The True Identity of My Hubby - Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (2)

Tangisan Clarissa semakin sedih, dia menggelengkan kepala dan berkata: "Aku juga tidak tahu mengapa, mengapa anakku bisa ada di sisimu, ketika baru tahu mengenai hal ini, aku juga tidak bisa percaya."

"Sekarang sudah tahu?"

Clarissa mengangguk: "Dulu ketika aku kuliah di kota F, aku berkenalan dengan Julius yang kabur dari rumah, kemudian kita saling jatuh cinta, akhirnya Julius pulang ke kota A. Aku baru tahu aku hamil, ibuku membawaku pulang ke Kota Y untuk merawat kandungan, tapi setelah melahirkan, ibuku malah membohongiku bahwa anakku meninggal. Hanya sampai ketika Julius mau menikahi Gwendolyn, aku putus asa dan ingin melompat dari tebing, ibuku memberitahuku hal ini demi menghentikanku. Sejak hari itu aku setiap hari menunggu Liam dan Natalia pulang kesini, akhirnya berhasil menunggu sampai kalian pulang, aku tidak bisa menahan kesenanganku dan pergi ke bandara menunggu kalian. Aku ingin meminta kembali anakku, tapi takut kalau Gwendolyn tahu hubungan anak-anak dengan Julius, dia akan melakukan sesuatu kepada mereka, jadi aku terus menahan diri tidak meminta mereka kembali darimu."

"Gwendolyn......." Frans bergumam.

Gwendolyn sudah melakukan sesuatu seperti dugaan, kelihatannya Liam kali ini terluka adalah perbuatan Gwendolyn.

"Aku terlalu ingin melewati waktu dengan anak-anak, oleh karena itu baru bisa memohon padamu untuk mengerjakanku sebagai ibu pengasuh, tapi aku malah tidak melindungi mereka dengan baik, mengakibatkan Liam terluka, aku benar-benar tidak berguna....." Clarissa menangis sesenggukkan.

Pagi ini dia seharusnya menemani Liam dan Natalia pulang ke kediaman keluarga Tsu, biarpun dia sangat tidak ingin menghadapi orang keluarga Tsu, dia juga seharusnya ikut pergi!

"Maaf, aku yang tidak melindungi Liam dengan baik." Frans dengan rasa bersalah menopang Clarissa duduk di kursi.

Benar, dia yang membawa Liam ke tempat berbahaya, sebelum ini dia sama sekali tidak akan mencurigai Gwendolyn. Bahkan ketika tadi Nova memberitahunya bahwa sebelum jatuh dari tangga, Liam sedang bersama Gwendolyn, dia juga tidak curiga sama sekali.

"Kamu seharusnya lebih cepat memberitahuku." terdengar nada menyalahkan di suara Frans.

Kalau Clarissa lebih cepat memberitahunya, dia akan sedikit waspada terhadap Gwendolyn, dan mungkin tidak akan terjadi kejadian seperti hari ini.

"Karena aku tidak pernah berani berpikir ingin meminta kembali anak-anak darimu, jadi aku tidak memberitahumu."

Frans menghela nafas tidak berdaya dan tersenyum pahit: "Benar-benar tidak disangka, anak-anak yang kubesarkan selama 3 tahun adalah anakmu dan Julius, benar-benar ironis."

Sedangkan Clarissa hanya mengulangi kata 'maaf' tanpa henti.

Frans tiba-tiba teringat Natalia yang masih di kediaman keluarga Tsu, dia pun berdiri dari kursi dan berkata: "Aku pulang sebentar, kamu berjaga disini."

Clarissa mengangguk.

Frans menepuk bahu Clarissa dan menenangkannya: "Jangan terlalu khawatir, Liam akan segera baik-baik saja."

Frans terburu-buru pulang ke kediaman keluarga Tsu, ketika dia melangkah masuk ke rumah, dia melihat Natalia yang berada di pelukan Nyonya Tsu dan seketika menghela nafas lega.

"Natalia, sini." Frans melangkah maju dan menggendong Natalia dari pelukan Nyonya Tsu.

Di mata Natalia masih ada air mata, dia menangis begitu melihat Frans dan bertanya: "Ayah, apakah kakak masih sedang berdarah?"

"Tidak, kakak sudah tidak berdarah." Frans mengelus kepala kecil Natalia untuk menenangkannya, namun tatapannya melirik tajam ke Gwendolyn.

Gwendolyn malah masih bisa berpura-pura tidak bersalah dan melihat Frans dengan tatapan khawatir.

"Bagaimana kondisi Liam sekarang?" Nyonya Tsu bertanya khawatir.

"Masih di dalam ruang pertolongan darurat, belum keluar."

"Kenapa bisa seceroboh ini!" Noah marah.

Frans melihat ke semua orang, tatapannya terakhir berhenti di Gwendolyn, berkata dengan datar: "Hal ini seharusnya tanya ke Gwendolyn."

Begitu mendengar perkataan Frans, Gwendolyn secara refleks membeku sejenak, kemudian menatapi Frans dan berkata: "Kak, apa maksudmu, aku bergerak saja susah, mau menariknya juga tidak bisa, kenapa menyalahkanku."

"Kamu tentu saja tidak bisa menariknya, tapi kamu bisa mendorongnya!"

"Kak, apa katamu?"

"Kamu masih berpura-pura! Kamu berani bilang Liam bukan didorong olehmu?" Frans memelototi Gwendolyn: "Gwendolyn, apa sebenarnya maumu? Membunuh Liam? Agar Clarissa tidak bisa melihatnya lagi?"

Wajah Gwendolyn memerah kemudian memucat, dia melihat ke arah Nyonya Tsu dan menangis: "Ibu! Kamu setiap kali menyuruhku jangan bertengkar terus dengan kakak, tapi kamu dengar apa katanya tadi, dia bisa-bisanya mencurigaiku sengaja mendorong Liam jatuh dari tangga, dia kenapa bisa mencurigaiku seperti ini?"

"Frans, tidak boleh sembarangan bicara." Noah berkata serius.

Nyonya Tsu juga berkata: "Benar, Frans, meskipun Gwendolyn sedikit egois, tapi kamu juga tidak boleh mencurigainya seperti ini."

"Apakah aku salah ngomong?" Frans memelototi Gwendolyn dan berteriak: "Gwendolyn, kamu kenapa berani berbuat tidak berani mengaku? Apakah kamu ingin menunggu Liam bangun dan mengatakan kebenarannya baru mengaku?"

"Liam sekarang bukannya belum bangun?" Noah berkata menyalahkan: "Kamu sekarang memutuskan Gwendolyn yang mendorongnya tanpa bukti, bukannya terlalu sewenang-wenang?"

"Ayah.........!" Frans berbalik menghadap Noah: "Gwendolyn sudah terlalu dimanja oleh kalian, sekarang tidak ada yang tidak berani dia lakukan, melakukan semuanya demi mendapatkan Julius, bahkan tidak peduli bila melanggar hukum, kalau terus begini, cepat lambat orang yang akan rugi adalah dia sendiri!"

"Kalaupun Gwendolyn tidak ada yang tidak berani dia lakukan, dia juga tidak ada alasan melakukan sesuatu kepada Liam, kalau Liam mati apa keuntungan yang bisa dia dapatkan?"

Frans terdiam dibuat Noah, dia tidak tahu apakah dia seharusnya memberitahu kedua orang tuanya bahwa Liam dan Natalia adalah anak dari Clarissa dan Julius, tapi untuk saat ini lebih baik tidak menambah masalah, lebih baik jangan bilang.

"Kak! Aku lihat kamu sudah digoda Clarissa sampai tidak bisa berpikir, baru bisa tidak memedulikan benar dan salah dan menyalahkanku, kan? Apakah dia yang menyuruhmu datang menyalahkanku? Dia memberitahumu aku yang mendorong Liam, kan? Kamu hanya mempercayai dia dan tidak mempercayaiku?" Gwendolyn berteriak-teriak dan menangis lagi, menangis merasa tidak adil.

"Gwendolyn!" Frans dengan kesal menyerahkan Natalia ke Nyonya Tsu, mendorong kursi roda Gwendolyn ke arah lift, kemudian setelah mendorongnya ke kamar lantai dua, dia berdiri di depan Gwendolyn, membungkuk dan menatapinya: "Kamu pikir dengan membunuh Liam, Justin dan Clarissa tidak akan saling mencintai lagi? Kamu pikir perbuatanmu hari ini sangat cerdik sangat berlogika? Aku beritahu kamu, sekarang Liam memerlukan darah dalam jumlah besar, Clarissa karena merasa tidak ada cara lain, sudah mengatakan kenyataan, yang juga berarti Julius segera akan mengetahui Liam dan Natalia adalah anak kandungnya, kemudian merebut Liam dan Natalia. Kamu berbuat seperti ini hanyalah merugikan kamu sendiri, kamu tahu tidak?"

Gwendoly membeku melihat Frans, dia benar tidak tahu.

Dia pikir Liam pasti akan mati, karena dia menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong Liam, dan dia juga melihat dengan mata kepalanya sendiri Liam mendarat dengan kepalanya.

Frans melanjutkan: "Awalnya hanya Clarissa sendiri yang tahu identitas Liam dan Natalia, dia juga tidak pernah berpikir untuk memberitahu Julius mengenai hal ini, terlebih lagi dia hanya memiliki satu harapan, yaitu bisa menemani Liam dan Natalia tumbuh besar seperti sekarang ini. Kalau bukan karena perbuatanmu hari ini, Julius mungkin seumur hidup tidak akan tahu kenyataan ini, sekarang berbeda, kamu tunggu saja Julius meminta cerai denganmu!"

"Aku tidak akan bercerai! Mati pun tidak akan bercerai!" Gwendolyn menggelengkan kepalanya.

"Sebelum melukai Liam kenapa kamu tidak memikirkan suatu hari Julius pasti akan mencarimu untuk balas dendam?" Frans berteriak marah: "Liam baru berumur 3 tahun, kamu bagaimana bisa tega melakukan ini? Kamu bahkan berani membunuh orang! Kamu benar-benar tidak ada takutnya!"

Gwendoly akhirnya tidak melanjutkan aktingnya, ekspresinya perlahan-lahan berganti menjadi ekspresi licik: "Aku tidak bisa menerima suamiku mempunyai anak dengan perempuan lain."

"Jadi kamu mau membunuh Liam?"

"Benar!"

"Kamu.......Kamu benar-benar sudah gila!"

"Apakah salah aku berbuat seperti ini?" Gwendolyn tiba-tiba memelototi Frans dan melawan: "Julius sekarang adalah suamiku, tapi dia malah setiap hari pergi ke sisi Clarissa, Clarissa juga setiap kali menyambutnya tanpa tahu diri, mereka berdua bahkan pergi menjemput Liam dan Natalia bersama, bahkan dengan bahagia pergi makan dessert berempat, kamu merasa aku bisa menahan semua ini? Aku tidak bisa! Jadi aku ingin Clarissa membayar perbuatannya, aku ingin membuatnya tidak bisa menjadi seorang ibu seumur hidup ini, tidak bisa menjadi Nyonya muda keluarga Yi!"

"Jadi sekarang? Kamu merasa kamu berhasil?"

"Aku pasti akan berhasil!" Gwendolyn berteriak.

"Aku peringati kamu! Lain kali kalau masih berani menyentuh Liam dan Natalia, aku juga tidak akan mengampunimu!"

"Kamu mau tidak mengampuniku demi seorang perempuan yang sama sekali tidak menyukaimu? Frans Tsu! Kamu lihat dengan jelas, akulah adik perempuanmu!"

"Adik perempuan yang begitu tidak masuk akal, begitu kejam, lebih baik tidak punya!" Frans melemparkan kalimat ini dengan emosi kemudian berbalik meninggalkan kamar.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu