The True Identity of My Hubby - Bab 231 Meminta Bantuan Padanya

Julius Yi membawa Clarissa Yuan ke satu ruangan restorant kopi terbuka, menaruhnya di satu kursi atas kemudian, memberi padanya satu botol air mineral, berekspresi datar dan berkata: “Minum air dulu menenangkan diri sebentar.”

“Aku tidak ingin minum, aku hanya ingin cepat-cepat menemukan Liam dan Natasia.” Clarissa Yuan menatapnya dengan tangisan air mata yang sangat sedih.

Julius Yi berduduk di depannya, menatapnya dan bertanya: “Semua tempat sudah cari?”

“Seluruhnya sudah cari, tapi tidak ada bayangan Liam dan Natasia.” Clarissa Yuan tersedu-sedu berkata.

“Sudah mencari ke pengurusnya belum? Sudah memeriksa dan menyelidiki kamera pengintai belum?” Julius Yi bertanya lagi.

Clarissa Yuan tertegun, yang ini dia benaran masih belum.

Melihat ekspresinya, Julius Yi sudah tau tidak ada, dia dengan dingin mencibirkan: “Kamu hanya tau seperti lalat yang tidak punya kepala asal menabrak kesana sini, tapi tidak tau memikirkan cara?”

Clarissa Yuan menghapuskan air mata dimukanya: “Tapi kamera bagian pengurus juga tidak akan asal kasih orang lihat.”

“Dengan kekuasaan keluargamu Frans Tsu di Kota A, melihat kamera pengintai di tempat pengurus apa bisa menjadi masalah?”

“Julius, kamu boleh tidak jangan mengejek aku lagi, aku sudah sangat sedih sampai mau mati... ... .” Clarissa Yuan berkata dengan menangis lagi.

Julius Yi meredakan nada bicaranya, memandangnya dan bertanya: “Frans Tsu mana?”

“Telepon Frans Tsu tidak mengangkat terus.”

Julius Yi berdiam sebentar, mengeluarkan telepon mulai menelepon, juga tidak tau menelepon ke siapa, berbicara beberapa kata lalu mematikannya, berdiri dari kursi berkata kepadanya: “Aku menemanimu pergi ke tempat pengurus melihat sebentar kamera pengintainya.”

“Apa sudah boleh lihat?”

“Boleh.”

“Terima kasih.” Clarissa Yuan juga ikut berdiri dari kursi, sepasang kakinya yang masih lemes itu tak dapat dikontrol telah terkilir, Julius Yi melihat kondisinya, terpaksa menjulurkan tangan pergi memapahnya.

“Tidak perlu, terima kasih.” Clarissa Yuan terburu-buru menarik kembali sepasang tangannya, setelah menghirup nafas dalam-dalam lalu memimpin berjalan ke depan.

Ditolak begitu olehnya, hati Julius Yi seketika itu juga seperti telah tertusuk barang apa, jarak dia dengannya, apa benar-benar sudah sampai di titik begitu? Kenapa dia malah selalu tidak dapat melepaskannya? Masih harus dilunakan oleh air matanya, masih harus membantu dia mencari anak bersama?

Jelas-jelas dalam hati sudah kesal, dia masih dengan tak tertahan menemaninya pergi ke tempat pengurus situ.

Di bawah bantuan karyawan pengurus dalam waktu memeriksa dan menyelidiki video, air mata yang di mata Clarissa Yuan tetap mengalir kebawah dengan tanpa henti, bahkan kamera pengintai pun tidak kerekam dimana anak-anaknya pergi, dia bagaimana mungkin tidak gelisah.

Dia berdiri dari kursi, berkata: “Aku ingin pergi ke luar mencari.”

“Tenang saja, anak-anak tidak akan hilang.” Julius Yi berkata.

“Kamu kenapa bisa tau?”

“Aku berjanji, duduklah.” Julius Yi menarik dia kembali duduk di atas kursi.

Dia kenapa bisa tau? Karena dia tau Gwendolyn Tsu disini, selama dia bertemu Gwendolyn Tsu, Clarissa Yuan pasti akan terjadi hal-hal buruk. Makanya dia dapat memastikan anaknya telah disembunyikan oleh Gwendolyn Tsu.

Anak itu milik Keluarga Tsu, Gwendolyn Tsu tentunya tidak akan apain mereka, jadi dia juga tidak perlu khawatir anak-anaknya bisa ada bahaya nyawa apa.

Seoraang karyawan pengurus berjalan keluar dari ruang kamera pengintai, dengan sopan berkata kepada dua orang: “Didalam Sea Park walaupun bukan setiap sudut ada kamera pengintai, tapi setiap orang keluar masuk pintu semua telah di pasang, pada dasarnya tadi kami memeriksa, hanya melihat bayangan anak masuk lapangan, tapi tidak ada keluar dari tempat.”

“Maksud kamu... ... anak masih di dalam?” Clarissa Yuan dengan senang bertanya.

Yang penting anak masih di dalam, kalau begitu lebih gampang mencari, juga tidak perlu khawatir diculik oleh penjahat.

“Betul, kita sekarang sudah mengumumkan ke semua orang pertanggung jawab proyek ini untuk mambantu mencari, seharusnya akan sangat cepat sudah bisa menemukan keberadaan anak.”

“Terima kasih, terima kasih kalian semua.” Clarissa Yuan dengan rasa berterima kasih berkata ke semua orang.

Walaupun dalam hatinya masih sakit, tapi sudah tenang banyak.

Sepasang tangannya bersatu membuar satu gerakan tangan berdoa dan mengarah ke luar jendela, air mata yang terharu mengalir keluar.

Julius Yi yang di samping melihat dia nangis dan juga bersenyum, hatinya sedikit tersentuh, orang-orang bilang perempuan yang mencintai anak pasti semuanya mempunyai hati baik, kenapa dia malah... .....

Dua puluh menit berlalu lagi, seorang laki-laki karyawan pengurus berjalan kemari, dengan bersenyum berkata kepada dua orang: “Kabar baik, anak sudah ditemukan.”

“Apa benar?” Clarissa Yuan hampir dengan melompat dari kursi, menangkapnya dengan kegirang-girangan berkata: “Anaknya dimana? Apa mereka baik-baik saja?”

Julius Yi menjulurkan tangan menarik dia yang sangat amat bergairah untuk kembali duduk di kursi, dengan tenang berkata: “Kamu membiarkan orangnya selesaikan bicara.”

Karyawan pengurus ini baru ada kesempatan berkata dengan senyuman: “Anak ditemukan di satu ruangan kamar pribadi, sangat baik, aku sekarang membawa kalian kesitu.”

“Kalau begitu cepatan bawa kami pergi.” Clarissa Yuan tak tertahan berdiri lagi.

Mengikuti karyawan pengurus sampai di kamar pribadi Gwendolyn Tsu, Clarissa Yuan begitu masuk, sudah langsung melihat Liam dan Natasia dengan muka murung duduk di atas kursi.

“Ya Tuhan! Benaran kalian!” Clarissa Yuan dengan gembira masuk ke dalam, satu sebelah satu orang memeluk mereka ke dalam pelukannya, air mata terharu seketika itu juga mengalir keluar dari mata: “Kalian kenapa bisa lari sampai kesini, bukannya sudah bilang tidak boleh lari sembarangan? Apa kalian ingin menakuti Tante Clarissa?”

Clarissa Yuan memulai lagi babak menangis dan ketawa, seperti orang gila saja.

Liam menepuk pundaknya dengan wajah rasa bersalah dan berkata: “Maaf, Tante Clarissa, kami nanti juga tidak berani lagi.”

“Aku mengira tidak akan menemukan kalian lagi, si nakal kecil, Tante Clarissa mencari kalian sampai sudah mau gila.”

“Tante Clarissa, kamu jangan nangis lagi.” Liam dengan berpengertian mengunakan tangan kecil mambantunya menghapus air mata.

Clarissa Yuan pada akhirnya sudah selsai terharu, akhirnya melepaskan mereka keluar dari pelukan dirinya, mulai mengamat-amati mereka dan bertanya: “Kalian kenapa bisa di sini? Siapa membawa kalian kemari?”

“Bibi yang membawa kami kemari.”

“Bibi?” Clarissa Yuan melongo sebentar, secara naluriah menolehkan kepala ke situ melihati Julius Yi.

Pantasan Julius Yi biasa muncuk di Sea Park, ternyata menemani Gwendolyn Tsu kemari, tadi hanya tau mencari anak, dia bahkan sudah lupa pegi memikirkan masalah ini.

“Paman juga sudah datang.” Liam melihat Julius Yi kemudian, dengan bersenyum memanggilnya.

Clarissa Yuan mendirikan badan, mengunakan telapak tangannya menghapus air mata di wajahnya, dengan sangat berterima kasih berkata terhadap Julius Yi: “Tadi sangar berterima kasih atas bantuan anda, benar-benar sangat berterima kasih, kalau tidak aku yang seperti lalat tidak punya kepala tidak tau harus mencari sampai kapan.”

Julius Yi selesai melihat Liam dan Natasia tetap utuh seperti awalnya, menatap Clarissa Yuan berkata: “Kamu yang memohon aku membantu kamu.”

“Makanya saya lebih harus berterima kasih padamu, menghabiskan waktu kamu begitu banyak, kamu cepat pergi mencari Gwendolyn, jangan membiarkan dia menunggu seorang diri sampai panik.” Walaupun tidak rela, tapi dia tetap mau tidak mau harus membuka mulut mengatakannya.

Julius Yi berwajah muram, ada dorongan marah ingin mencekiknya.

“Bibi sudah pulang.” Liam berkata.

“Bibi telah meninggalkan kalian sendiri sudah pulang sendirian?” Clarissa Yuan dengan rasa mengherankan bertanya.

“Bibi bilang ayah akan datang menjemput kami.”

Gwendolyn Tsu, dia lagi!

Dalam hati Clarissa Yuan tak tertahan sedikit menghela nafas, kelihatannya hari ini adalah sebuah intrik lagi, Frans Tsu sengaja di panggil pergi.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu