The True Identity of My Hubby - Bab 94 Tuan Muda Menghilang (1)

Ketika pengurus pantai datang, dua orang wanita itu langsung menunjuk Clarissa Yuan dan menuduhnya, “Ini orangnya. Dia masih saja sok suci. Dia tidak mau mengakui kalau dia menabrak mobil kami.”

Clarissa Yuan sangat marah. Ketika dia hendak membalas, Nyonya He langsung menarik pengurus pantai itu ke belakang sambil mencoba menjelaskan situasi sambil tersenyum, “Tuan, jadi begini. Aku tadi mengemudi terlalu cepat, lalu tidak sengaja menabrak mobil wanita cantik ini.”

Semua orang terkejut, kecuali Julius Yi.

Kedua wanita lainnya melihatnya dengan tatapan tidak percaya.

Clarissa Yuan juga sama terkejutnya. Wanita ini tidak mengidap schizophrenia, ‘kan? Dia baru saja memaki-makinya tadi, namun dalam sekejap…

Nyonya He menghampiri Clarissa Yuan dan Julius Yi sambil tersenyum-senyum, “Tuan Yi, Nyonya Yi, aku salah lihat tadi. Aku juga asal bicara. Maafkan aku. Aku salah. Aku harap kalian bisa memaafkan sekelompok wanita berisik ini.”

Di luar, Nyonya He tampak tersenyum. Namun, sebenarnya, dia sangat ketakutan. Apa yang terjadi? Orang kaya raya seperti mereka bersikap sederhana. Mereka adalah bos besar Grup Yi, namun mereka mengemudikan mobil biasa supaya orang tidak mengenali mereka.

Dia bertemu dengan tuan muda Keluarga Yi, namun dia tidak mengenalinya karena dia mengenakan kaca mata hitam dan mengemudikan mobil murahan.

Setelah suaminya meneleponnya tadi, dia baru sadar dia sedang membuat masalah dengan tuan muda dan nyonya muda Keluarga Yi. Suaminya lalu memintanya untuk menjaga sikapnya. Dia benar-benar terkejut.

Dia diam-diam melihat Clarissa Yuan dan Julius Yi. Clarissa Yuan terlihat bingung, namun sebaliknya, Julius Yi tampak tenang. Dia semakin khawatir.

“Berapa harga mobilmu?” tanya Julius Yi dengan tenang.

Nyonya He menggelengkan kepala sambil melambaikan tangannya dengan cepat, “Mobil itu tidak berharga. Tidak berharga sama sekali…”

“Kudengar tadi harganya lebih dari dua milyar.” Julius Yi tertawa, “Dengan penghasilan total Direktur He di Perusahaan Yi, dia seharusnya belum mampu membeli mobil sebagus ini. Itu berarti dia membeli dua mobil sekaligus dalam kurun waktu satu tahun.”

“Tuan Yi…”

“Walaupun aku buta, tapi aku masih bisa melihat dengan jelas kondisi perusahaan. Sepertinya Direktur He dan Nyonya He sama-sama tidak suka berhemat.”

“Maafkan aku, Tuan Yi. Aku tidak bermaksud menghinamu…”

“Ngomong-ngomong, kita tidak harus mengkompensasimu, ‘kan?”

“Tidak. Aku yang harus melakukannya.”

“Tidak perlu. Karena kami tidak perlu untuk mengganti rugi, jadi mari kita sudahi pertemuan ini untuk menghemat waktu.” Julius Yi mengusap kepala Clarissa Yuan sambil berkata, “Sayang, pergilah dan parkirkan mobilnya di tempat parkir.”

“Baiklah.” Clarissa Yuan lalu membantunya berjalan ke tepi jalan dan memarkirkan mobilnya ke tempat parkir.

Setelah memarkirkan mobilnya, Clarissa Yuan turun dari mobil dan jalan ke pantai dengan Julius Yi, “Apa yang terjadi barusan?” tanyanya, “Mengapa dia tiba-tiba bersikap seperti orang lain? Bagaimana dia tahu kamu adalah tuan muda Keluarga Yi?”

“Kamu tidak bisa menang debat dengan mereka, jadi aku harus menggerakkan bawahanku.” ujarnya sambil tersenyum.

“Jadi, itu tadi ulahmu?”

“Aku menelepon Steve.”

Clarissa Yuan berhenti saking terkejutnya. Dia lalu menatap Julius Yi, “Bagaimana kamu tahu dia adalah Nyonya He?”

“Dia yang bilang, ‘kan? Aku juga mengenali suaranya. Dia dan Direktur He selalu merayakan festival tahun baru bersama dengan Keluarga Yi.” ujar Julius Yi.

“Kamu pintar sekali!”

“Tentu saja.” Julius Yi tersenyum sambil menyentil dahi Clarissa Yuan, “Tapi, ada sebuah masalah.”

“Masalah apa?”

“Kamu tidak pandai berkelahi.”

“Aku memang tidak pandai bersilat lidah.”

“Itu tidak baik. Kamu bisa ditindas dimanapun kamu berada.”

“Lalu? Apa kamu akan mengajariku cara berkelahi?” canda Clarissa Yuan.

“Kamu harus belajar. Kita bisa mengundang Nyonya He untuk menjadi gurumu.” ujar Julius Yi sambil pura-pura serius.

“Aku baru saja marah dan hampir menangis karena mereka dan kamu masih bisa bercanda denganku?” Clarissa Yuan kesal.

Clarissa Yuan masih merasa kesal jika teringat hal yang barusan terjadi. Dia belum pernah bertemu wanita seperti itu sepanjang hidupnya. Tadinya, dia berpikir dia akan kalah dan mereka akan gagal melihat pantai, namun ternyata hal mengejutkan terjadi.

Jalan orang kaya ke Roma memang mulus. Mereka bisa pergi kemanapun mereka mau.

“Bagaimana? Apa suasana hatimu sudah membaik sekarang?”

“Jauh lebih baik.” Clarissa Yuan mengangguk. Dia teringat Julius Yi dimaki-maki orang lain dan pria itu tidak marah. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak ikut memaafkan sikap wanita-wanita itu?

Dia jarang sekali ke pantai. Dia tidak bisa membiarkan kesempatan ini hancur hanya karena sebuah kesalahpahaman. Hanya saja, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan hal ini pada Kak Sarah Huang ketika mereka kembali nanti. Kak Sarah Huang memang tidak setuju ketika dia mengajak Julius Yi untuk keluar.

Clarissa Yuan khawatir Julius Yi menabrak kerumunan turis. Jadi, dia mengajaknya berjalan di daerah pantai yang jarang dikerumuni turis.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu