The True Identity of My Hubby - Bab 142 Balas Dendam Kebencian

"Selama kita tidak terus bersama, seumur hidup kita tidak akan kesepian".

"Tidak.....aku tidak akan menyeretmu....."

"Mengapa kamu tidak mengerti maksud hatiku?" Julius Yi kembali memeluknya dan menarik napas dalam-dalam: "kalau tidak kamu mau bagaimana? bercerai denganku? menyuruhku menikahi wanita lain yang dapat melahirkan anak untukku. Menggunakan cinta menggantinya dengan seorang anak, kamu kira dengan begitu aku akan bahagia?"

"Hanya dengan cara ini hidupmu baru lengkap!"

"Pernikahan yang tanpa cinta, lebih menyakitkan dari pada pernikahan tanpa anak, apakah kamu mengerti". Julius Yi dengan pahit berkata kepada istrinya: "lagipula, bukankah hanya anak, kita dapat mengadopsinya, berapapun tidak akan jadi masalah".

"Tidak sama". Clarissa Yuan menggelengkan kepala dengan mata yang penuh dengan air mata.

Bagaimana mungkin keluarga Yi dapat menerima anak adopsi?

Walaupun Julius Yi terus berjanji, dan menenangkan, tetapi hati Clarissa Yuan sama sekali tidak merasa lebih baik, hal ini lebih menyakitkan dan membuat putus ada dari pada sebelumnya ketika dia mendegar anaknya sudah tidak ada.

Bukan dirinya tidak percaya kepada Julius Yi, hanya saja hal ini merupakan pukulan yang besar untuk dirinya, dirinya bahkan tidak dapat menerimanya.

Dia bersandar di tubuh Julius Yi, dan membiarkan air matanya terus mengalir.

Julius Yi menepuk punggungnya dan menenangkannya: "pintar, jangan pikirkan apa-apa lagi, istirahatlah".

*****

Clarissa Yuan akhirnya tidak menagis lagi, tidak ribut lagi, dia tidur di atas ranjang.

Tubuhnya cukup sehat, sehingga setelah bangun dia pulang kerumah bersama Julius Yi.

Sepanjang jalan mereka tidak berbicara, tidak di sangka keesokan harinya dia pergi bekerja seperti biasa.

Ketika akan keluar rumah, Julius Yi menahan Clarissa Yuan dengan khawatir membelai rambutnya: "bila hatimu merasa tidak enak jangan di tahan, tidak usah pergi bekerja dulu, menangislah di rumah, lampiaskan semua, aku akan menemanimu".

Clarissa Yuan tersenyum, dan berkata: "Aku sudah tidak apa-apa, terima kasih".

"Sungguh tidak apa-apa?"

"Sungguh". Clarissa Yuan menarik tangan pria itu dan meletakkan telapak tangannya di pipinya lalu tersenyum: "lihat, aku saja tidak menangis".

"Mengapa aku merasa sangat tidak tenang?" Julius Yi memeluknya dan mencium pipinya: "Clarissa, jangan melakukan hal bodoh, aku tidak dapat kehilangan dirimu, karena kehilangan dirimu aku tidak akan menemukan wanita bodoh yang rela mencintai dan melindungi aku lagi, ehm?"

"Ada apa? kamu takut aku bunuh diri?" Clarissa Yuan tersenyum: "Tenang saja, aku tidak sebodoh itu".

"Kamu bersumpah?"

"Aku bersumpah, seumur hidup aku akan berada di sisimu". Clarissa Yuan mencium bibir pria itu.

Julius Yi dengan tidak rela membiarkannya pergi, lalu dia bertanya: "apakah nanti malam kamu akan pulang tepat waktu".

"Ya".

"Ehm, kalau begitu aku tenang".

*****

Pagi hari, Clarissa Yuan kembali mengambil kasus perceraian Nyonya Ling dari tangan Kalvin Qin.

Kasus ini segera akan di persidangkan, Nyonya Ling melewati hari dengan tidak tenang dan ketakutan.

Setelah merasakan beberapa pukulan, Clarissa Yuan semakin ingin untuk menolong Nyonya Ling untuk mendapatkan kembali anaknya, karena sekarang dirinya semakin dapat merasakan rasa sakit seorang ibu yang kehilangan anaknya.

Siang hari dia pergi makan bersama Evelin dan Chaterine Yao.

Kedua sahabatnya merasa kesal dan sedih terhadap apa yang dia alami, Evelin bahkan ribut ingin membantunya membunuh Yuliana Liu.

Clarissa Yuan menatapnya dan bertanya padanya: "kamu sungguh bersedia membantuku untuk membunuhnya?"

"Ten.....tentu saja". Evelin berkata dengan sedikit gagap.

Clarissa Yuan tertawa, melihat dia yang menjadi gagap tersebut, diat tahu wanita itu tidak memlilliki keberanian tersebut.

"Hal ini sungguh membuat orang marah, tetapi dengan membunuhnya kita bisa masuk penjara".Chaterine Yao memelototi Evelin : "Jangan dengarkan dia bicara sembarangan".

"Betul.....pokoknya jangan terlalu gegabah". Evelin tertawa.

Clarissa Yuan juga tidak ingin gegabah, tetapi......ingin tidak gegabah pun sulit.

Dulu karena anaknya meninggal dia menahan diri mengeraskan rahang melepaskan Yuliana Yo, tidak perhitungan dengannya. Karena saat itu dirinya masih mempunyai kesempatan, dirinya masih memiliki impian berkumpul dengan keluarga.

Tetapi hari ini, dirinya telah tidak memiliki apa-apa lagi!

Dirinya sudah tidak dapat memiliki anak, dirinya tidak memiliki hak mencintai Julius Yi, walaupun memaksakan terus bersama dengan Julius Yi, itu hanya akan membembaninya, hidup yang cacat ini apakah masih ada artinya?

"Clarissa, kau tidak akan berbuat kebodohan kan?" Evrlin memperhatikan Clarissa Yuan yang lebih diam dari pada sebelumnya, sungguh membuat hatinya menjadi khawatir.

"Bagaimana mungkin?" Clairssa Yuan tertawa: "dulu pada saat begitu susah aku pun tidak berbuat bodoh, kesulitan kali ini aku pasti dapat melewatinya".

"Ehm, ini baru Clarissa Yuan yang kuat!" Chaterine Yao Memuji.

*****

Sabtu malam, setelah hujan, Julius Yi memeluk Clarissa Yuan bagaikan seekor kucing, dengan lembut bertanya: "apakah kamu lelah?"

"Ehm". Clarissa Yuan perlahan menganggukan kepala.

Julius Yi tersenyum dan menciumnya: "salahmu, mengapa kamu begitu menggoda".

Clarissa Yuan menggunakan jarinya menusuk pinggang pria itu: "Nakal!"

Julius Yi tersenyum gembira, lalu menhan jari wanita itu yang nakal: "Oh ya, aku sudah mengatakan pada nenek, besok acara kumpul keluarga kita tidak hadir".

"mengapa?" Clarissa Yuan mengangkat kepalanya.

Julius Yi berkata: "Nenek sedang marah, aku takut bila kamu pergi kamu akan di marahi oleh dia dan ibu, lebih baik tunggu gelang tersebut ketemu kita baru ke sana"

"Tidak, aku tidak takut". Clarissa Yuan menggelengkan kepala "aku tidak takut di marahi, aku ingin pergi".

"Mengapa?"

"karena aku telah membuat nenek tidak senang, tidak boleh membuatnya semakin marah dengan tidak menghadiri perkumpulan keluarga".

"Aku sudah mengatakannya pada nenek, dia sudah setuju".

"Tidak, aku masih ingin pergi". Clarissa Yuan bersih keras.

Walaupun Julius Yi tidak berharap dia eprgi, terapi dia tidak berkata apa-apa, hanya membiarkannya saja.

*****

Keesokan harinya, Clarissa Yuan bangun pagi-pagi, dan sarapan bersama Julius Yi, Julius Yi kembali ke kamar untuk berganti pakaian, Clarissa Yuan yang menerima telepon di lantai bawah, ikut naik ke atas untuk berganti pakaian.

Baru saja dia memasukki kamar tidur, terlihat wajah Julius Yi yang serius duduk di atas sofa, dan Sarah Huang berdiri di sampingnya.

Melihat dirinya masuk, Sarah Huang segera mengaggukan kepala kepada mereka berdua dan berkata: "kalian berdua bicara baik-baik, aku turun membereskan piring".

Setelah Sarah Huang pergi, Clarissa Yuan duduk di sofa, dan memperhatikan wajah Julius Yi dan berakta: "Ada apa? Mengapa tidak berganti pakaian?"

Julius Yi melepaskan gengaman tangannya, dan dari tangannya dia mengangkat tinggi sebuah kotak obat, dan bekata kepada Clarissa Yuan: "Apa ini? mengapa kamu tiba-tiba membeli barang seperti ini?"

Melihat barang yang berada ditangannya, Clarissa Yuan terkejut.

Obat penggugur kandungan yang diam-diam dia sembunyikan di dalam tasnya mengapa berada di tangannya?dia ataukan Sarah huang yang membongkar tasnya? pasti Sarah Huang, karena Julius Yi tidak mungkin melihatnya.

Clarissa Yuan mengulurkan tangan mencoba mengambil kotak obat tersebut, tetapi Julius Yi segera menghindar, dengan sepasang mata merah Julius Yi bekata: "Apa yang ingin kamu lakukan? apakah ini alasan kamu sangat ingin pergi ke perjamuan keluarga?"

"Julius Yi mengapa kamu sembarangan membongkar barang orang?" dengan kesal Clarissa Yuan berkata.

Dengan dingin Julius Yi berkata: "Katakan mengapa? semalam ketika kamu mengatakan ingin pergi, aku sudah merasa ada yang tidak beres, sehingga kau menyuruh Sarah Huang untuk membongkar tasmu, katakan apa yang ingin kamu lakukan?"

"Apa yang ingin aku lakukan, bukankah kamu sudah dapat menebaknya?"

"Clarissa Yuan, aku sungguh tidak menyangka kamu dapat melakukan hal ini!"

"Aku memang orang yang menjijikan, sekarang kamu baru tahu, sungguh terlambat".

"Mengapa kamu tidak membantahnya? mengapa kamu tidak membantah dirimu tidak menjijikan?" Julius Yi memegang erat bahu wanita itu, menahannya dengan kuat, bahkan seperti akan menghancurkannya.

"Julius!" Clarissa Yuan mulai berteriak: "Kamu merasa aku menjijikan bukan? Tinggalkanlah aku, jangan ingini aku lagi! Aku memang sangat menjijikan! Aku memang ingin membunuh anak Yulinana Liu untuk membalas dendam putraku! mengapa aku memperbolehkan dirinya mencelakakanku hingga putraku pergi, dan membuatku kehilangan kesempatan menjadi seorang ibu, tetapi tidak boleh membuatnya membayar semuanya? mengapa ketika aku kecewa hingga ingin mati, tetapi dia dengan tenang menjadi nyonya muda keluarga Yi? aku tidak rela! aku tidak dapat membiarkannya, aku mau dia mebayar semunya!"

"Kalau begitu kamu ingin bagaimana? kamu malu memberikan obat ini kepadanya? kamu kira kamu berbuat demikian, akan seperti yang terjadi di film semua orang tidak tahu, lalu melihat dengan gembira di samping?"

"Walaupun harus membayar dengan nyawaku, aku juga ingin membunuh anaknya, bila tidak aku tidak akan puas seumur hidupku!" Air mata Clarissa Yua nmengalir dan menatap pria itu: "bukan anakmu, sehingga kamu tidak tahu penderitaanku, kamu juga sama sekali tidak dapat mengerti apa artinya bagi seorang wanita bila seumur hidup tidak dapat hamil. Kamu tahu Yuliana Liu mengandung darah daging keluarga Yi kalian, sehingga memintaku untuk terus menahan diri, tetapi.....aku adalah manusia, aku bukan robot, aku tidak dapat melakukannya!"

"Kamu sungguh ingin membunuh anak Yuliana Liu?"

"Betul".

"Baik, kamu tidak perlu mengorbankan nyawamu". Julius Yi mengeraskan rahang dan berkata: "begitu anak Yuliana Liu lahir, aku akan menggedongnya sendiri dan membawanya kepadamu, sampai saat itu kamu ingin membunuhnya atau membuatnya tidak mempunyai keturunan aku sama sekali tidak akan bericara, bagaimana?"

Clarissa Yuan terdiam, dia tidak menyangka pria itu akan berbicara demikian.

Mendegar kalimat ini, dia merasa seluruh bulu kuduknya berdiri.

Melihat wajah Julius Yi yang penuh kemarahan, Clarissa Yi tidak dapat berkata apa-apa.

Julius Yi mengulurkan tangaannya dan memeluknya, dan menghelakan napas: "Clarissa, kau tidak dapat melakukannya kan? aku tahu kamu tidak sanggup, kamu sama sekali bukan orang seperti itu".

"Aku orang seperti itu! bahkan bermimpi pun aku ingin membunuh Yuliana Liu!" Clarissa Yuan menangis tersedu-sedu: "Dia mencelakakanku sampai seperti ini, aku sungguh tidak rela! aku sungguh tidak rela.....!"

"Aku tahu kamu tidak rela, aku juga tahu hatimu sangat sakit, tetapi Clarissa......" Julius Yi mendorongnya, menggunakan jempol jarinya menghapus air mata di wajanya: "apakah kamu sama sekali tidak memikirkanku? bukankah kamu berjanji padaku untuk menjagaku seumur hidup, seumur hidup berada di sisiku? bila kamu membunuh anak Yuliana Liu, kamu akan masuk penjara. Walaupun hukum tidak akan menjatuhimu hukuman, tetapi nenek dan ibu tidak akan membiarkanmu, mereka akan

mengusirmu dari keluarga Yi, saat itu kita akan semakin sulit bersama".

"Clarissa, aku menginginkanmu, aku ingin kamu baik-baik berada di sisiku. Aku sudah mengatakan kita dapat mengadopsi anak, aku tidak peduli anak tersebut bukan anak kandungku, tetapi bila keluarga Yi tidak dapat menerimanya, tidak apa-apa, kita berdua akan keluar dari rumah keluarga Yi, kita akan melewati hari-hari bahagia berdua".

Air mata Clarissa Yuan kembali mengalir, kali ini karena terharu.

"Mengapa kamu begitu baik terhdapku?: dia menatap Julius Yi dengan dalam

"Karena cinta". Julius Yi menepuk-nepuk bahunya: "hari ini kita pergi jalan-jalan, tidak usah pegi ke rumah kediaman Yi".

"Aku ingin pergi". Clarissa Yi berkata.

"Kamu masih tidak menyerah?" Julius Yi mengerutkan keningnya.

"Obat saja sudah kamu ambil, aku masih dapat berbuat apa?" Clarissa Yuan menghapus air matanya dan berkata: "tadi aku baru berkata kepada kak Vero akan pergi, tidak mungkin tiba-tiba berubah pikiran".

"Kalau begitu kamu harus berjanji padaku, pergi ke sana tetapi jangan gegabah".

"Aku akan berusaha". Clarissa Yuan bangikit berdiri dari sofa, dan pergi berganti pakaian.

*****

Walaupun Nyonya besar tidak tidak meperdulikan Clarissa Yuan, tetapi sangat jelas kehangatannya yang biasa, bahkan begitu bertemu lansung menanyakan kasus gelang tersebut.

Julius Yi membantu Clarissa Yuan menjawab: "Nenek, gelang tersebut masih di cari, seharusnya tidak akan lama lagi".

"Sudah lebih dari satu minggu". Nyonya besar dengan tidak sabar menghela napas dan berkata: "aku takut gelang tersebut di rusak oleh mereka".

"Tidak akan, nenek kamu tenang saja".

Saat ini, Yuliana Liu dan Juwono Yi perlahan datang dari atas, sangat jarang pada acara kumpul keluarga dapat melihat Juwono Yi. Tentu saja bila tidak ada dirinya, Yuliana Liu tidak mungkin berani turun bertemu dengan Clarissa Yuan.

Tetapi walaupun demikian, Yuliana Liu di buat terkejut oleh tatapan mata Clarissa Yuan yang tajam bagaikan pisau, dia memeluk erat lengan Juwono Yi.

"Kamu jangan terus menempel padaku". Dengan kesal Juwono Yi melepaskan tangannya dari tangan wanita itu dan duduk di sisi Nyonya besar, bibirnya tersenyum dan berkata: "Nenek, mengapa uang jajanku belum sampai di rekening....."

Tenaganya cukup besar, sehingga Yuliana Liu sampai terhuyung ke belakang.

Clarissa Yuan segera memapahnya, ketika Yuliana Liu membaikan tubuhnya dia langsung tersenyum: "Hati-hati, Nyonya muda ketiga".

Senyuman yang ada di bibirnya terlihat sulit untuk menutupi kebenciannya.

Yuliana Liu bagaikan melihat hantu dan langsung menghempaskan tangannya, dan berdiri menjauh.

Dan saat ini Julius Yi menarik Clarissa Yuan kembali duduk di sofa dan memeluknya, perlahan membelai kepalanya untuk menenangkannya.

Julius Yi kahwatir hati Clarissa Yuan merasa tidak enak, sehingga menyuruhnya berisitirahat di kamar.

Clarissa Yuan bagaikan robot dia menggangukan kepala dan bangkit berdiri, berjalan ke atas.

Dirinya sungguh membutuhkan ketenangan, khususnya pada saat melihat Yulinana Liu, dirinya sungguh tidak dapat tenang.

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu