The True Identity of My Hubby - Bab 29 Mabuk(2)

Clarissa Yuan melihat bos itu terus memaksa Justin Yi, jadi dia mengangkat gelas ke atas, dan berkata sambil tersenyum, "Direktur Wang, Direktur Yi kamu hari ini tidak terlalu sehat, bagaimana kalau aku saja yang mengantikan dia minum."

Begitu Direktur Wang lihat adalah wanita cantik, pria itu langsung tersenyum, "Boleh saja, bisa minum bersama wanita cantik adalah kehormatanku."

Baru saja Clarissa Yuan mengangkat gelas hendak minum, Justin Yi sudah menahannya terlebih dulu.

Clarissa Yuan melihat ke arah Justin Yi, lalu mendapat perintah dari pria itu, "Ke sana, gih."

"Apa kamu mau sakit perut seperti kemarin malam lagi?" Clarissa Yuan merebut kembali gelas pria itu, lalu menggoyangkan gelas ke arah Direktur Wang, "Direktur Wang, tos."

"Tos." Direktur Wang tersenyum lalu menyentuhkan gelas dengan milik Clarissa Yuan. Setelah meminum hingga habis dan melihat gelas Clarissa Yuan masih ada, dia menyuruh Clarissa Yuan juga meminum habis.

Clarissa Yuan tidak ingin membiarkan Justin Yi melihat kemampuan minumnya yang hanya sebatas pada satu gelas saja, jadi dia dengan cepat meminum bir yang tersisa.

Bir melewati tenggorokan, terasa tidak enak, tapi Clarissa Yuan hanya mengerutkan dahi sedikit, lalu tersenyum lagi.

Bos yang lain juga berisik ingin minum dengan Clarrisa Yuan. Clarrisa Yuan menyetujui dengan cepat. Saat dia mengangkat gela dan bersiap minum, gelasnya langsung direbut oleh Justin Yi. Justin Yi langsung meminum habis bir, lalu menaruh gelas ke atas meja. Dengan wajah tersenyum Justin Yi bertanya, "Direktur Zhang, apa kita sudah boleh membicarakan hal utama sekarang?"

"Itu bisa dibicarakan nanti. Minum beberapa gelas dululah." Direktur Zhang berkata dengan menyebalkan.

Clarissa Yuan hanya bisa terus meminum bir, sedangkan minum dengan Direktur Zhang.

Belum sampai setengah, Asisten Lin dan Clarissa Yuan sudah dibuat tertidur mabuk oleh mereka.

Justin Yi minum tidak banyak, jadi otaknya masih sangat jelas.

Justin Yi menelpon Kepala Wang, menyuruhnya untuk membawa Asisten Lin pulang.

Kepala Wang melihat Clarissa Yuan yang tertidur miring di atas sofa, lalu melihat lagi Justin Yi yang ada di samping, pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa dan hanya membawa Asisten Lin pergi.

Justin Yi dan pelanggan hanya mendiskusikan sampai setengah dan tidak dapat berlanjut lagi. Setelah berdiri dan pamit, dia berjalan ke samping Clarissa Yuan, lalu menepuk-nepuk wajah wanita itu, "Pengacara Yuan, bangun dulu, kita sudah mau pulang."

Clarissa Yuan menjawab "hmm", lalu membuka mata dengan malas. Setelah melihat Justin Yi, dia tiba-tiba tersenyum bodoh, "Charlie, kamu sudah datang."

Selesai berkata, Clarissa Yuan kembali tidur lagi.

Wajah Justin Yi sedikit suram. Dianggap sebagi pria lain, benar-benar rasanya tidak enak.

Melihat Clarissa Yuan tertidur, dia hanya bisa menggendong wanita ini kembali ke dalam kamar.

Mobil bergerak pelan di atas jalan. Mengalami goncangan di dalam mobil, perut Clarissa Yuan mulai bergejolak tidak enak. Dia berusaha untuk duduk, lalu membuka kaca jendela mobil dengan perasaan tidak nyaman, "Aku mau turun, tidak enak ..."

Mobil kebetulan berhenti di depan villa. Justin Yi segera turun, lalu memapah Clarissa Yuan untuk turun juga. Baru saja turun, Clarissa Yuan sudah muntah tidak karuan, memuntahkan semua bir yang dia minum hari ini.

"Sudah kubilang jangan memaksa minum." Justin Yi mengerutkan dahi, kembali ke dalam mobil lalu mengambil tisu dan air mineral.

Setelah memuntahkan semua isi perut, Clarissa Yuan akhrinya merasa baikan. Tapi kepalanya masih pusing tidak dapat menentukan arah. Dan tubuhnya seperi digantung tali saja tergantung ke tubuh Justin Yi.

Setelah memapah Clarissa Yuan sampai ke atas ranjang, Justin Yi mengeluarkan handuk dari dalam kamar mandi untuk membantu wanita itu mengelap wajah. Handuk hangat tersapu di atas wajah, sangatlah nyaman. Clarissa Yuan menarik tangan Justin Yi dan berkata dengan suara rendah, "Jangan pergi ..."

Justin Yi tersentak. Clarissa Yuan sekarang sudah naik ke atas tubuhnya. Kedua tangan wanita itu tergantung di lehernya, sedangkan wajah wanita itu digesek di dadanya, terus memohon-mohon, "Jangan tinggalkan aku, jangan pergi ..."

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu