The True Identity of My Hubby - Bab 214 Harapan Baru

Sekarang saja Clarissa Yuan sudah begitu marah, bagaimana jika dia mengetahui bahwa anaknya bukan diberikan kepada orang lain, melainkan dijual kepada orang lain. Dia pasti akan marah dan mendorongnya ke bawah tebing bukan?

"Anak-anak kamu berikan ke mana?" Clarissa Yuan bertanya dengan sabar.

"Aku....aku tidak tahu."

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kamu beritahu aku! Beritahu aku!" Clarissa Yuan melangkah maju, memegang kedua lengan dia dan menggoyang-goyangkannya berkata, "kamu memberitahu bahwa anakku tidak mati, tetapi kamu tidak memberitahu keberadaan mereka ada dimana. Kalau begitu biarkan aku pergi mati saja!"

"Aku benar-benar tidak tahu........" Teresa Wang menggelengkan kepala dengan merasa bersalah.

Dia tidak boleh mengatakannya, jika dia mengatakannya, Clarissa Yuan pasti akan menghampiri rumah orang dan merebut anaknya kembali. Pada saat itu bukan hanya Clarissa Yuan mengetahui kebenaran jika dia menjual anaknya, dan pihak pembeli akan meminta balik uangnya. Di dalam perjanjian pun tertulis pembayaran satu kali lipat, tetapi mereka sudah membesarkan anak-anak, kemungkinan akan naik menjadi tiga kali lipat.

"Kamu benar-benar tidak tahu ya? Baiklah, kalau begitu aku lompat sekarang!" Clarissa Yuan segera memutar badannya untuk melompat.

Dia dengan sadar mengetahui hanya inilah cara satu-satunya agar ibunya mau mengatakan kebenarannya. Jadi dia kembali menakutinya, dia tidak takut akan ketinggian, dia pun berdiri di pinggir tebing yang membuat Teresa Wang terkejut dan berteriak histeris, "Clarissa kamu jangan melompat! Aku tahu! Aku tahu keberadaan anak-anak."

"Dimana?" Dalam hati Clarissa Yuan muncul perasaan bahagia.

Meskipun di tengah-tengah kesakitan ada setitik cahaya, mana mungkin dia tidak merasa senang?

Dia sudah bersedih selama berbulan-bulan, akhirnya dia merasa sedikit bersemangat.

Dia terus memojokkan Teresa Wang, menunggu jawabannya.

Teresa Wang menggosokan hidungnya dan kembali menghindari tatapannya berkata, "orang yang datang ke villa yang menjengukmu setelah kecelakaan mobil, yaitu senior kamu."

Clarissa Yuan tertegun, menatapnya dengan lama dan bertanya, "maksud kamu Frans Tsu?"

"Iya, anak kembarnya." Teresa Wang semakin menundukkan kepalanya.

"Apa yang kamu katakan?" Clarissa Yuan merasa kaget hingga tidak bisa berkata apa-apa. Dia mencengkram dengan erat lengan Teresa Wang berkata, "maksud kamu......Liam dan Natasia? Liam dan Natasia anakku? Aku tidak salah dengar kan........."

"Iya."

"Ya Tuhan!" Clarissa Yuan berbisik. Dilanjutkan dengan tertawa yang terkejut berkata, "mana mungkin? Ibu, kamu sedang membohongi aku ya? Kamu takut aku akan bunuh diri, maka dari itu kamu membohongi dan membuat aku senang kan?"

"Aku mana mungkin berani membohongimu masalah seperti ini." Teresa Wang masih saja menundukkan kepalanya. Tetapi dia merasa Clarissa Yuan sudah gila, karena menangis dan tertawa. Dirinya benar-benar sangat cemas dia akan menjadi gila.

Clarissa Yuan melepaskan dia dengan tiba-tiba, berjalan melewati dirinya dan berjalan ke arah mobilnya.

"Clarissa, kamu ingin pergi kemana?" Teresa Wang mengikutinya dengan cemas dan menghalangi pintu mobil.

Clarissa Yuan menghapus air matanya dan menatapnya sambil tersenyum, "tentu saja pergi menjemput anak-anak untuk pulang."

Ternyata Liam dan Natasia merupakan anak dia dan Charlie Shen. Pantas saja pada saat pertama kali bertemu, dia langsung menyukai mereka dan sebaliknya. Ternyata karena memiliki hubungan darah.

Jika merupakan anaknya, tentu dia harus menjemput anak-anaknya untuk pulang.

Ternyata Tuhan tidak begitu kejam kepadanya, meskipun telah mengambil pergi Julius Yi dari sisinya tetapi memberinya Liam dan Natasia kedua malaikat kecil itu.

"Ibu, mengapa kamu menghalangiku?" Dia mengerutkan keningnya dengan tidak senang.

Teresa Wang melihatnya dengan penuh kecemasan berkata, "Clarissa, ibu bukannya mencegah kamu untuk menjemput anak-anak untuk pulang, melainkan........demi keselamatan anak-anak kamu tidak boleh berbuat seperti itu."

"Kenapa?" Clarissa Yuan bertanya dengan tidak sabar dan kebingungan.

"Karena Frans Tsu merupakan kakak laki-laki dari Gwendolyn Tsu. Pada awalnya mereka tidak menyadari karena tidak melihat wajah mereka dengan jelas, jika kamu pergi sekarang dan memberi tahu bahwa mereka adalah anakmu, pasti Gwendolyn Tsu berpikir bahwa itu anak dari Julius Yi, karena wajah Liam dan Natasia memiliki kesamaan dengan wajah Julius Yi. Kamu pasti tahu betapa jahatnya Gwendolyn Tsu, menurut kamu apakah mungkin dia melepaskan anak kamu dan Julius?"

Clarissa Yuan tersentak, apa yang dikatakan Teresa Wang sangat benar. Jika Gwendolyn Tsu mengetahui mereka merupakan anaknya, pasti akan mengetahui wajah mereka yang mirip dengan Julius Yi, lalu berdasarkan karakter dia, dia tidak mungkin akan melepaskan anak dia dan Julius Yi.

"Clarissa, aku pun mencari tahu setelah itu, Frans Tsu sangat mencintai kedua anak ini, kebutuhan yang berkecukupan, dan bahagia. Jika kamu menjemput mereka kembali ke sisimu, mereka akan mengikutimu yang tidak memiliki tempat tinggal tetap, bahkan bisa kehilangan nyawa mereka. Jadi demi keamanan dan masa depan anak-anak, kamu tidak boleh menjemput mereka untuk kembali."

"Kalau begitu aku bagaimana? Apakah aku harus melihat anak-anakku memanggil orang lain ayah dan ibu dan tinggal bersama mereka seumur hidup?" Clarissa Yuan kembali merintikkan air mata.

Dia harus bagaimana? Dengan susah payah dia mendengar kabar baik, dan mengetahui anaknya masih hidup, tetapi dia tidak boleh saling mengenal dengan mereka. Sudahlah tak apa jika dulu dia tidak mengetahuinya, tetapi dia sudah mengetahuinya sekarang, bagaimana mungkin memintanya untuk tidak saling mengenal kepada anak-anaknya?

"Ibu, kamu sangat jahat, bagaimana kamu begitu egois dan memaksa aku untuk berpisah dengan anak-anak?" Sepasang kaki Clarissa Yuan membengkok dan badannya menurun perlahan-lahan sambil bersandar pada mobil hingga terduduk di lantai.

"Maaf......aku salah........" Teresa Wang kembali menundukkan kepalanya.

Salah? Seharusnya dirinya yang salah.

Dia jelas-jelas tahu ibunya orang yang tidak bisa diandalkan, tetapi mempercayai kata-katanya bahwa anaknya telah meninggal. Juga merupakan salahnya bahkan hamil anak kembar pun dia tidak tahu.

Saat itu karena keadaan ekonomi yang susah, dia pulang ke kampung halaman bersama ibunya untuk melahirkan. Kondisi medis yang buruk dan emosi dia yang tidak stabil membuatnya melupakan anak di dalam kandungannya. Tetapi dia pernah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, pada saat itu Teresa Wang membawa pulang satu hasil laporan, di dalamnya tidak tertera dia mengandung anak kembar.

Kelihatannya, sejak awal ibunya sudah merencanakan untuk memberikan anak-anaknya kepada orang lain.

Dirinya saat ini tidak ingin peduli terhadap apa pun kembali, dia hanya ingin bertemu dengan anaknya dan memeluk mereka.

Pada malam hari, Clarissa Yuan menjawab panggilan dari Justin Yi, Justin Yi memberitahu bahwa operasi Julius Yi berjalan dengan lancar, tingkat kemungkinan untuk sembuh sangat besar.

Clarissa Yuan terseyum senang, ini merupakan kabar baik kedua yang didapatkan pada hari ini.

"Clarissa, apakah kamu sudah pergi? Masih di Kota A tidak?" Justin Yi bertanya.

"Aku masih di sini." Clarissa Yuan tersenyum tipis mengatakan, "Justin, aku sudah berpikir dengan jernih aku tidak akan pergi, aku ingin tetap tinggal di Kota A. Selama Julius sudah melepaskan aku, aku tidak perlu pergi jauh-jauh, benarkah?"

Pada awalnya dia ingin segera pergi, pergi ke tempat yang sangat jauh, tetapi sekarang............dia tidak ingin pergi. Dia ingin tetap tinggal di Kota A menunggu anak-anaknya pulang.

Dia tidak bisa menghubungi Frans Tsu sekarang, dan dia juga tidak tahu dia dan anak-anak berada di mana sekarang, kapan akan pulang, maka dari itu dia hanya bisa menunggu.

"Tetap tinggal di Kota A juga bagus."

"Iya, mengenai Julius aku membutuhkan banyak bantuanmu, tidak peduli menggunakan cara apa, sebisa mungkin membuat dia merelakanku."

"Aku....akan berusaha."

"Terima kasih."

Setelah Clarissa Yuan memutuskan panggilan, jelas-jelas dia mengetahui bahwa nomor Frans Tsu sudah kosong, tetapi dia tetap tidak bisa menahan untuk tidak mencobanya kembali berkali-kali.

Frans Tsu sedang berada dimana? Anak-anaknya berada dimana?

Teresa Wang membawa masuk satu mangkok mi, dengan sangat hati-hati berkata, "Clarissa, kamu sudah seharian tidak makan, makanlah sedikit."

"Aku tidak mau makan." Clarissa Yuan mengucapkan dengan sedih.

Teresa Wang berpikir sejenak untuk mencari cara membujuknya dan berkata, "meskipun kamu ingin mencari anak, kamu juga harus menjaga tubuhmu dengan baik, jangan ketika anak-anak pulang gantian kamu yang jatuh sakit."

Clarissa Yuan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah dia lalu menundukkan kepalanya kembali dengan perasaan bersalah.

Clarissa Yuan tidak mengatakan apa pun, mengambil semangkok mi dan mulai memakannya.

Benar, dia harus menjaga kesehatannya dengan baik, dengan begitu Julius Yi tidak curiga ketika melihatnya, dan ketika anak-anak sudah kembali dia memiliki tenaga untuk menemani mereka pergi bermain.

Anak-anak sudah menjadi kekuatan baginya untuk tetap hidup. Dia ingin berterima kasih kepada mereka, jika bukan karena mereka, dia benar-benar tidak tahu apa maknanya untuk terus melanjutkan hidupnya.

Gwendolyn Tsu menatap Clarissa Yuan yang berada di hadapannya dan bertanya dengan tidak acuh, "untuk apa kamu datang? Untuk menanyakan keadaan Julius?"

Clarissa Yuan menggelengkan kepalanya dan menjawab, "jika ingin tahu keadaan Julius aku bisa langsung menanyakan kepada Kak Sarah, tidak perlu datang kemari untuk bertanya kepadamu."

"Kalau begitu untuk apa kamu kemari?"

"Aku ingin menanyakan dimana Frans Tsu sekarang." Clarissa Yuan menjawab.

Dia yakin Keluarga Tsu pasti mengetahui keberadaan Frans Tsu.

"Untuk apa kamu mencari kakakku?" Gwendolyn Tsu tersenyum dingin dan melanjutkan, "jangan-jangan sudah terburu-buru mencari cinta yang baru?"

"Aku mencari dia karena ada urusan."

"Aku tidak tahu keberadaannya."

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu?"

"Mengapa tidak mungkin? Pada saat kakakku pergi dia mengatakan tidak akan menghubungi dengan keluarga kembali." Gwendolyn Tsu melihatnya dan bertanya dengan marah, "dan juga, kenapa kamu masih tidak meninggalkan Kota A? Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku akan meninggalkan Julius, tapi tidak meninggalkan Kota A." Clarissa Yuan menjawab.

Gwendolyn Tsu marah berkata, "tidak bisa! Kamu harus pergi!"

"Gwendolyn Tsu, kamu jangan kelewatan!" Clarissa Yuan dengan marah menatapnya, "jangan berpikir hanya kamu yang bisa sejahat ini, jika kamu memaksa aku, aku juga bisa menjadi egois seperti kamu, terserah kamu ingin mengurung Julius seberapa lama, yang penting aku sudah menduduki posisi Nyonya Muda di dalam Keluarga Yi, lalu hanya tinggal menunggunya kurang lebih 15 tahun, bagaimana?"

"Kamu.......!"

"Aku sekarang hanya ingin tahu keberadaan Frans Tsu." Clarissa Yuan menggertakkan giginya.

Gwendolyn Tsu yang awalnya marah menjadi tersenyum berkata, "kamu ingin mencari Frans Tsu bukan? Tunggu hari dimana aku dan Julius menikah, dia pasti akan muncul dengan sendirinya."

Tiba-tiba Clarissa Yuan menegang.

Menikah.....Gwendolyn Tsu dan Julius.........

Hanya membayangkannya saja, dia sudah sangat sedih hingga tidak bisa bernafas.

Gwendolyn Tsu mengancam tanpa merasa takut, "Clarissa Yuan aku peringati kamu, jika kamu berani datang diam-diam untuk menemui Julius, aku tidak akan melepaskan kalian bedua."

"Tenang saja, aku memegang perkataanku."

"Kalau begitu kamu sudah bisa pergi sekarang."

Clarissa Yuan melihatnya dan berkata, "kalau begitu entah kapan kamu ada informasi mengenai Frans Tsu, tolong hubungi aku, aku akan sangat berterima kasih kepadamu."

"Tidak masalah." Gwendolyn Tsu menjawab dengan acuh tak acuh.

Clarissa Yuan mengetahui bahwa dia tidak mungkin membantu dirinya. Tetapi, dia tidak bisa menahan untuk meninggalkan pesan seperti itu.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu