The True Identity of My Hubby - Bab 169 Memanfaatkan Kekacauan Ini

Asisten Lin sudah merasa dia bukan sedang mengemudi mobil, melainkan mengemudikan pesawat, bahkan menerobos lampu merah, tak heran jika dalam beberapa saat akan ada mobil polisi yang mengejar.

Julius Yi juga tahu mobil itu sudah melaju dengan sangat cepat, hanya saja melihat Clarissa Yuan yang terluka sedemikian parah bagaimana mungkin dia tidak panik?

Saat dia berdiri di sisi jendela dan melihat keadaan di bawah tadi, begitu dia melihat mobil Clarissa Yuan terparkir di depan pintu Perusahaan Yi, hatinya merasa tidak tenang, dan dia tidak mengindahkan halauan Asisten Chen lalu segera turun menggunakan elevator.

Setelah sampai di lantai satu, karena mendapati Clarissa Yuan berhasil membujuk para warga untuk pergi, dia pun tidak keluar, dan hanya memperhatikan saja dari pintu elevator. Tidak disangka para warga yang sudah mulai tenang itu, mendadak menjadi begitu agresif, dan menjadi begitu buas menyerang.

Para pemuda itu jelas-jelas menyerang Claarissa Yuan, tapi mengapa hanya menyerangnya seorang? Jelas-jelas yang berurusan dengan uang adalah dia!

Mobil itu pun berhenti di depan pintu UGD, tanpa menunggu mobil itu berhenti dengan sempurna Julius Yi sudah menggendong Clarissa Yuan turun, dan berlari masuk ke dalam UGD.

Clarissa Yuan dibawa masuk ke dalam ruang rawat darurat, dan keadaan di sepanjang lorong seketika menjadi tenang.

Setelah pintu kaca ruang gawat darurat menghalangi pandangan Julius Yi, dia pun terhuyung mundur, dan duduk terjatuh di kursi tunggu di lorong koridor.

Kemudian, ponselnya berdering, tapi dia tidak mempedulikannya.

Asisten Lin membantunya mengangkat telepon itu, dan dari ujung telepon itu terdengarlah suara khawatir dan panik Teresa Wang: "Presdir Yi? Tadi aku melihat Clarissa dipukul oleh seseorang di televisi, apakah mataku menipuku? Apakah aku salah lihat?"

Asisten Lin melirik ke arah Julius Yi, dan dengan penuh bersalah menjawab: "Nyonya, memang benar Pengacara Yuan terluka, tapi sepertinya bukan masalah yang begitu besar."

"Astaga, ternyata itu bukan tipuan?" Teresa Wang kembali bertanya: "Jadi sekarang dia bagaimana? Ada di rumah sakit mana? Aku ingin melihatnya!"

Asisten Lin memberikan beberapa kata untuk menenangkannya, lalu memberikan alamat rumah sakit baru kemudian menutup teleponnya.

Setelah menyimpan ponselnya, dia mendekati Julius Yi yang diam seribu bahasa, kemeja dan dasinya penuh dengan darah, dengan khawatir dia berkata: "Presdir Yi, bagaimana jika anda pulang dulu dan mandi kemudian berganti pakaian, aku akan di sini dan menunggu, lagipula ibu Pengacara Yuan akan segera datang."

Julius Yi tidak peduli baju yang melekat di tubuhnya, dan dengan tanpa ekspresi dia berkata: "Kamu kembalilah dan selesaikanlah masalah itu, pastikanlah untuk menangkap orang-orang biadab itu."

"Presdir Yi apa anda juga merasa bahwa orang-orang itu sengaja datang untuk mencelakakan Pengacara Yuan?"

"Masih perlu berpikir? Lagipula aku juga bisa menebak mereka adalah orang suruhan keluarga Tsu, jadi pastikan untuk tidak melepaskan mereka." Julius Yi mendengus dengan penuh dengki.

Asisten Lin mengangguk: "Saya mengerti, saya akan menyelesaikannya segera."

Tak lama setelah Asisten Lin pergi, Clarissa Yuan didorong keluar dari ruang rawat darurat oleh dokter.

Julius Yi seketika itu juga bangkit berdiri dari kursi, dan agak tenang ketika memandang wajah putih nan pucat Clarissa Yuan membentuk sebuah senyuman.

"Clarissa, kamu tidak apa-apa?" Dia melangkah maju, dan menggenggam tangan Clarissa erat-erat.

Begitu cepatnya keluar dari ruang rawat darurat, dia mengira........

Dia sangat takut saat dokter keluar, dengan wajah penuh rasa bersalah berkata kepada nya: Maaf, kami sudah berusaha sekuat tenaga.

"Aku baik-baik saja." Clarissa Yuan membalas genggaman tangan Julius Yi, dan melihatnya begitu berantakan Clarissa pun tersenyum lebar: "Sangat terkejut ya?"

Dia tahu Julius Yi pasti sangat terguncang, jadi dia meminta dokter untuk segera mengantarnya kelaur dari ruang rawat darurat, dan memasang ekspresi santai untuk menemuinya.

"Tentu saja terkejut sekali." Julius Yi sama sekali tidak berniat untuk menutupi perasaannya, kemudian dia menatap dokter dan bertanya: "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter itu menjawab sambil tertawa: "Tenang saja, melihat keadaan saat ini seharunya tidak ada masalah besar, yang terpenting hanyalah guncangan yang didapatkan dari luka di kepala, luka itu sendiri dijahit 8 jahitan, nanti saya akan mengambil hasil X-Ray untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada masalh atau tidak."

"Terima kasih." Julius Yi menghela setengah nafas, hatinya begitu sedih.

Belum lama sejak kejadian kecelakaan mobil, hari ini kepalanya kembali terluka, dan dijahit pula, bagaimana bisa dia tidak sedih?

Melalui hasil pemeriksaan X-Ray, selain sedikit gegar otak ringa yang dialami Clarissa Yuan, tidak ada penggumpalan darah ataupun keretakan tulang, dokter berkata setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit sudah boleh pulang.

Saat itu, barulah Julius Yu menghela sisa beban yang masih di tahannya dan berangsur-angsur menjadi tenang, dia menggenggam tangan mungil Clarissa Yuan dan mengecupnya, kemudain tersenyum dan berkata: "Untung saja tidak apa-apa, jika tidak kita akan kembali sakit bersama lagi."

Clarissa Yuan menatapnya: "Bagaimana denganmu? Mereka tidak melukaimu kan?"

Saat itu orang-orang itu begitu agresif, dia mengira pasti Julius Yi pun ikut terpukul.

Julius Yi menggelengkan kepala: "Aku baik-baik saja, sama sekali tidak ada apa-apa."

Orang-orang itu datang untuk menyerang Clarissa Yuan, selain dia tidaka da seorang pun yang mereka lukai.

Melihatnya sepertinya tidak apa-apa, Clarissa Yuan pun merasa lega, kemudian pandangannya terarah pada kemeja Julius Yi dan tersenyum: "Cepatlah pulang dan ganti pakaianmu, aku tidak apa-apa di sini sendirian."

"Tidak apa-apa, aku sudah menyuruh orang untuk mengantarkan pakaianku ke sini." Julius Yi bertanya dengan sedih: "Lukanya sangat sakit ya?"

"Tidak begitu sakit."

"Dijahit begitu banyak jahitan bagaimana bisa tidak sakit."

"Karena ada kamu." Clarissa Yuan tersenyum polos.

"Kalau begitu aku tidak akan kemana-mana." Julius Yi kembali menggenggam tangannya erat, dan berkata dengan serius: "Besok jika terjadi hal seperti ini lagi, jangan sekali-kali kamu melangkah maju mengerti? Orang-orang itu begitu agresif mereka tidak akan peduli jika kamu mati atau hidup."

"Iya aku mengerti, lain kali aku akan lebih berhati-hati, tidak akan merepotkanmu lagi."

"Aku bukannya takut repot, aku mengkhawatirkanmu, sayang."

"Aku tahu." Clarissa Yuan tersenyum.

Tiba-tiba terdengar pintu kamar itu diketuk, Clarissa Yuan segera menarik tangannya yang digenggam oleh Julius Yi, dan memiringkan wajahnya, berpura-pura untuk tidur.

Julius Yi juga dengan cepat berdiri dari kursi, dan melangkah mundur.

Jika orang lain melihatnya begitu mesra dengan Clarissa Yuan, akan muncul masalah yang baru lagi.

Orang yang membuka pintu dan masuk tak lain tak bukan adalah Teresa Wang, melihat anak perempuannya berbaring di atas ranjang rumah sakit tak bergerak, Teresa Wang pun tak kuasa menahan tangis nya dan segera masuk mendekat, kemudian mengguncang tubuh Clarissa Yuan: "Clarissa! Mengapa kamu begitu bodoh? Perusahaan Yi mendapatkan masalah itu apa hubungannya denganmu? Kamu dengan sangat bodohnya berlari mendekat."

Setelah selesai menangis pun dia menatap ke arah Julius Yi dan bertanya: "Mengapa Clarissa kami menjadi seperti ini? Dokter bilang apa?"

"Dokter berkata tidak ada masalah, istirahat beberapa hari sudah bisa keluar dari rumah sakit." Kata-kata Julius Yi diiputi dengan rasa bersalah.

Hanya saja perasaan bersalahnya tidak membuat Teresa Wang memaafkannya, Teresa Wang menunjuknya dengan jari telunjuknya dan berkata dengan marah: "Julius Yi kalian keluarga Yi bisakah memiliki rasa tanggung jawab sedikit? Clarissa kami sudah menikah ke keluarga Yi selama beberapa lama, jika bukan kecelakaan adalah keguguran, sekarang masih pula terluka karena keributan orang, apa kalian layak menerima Clarissa kami?"

"Maaf, kami yang tidak bisa melindunginya dengan baik." Julius Yi menurunkan pandangannya dan meminta maaf.

Teresa Wang masih belum selesai mengeluarkan amarahnya, saat tiu Clarissa Yuan yang bergolek-golek di atas kasur tidak tahan lagi, dan perlahan membuka kedua matanya: "Bu, jangan salahkan Julius lagi, ini tidak ada hubungannya dengannya."

"Bagaimana bisa tidak ada hubungannya? Perusahaan Yi adalah dasar keluarga Yi."

"Bu, Perusahaan Yi juga adalah keluargaku."

"........" Teresa Wang terdiam.

Julius Yi pun juga diam-diam mulai tersenyum, dan diam-diam mencubit tangan Clarissa Yuan dengan pelan.

Teresa Wang baru teringat mengkhawatirkan keadaan tubuh Clarissa Yuan, dan menatap ke arahnya: "Oh iya, bagaimana lukamu? Apakah lukanya parah? Apakah sangat sakit? Dokter bilang bagaimana?"

"Lukanya tidak parah, juga tidak sakit, tenanglah saja." Clarissa Yuan menjawab.

Teresa Wang pul mulai tenang, tapi masih tidak lupa melmparkan pandangan benci kepada Julius Yi.

Setelah mengetahui bahwa Clarissa Yuan baik-baik saja, Teresa Wang pun tidak berlama-lama di situ.

Setelah Teresa Wang pergi, Clarissa Yuan melirik ke arah Julius Yi, dan tertawa: "Tuan Muda, baru sekali ini aku melihatmu begitu menurut, demi apa."

"Itu karena makian ibu masuk akal, dari awal memang aku yang tidak melindungimu." Julius Yi juga turut tertawa: "Kamu kira aku akan sembarangan menurut kepada semua orang?"

****

Setelah dua hari beristirahat, luka Clarissa Yuan sudah jauh lebih baik.

Sebenarnya dia ingin keluar dari rumah sakit, tapi tidak diizinkan oleh Julius Yi, disuruhnya dia untuk menginap satu hari lagi.

Setelah Julius Yi selesai mengurus keperluannya, dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit, Asisten Lin berjalan masuk dan menatapnya: "Presdir Yi, anda bersiap untuk keluar?"

"Iya, ada apa?"

"Hm, tentang para warga yang agresif itu."Asisten Lin berkata tanpa daya: "Beberapa orang itu tidak tahu menerima uang dari ayah dan anak Perusahaan Tsu ada keuntungan apa, mereka menyatakan mereka menyerang Pengacara Yuan atas kemauan mereka sendiri, tanpa ada campur tangan instruksi di belakang layar."

Hasil ini memang sudah diprediksi oleh Julius Yi, karena bisa memanfaatkan kekacauan ini, secara natural mereka dari awal sudah membuat persiapan, dan sudah memikirkan jalan keluarnya.

Jangan bilang Clarissa Yuan hanya terluka saja, dan tidak dipukul sampai mati, paling-paling pihak lain hanya akan dijatuhi hukuman 10 sampai 20 tahun penjara karena pembunuhan yang tidak disengaja. Yang dimiliki oleh Perusahaan Tsu adalah uang, dengan membayar beberapa milyar saja, banyak orang yang bersedia melakukannya.

Julius Yi pun menghela nafas dengan frustasi dan berkata: "Aku mengerti."

Selain menahannya, apalagi yang bisa dia lakukan?

Tapi dia bersumpah, suatu hari nanti dai akan membantu Clarissa Yuan menguak semuanya ini.

Julius Yi tidak mengatakannya kepada Clarissa Yuan bahwa orang-orang itu sengaja melukainya, karena merasa tidak perlu. Setelah memberitahunya, selain menambah kebencian di hatinya, dan membuatnya merasa tidak nyaman, tidak ada satu pun keuntungan darinya.

Clarissa Yuan melihatnya mengeluarkan kotak makan siang, dan dengan hati-hati menyorongkan sesendok nasi ke mulutnya, wajahnya penuh kelembutan dan kasih sayang: "Sayang, buka mulutnya dan makanlah."

Setelah Clarissa Yuan menerima suapan itu, dia mengulurkan tangan dan mengambil mangkok dan sumpit yang ada di tangan Julius Yi: "Aku sendiri saja."

"Mengapa tidak membiarkanku menyuapimu?" Ekspresi Julius Yi terlihat sangat kecewa, dia juga ingin belajar menyuapi orang.

"Yang terluka juga bukan tanganku, mengapa harus kamu suapi?" Clarissa Yuan memakan sesuap nasi kemudian melihat ke arahnya: "Cepatlah kembali ke kantor."

"Aku baru saja datang dan kamu menyuruhku untuk pergi?"

"Pekerjaan sangat sibuk, dan aku juga sudah sama dengan orang normal, tidak perlu kamu temani." Sekarang ini kantor kekurangan orang untuk bekerja, dai tidak ingin menambah beban hati Julius Yi.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu