The True Identity of My Hubby - Bab 232 Foto Keluarga

Dia menatap Julius Yi, dalam pandangan penuh dengan sedih dipersalahkan dan ketakutan.

Gwendolyn Tsu sekarang pun masih belum tau anak itu punya dia, sudah berani dengan begitu terhadap Liam dan Natasia, kalau sudah tau, dia bukannua akan seperti ibu bilang begitu, pasti tidak akan melepaskan dua anak ini?

Julius Yi dilihatin begitu olehnya, pandangan mata sedikit tak senang: “Kenapa, kamu mencurigai aku yang melakukannya?”

Clarissa Yuan buru-buru menggeleng kepala: “Aku tau kamu bukan orang yang gak ada kerjaan.”

“Kalau begitu apa maksud kamu melihati aku begitu?”

“Aku... ... tidak apa-apa.” Clarissa Yuan menggelengkan kepala, lalu menurunkan pandangannya: “Sudahlah, kamu sudah boleh pergi.”

“Paman jangan pergi, disini ada sangat banyak makan enak.” Liam menarik telepak tangan Julius Yi, menunjuk berbgai makan makanan enak yang di atas meja: “Bibi memesan banyak makanan enak untuk kita.”

Clarissa Yuan buru-buru berkata: “Liam, Paman harus pergi cari Bibi, tidak boleh tinggal menemanimu.”

Julius Yi pada mulanya berencana pergi, tapi setelah mendengar perkataannya, malahan tidak mau pergi lagi, mengikuti gerakan Liam duduk di atas kursi, sama sekali tidak sungkan memakan kue-kuenya.

Menemani dia mencari begitu lama anak, jam waktu makan sudah berlalu dari tadi, dia juga kelaparan dari awal. Yang paling utamanya adalah, seperti ada semacam daya tarik yang tak terlihat, saat ini dia ingin tinggal di samping mereka.

“Tante Clarissa, kamu juga duduk makan saja.” Natasia menggandeng Clarissa Yuan duduk di posisi seberang Julius Yi, serta ambil satu potongan kue keju untuknya, dengan manis berkata: “Tante Clarissa, kue keju disini sangat enak loh.”

Clarissa Yuan dengan sikap acuh tak acuh menerima kue keju dan mengigit satu suap, melihati Julius Yi dengan berhati-hati berkata: “Kamu... ...apa tidak perlu pergi mencari Nona Tsu?”

“Dia sendiri juga bisa pulang.” Julius Yi dengan tenang dingin berkata.

Dia pun ada kemampuan untuk melawan Clarissa Yuan, tentunya juga ada kemampuan pulang rumah, dia sedikitpun tidak perlu harus khawatir.

“Apa bagus begini?” Clarissa Yuan bertanya lagi.

Dengan sifat Gwendolyn Tsu, apa dirinya rela untuk seorang diri duluan pulang? Dia benar-benar sedikit tidak percaya.

Dan saat ini Julius Yi pada mulanya sudah sensitif dan pemarah, ditanya begitu olehnya sekejap langsung tidak senang, dengan tidak baik menatapnya: “Kenapa? Kamu masih mau mengurusi cara pergaulan suami istri kami berdua?”

“Bukan, aku tidak bermaksud begitu.” Clarissa Yuan terburu-buru menggelengkan kepala, di dalam piring mengambil satu kue kasih Natasia: “Sini, Natasia, kita makan kue.”

Natasia dengan bersenyum menggelengkan kepala: “Tante Clarissa dan paman makan saja, Natasia dan abang sudah makan sangat sangat kenyang.”

“Kalian kenapa masih makan sangat sangat kenyang.”

“Maaf, Tante Clarissa, kamu tidak seharusnya makan begitu banyak.” Liam takut Clarissa Yuan marah, segera berwajah murung berminta maaf.

Clarissa Yuan melihat dia berekspresi muka murung, terpaksa menjulurkan tangan di atas kepalanya dan menggosok sebentar memarahinya: “Setiap kali kamu hanya bisa berminta maaf, tapi tidak tau berubah, badan itu punya kamu sendiri, makan sampai badan sakit bagaimana?”

“Makan sampai sakit pergi suntik saja.” Liam melihat dia tidak marah lagi, segera dengan bersenyum lari pergi bermain ikan hiu.

Natasia juga menyelinap turun ke bawah dari atas kursi.

Samping meja seketika itu juga hanya tersisa Clarissa Yuan dan Julius Yi berdua, Clarissa Yuan pada mulanya ingin menemani Liam dan Natasia pergi melihat ikan, tapi berpikir lagi melakukan begitu sedikit terlalu disengaja, dengan berpura-pura santai berkata terhadap Julius Yi: “Kamu ingin makan apa, aku traktir kamu saja, dijadikan sebagai berterima kasih padamu sudah membantu aku menemukan anak.”

“Aku pikir aku suka makan apa kamu masih belum jelaskah?” Julius Yi menaiki alis kepadanya.

Clarissa Yuan dikatakan sampai merasa tak berdaya oleh kalimat ini, terpaksa memanggil pelayan kemari telah memesan satu sandwich untuknya, kemudian melihati menu berkata: “Disini hanya ada makanan kecil untuk mengopi, tidak ada makanan pokok, kamu makan saja dulu.”

Julius Yi hanya melihatinya, melihati dengan tidak berkata apapun.

Sudah sangat lama tidak makan satu meja dengannya, tak tersangka hari ini bisa disini duduk bersama lagi dengannya, apa ini adalah alasan kenapa dia tadi tidak memilih untuk pergi?

Dan Clarissa Yuan meskipun tidak tau dia sedang berpikir apa, tapi rasanya diamati begitu benar-benar membuat dia tidak nyaman, dia bahkan tidak berani mengangkat kepala berpandangan dengannya, dengan begitu hanya duduk di atas kursi.

“Anak telah hilang, apa harus kamu menangis begitu parah?” dia melihati wajahnya bertanya.

Clarissa Yuan diam tiga menit, baru berkata: “Anak bikin hilang aku tidak dapat bertanggung jawab, hatinya khawatir saja.”

Julius Yi tidak berkata apa lagi memberikannya satu tissue: “Bersihkan kotoran di mukanya.”

Clarissa Yuan begitu dengar mukanya ada kotoran, segera menerima tissue dengan asal lap mukanya, wajah kecilnya perlahan-lahan menjadi merah.

Liam dan Natasia yang dari awal sudah tidak sabar melihat dua orang sudah selesai makan kemudian, segera berisik meminta mereka menemani pergi ke luar lihat ikan.

Julius Yi juga tidak menolaknya, mengendong Liam lalu berjalan keluar dari kamar pribadi.

Clarissa Yuan mengandeng Natasia ikut pergi, melihat Julius Yi mengendong Liam, pandangan dua orang berbicara dan berketawa, dalam hatinya dengan tak tertahan mengeluarkan rasa terharu.

Ini adalah pemandangan yang dari dulu tidak berani pergi memikirkannya, dia dari dulu tidak berani berharap dirinya masih bisa bersatu dengan Julius Yi, membawa Liam dan Natasia, satu keluarga berempat bersama.

Saat melalui satu perjalanan seperti jalan bawah laut, Liam dengan senang menjulurkan tangan menyapa dengan kura-kura besar yang di atas kepalanya, sayangnya tangan tidak cukup panjang, sama sekali tidak dapat dijangkau.

“Paman, kamu mengendong aku naik, aku mau bersalaman dengan kura-kuran kecil.” Liam melambai tangan kecilnya.

Oleh karena itu Julius Yi menaikinya ke atas kepala, bertanya dengan senyum: “Apa sekarang sudah menggenggamnya?”

“Aku sudah memegang tangan kecilnya kura-kura kecil!” Melalui kaca, ternyata Liam masih dapat senang begitu.

“Paman, aku juga mau bergandengan tangan dengan kura-kura kecil.” Natasia mengendong kaki Julius Yi berkata.

Julius Yi menruhkan Liam, mengendong lagi Natasia, Natasia dengan wajah senang berketawa: “Aku juga sudah memegang tangan kecilnya kura-kura kecil, kura-kura kecil sedang menyapa denganku.”

“Natasia, itu bukan tangan kecil, itu kaki, kura-kura tidak ada tangan.” Clarissa sambil mengoreksinya sambil mengeluarkan hp mengambil foto untuknya: “Sini, lihat sini!”

Natasia menolehkan kepala, mengeluarkan wajah senyuman yang ceriah kepadanya, Clarissa lanjut mendesaknya: “Julius, kamu cepatan lihat sebelah sini.”

Julius Yi membalikan mukanya, Clarissa Yuan lalu segera menekan tombolnya.

Di pintu keluar Sea Park, pekerja karyawan mengarahkan satu keluarga berempat ke atas kapal bajak laut, memaksa membantu mereka menggambil gambar foto keluarga.

“Fotonya sudah keluar, ada perlu boleh pergi membelinya, dua puluh yuan selembar.” Pekerja karyawan berkata.

Sepertinya dimana sajabisa bertemu hal memaksa berfoto macam ini, akan tetapi kali ini Clarissa Yuan masih pertama kali tidak membalikkan badan langsung pergi, tapi malah berjalan ke tempat pengambil foto, telah membeli fotonya.

Fotonya diambil dengan sangat bagus, Liam dan Natasia bergegas untuk melihat.

Julius Yi menyapukan pandangan ke foto yang di tangan Liam, berkata kepada Clarissa Yuan: “Menurut kamu foto ini apa cocok untuk di bawa pulang?”

Wajah senyum Clarissa Yuan menjadi sedikit kaku, segera bersenyum-senyum berkata: “Aku lihat Liam dan Natasia sangat suka, lalu membiarkan mereka untuk bawa pulang lihat dengan main saja, kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang Keluarga Tsu melihatnya.”

Ini adalah foto keluarga satu-satunya mereka, dia pasti akan menyimpannya dengan baik-baik.

Julius Yi tidak keberatan, membiarkan dia pergi saja.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu