The True Identity of My Hubby - Bab 69 Strategi Yuliana 2

Yuliana Liu jalan ke situ, dengan muka datar berkata ke dua B-girl: “Aku adalah pacar Tuan Muda Yi, berikan dia kepada aku saja.”

Ke dua wanita cantik saling memandang, sudah jelas menyatakan kecurigaan terhadap statusnya.

“Minggir!” Yuliana Liu memarahi, suasananya yang tinggi.

Ke dua wanita cantik meskipun tidak rela, tapi pada akhirnya tetap memberikan Juwono Yi kepada Yuliana Liu.

Juwono Yi samar-samar tidak dapat menemukan arah, ketika melihat Yuliana Liu, dengan wajah bingung mengamatinya dan bertanya satu kata: “Siapa kamu?”

“Tuan Muda Yi, aku Yuliana Liu.” Yuliana Liu memapahnya berkata dengan lembut:

“Aku mengantar kamu pulang.”

“Aku tidak mau pulang… …aku tidak akan pulang… ….”

“Yang patuh, jangan ribut lagi.”

Pada akhirnya, Yuliana Liu membawa Juwono Yi pulang ke rumah sendiri.

Setelah melempar Juwono Yi ke kasur, Yuliana Liu sudah kecapekan sampai nafas tersengal-sengal, setelah istirahat sebentar, dia masuk ke kamar mandi untuk mandi, mengambil satu baskom air panas lagi membantu dia lap muka dan lap tangan.

Setelah semuanya selesai, dia bertiarap di badan Juwono Yi dan memukul pipinya sambil memanggil dengan lembut: “Tuan Muda Yi, bangun kamu, Tuan Muda Yi… ….”

Tapi di karenakan Juwono Yi sudah terlalu mabuk, bagaimanapun dia menyiksanya tetap tidak bangun, melototin orang mati-hidup ini, Yuliana Liu kesel dan juga merasa tak berdaya, benar-benar sia-sia menunggunya semalaman.

Juwono Yi tidur langsung tidur sampai subuh, pada saat bangun matahari sudah menyinari di seluruh ruangan.

Dia bangun duduk di atas kasur, mengucek sepasang matanya dengan ngantuk, lalu melihat lingkungan sekeliling, menyadari dirinya ternyata ada di rumah Yuliana Liu.

Semalam jelas-jelas dia sudah meninggalkannya, kenapa masih… ….

“Kamu sudah bangun?” Yuliana Liu dari luar berjalan masuk, setelah duduk di sampingnya, bersenyum dan mencium sekali di pipinya: “Sudah lapar kan? Ayo bangun cuci muka dan gosok gigi bersarapan.”

Juwono Yi tetap ada sedikit bingung melihati Yuliana Liu yang di depan mata, bertanya satu kata: “Kenapa aku bisa di sini?”

“Tentu saja aku yang menjemput kamu pulang.” Yuliana Liu berkata: “Aku karena demi menjaga kamu, sampai kerja pun tidak pergi.”

Juwono Yi bangun dari kasur, setelah cuci bersih duduk di samping meja makan, Yuliana Liu sambil mengambil bubur untuknya sambil berkata dengan senyuman: “Ini adalah bubur ayam yang paling kamu suka, nanti makan banyakan.”

Juwono Yi mengamati dia berperilaku tidak seperti biasanya, walaupun sedikit tidak tega, tapi tetap berkata dengan serius: “Yuliana, bolehkah aku berkata jujur kepadamu?”

“Apa?” Yuliana Liu menaruhkan bubur yang sudah diambil di depan matanya.

Juwono Yi bicaranya sedikitpun juga tidak berputar-putar: “Aku sudah tidak menyukaimu.”

Yuliana Liu terkejut, walaupun dari awal sudah berfirasat, tapi ketika mendengar dia bilang langsung perkataan ini, masih sangat amat terkejut.

“Aku adalah orang yang terus terang, semulanya pada saat bersama denganmu sudah mengatakannya dengan jelas, aku adalah orang yang tidak akan menikah, begitu banyak wanita di sekitarku, tidak akan sungguh-sungguh menyukai wanita mana.”

Meskipun ibunya berulang-ulang menelepon mendesaknya menikah, tapi dia tetap tidak ada rencana untuk menikah, lagi pula, mau memperjuangkan hartanya juga bukan mesti duluan melahirkan cucu pertama Keluarga Yi baru bisa dapat.

Hati Yuliana Liu yang bergairah pelan-pelan menjadi tenang, betul, dia tau dia adalah seorang playboy, juga tau dia tidak akan menikahi dirinya, tapi kalau dengan begitu sudah langsung meninggalkannya, dia benar-benar tidak rela.

“Apakah karena Clarissa Yuan? Kamu menyukainya?” Dia bertanya.

Clarissa Yuan menaik-naiki bahunya: “Aku ngaku aku lumayan tertarik padanya, tapi dia bukan alasannya kita berpisah.”

“Kamu tertarik padanya? Kamu mana boleh tertarik padanya? Kamu jelas-jelas tau dia adalah orang yang busuk!”