The True Identity of My Hubby - Bab 173 Membantu

Setelah berdiam di ruang istirahat selama beberapa saat, Clarissa Yuan merasa sangat bosan hingga ingin menabrakkan dirinya ke dinding. Dia membuka pintu ruang istirahat dengan hati-hati dan melihat sekeliling, setelah melihat tidak ada siapa-siapa, dia berjalan menghampiri Julius Yi, lalu dia tersenyum dan berkata: "Julius, mari kita bicara sebentar. "

“Apa yang ingin kamu bicarakan?”Julius Yi mendongak, dan menatap dadanya yang dia tutup rapat dengan tangannya, dalam hati Julius tersenyum jahat.

“Menurutmu apakah para pemegang saham kecil itu akan tergoda dengan tawaran Noah Tsu dan menjual saham mereka kepadanya?” Clarissa bertanya dengan cemas.

Julius Yi terus menatap dokumen di tangannya, tanpa mendongkak dia berkata: "Para pemegang saham lain tidak begitu bermasalah, mereka hanya memiliki saham 1%-2%, sebaliknya Paman Feng memiliki saham 4%, kalau saham itu berhasil direbut oleh Noah Tsu, maka akan berdampak sangat buruk bagi kita. "

"Menurutmu apakah Paman Feng akan tergoda dengan tawarannya?"

"Ini sulit dikatakan, harus melihat berapa harga yang ditawarkan Noah Tsu ."

"Aku rasa Noah Tsu akan melakukan apa saja untuk mendapatkan saham itu."

Clarissa yakinme, demi mpermalukan keluarga Yi dan menghukum Julius Yi , Noah Tsu akan rela melakukan apa saja!

Tiba-tiba dari pintu kantor terdengar suara ketukan, Clarissa Yuan langsung merasa panik, dia dan Julius Yi saling bertatapan. kalau dia kembali ke ruang istirahat sudah tidak sempat, karena panik, dia membungkuk dan masuk ke kolong meja.

Julius Yi menundukkan kepalanya melihat Clarissa Yuan yang berada di samping kakinya, setelah itu dia mendongak dan melihat orang yang masuk dan berkata dengan tenang, "Ada apa?"

Ternyata orang yang berjalan masuk adalah Sekretaris Lee.

“General Manager Yi, ini adalah laporan penjualan bulanan yang baru saja diantarkan oleh departemen penjualan.” Sekretaris Lee menyerahkan dokumen yang berada di tangannya kepada Julius, Julius Yi mengambil dokumen itu lalu melihatnya sebentar, setelah itu dia meletakkannya di sudut meja.

Menyadari Sekretaris Lee masih belum pergi, dia mendongak dan bertanya, "Apakah ada urusan lain?"

"Begini, General Manager Yi, aku tahu hari ini anda rapat seharian, dan anda bahkan tidak makan siang yang baik, oleh karena itu aku membelikan sekotak kue di toko seberang," Nona Sekretaris kembali mengeluarkan sesuatu dari tangannya dan meletakkan kotak yang dibungkus dengan indah di atas meja Julius Yi .

Julius Yi melirik kotak kue itu lalu berkata, "Terima kasih."

Entah kenapa Julius merasa betisnya tertusuk oleh sesuatu, Julius Yi meringis dengan suara rendah, raut wajahnya sedikit berubah, tetapi dengan cepat raut wajahnya kembali normal.

Dia diam-diam meletakkan tangannya di bawah meja dan mencubit sudut mulut Clarissa Yuan sebagai pembalasannya. Clarissa Yuan hampir bersuara karena dicubit olehnya tapi dengan cepat dia menutup mulutnya dengan tangannya.

Sekretaris Lee menatap Julius Yi dengan heran, dengan penuh perhatian dia bertanya: "General Manager Yi, ada apa denganmu?"

"Aku baik-baik saja, tadi aku digigit nyamuk." Julius Yi menggerakkan dagunya ke arah kotak kue yang berada di atas meja, kemudian dia menambahkan: "Aku sudah menerima niat baikmu, tapi selama jam kantor seharusnya kamu bekerja dengan baik, dan jangan menghabiskan waktu untuk membeli kue, lain kali jangan berbuat seperti ini lagi. "

Clarissa Yuan merasa puas dengan jawabannya kali ini, dan akhirnya dia berhenti menjahilinya.

Sekretaris Lee terlihat terluka mendengar kata-katanya ini, dengan raut wajah kecewa dia mengatakan “oh”, lalu dia berbalik dan berjalan keluar.

Begitu Sekretaris Lee pergi, Julius Yi langsung membungkuk dan menarik Clarissa Yuan keluar dari kolong meja, dia menatapnya sambil berpura-pura marah, "Kamu ingin menghancurkan reputasiku yang tersohor?"

“Siapa suruh kamu menerima pemberian wanita lain,” Clarissa Yuan melirik kotak kue di atas meja lalu dia berbalik dan berjalan pergi.

"Kamu mau pergi kemana?"

"Mengintrospeksi diri dalam ruangan tertutup."

Clarissa Yuan kembali ke ruang istirahat tanpa menoleh ke belakang.

****

Clarissa Yuan membawa semua perhiasan ke perusahaan perhiasan teman Julius sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Julius Yi .

Setelah melakukan identifikasi selama dua hari dan menetapkan harga, harga yang tawarkan mereka adalah empat puluh miliyar rupiah.

Bagi Perusahaan Besar Yi empat puluh miliyar rupiah ini benar-benar jauh dari cukup.

“Nyonya Qin, apakah hanya bisa di hargai segini saja?” Clarissa melihat perhiasan di dalam kotak dan bertanya pada Nyonya Qin yang berada di hadapannya.

Nyonya Qin berkata sambil tersenyum: "Nyonya Yi, hampir semua perhiasan ini aku terima menurut harga awalnya. Suamiku dan Justin juga bersahabat dan kami berharap bisa sedikit membantu keluarga Yi, jadi kami tidak akan sembarang menekan harga.

“Baiklah, kalau begitu saya mewakili Justin mengucapkan terima kasih kepada Nyonya Qin.” Clarissa Yuan berkata dengan penuh rasa terima kasih.

“Tidak perlu berterima kasih.” Nyonya Qin bertanya dengan penuh perhatian, “Bagaimana keadaan Perusahaan Besar Yi sekarang?”

"Cukup baik," Clarissa Yuan tersenyum santai.

Dari perusahaan perhiasan, Clarissa Yuan berjalan sendirian di jalan di sepanjang sungai, dia terus memikirkan perihal seratus enam puluh juta miliyar rupiah di dalam benaknya.

Andaikata dia menjual rumah Avery Hill Park, itu juga masih belum cukup, dan Julius Yi juga tidak akan membiarkannya menjual rumah itu, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

Tanpa sadar, dia berjalan sampai ke area bermain anak-anak di Taman Riverside.

Melihat anak-anak yang sedang bermain dengan gembira di dalam taman, tiba-tiba dia teringat dengan Liam dan Natasia. Dia sudah lama tidak bertemu dengan mereka. Tidak tahu apakah sekarang mereka masih berada di Inggris, apakah mereka baik-baik saja.

Entah karena terlalu merindukan mereka, saat ini Clarissa Yuan mendengar suara Natasia yang sedang memanggilnya Bibi Clarissa.

Clarissa mengira itu hanya ilusinya, tapi semakin lama suara Natasia semakin nyata.

Saat dia menoleh ke belakang, dia sangat terkejut melihat Liam dan Natasia melambaikan tangan kecil mereka ke arahnya, dan di belakang mereka, Frans Tsu mengikuti mereka sambil tersenyum.

Clarissa Yuan membungkuk dengan gembira, dia memeluk kedua bocah kecil itu ke dalam pelukannya, dengan tidak percaya dia berkata: "Liam, Natasia , kenapa kalian bisa ada di sini?"

“Ayah membawa kami ke sini.” Liam berbalik sambil tersenyum lalu dia menunjuk Frans Tsu yang berada di belakangnya.

Clarissa Yuan, Liam dan Natasia bermain-main sebentar, setelah itu dia bangkit dan menatap Frans Tsu sambil bertanya kepadanya, "Bukankah kamu bilang satu tahun lagi kamu baru kembali? Kenapa kamu kembali secepat ini?"

“Ada temanku yang menikah dan dia bersikeras memintaku kembali, dua hari lagi kami akan kembali.” Frans Tsu berkata sambil tersenyum.

"Kembali ke Inggris?"

“Tidak, kembali ke Swiss.” Frans Tsu tidak memberitahunya, sebelumnya sebenarnya dia berencana pergi ke Swiss, tapi kemudian karena Clarissa dia baru memutuskan pergi ke Inggris.

"Bagaimana denganmu? Bagaimana kabarmu belakangan ini? Apakah hubunganmu dengan Julius Yi baik-baik saja?"

"Sangat baik, sebelumnya kami hanya salah paham."

"Baguslah kalau begitu."

“Bibi Clarissa, bagaimana kalau kamu temani kami memakan kudapan manis?” Liam mengangkat wajah mungilnya sambil mengayunkan tangan Clarissa Yuan.

"Makan di mana ?" Clarissa Yuan berjongkok dan bertanya sambil tersenyum.

“Di sana.” Liam menunjuk ke seberang alun-alun.

"Kamu terburu-buru tidak? Kalau tidak terburu-buru, temani mereka sebentar. Setelah kamu pergi, mereka terus merindukanmu." Frans Tsu berkata sambil tersenyum: "Kita juga bisa sekalian mengobrol."

Melihat kedua bocah yang menatapnya dengan penuh pengharapan, sesaat Clarissa Yuan sedikit serba salah.

Julius Yi tidak suka dia terlalu dekat dengan Frans Tsu . Jika Julius Yi tahu, dia pasti tidak senang lagi.

"Ada apa? Perlu meminta izin kepada Julius Yi ?" canda Frans Tsu.

“Tentu saja tidak.” Clarissa Yuan menggelengkan kepalanya, setelah itu dia menggandeng tangan kedua bocah itu: “Ayo, kita pergi makan kudapan manis!”

Sesampainya di toko kudapan manis di seberang alun-alun, Clarissa Yuan mengajak kedua bocah itu ke meja etalase untuk memiliki berbagai macam rasa kudapan manis, Clarissa menunjuk coklat beruang yang ada di sebelah sambil berkata: "Coklat almond berbentuk beruang di sini sangat imut, kalian mau tidak? "

“Bibi Clarissa, aku tidak mau kacang almond.” Liam menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana dengan Natasia ?"

"Aku juga tidak mau."

"Kenapa? Beruang kecil ini sangat imut."

"Sejak kecil mereka alergi dengan kacang," Frans Tsu menjelaskan.

"Ah? Alergi kacang?" Clarissa Yuan terkejut, dua anak kecil ini juga alergi kacang?

Dulu saat dia tahu Julius Yi alergi dengan kacang, sudah membuatnya merasa sangat terkejut, bagaimana pun ini adalah kasus yang langka.

"Iya, jadi sejak kecil aku tidak bisa memakannya."

“Oh, kalau begitu jangan makan yang itu.” Clarissa Yuan mengajak kakak beradik itu mencari tempat duduk yang nyaman.

Setelah memberikan kudapan manis kepada Liam dan Natasia, Clarissa Yuan memberikan satu kudapan manis untuk Frans Tsu. Saat dia meletakkan kudapan manis itu di hadapan Frans Tsu , Clarissa Yuan tiba-tiba berhenti, dia menatap Frans Tsu dan bertanya, "Kalau begitu alergi Liam dan Natasia diturunkan oleh siapa? Dari kamu atau istrimu? "

"Bukan dari kami berdua." Frans Tsu tersenyum.

"Oh," Clarissa Yuan mengangguk lalu meletakkan kudapan manis di hadapannya: "Itu berarti kamu bisa makan ini."

"Terima kasih." Frans Tsu tidak suka makan makanan manis, jadi dia hanya makan sedikit, setelah itu dia mendongkak dan bertanya kepada Clarissa, "Bagaimana keadaan Perusahaan Besar Yi sekarang?"

“Tidak terlalu bagus.” Clarissa Yuan tersenyum getir sambil menggelengkan kepalanya: “Sebelumnya tidak pernah mengalami kesulitan seperti ini.”

"Apakah ada yang bisa aku bantu?"

"Kamu bertengkar dengan Direktur Tsu dan pergi meninggalkan rumah karena masalah ini, mana mungkin aku masih meminta bantuanmu."

"Aku tidak bisa merubah keputusan ayahku, tapi mungkin aku bisa membantu dalam hal lain."

“Sekarang yang paling Perusahaan Besar Yi butuhkan adalah uang, apakah kamu bisa membantu?” Clarissa berkata sambil tersenyum.

"Bisa, berapa banyak yang kamu inginkan?"

"Seratus dua puluh miliyar rupiah?" Clarissa Yuan memberikan isyarat dengan tangannya.

"Asalkan bukan 1.2 triliun rupiah tidak masalah," kata Frans Tsu dengan acuh tak acuh: "Kamu mau cek atau uang tunai?"

Clarissa Yuan menatapnya dengan kaget: "Aku hanya bercanda denganmu, kamu benar-benar bersedia meminjamkannya?"

“Aku tidak sedang bercanda denganmu,” Frans Tsu tersenyum dan berkata: “Seratus dua puluh miliyar rupiah seharusnya juga tidak begitu berguna bagi Perusahaan Besar Yi, anggap saja aku menebus sedikit kesalahan ayahku."

"Kalau begitu ..." Clarissa Yuan berpikir sejenak lalu dia berkata, "Kalau begitu aku akan mewakili Perusahaan Besar Yi berterima kasih kepadamu."

Dia berbicara dengan sedikit ragu-ragu, karena dia masih tidak yakin apakah perbuatannya ini pantas atau tidak. Julius Yi bahkan tidak suka dia bertemu dengan Frans Tsu . Kalau Julius tahu dia meminjam uang kepada Frans Tsu dia pasti akan sangat marah kan?

Batas waktu satu bulan akan segera tiba. Kalau lewat dari satu bulan masih belum bisa melunasi uang ganti rugi kepada penduduk desa, para penduduk desa itu pasti akan datang membuat kekacauan, lalu mereka akan mengerumuni Perusahaan Besar Yi dan mengakibatkan perusahaan tidak dapat bekerja dengan baik.

Selesai memakan kudapan manis, Clarissa Yuan menemani Liam dan Natasia bermain sebentar di alun-alun, setelah itu dia mengucapkan sampai jumpa kepada mereka dan pulang ke rumah

Ketika dia sampai rumah, Julius Yi masih belum pulang, oleh karena itu dia meneleponnya, tapi dari balik telepon malah terdengar suara yang berisik. Jelas sekali pertemuan Julius Yi dengan klien malam ini masih belum berakhir.

Setelah berpesan kepadanya Clarissa Yuan menutup telepon.

Ketika Julius Yi pulang kerumah, Clarissa sudah berbaring di atas tempat tidur dalam keadaan mengantuk.

Selesai mandi, Julius Yi naik ke atas tempat tidur lalu dia memeluknya dari belakang dan mencium lehernya sambil berkata, "Malam ini kamu tidur cepat sekali?"

Clarissa Yuan menggerakkan tubuhnya kesana dan kemari karena dibuat geli olehnya, dengan setengah mengantuk dia berkata: "Kamu sudah pulang."

"Hmm, apakah hari ini kamu sudah bertemu dengan Nyonya Qin?"

"Sudah."

"Apa katanya?"

"Dia bilang harganya empat puluh ..." Alis Clarissa Yuan berkedut, setengah dari rasa kantuknya telah menghilang, dia membalikkan tubuhnya menatap Julius, lalu dia berkata, "Dia bilang perhiasan-perhiasan itu sangat baik, jadi dia membiarkan aku membuka harga sendiri."

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu