakit sambil membaca majalah. Clarissa meletakkan kotak makanan yang berada ditangannya di atas meja lalu dia berkata, "Aku sudah memasakkan bubur untukmu. Cepat makan."

Julius Yi meletakkan majalah itu, lalu dia meraih tangan kecilnya dan menariknya ke tempat tidur untuk duduk, setelah itu Julius mencondongkan tubuhnya dan mencium bibirnya: "Apakah itu bubur kastanye?"

"Tentu saja bukan, saat ini lambungmu sedang tidak baik jadi tidak boleh makan kastanye."

"Aku sedikit kecewa." selesai berbicara Julius Yi kembali tersenyum: "Tapi asalkan kamu yang memasaknya, aku menyukainya."

Clarissa Yuan menatapnya dan bertanya, "Apakah lambungmu sudah baikkan?"

"Sudah jauh lebih baik dan tidak sakit lagi, hanya saja aku merasa sedikit mual."

"Kata dokter, kamu masih perlu dirawat beberapa hari lagi."

"Boleh, katakan kepadanya dirawat beberapa hari lagi juga tidak masalah."

Clarissa Yuan menuangkan bubur ke dalam mangkuk kecil, sambil meliriknya dia berkata, "Kamu tidak perlu pergi bekerja?"

"Lagi pula sekarang ada Justin, apa yang perlu aku takutkan."

Sisca yang terkejut melihat semua ini akhirnya tidak sanggup melihatnya lagi. Dia yang takut ketahuan, berbalik dan pergi meninggalkan pintu dengan hati-hati. Dia berjalan dengan cepat ke arah lift, sambil bergegas mematikan rekaman video ponselnya.

Sisca kembali ke lantai satu dengan terburu-buru. Gwendolyn Tsu sedang menunggunya di depan pintu masuk gedung rawat inap rumah sakit. Ketika Gwendolyn melihatnya keluar dari dalam, Gwendolyn langsung menghampirinya dan bertanya, "Bagaimana, apakah kamu berhasil membuntutinya?"

Sisca mengklik video yang baru saja diambilnya secara diam-diam lalu dia menyerahkannya ke hadapan Gwendolyn dan dengan serius berkata: "Nona Tsu , anda lihat saja sendiri, aku sudah bilang dia dan Tuan Muda Yi pasti bermasalah."

Gwendolyn Tsu mengambil ponsel dari tangannya lalu dia menundukkan kepalanya dan melihat video di dalam ponsel.

Ketika dia melihat layar ponsel memperlihatkan mereka berdua sedang berciuman dari mulut ke mulut, dan mereka tertawa dengan gembira, raut wajahnya menjadi pucat dan genggaman jari-jarinya pada ponsel mejadi semakin erat.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu