The True Identity of My Hubby - Bab 17 Pertama Kali Bertemu

Tidak mudah untuk punya kesempatan lepas,Clarissa Yuan jelas tidak akan tetap tinggal. Ia pun berbalik dan berjalan ke sisi lain koridor. Tetapi dia tidak pulang, tetapi kembali ke kamar pribadi.

Setelah makan, bermain dan bernyanyi dengan temannya,Clarissa Yuan pun pamit kepada semua orang.

Meskipun dia meninggalkan bar lebih awal, tapi jarum jam sudah bergerak kearah jam sepuluh ketika dia sampai di rumah.

Kak Sarah sedang menonton TV di ruang tamu. Ketika dia melihat Clarissa masuk, dia segera berdiri dari sofa dan melihat ke sekujur tubuhnya, "Mengapa Nyonya pulang begitu larut?"

“Seorang teman baru saja kembali, jadi kami pergi berkumpul bersama.” Bukan Clarissa Yuan tidak merasakan sorot menyalahkan di mata Kak sarah. Ia hanya tidak menampakkannya, dan berpura-pura bodoh.

“Nyonya, apakah kamu minum minuman keras?” Hidung Kak Sarah sangat sensitif.

"Minum sedikit."

"Begini, tuan muda tidak suka perempuan yang minum dan pulang larut malam," kata Kak Sarah.

Clarissa Yuan memandangnya,lalu melihat ke lantai atas. Entah karena pengaruh minuman keras,nyalinya jadi jauh lebih besar dari biasanya: "Aku pulang larut atau tidak, minum minuman keras atau tidak, toh dia tetap tidak ingin melihatku. "

Waktu seperti ini harusnya dia sudah tidur kan? Karena dia sudah tidur, dia juga tidak akan peduli apa dia pulang larut malam atau tidak? Dia hanya memikirkan dirinya sendiri,dan sedari awal tidak ernah memikirkan perasaan istrinya ini.

Hanya dengan mengingat ini,Clarissa Yuan langsung merasa sangat bersedih.

Kak Sarah tidak malah tidak merasa sedih mendengar itu, sebaliknya dia malah berkata dengan sungguh-sungguh, "Tuan muda bukan tidak ingin bertemu denganmu, tetapi dia tidak bisa melihatmu. Jadi bertemu atau tidak sama saja."

“Tapi aku bisa melihatnya,” Clarissa Yuan melangkah naik ke atas.

Kak Sarah mengikuti dari belakang dan melihatnya melewati kamarnya dan menuju ke ruang tamu sudut,Kak Sarah pun sibuk mengejar dan menghentikannya: "Nyonya, mau kemana kamu?"

"Aku akan meminta maaf sendiri kepada Tuan Muda secara langsung."

“Tidak perlu, Tuan Muda sudah tidur.” Kak Sarah menariknya ke belakang: “Kamu juga bisa kembali kekamar untuk beristirahat.”

“Sekarang baru jam sepuluh,” Clarissa Yuan melirik arlojinya, apakah Tuan Muda benar-benar tidur secepat ini?

"Tuan Muda selalu tidur lebih awal."

Clarissa Yuan memandang Kak Sarah yang berwajah tegas dihadapannya. Dia tidak mengerti mengapa dia begitu mati-matian tidak mengizinkannya masuk menemui Julius Yi. Melihat ia yang mati-matian menahan, dia pun harus menyerah dari keinginannya untuk bertemu dengan Julius Yi, lalu berbalik kembali berjalan ke kamarnya.

.................................................................

Hari ini adalah akhir pekan, tidak perlu pergi bekerja.

Clarissa Yuan mengikuti Chaterine Yao pergi berbelanja dan menonton film bersama. Ketika turun, sambil merapikan pakaiannya sambil berteriak kepada Kak Sarah yang ada didapur: "Kak Sarah, aku ada urusan dan pergi dulu. Siang ini kamu tidak perlu memasak untukku....."

Kalimat setelah itu dihentikan oleh bayangan yang ada di sofa lantai satu, itu membuat wajahnya terperangah sebentar,langkah kakinya pun terhenti.

Siapa pria di atas sofa itu? Julius? Atau Justin?

Julius biasanya tidak akan turun, Justin dan Julius bermusuhan, dia juga tidak akan datang ke sini baru benar.

Dia turun dengan hati-hati,berjalan kehadapannya,melambaikan tangannya dihadapan wajah Julius,tidak ada reaksi.

Ternyata Julius!

“Kamu sudah bangun.” Julius Yi berbicara dengan lembut,ia menghadap kepadanya, tetapi matanya tidak terfokus padanya.

Apakah ini Julius? Bagaimana dia bisa turun? Bukankah dia tidak ingin bertemu dengannya? Bukankah dia tidak ingin keluar dari kamarnya?

Clarissa Yuan menatapnya, berpakaian hitam pekat, wajah yang tampan, dan tubuh yang tegap. Kecuali ekspresi wajahnya yang terlihat lebih hangat dan lebih sumringah, kedua saudara itu hampir persis sama.