The True Identity of My Hubby - Bab 19 Mengacaukan Dunia

"Nona Clarissa sangat cantik," pujinya dengan dengan tulus.

“Terima kasih.” Meskipun Gwendolin Tsu tersenyum, tapi sulit untuk menyembunyikan pandangannya pada Julius Yuan.

“Tentu saja,disatu sisi karena itu dirawat dengan baik dan disisi lain karena memang Tsu Group adalah konglomerat. Mana mungkin bisa tidak cantik?” Mama Gloria turun perlahan sambil memegangi tangga lalu berjalan ka hadapa mereka.

"Ma," Clarissa Yuan memanggil dengan sopan.

Gloria mengiyakan dengan datar, dia melihat gelang giok di pergelangan tangan Clarissa Yuan, wajahnya sedikit berubah, lalu dia meraih pergelangan tangan Clarissa, tersenyum dan berkata, "Tapi, untuk masuk ke keluarga Yi, hanya cantik dan memiliki latar belakang keluarga yang bagus saja tidak cukup. Hanya gadis yang memiliki gelang giok pusaka Keluarga Yi saja yang ... "

“Gloria!” Nyonya Besar menghentikannya.

Gloria memajukan bibirnya dan berbisik, "Ma, aku hanya ingin dia sadar statusnya."

“Aku lihat kamu takut dunia ini tidak kacau,”Nyonya Besar memelototinya.

“Ayo,masuk dan minum teh.” satu tangan memegang Clarissa dan tangan lainnya memapah Julius Yi keatas sofa.

Clarissa Yuan melirik ke gelang giok di pergelangan tangannya. Itu diberikan oleh Nyonya besar ketika ia pertama kali bertemu dengannya, dan wanita tua itu memberikannya secara pribadi, mengatakan bahwa itu adalah pusaka dari keluarga Yi, yang selalu hanya diberikan kepada Menantu Keluarga Yi.

Mama, sebagai menantu kedua,jelas tidak punya hak untuk memiliki gelang ini, dan jelas ini membuatnya merasa tidak adil.

Di belakangnya, Gloria berkata dengan suara rendah kepada Gwendolin Tsu: "Entah apa yang membuat Clarissa Yuan begitu layak disukai oleh Nyonya besar, sampai ia memperlakukannya begitu baik."

“Dia kan menantu pertama,gelang giok jelas adalah haknya,” Gwendolin Tsu tersenyum.

***************************************

Di meja makan, baik Justin maupun Juwono tidak hadir, dan makan malam keluarga menjadi agak berbeda.

Carter Yi menepuk sumpitnya kesebelah kiri dan berkata tanpa nafsu makan: "Tiga bersaudara bertengkar sampai seperti ini, sungguh sangat konyol."

Gloria berkata dengan nada menyalahkan, "Juwono belum mengerti apa-apa,kalau tidak pulang biarkan saja. Justin ternyata juga tidakpulang, apakah dia tahu kalau Gwendolin ada di sini?"

"Berapa umur Juwono sampai kamu bilang dia belum mengerti apa-apa? Acara pernikahan juga tidak hadir, makan malam keluarga juga tidak datang. Dalam waktu seminggu ia tidak pernah makan dirumah"Carter Yi menjatuhkan pandangannya ke tubuhnya jatuh: "Semua ini karena kamu yang membasakannya."

Nyonya besar pun berkata, "Juwono awalnya memang senang main, tapi mau mengontrol pun sudah tidak bisa. Justin sangat sibuk di tempat kerja, kalau dia tidak kembali yasudahlah. Malam ini biarkan dia makan dengan Gwendolin berdua saja. Gwendolin, Bagaimana menurutmu?" Nyonya besar menoleh kearah Gwendolin.

Gwendolin tsu mengangguk sambil tersenyum, "Paman, aku dan Justin sudah sepakat akan makan berdua malam ini. Aku datang ke sini terutama untuk menjenguk kalian dan kakak ipar perempuan baru."

“Cepat makan, jangan membuat Clarissa dan Gwendolin terkejut.” Nyonya besar melirik dan memelototi Carter Yi.

Carter Yi menghela nafas dan mengambil kembali sumpit.

Setelah makan siang, Julius Yi dan Carter Yi mengobrol diruang keluarga lantai dua. Nyonya besar mengajak Clarissa Yuan berjalan-jalan di taman.

Clarissa Yuan menggandeng lengan wanita tua itu. karena dia tidak akrab jadi ia hampir tidak punya topik pembicaraan.

Nyonya besar memandangnya dan bertanya, "Apakah kamu sudah terbiasa hidup dengan Julius chen?"

Clarissa Yuan mengangguk: "Lumayan."

Hidup dengan Julius Yi? Artinya, sama saja dengan hidup sendiri.