The True Identity of My Hubby - Bab 192 Penculikan 2

Clarissan Yuan menatapnya dan mencibir: "Aku belum pernah melihat orang yang tak tahu malu seperti kalian ini."

"Apakah maksud Nyonya ini menolak permintaan kami?"

"Perusahaan Besar Yi baru saja mengalami krisis, aku juga masih dalam keadaan sulit, dari mana bisa memberikan 200 juta untukmu?"

“Dengan kekuatan Kelurga Yi yang begitu kuat, masih tidak mudah untuk mendapatkan 200 juta?” Kak Zhang mengeluarkan telepon, bertanya kepada Clarissa Yuan: “Beritahu nomor terlepon suami kamu kepadaku, hanya ingat untuk katakan saja kepadanya untuk mengantarkan uangnya, jika kamu berani mempermainkan kami, tunggu saja, ketika dia datang, dia akan melihat mayat kamu. "

Clarissa Yuan hanya memalingkan muka, mengabaikannya.

Meskipun dia sangat takut, dan ingin segera mungkin pergi dari sini, tetapi dia tidak bisa menempatkan Julius Yi dalam keadaan bahaya. Lagipula, kata-kata para preman ini tidak bisa dipercaya, jika mereka ingin Julius Yi datang sendiri untuk mengantarkan uang itu, sebenarnya sangat berbahaya, dia tidak akan sebodoh itu.

"Nyonya Yi, apakah kamu lebih suka digilir oleh sebelas orang?"

Clarissa Yuan diam.

Seorang lelaki lainnya tiba-tiba berkata, "Kakak Zhang, tasnya ada di mobil kita, di dalamnya pasti ada nomor telepon Tuan Muda Yi."

Kak Zhang berpikir sebentar, lalu menaruh kembali telepon ke saku celananya, sambil mencibir: "Benar juga, Nyonya Muda ini sangat tidak kooperatif, kalau begitu baik-baik saja di sini, jangan khawatir, malam nanti saudara-saudara kami akan kembali untuk menemani kamu.”

"Apa yang ingin kalian lakukan? Julius tidak akan memberi kalian uang! Jangan repot-repot dengan itu ..." Clarissa Yuan masih berbicara, lalu Kak Zhang dengan tidak sabar sudah menutup mulutnya dengan selotip lagi, setelah memperkuat tali yang melilit di tubuhnya, dia berkata dengan pelan, "Apakah sebenarnya dia akan datang atau tidak, akan diketahui malam nanti, kamu tidak perlu khawatir."

Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan memimpin saudaranya yang lain menuju ke arah tangga.

Clarissa Yuan menyaksikan mereka berjalan menjauh, dalam hatinya merasa gelisah dan marah, tetapi tidak peduli seberapa keras dia berjuang, tali itu sama sekali tidak bergerak.

Apabila Julius Yi tahu jika dia diculik, dia pasti akan bergegas datang tanpa memikirkan bahaya, dia khawatir bahwa Julius Yi akan terkena masalah.

Kelompok penculik ini sangat serakah, pasti setelah mendapatkan 200 juta dari Julius Yi, mereka tidak akan melepaskannya, mereka ingin mendapatkan uang dari kedua belah pihak, mereka harus menyelesaikan masalah dengan baik, jika tidak bagaimana mereka melapor kepada Gwendolyn Tsu?

Pasti Gwendolyn Tsu yang melakukannya kan? Itu pasti ...!

Gwendolyn Tsu sangat terlihat membencinya saat melihatnya, kali ini dia pasti sudah mati, Clarissa Yuan takut sehingga menangis.

***

Seperti yang sudah diduga oleh Clarissa Yuan, Julius Yi menjadi gila segera setelah dia menerima telepon dari para penculik itu, dia segera memaki-maki mereka, dia menutup matanya dan mengambil nafas dalam-dalam, lalu bertanya, "Bilang saja, berapa banyak yang kamu inginkan."

“Tuan Muda Yi cepat sekali membuat keputusan.” Di telepon itu, Kak Zhang tersenyum dan berkata, “Ada seseorang yang menginginkan nyawa Nyonya Muda Yi, Nyonya Muda Yi begitu takut akan kehilangan nyawanya, jika kamu tidak datang menyelamatkannya, bisa diperkirakan bahwa dia akan mati.”

"Katakan!"

"Tidak banyak, 200 ratus juta."

"Baiklah, kalian segera lepaskan dia, aku akan men-transfer uangnya kepada mu."

"Tuan, jika kamu kira kami ini bodoh, tentu saja kamu harus menyerahkan langsung uangnya kepada kami, tetapi menurut aturan, tidak boleh ada orang yang pergi bersama kamu."

“Baiklah, kalian berikan saja alamatnya, tapi aku harus menemui istriku sebelum aku bisa memberikan uangnya kepada kalian.” Kata Julius Yi.

Kak Zhang tersenyum dan berkata: "Aku sangat suka berurusan dengan orang yang begitu cepat membuat keputusan, Tuan Muda silahkan terlebih dahulu menyiapkan uangnya, malam nanti, aku akan memberikan alamatnya kepada kamu. Dan aku ingatkan lagi, jika ada polisi atau ada orang yang muncul, nyawa Nyonya Muda akan langsung… Hahaha… Tuan Muda mengerti soal itu.”

“Brengsek! Kamu lepaskan dia ...!”Julius Yi masih belum selesai meneriakinya, tetapi pihak di sana sudah menutup teleponnya.

Asisten Lin yang ada di sampingnya sudah menebak dari kata-katanya dan ekspresi marahnya, setelah Julius Yi menutup telepon, dia segera bertanya wajah serius : "Direktur Yi, apakah terjadi sesuatu dengan pengacara Yuan?"

Julius Yi menggertakkan giginya, suaranya hampir bergetar: "Clarissa diculik."

“Ah?” Asisten Lin membuka mulutnya terkejut, dan kemudian bertanya, “Apakah kamu ingin menelepon Tuan Muda Kedua untuk kembali?”

“Tidak perlu.” Julius Yi menggepalkan tinju dan menghantam meja, untuk sementara waktu, dia tidak tahu harus berbuat apa.

Pihak yang lain di sana mengatakan bahwa dia hanya bisa pergi sendirian untuk menebus nyawa Clarissa, jika tidak, dia akan membunuh Clarissa Yuan, sebagian besar penculik itu adalah pecandu narkoba, kemungkinan besar mereka akan melukai sandera.

Pihak lain juga mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin membeli nyawa Clarissa Yuan, siapa yang mengingkan Clarissa Yuan hidup-hidup? Kecuali Gwendolyn Tsu, siapa lagi?

Julius Yi segera berdiri dari kursi, mengambil kunci mobil dari laci dan pergi keluar.

“Direktur Yi, kamu mau pergi kemana?” Asisten Lin segera mengejarnya dengan panik.

“Aku akan pergi keluar sebentar, ingat untuk tidak mengatakan hal ini kepada yang lain.” Julius Yi mengatakan kalimat ini, dan dia sudah berjalan sampai ke luar gedung kantor.

Julius Yi sambil berjalan ke arah lift, sambil menelepon ponsel Clarissa Yuan, dan diberitahu bahwa ponselnya tidak aktif, jadi dia segera menelepon ke Kelvin Qi, Kelvin Qin memberi tahu dia bahwa hari ini Clarissa Yuan masih belum menampakkan diri di kantor.

Pagi ini jelas-jelas dia mengantar Clarissa Yuan sampai ke basement kantor, apabila benar-benar tidak ada masalah, dia akan muncul, kalau begitu pasti terjadi sesuatu. Tampaknya penculikan Clarissa ini adalah fakta, bukan hanya telepon palsu yang mengancam dia.

Julius Yi segera mengendarai mobilnya langsung menuju Vila milik Keluarga Tsu, lalu menelepon Gwendolyn Tsu, lalu terdengar suara senang Gwendolyn Tsu dari ujung telepon: "Julius, apakah kamu masih bersedia menelepon aku? Itu sangat di luar dugaan ku."

"Aku juga terkejut, aku ada di depan rumah mu, keluarlah."

"Apakah kamu ada di depan rumah ku?"

“Benar!” Julius Yi menahan emosinya dengan tidak sabar.

Tidak lama kemudian, Gwendolyn Tsu berjalan keluar dari rumah, dia langsung berjalan ke arah mobil Julius Yi, membuka pintu, lalu masuk dan duduk di kursi penumpang, menatap Julius Yi sambil tersenyum: "Julius, aku pikir kamu tidak akan peduli lagi padaku. "

“Nona Tsu, jangan berpura-pura lagi.” Julius Yi menatapnya dengan dingin, lalu berkata, “Jangan kira aku tidak tahu kalau soal menculik Clarissa itu adalah ulah mu.”

Gwendolyn Tsu sangat heran, bagaimana dia bisa tahu secepat ini, tetapi dari awal dia sudah mempersiapkan diri untuk tidak segera panik, tetapi dia malah memasang ekspresi terkejut: "Apa yang kamu katakan? Clarissa Yuan diculik?"

"Kamu masih berpura-pura!"

"Julius, apakah yang kamu katakana itu masuk akal? Masalah Clarissa diculik apa ada hubungannya denganku? Walau aku punya hari di mana bisa menculiknya, aku juga tidak berani untuk menculiknya."

"Selain kamu, masih ada siapa lagi?”

“Clarissa Yuan juga bukan hanya merebut pacarku, tetapi juga ada ada banyak orang yang ingin membunuhnya.” Gwendolyn Tsu berkata kasar.

Julius Yi berkata dengan nada tidak sabar : “Aku tidak ingin mendengar kamu menghinanya, aku juga tidak ingin mendengar alasan kamu, aku datang ke sini untuk memperingatkan kamu, lebih baik segera menelepon mereka untuk mengembalikan Clarissa kepada ku, kalau tidak, aku tidak akan akan melepaskan kamu. "

"Aku sudah bilang masalah ini tidak ada hubungannya denganku."

“Kecuali kamu, tidak ada yang lain lagi, singkatnya, aku memperingatkanmu, paling baik jika Clarissa Yuan baik-baik saja, paling baik jika dia bisa kembali kepadaku dengan aman.” Julius Yi menggertakan gigi saat dia mengucapkan kalimat itu sampai selesai, lalu memerintahnya untuk bergegas keluar tanpa kata-kata yang sopan: "Silakan turun dari mobil."

Diusir begitu kasar olehnya, Gwendolyn Tsu menatapnya dengan raut wajah cemberut, lalu mendorong pintu mobil dan berjalan keluar, menutup pintu mobil dengan marah, lalu berkata : "Jika ingin mencari istrimu, carilah orang lain, aku tidak bisa membantu apa pun." . "

Setelah selesai berbicara, dia membanting pintu mobil, membalikkan badan menuju rumah.

Melihat sosok belakangnya yang meninggalkan dirinya dengan marah, Julius Yi bernafas dengan tidak sabar, dia tidak dapat mengendalikan rasa khawatirnya terhadap Clarissa Yuan,.

Meskipun Gwendolyn Tsu tidak mengakuinya, kecuali dia, dia tidak bisa membayangkan bahwa ada orang lain lagi yang akan menculik Clarissa Yuan. Dan yang paling membuatnya khawatir adalah bahwa Gwendolyn Tsu itu tidak kekurangan uang, menculik Clarissa Yuan benar-benar bukan demi uang, bukan demi uang, kalau begitu untuk menyiksanya?

Meskipun Julius Yi mengatakan tidak perlu memanggil Justin Yi yang sedang dalam perjalanan bisnis untuk kembali, tetapi Asisten Lin masih meneleponnya, lagi pula, sekarang di samping Julius Yi selain dia, tidak ada orang yang bisa membantunya memikirkan jalan keluar.

Begitu mendengar bahwa Clarissa Yuan diculik, Justin juga menebak bahwa ini ulah Gwendolyn Tsu, dan tentu saja dia segera kembali.

Julius Yi juga sedang terburu-buru, sama sekali tidak tahu harus berbuat apa.

Pada akhirnya, Justin Yi terpikirkan cara yang tidak terlalu pimtar, menyuruh Julius Yi untuk terlebih dahulu membawa uang itu, lalu dia dan polisi dengan penampilan preman akan melindunginya diam-diam.

Ini adalah solusi yang paling sederhana dan yang paling umum digunakan, tetap selain ini, sepertinya tidak ada cara lain.

Clarissa Yuan diikat seharian, pada saat ini merasa lapar dan tidak nyaman, tangan dan kakinya mati rasa, ini bukan hal yang paling mengerikan, yang mengerikan adalah bahwa langit berangsur-angsur menjadi gelap.

Sekujur badan Clarissa Yuan menggigil, dia berjuang keras untuk berdiri, seharian ini dia telah berjuang keras, tetapi tali yang mengikat tubuhnya tidak menunjukkan adanya tanda-tanda sedikit longgar.

Tiba-tiba terdengar suara langkah yang datang dari bawah, bulu kuduk Clarissa Yuan berdiri, lalu terengah-engah segera menyusut ke sudut ruangan.

Suara langkah kaki itu semakin dekat, kemudian beberapa pria dengan membawa senter muncul di depannya, salah satu dari pria itu menyinari Clarissa Yuan dengan senter, tersenyum sedikit cabul : "Benar sekali, saudara-saudara ku biarkan aku yang mencobanya dulu. "

"Tidak boleh, biarkan aku dulu!" Kata pria lain.

"Kelihatannya semua orang ingin menjadi yang pertama, bagaimana jika kita main gunting batu kertas.” Kata pria yang lainnya.

Setelah beberapa pria itu selesai berbicara, mereka benar-benar melakukan gunting batu kertas.

Clarissa Yuan yang melihat formasi ini, terkejut bahkan sekujur tubuhnya bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan bahwa setelah orang-orang ini memasukkan benda mereka ke dalam dirinya, dirinya tidak tahu apa dia masih punya keberanian untuk hidup.

Beberapa orang telah melakukan gunting, batu, kertas, lelaki yang menang dengan bersemangat bersiap untuk menerkam Clarissa Yuan, tetapi temannya menarik dia : “Untuk apa terburu-buru? Kita harus menunggu Kak Zhang mendapat uangnya baru bisa menidurinya.”

“Tunggu sampai mendapatkan uangnya?” Kata lelaki itu dengan sedikit tidak sabar, berkata dengan marah : “Siapa yang tahu kalau jika Julius Yi akan datang? Jika tidak datang, bukankah kita harus menunggu sampai hari cerah, dan malah tidak bisa menidurinya?”

“Ini adalah perintah dari Kak Zhang, kamu tidak perlu bertele-tele.” Pria yang lain melangkah maju, lalu merobek selotip yang menutupi mulut Clarissa Yuan, menepuk-nepuk wajahnya dan tersenyum, “Hei, ingatlah untuk bekerja sama sebentar, kalau tidak kami akan membunuh kamu dan suami kamu. "

"Jangan ..." Akhirnya Clarissa Yuan ketakutan sampai meneteskan air mata, menggelengkan kepalanya dengan putus asa lalu memohon: "Aku mohon padamu jangan sentuh aku, jangan sentuh aku, jangan sakiti suamiku, aku mohon pada kalian...”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu