The True Identity of My Hubby - Bab 170 Kejadian Tidak Terduga

"Oh iya, bagaimana dengan masalah Xili? Apakah mereka masih datang membuat keributan?" Clarissa Yuan bertanya dengan khawatir.

Julius Yi mengangkat tangannya dan mencubit hidungnya, sambil tertawa: "Masalah kantor kamu tidak perlu bertanya lagi, baik-baik lah menjaga tubuhmu."

"Tapi aku ingin tahu." Clarissa Yuan berkata dengan serius.

Julius Yi tahu dalam hati Clarissa Yuan merindukan kantor, tidak memberitahunya kebenarannya, hatinya akan menjadi semakin tidak tenang, dan semakin berpikir macam-macam. Akhirnya dia pun berkata: "Perusahaan bersumpah akan memberikan uang kompensasi kepada mereka setelah satu bulan, beberapa hari ini mereka tidak lagi datang membuat keributan."

Meskipun berkata demikian, tapi ekspresi Julius Yi tampak muram.

"Perusahaan tidak bisa mengeluarkan 16 triliun dalam waktu satu bulan kah?" Clarissa Yuan bertanya dengan hati-hati.

"Hm, keadaan saat ini sangat tertekan dengan masalah uang."

"Kalau begitu bagaimana?"

"Nanti kita bicarakan lagi."

Clarissa Yuan berpikir dan berkata: "Jika tidak..... jual saja real estate yang berada di bawah namamu, dan juga jual saja Avery Hill Park yang ditinggali ibu, seharusnya cukup kan?"

"Real Estate di bawah namaku sudah digadaikan ke bank, dan Avery Hill Park itu..... kira-kira hanya terjual 6 triliun, masih jauh dari cukup, lagipula....." Julisu Yi tersenyum: "Itu adalah satu-satunya rumah yang kuberikan kepadamu, aku tidak ingin menjualnya."

"Kita bisa bagaimana lagi, lagipula 6 triliun juga sudah tidak termasuk sedikit, sisanya bisa meminjam-minjam dulu sudah lumayan." Clarissa Yuan berkata.

"Clarissa, kamu masih menganggap terlalu remeh krisis perusahaan ini." Julius Yi tertawa pahit: "Kekurangan uang Perusahaan Yi jauh di atas 16 triliun ini, kmu bisa menjual berapa unit rumah?"

Dengan keadaan sekarang, semua aset keluarga Yi pun tidak cukup untuk melunasi semuanya.

"Aku merasa, menyelesaikan masalah satu demi satu, paling tidak setelah satu bulan orang-orang itu tidak akan membuat onar lagi."

"Menjual rumah itu tidak mungkin, aku akan memikirkan cara lain." Julius Yi menunjuk kotak makannya: "Cepatlah makan, nanti keburu dingin."

Clarissa Yuan melahap dua suap nasi, kemudian menatap Julius Yi: "Apakah uang saham Juwono sudah di transger ke luar negeri semua? Bagaimana jika memintanya, anggap saja sedang meminjamnya."

Julius Yi tertawa: "Kamu ini masih sangat polos."

"Ada apa? Dia juga adalah bagian dari Perusahaan Yi, saat itu alasannya menjual saham bukankah demi membantu Perusahaan Yi?"

"Jika dia sungguh berpikir baik tentang Perusahaan Yi, dia tidak akan menjual sahamnya, lebih-lebih menjualnya kepada Noah Tsu si tua bangka itu." Membicarakan tentang adiknya Juwono Yi itu, kepala Julius Yi menjadi sangat pusing.

Jelas-jelas yang paling disayangi oleh ayah adalah adik yang ini, jelas-jelas yang menjerumuskan perusahaan ke dalam api sekarang juga adalah dia.

Clarissa Yuan meletakkan kotak makannya, dan menggunakan dua tangan memegang wajah Julius Yi: "Tidak apa-apa, bukankah kita sudah bersiap dari awal untuk hidup miskin bersama?"

"Hm, kamu tidak takut, aku takut apa?" Julius Yi tertawa.

****

Di dalam rumah tua keluarga Yi, Nyonya Tua menaruh sertifikat rumah dan juga sekotak perhiasan, dan berkata kepada Julius Yi: "Julius, ini adalah sertifikat rumah tua, ambillah, setelah mendapatkan harga yang bagus, jual lah. Ini ada beberapa perhiasan pemberian beberapa orang selama puluhan tahun terakhir dan juga yang aku beli sendiri, ambillah dan uruslah."

Di dalam kotak berwarna emas itu, ada berbagai macam perhiasan yang menyilaukan, masing-masing merupakan perhiasan kelas tinggi.

Tapi Julius Yi hanya menyapukan pandangan, dan menutup kotak itu, kemudian menatap Nyonya Tua: "Nenek, bagaimanapun juga rumah tua ini tidak bisa dijual, ini adalah dasar cikal bakal keluarga Yi, dan perhiasan ini..... simpanlah saja, lagipula ini tidak lebih dari gaji tetap perusahaan Yi, tidak akan membantu banyak."

Nyonya Tua menggelengkan kepala: "Perusahaan Yi jatuh sampai ke tahap ini, cepat atau lambat pihak hukum akan datang untuk menyita rumah tua ini, daripada menunggu sampai saat itu datang, lebih baik menjualnya sekarang."

Julius Yi meraih tangan nya yang keriput, dan menghibur tanpa daya: "Nenek, belum sampai ke tahap itu......"

Nyonya Tua membalikkan tangan dan menepuk-nepuk punggung tangan Julius Yi, dan berkata dengan pahit: "Nenek tahu seperti apa keadaan Perusahaan Yi sekarang, bisa membantu sedikit juga akan Nenek bantu."

Nyonya Tua berkata sambil kembali menyodorkan kotka perhiasan itu kepada Julius Yi: "Perhiasan ini juga tidak bermakna, menyimpannya pun tidak berarti, beberapa yang mempunyai makna sudah kusimpan, kamu ambillah ini dengan tenang."

"Jika tidak cukup, aku juga punya beberapa, aku akan mengambilnya." Gloria bangkit berdiri dari sofa dan naik ke lantai atas, tak lama kemudian dia kembali dengan membawa beberapa kotak perhiasan dan meletakkannya di atas meja: "Julius, perhiasanku dari awal memang tidak banyak, ini adalah beberapa yang termasuk agak berharga, anggap saja ini bantuan yang kuberikan untuk membantu Perusahaan Yi."

Siapapun juga tahu koleksi perhiasan Gloria sangat banyak, setiap hari dia memakai perhiasan dengan pola yang berbeda, sekarang mengeluarkan beberapa pasti karena ada niat tersembunyi.

Tentu saja, Julius Yi juga lelah meladeninya, hanya sekedar mengatakan 'terima kasih' dan mengambil perhiasan itu.

Karena Gloria bersedia memberikannya, maka Julius Yi pun tidak segan mengambilnya, lagipula itu juga adalah milik keluarga Yi. Saat Gloria melihat Julius Yi mengambilnya tanpa sungkan, warna wajahnya sedikit berubah.

Dia mengira Julius Yi akan menolaknya sama seperti dia menolak Nyonya Tua, kemudian mengembalikan perhiasan itu kepadanya, tak disangka tanpa berpikir panjang dia langsung mengambilnya.

Beberapa perhiasan berharga milyaran hilang begitu saja, Gloria seketika merasa agak tidak rela.......

Julius Yi tidak ingin berbicara banyak dengan Gloria, tapi Clarissa Yuan tak tahan untuk berkata: "Ibu tiri, sekarang Perusahaan Yi benar-benar sangat membutuhkan perputaran uang, bagaimana jika Ibu membujuk Juwono, untuk meminjamkan uang hasil penjualan sahamnya kepada perusahaan, setelah perusahaan kembali berdiri tegak kalian ambillah lagi."

"Clarissa Yuan apa maksudmu!" Gloria seketika itu juga memukul meja dan bangkit berdiri: "Mana ada Juwono menerima uang? Bukankah si tua bangka Noah Tsu itu terus menerus menekan untuk tidak memberikannya?"

"Ibu tiri, kamu ini benar-benar tidak tahu atau berpura-pura tidak tahu? Dari awal Juwono sudah mentransfer uang itu ke luar negeri."

"Kamu bicara sembarangan!" Gloria berteriak dengan marah, dan menghadap ke Nyonya Tua dengan wajah penuh air mata: "Ibu, jangan dengarkan perkataan sembarangan Clarissa Yuan, Juwono pada dasarnya dibohongi oleh si tua Noah Tsu itu, sampai hari ini tidak menerima uang, jika benar dia sudah menerimanya, tidak perlu diberitahu pun, Juwono pasti akan memasukkan uangnya di Perusahaan Yi dari awal!"

Nyonya Tua memandangnya dengan acuh tak acuh dan berkata dengan datar: "Aku sudah berulang kali kecewa kepada Juwono Yi, jangan sekali-kali menyebutnya di depanku."

"Ibu, Juwono tidak sengaja melakukannya, dia juga snagatlah polos!"

"Cukup!" Nyonya Tua menghardik keras, dan menatap Gloria dengan tatapan dingin: "Jika kalian ibu dan anak masih punya hati nurani, tidak akan mungkin kalian seperti ini kepada Perusahaan Yi, aku terus menerus menyayangi Juwono, sekarang perusahaan mengalami kesulitan, dia pula yang berlari paling menjauh dari siapa pun."

"Juwono.... dia takut dimarahi oleh Nenek." Gloria menelan ludah.

"Kalau begitu beritahu dia untuk tidak kembali selamanya." Nyonya Tua mengakhirinya.

"Ibu, jangan marah kepada Juwono."

"Bencana melayang di atas kepala masing-masing, siapa pun pasti ingin menjaga diri mereka sendiri, sudahlah, anggap saja kami keluarga Yi tidak pernah mempunyai cucu sepertinya." Nyonya Tua menghela nafas panjang.

Gloria khawatir akan ada perubahan di surat wasiatnya, dengan marah berkata kepada Clarissa Yuan: "Semua karena kamu! Dari awal masalah rumah sudah cukup banyak, kamu masih memprovokasi di depan nenek, membuat nenek marah!"

"Ibu tiri, aku hanya berharap kali ini Perusahaan Yi bisa melewati masa sulitnya, dan Juwono bisa memberi bantuan, bukannya ingin memprekeruh hubungan di antara Juwono dan Nenek." Clarissa Yuan berkata dengan wajah acuh.

"Maksudmu Juwono sengaja tidak bersedia membantu Perusahaan Yi? Jelas-jelas kamu tidak ingin meninggalkan Julius Yi karena ingin harta keluarganya, dan menghalangi Julius menikahi Gwendolyn Tsu, jika tidak perusahaan mana bisa tejatuh sampai ke tahap ini?"

"Aku......" Clarissa Yuan terdiam.

"Lihat, merasa bersalah kan? Jelas-jelas adalah kesalahanmu jadi kamu ingin menyalahkan Juwono, aku bilang bukankah kamu begitu tidak tahu malu?" Gloria mencecarnya.

"Cukup, jangan ada yang bicara lagi." Julius Yi akhirnya membuka suar, dan menatap Gloria: "Ibu tiri, di antara aku dan Juwono terjadi apa kami berdua mengerti, kamu juga tidak perlu menutupinya dengan histeris di sini. Dan kakak serta kakak ipar, mereka juga tidak melakukan kesalahan apa pun, tidak melakukan apa pun yang menyalahi Perushaan Yi, jadi tidak perlu mendorong kesalahan ke arah mereka."

Dia terdiam sesaat dan melanjutkan: "Meskipun saham itu milik Juwono, dia berwenang untuk menjual maupun membelinya, tapi sekarang Perusahaan Yi membutuhkannya, jika dia masih menganggap dirinya sebagai bagian keluarga Yi, maka tolong suruh dia membantu, jika tidak bersedia, maka kami pun tidak akan memaksanya, kalian lihat sendiri harus bagaimana."

"Aku bilang Juwono tidak menerima uang." Gloria tidak mengakuinya mati-matian.

"Karena tidak menerima uang, maka sudahlah." Julius Yi juga tidak mengejarnya lagi.

Di tengah keributan itu, Yuliana Liu pun juga turun membawa kalung berlian yang diberikan oleh Nyonya Tuda dan kalun berlian yang diberikan oleh Gwendolyn Tsu, dan menaruhnya di depan Julius Yi sambil berkata: "Kakak Kedua, perhiasanku juga tidaklah banyak, ambillah dan gunakanlah."

Demi untuk menjaga warisan, dia hanya bisa menahan kedukaan ini, tapi gelang yang diberikan oleh Clarissa Yuan kepadanya sebagai kenang-kenangan tidak tega rasanya dia keluarkan.

Dia berkata dengan acuh: "Aku tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh Juwono, dia tidak membicarakan apa-apa denganku, juga tidak memberitahuku tentang masalh kantor, ku harap kalian bisa memaafkannya, lagipula kita semua ini satu keluarga."

"Terima kasih." Julius Yi melirik ke arah kotak perhiasan yang diberikan oleh Yuliana Liu, hatinya bercampur aduk.

****

Setelah makan siang, Nyonya Tua memanggil Clarissa Yuan ke ruangannya.

Clarissa Yuan menatap Nyonya Tua dengan cemas, dan dengan ragu-ragu melangkah masuk.

Dia khawatir akhirnya Nyonya Tua pun tidak sanggup lagi, sudah berubah pikiran dan menyuruhnya meninggalkan Julius Yi. Tidak disangkanya Nyonya Tua hanya menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya, kemudian menatap lembut ke arahnya dan berkata: "Akhir-akhir ini jadi sangat sibuk karena perihal Perusahaan Yi ya?"

Clarissa Yuan menggelengkan kepala dan tesenyum tipis: "Aku sama sekali tidak bisa membantu masalah Perusahaan Yi."

"Perusahaan Yi bisa mengalami kejadian seperti ini, sungguh sangat tidak beruntung." Nyonya Tua menghela nafas dengan sedih.

Clarissa Yuan menatap Nyonya Tua yang tampak sedih dan terluka itu, dan berkata: "Nenek, aku tidak tahu bagaimana bisa menghiburmu, hanya berharap Nenek berpikiran terbuka, bagaimanapun juga ada kejadian yang tak terduga."

Nyonya Tua menganggukkan kepala: "Aku juga bukannya tidak berpikir terbuka, aku hanya mengkhawatirkan masa depan kalian."

"Kami?"

"Hm, semuanya sudah terbiasa berkecukupan dari kecil, jika Perusahaan Yi telah tiada, kehidupan selanjutnya pasti akan sulit, tidak masalah jika seumuranku, lagipula hanya tinggal hidup beberapa tahun ini saja."

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu