The True Identity of My Hubby - Bab 116 Terluka Dan Pingsan

"Aku juga tidak ingin emosi, tidak ingin marah, juga ingin menahan ...."

Tapi tadi saat melihat keduanya berdekatan, aku tetap tidak dapat menahan diri. Meskipun aku dan Julius Yi tidak ada perasaan apapun, tapi nasib mengikat kita bersama. Aku hanya bisa memilih menjaga pernikahan kami dengan sepenuh hati."

"Aku mengerti." Frans Tsu menepuk bahunya sendiri, "Bagaimana kalau ... aku meminjamkannya padamu sementara?"

"Tidak perlu!" Clarissa Yuan menepuk bahu pria itu dan menolak.

Dia tidak membutuhkan sandaran untuk sementara waktu.

"Julius, bisa membantuku membuka jendela tidak? Kamar ini rasanya agak sesak." Gwendolyn Tsu berkata dengan lemah, "Jendela ada di sebelah kirimu, mendorong ke samping sedikit saja sudah bisa."

"Ok." berjalan dua langkah ke kiri, lalu meraba-raba hingga menemukan jendela dan mendorongnya sedikit.

Udara yang menyegarkan langsung masuk dan pemandangan di luar adalah lautan yang indah.

Sedangkan di pantai sini, Frans Tsu dan Clarissa Yuan duduk sambil bersenderan di punggung masing-masing. Cahaya matahari menyinari mereka, sangat indah bagaikan adegan yang ada di drama-drama.

Gwendolyn Tsu mengalihkan perhatian dari kedua orang itu, segera berkata pada Julius Yi, "Julius, kakakku seharusnya masih ada di rumah sakit. Dia yang akan menjagaku. Kamu dan kakak ipar pulang saja."

"Baiklah." Julius Yi menganggukan kepala dengan anggun lalu mengangkat tongkat dan berbalik menghadap Gwendolyn Tsu, "Kalau begitu kamu istirahatlah supaya lukamu cepat sembuh."

"Tidak apa-apa. Dokter bilang malam ini aku sudah bisa keluar rumah sakit."

"Bagus kalau begitu."

"Ei? Dimana kakak ipar? Kenapa dia tidak menemani kamu di sini?" Gwendolyn Tsu tiba-tiba bertanya.

"Dia mungkin ada di luar kamar pasien, aku mencarinya ya." setelah Julius Yi selesai berkata, dia berjalan keluar dari kamar pasien.

"Terima kasih untuk penghiburanmu, aku kembali dulu." Clarissa Yuan berkata pada Frans Tsu, lalu berdiri dari lantai, tapi baru saja membalikkan badan, dia melihat Julius Yi yang berdiri di belakangnya.

"Nyonya Yi, Tuan Muda Yi saya serahkan padamu ya." seorang suster berkata sopan. Setelah mengangguk sopan pada Frans Tsu, suster itu berbalik dan masuk ke dalam rumah sakit.

"Julius, kenapa kamu keluar? Bagaimana dengan Gwendolyn?" Frans Tsu juga ikut berdiri.

Wajah Julius Yi sangat datar, "Dia sangat baik. Kamu kembali temani dia saja."

Frans Tsu menganggukan kepala. Setelah melihat mereka berdua, Frans Tsu melangkah masuk ke dalam rumah sakit.

Setelah Frans Tsu pergi, Julius Yi berdiri tetap di tempat. Api di mata Julius Yi yang ada di balik kacamata hitamnya semakin besar.

Kalau Julius Yi tidak buta, maka Clarissa Yuan sekarang pasti akan langsung membalikkan badan dan pergi. Tapi saat ini, Clarissa Yuan hanya bisa menahan kekesalan dalam hati, melingkarkan tangan di lengan pria itu, lalu berjalan menuju arah villa.

Setelah kembali ke villa, Clarissa Yuan memapah Julius Yi ke atas sofa dan berkata, "Tuan muda, apa kita bisa pulang lebih awal?"

Clarissa Yuan merasa dia pergi ke sini bukan untuk liburan, melainkan merasa tersiksa. Dia sekarang bahkan tidak ingin berada di tempat ini lebih lama lagi.

"Ada apa? Tadi sudah janjian dengan Frans?" Julius Yi bertanya dengan nada menyindir.

"Apa hubungannya dengan Tuan Muda Tsu?" Clarissa Yuan tidak mengerti. Kenapa tiba-tiba mengungkit Tuan Muda Tsu?

"Bukankah kamu selalu bersama dengan Frans?"

"Apa maksudmu?"

"Apa maksudku?" Julius Yi berdiri dari sofa dan menoleh menghadap Clarissa Yuan, "Clarissa! Mataku memang buta, tapi hatiku tidak buta. Kamu kira aku tidak tahu kamu memiliki hubungan dengan Frans?"

"Aku ada hubungan apa dengan Frans?" Clarissa Yuan bertanya sambil menatap pria itu.

"Apa harus aku keluar?" Julius Yi merasa sangat kesal.

"Aku lihat kamu ini sama sekali tidak mau keluar kali?" Clarissa Yuan berkata dengan kesal, "Julius, kamu hanya mencari alasan untuk menutupi hubunganmu dengan Gwendolyn kali. Tapi kamu bisa mencari yang lebih bagusan tidak? Aku sama sekali tidak ada hubungan apapun dengan Frans, malah difitnah seperti ini olehmu. Lalu bagaimana dengan kamu dan Gwendolyn? Kalian bergandengan tangan bersama mencari kenangan, saling menolong, dan saat bernostalgia bersama, apa memikirkan bagaimana perasaanku?"

Julius Yi berkata dengan dingin, "Gwendolyn terluka karenaku, bukankah aku harus menghiburnya sebentar?"

"Lalu saat aku sedih memangnya tidak boleh kalau Frans juga menghiburku?"

"Kamu akhirnya mengakui kalau hubunganmu dan Frans tidak biasa?" Julius Yi mengerutkan dahi dan mendengus, "Kamu bukan benar-benar suka pada Frans 'kan? Ingin menikah dengannya? Ingin menjadi ibu tiri kedua anak Frans? Clarissa aku ingatkan kamu, Keluarga Tsu tidak begitu mudahnya dimasuki olehmu. Gwendolyn juga bukan orang cacat sepertiku, yang menerima wanita apapun!"

Menerima wanita apapun? Sebenarnya dirinya seperti apa? Di hati Julius Yi, dia sebenarnya seburuk apa?

Clarissa Yuan kesal sampai menggertakan gigi, kesal sampai perutnya sakit.

Tapi, sakit di perutnya mengingatkan dia, kalau dia memang bukanlah wanita baik. Dia pernah tinggal bersama pria, pernah melahirkan anak, sekarang dia bahkan mengandung anak seorang pria tua. Siapa yang lebih buruk darinya?

"Benar, aku ingin menikah dengannya, ingin bersamanya. Seperti aku wanita yang labil, jarang-jarang bertemu pria kaya yang tertarik padaku. Tentu saja tidak akan melewatkannya begitu saja! Kalau kamu hebat, lepaskan aku pergi. Menyetujui kami dengan besar hati!"

"Wanita murahan!" Julius Yi berteriak kencang padanya.

"Aku memang murahan, lalu bagaimana? Kalau kamu berani usir saja aku keluar! Kamu cari saja Gwendolyn yang cantik dan kaya itu. Dialah wanita yang paling layak menjadi istrimu!" Clarissa Yuan balik berteriak dan langsung berbalik keluar kamar.

Keluar dari villa, Clarissa Yuan melihat lautan luas, malah tidak tahu harus pergi kemana.

Air mata terus mengalir turun, dia mengelap dengan punggung tangannya, lalu mencari asal arah tujuan dan melangkah pergi.

Sesaat kemudian, dia berhenti di tepi tebing. Menyadari dia ternyata berjalan sampai ujung Daebay Resort. Setelah dia berpikir sebentar, dia pun masuk ke dalam kapal feri.

Karena ini adalah kapal feri terakhir hari ini, maka penumpang dalam kapal tidak terlalu banyak orang. Clarissa Yuan duduk seorang diri di ujung ruangan.

Menikah begitu lama dengan Julius Yi, dia sangat jarang sedih seperti ini. Ternyata memiliki perasaan terbesar baru bisa benar-benar sedih!

Apa ...

Apa dia benar-benar memiliki perasaan terhadap Julius Yi? Jadi baru begitu peduli terhadap apa yang Julius Yi dan Gwendolyn Tsu lakukan?

Meskipun kemarin sore dia datang ke sini bersama Julius Yi, tapi kali ini sesedih ini, dia juga tidak tahu arah, jadi pergi mengelilingi pulau saja. Seperti hanya dengan terus berjalan, dia baru bisa melupakan semua rasa sedih yang ada.

Juga tidak tahu berjalan berapa lama, matanya tiba-tiba melihat sebuah kunci. Kunci dimana Julius Yi dan Gwendolyn Tsu ikat bersama. Nama Gwendolyn Tsu yang jelas menusuk matanya.

Dia mengambil batu yang ada di bawah tangga, dan memukulkan batu ke kunci itu. Dia tidak pernah merasa seingin ini menghancurkan sesuatu.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu