The True Identity of My Hubby - Bab 168 Konflik

Pada akhirnya Clarissa Yuan pun melangkah maju dan bertanya kepadanya: "Julius, sebenarnya apa yang terjadi?"

Julius Yi membungkukan badan, dan menaruh kedua tangannya di atas meja kerja, menggertakkan gigi, dan menjaga agar suaranya tetap tenang: "Awalnya aku berpikir lahan Xili itu akan menjadi harapan terakhir Perusahaan Yi, tidak kusangka itu hanya harapan kosong."

"Muncul masalah apa?"

"Perusahaan Real Estat Hua Dong sebenarnya sudah berencana untuk mengambil alih lahan ini, dan juga sudah mengirim delegasi ke sana, tidak disangka setelah ditinjau terkuaklah situs reklamasi yang dikubur secara pribadi oleh penduduk desa 20 tahun yang lalu. Negara mempunyai peraturan untuk tidak membangun apa pun di sana, tidak ada izin membangun, pada saat itu, penduduk desa memutuskan untuk menjual tanah karena mereka menerima pemberitahuan penghancuran nasional."

"Ya Tuhan, bagaimana bisa begitu?" Clarissa Yuan tertegun.

Dia ingat lahan itu dibeli satu bulan yang lalu oleh Perusahaan Yi sebelum dia menjadi penasihat hukum Perusahaan Yi, totalnya menghabiskan sekitar lebih dari 4 triliun, dan rencananya akan didirikan sebuah taman bermain dengan pemandangan laut berkelas tinggi.

Karena jaraknya dari kota hanya sekitar 70 kilometer, pemandangan depannya sangatlah indah, tidak disangka akan menjadi seperti ini.

"Ini sungguh salahku." Julius Yi menghela nafas dengan kecewa: "Tidak seharusnya aku mengirim Juwono Yi untuk meninjaunya, semenjak masuk ke dalam perusahaan, selain membuat masalah untuk perusahaan, apa hal baik yang pernah dilakukan oleh Juwono? Bagaimana aku bisa begitu bodoh mengirim Juwono untuk peninjauan? Bagaiamana aku bisa sebodoh itu untuk mempercayainya?! Ini adalah pelajaran bagiku!"

Sesampainya di belakang kalimatnya, dia pun berteriak dengan marah kepada Clarissa Yuan.

Clarisssa Yuan yang meihatnya kesakitan dan penuh rasa penyesalan, dengan penuh sayang menarik tangannya dan menghiburnya: "Jangan salahkan dirimu sendiri, ini bukan salahmu."

"Bagaimana mungkin ini bukan kesalahanku? Kamu tahu apa maksudnya ini? Maksudnya dalah uang 4 triliun itu lenyap begitu saja, sekarang perusahaan masih memiliki sebagian hutang dengan para penduduk desa, kamu pikir begitu mereka mendengar bahwa Perusahaan Yi goyah mereka akan diam saja?" Julius Yi menggelengkan kepala dan tertawa pahit: "Noah Tsu si tua bangka itu juga pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk menuangkan minyak dalam api, dengan kejam menindas kita."

"Tapi masalah ini cukup sampai di sini, membenci dirimu sendiri juga tidak ada gunanya, lain kali harus lebih berhati-hatilah." Clarissa Yuan tahu penghiburannya kepada Julius Yi sangat sia-sia, tapi dia juga tidak tahu harus mengatakan apalagi.

Sungguh hujan lebat malam hari turun dengan derasnya di saat rumah sedang bocor, saat seseorang sedang mengalami kesialan bahkan minum air pun bisa menjadi masalah.

"Mana ada kesempatan lagi? Sudah tidak akan ada lagi." Julius Yi menggelengkan kepala dengan pedih.

"Jangan begitu negatif, bukankah kamu selalu sangat percaya diri?"

Julius Yi mendongakkan kepala menatapnya, dan akhirnya menghela nafas panjang, mengulurkan tangan dan menarik Clarissa Yuan ke dalam pelukannya.

"Sebelumnya tidak pernah aku merasa begitu tidak berguna." Julius Yi berkata.

"Bukankah sudah kukatakan, ini bukan salahmu, jika sungguh ingin menyalahkanmu, juga hanya menyalahkanmu yang terlalu mempercayai Juwono Yi."

"Terima kasih atas hiburanmu." Julius Yi mengusap belakang kepala Clarissa Yuan.

Meskipun kata-kata hiburan Clarissa Yuan tidak mengurangi kepedihan dan kesedihannya, tapi di saat yang paling putus asa melihatnya, dan memeluknya, Julius Yi merasakan ketenangan yang begitu besar.

****

Noah Tsu bukanlah lampu yang kurang bahan bakar, dan telinganya begitu tajam, begitu mendengar berita Daerah West Town, dia segera menyebarkan angin keruntuhan Perusahaan Yi ke telinga orang-orang Xili.

Setelah mendengar kabar itu, para penduduk desa yang belum menerima uang kompensasi, karena takut tidak mendapatkan uang mereka berbondong-bondong datang ke kantor untuk meminta uangnya.

Esok pagi harinya, kantor dibanjiri dengan segerombol penduduk desa.

Asisten Li dan beberapa petugas keamanan dari lantai atas turun untuk menenagkan warga, dan berjanji bahwa perusahaan pasti akan memberikan uang kompensasi kepada mereka.

Sayang sekali para warga desa itu tidak mengindahkan perkataannya, dan meminta penanggungjawab perusahaan untuk keluar dan berbicara kepada mereka.

Julius Yi melihatnya dari jendela lantai atas, dan melihat orang-orang itu saling mendorong membuat kerusuhan, Asisten Chen berkata dari belakangnya: "Presdir Yi, bagaimana? Mereka semakin bertambah banyak."

"Aku akan turun." Julius Yi berbalik, dan bersiap untuk mengambil jaketnya yang ada di atas sofa.

"Presdir Yi, anda tidak boleh pergi." Asisten Chen mencegahnya, dan melanjutkan: "Para warga itu membawa banyak tukang pukul, saat melihatmu nanti, dan jika tidak terkendali, anda bisa terluka bagaimana?"

"Tapi membiarkan mereka seperti itu juga bukan solusi, bisa mempengaruhi rutinitas keseharian perusahaan." Julius Yi kembali melihat dari jendela, sudah ada sebagian karyawan yang datang terlambat memutuskan untuk pulang karena tidak bisa masuk kantor. Jika tidak mengusir orang-orang itu pergi, para karyawan tidak akan bisa bekerja seperti biasanya.

"Asisten Lin dan Kepala Bagian Wang saja sudah cukup, mereka datang untuk meminta uang, sekarang perusahaan tidak bisa mengeluarkan uang, anda turun pun juga tidak merubah apa pun." Asisten Chen membujuk dengan sekuat tenaga.

****

Saat Clarissa Yuan baru saja melangkah masuk ke dalam kantor, dia mendengar huru-hara di Perusahaan Yi, dan tanpa berpikir panjang dia pun berbalik dan meninggalkan kantor untuk pergi ke Perusahaan Yi.

Sesampainya dia di sana, dia melihat pintu perusahaan yang dipenuhi dengan penduduk desa.

Clarissa Yuan menyapukan pandangan ke arah gerombolan itu, dan melihat Asisten Lin di tengan gerombolan itu tidak tahu harus melakukan apa untuk menenangkan mereka, dia diam di dalam mobil sejenak sebelum membuka pintu mobil dan turun.

Dia menyeruak di antara gerombolan orang itu, dan mendekat ke samping Asisten Lin lalu bertanya: "Ada apa? Apa yang terjadi?"

Sambil berusaha untuk menenangkan warga, Asisten Lin berkata dengan nafas terburu: "Pengacara Yuan anda datang sungguh bagus, cepatlah katakan kepada mereka, perusahaan pasti akan memberikan uang merka dengan bersih, jangan membuat huru-hara di sini."

"Tapi apa yang harus kukatakan kepada mereka?" Clarissa Yuan berkata pelan.

Dia bisa mengatakan apa? Mereka datang untuk meminta uang, jelas-jelas Perusahaan Yi sekarang sedang sangat kekurangan uang.

"Kamu bilanglah kepada mereka bahwa perusahaan akan memberikan uang mereka dalam waktu singkat ini, kamu adalah pengacara, perkataanmu lebih bisa mereka percayai daripada perkataan kami." Setelah berkata begitu, Asisten Lin berbalik dan berkata dengan suara keras kepada mereka: "Semuanya tenangglah, tenanglah, ini adalah Pengacara Yuan, Pengacara Yuan akan menjelaskannya dengan jelas kepada kalian, kalian tenanglah dulu ya?"

Begitu mendengar bahwa ada pengacara yang datang, para warga pun perlahan mulai tenang.

Begitu berbalik dan menghadapi mereka, otak Clarissa Yuan pun terasa kosong, dan kemudian dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal dari dalam tasnya, dan menunjukkannya kepada para warga: "Bapak dan ibu sekalian, nama saja Clarissa Yuan, dari Future Law Office. Hm..... tentang masalah kompensasi, Perusahaan Yi akan berusaha untuk mengembalikan uang itu kepada kalian semua dalam jangka waktu singkat, saya harap warga bisa memberikan waktu untuk Perusahaan Yi...."

"Dengar-dengar Perusahaan Yi akan bangkrut, bagaimana bisa mereka memberi kami kompensasi dengan pantaas?" Seorang warga berteriak.

"Itu.... itu....." Mereka pun kembali berteriak.

"Semuanya tenanglah dulu." Clarissa Yuan mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk menenangkan mereka, dan berkata dengan serius: "Perusahaan Yi adalah perusahaan besar, tidak akan bisa bangkrut dengan begitu mudahnya, berita bohong itu sengaja disebarkan kepada kalian semua, tolong jangan mempercayainya...."

"Masih mau berbohong! Saham perusahaan Yi sudah turun beberapa hari ini, kami tidak buta juga tidak bodoh!"

"Penurunan saham juga dipengaruhi oleh gosip." Suara para warga semakin keras, Clarissa Yuan menambah volume suaranya: "Dan lagipula kalian membuat keributan di sini juga tidak menjadi solusi, lagipula Perusahaan Yi sudah setuju untuk membayar kompensasi kepada kalian, berikanlah sedikit waktu untuk Perusahaan Yi ya? Jika kalian terus ribut di sini, para karyawan tidak bisa bekerja seperti biasanya, dan tidak ada keuntungan apa-apa untuk kalian semua."

"Sedikit waku sampai kapan? Kamu adalah pengacara, berikan waktu yang tepat!"

Clarissa Yuan menengok ke arah Asisten Lin, Asisten Lin berbisik pelan: "Totalnya ada 160 milyar lebih, perusahaan tidak bisa mengeluarkannya."

"Kalau begitu tidak ada cara lain, usir mereka dulu baru membicarakannya lagi." Setelah itu Clarissa Yuan kembali menatap mereka dan berkata: "Tolong berikan perusahaan waktu satu bulan, setelah satu bulan jika belum menerima uang kompensasi, datanglah lagi ke sini, bagaimana?"

Mereka menatap satu sama lain untuk sesaat, dan kemudian menyetujuinya: "Baiklah, satu bulan lagi jika tidak menerima uangnya, kamu akan membakar perusahaan Yi."

Clarissa Yuan tidak bisa berkata-kata, dari awal Perusahaan Yi sudah digadaikan ke bank.

Tapi bisa membuat mereka pergi, juga tidak perlu mempedulikan mereka berkata apa.

"Pengacara Yuan, memang kamu ahlinya." Asisten Lin berkata dengan tubuh penuh peluh di tengah cuaca dingin.

"Tidak tahu apakah Presdir Yi akan membunuhku." Clarissa Yuan berkata ragu.

"Tidak mungkin, ini adalah sesuatu yang tak bisa dibantu lagi.

Di saat para warga itu mulai tenang dan bersiap untuk pulang, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memprovokasi, beberapa pria muda berlari mendekat, sambil berteriak-teriak: "Bapak Ibu jangan dibohongi oleh wanita ini, dia bukanlah pengacara atau apa punitu, dia adalah istri Tuan Muda Pertama Keluarga Yi, dia diutus oleh Perusahaan Yi untuk mengusir kita....!"

Warga yang mendengarnya, segera berbondong-bondong kembali.

Para warga itu datang mengikuti para pemuda itu untuk maju, tangannya membawa batu bata.

Clarissa Yuan yang terkejut, hanya menatap kosong ke arah pemuda yang brutal itu, dan dengan bodohnya tidak sembunyi.

Matanya menatap lekat ke arah salah seorang dari pemuda itu yang berusaha memukulkan batu bata itu ke kepalanya, tapi karena kaget, dai pun tidak punya waktu untuk berkelit.

"Nyonya Muda hati-hati!" Asisten Lin juga terjekut.

Saat batu bata itu nyaris menghantam kepala Clarissa Yuan, tubuhnya ditarik ke samping, dan didekap ke dalam pelukan yang hangat.

Saat beada di dalam pelukan orang itu, dan seketika mendengar suara nafas yang begitu tidak asing, dia akhirnya kembali sadar.

"Julius?" Clarissa Yuan berkata dengan terkejut.

"Kamu tidak apa-apa?" Julius Yi memeluknya dan bertanya kepadanya.

"Aku tidak apa-apa." Dengan adanya dia, Clarissa Yuan tiba-tiba merasa begitu aman.

Tapi beberapa pemuda itu tidak jera, dan menarik keluar Clarissa Yuan dari pelukan Julius Yi, sambil terus berteriak-teriak: "Pembohong! Mati kamu dasar pembohong!"

Para pemuda itu berusaha untuk menarik Clarissa Yuan keluar, Julius Yi berusaha untuk tetap mendekap nya dalam pelukan, tapi kepala Clarissa Yuan masih juga terpukul dengan batu bata, dan mengucurkan darah segar.

Clarissa Yuan merasakan sakit di belakang kepalanya, rasa sakitnya membuatnya pusing, kedua kakinya pun terasa tak bertenaga.

"Clarissa.....!" Julius Yi memeluknya dengan panik, dan menghadap ke gerombolan orang itu dan berteriak: "Manusia barbar! Pergi kalian dari hadapanku!"

Warga yang melihat Clarissa Yuan pingsan, dan darah segar mengucur dari kepalanya, dan melihat ke arah Julius Yi yang begitu garang, perlahan mulai surut, dan tidak berani membuat keributan lagi, dan dengan menurut membukakan jalan untuk mereka.

Julius Yi menggendong Clarissa Yuan di pelukannya, dan dengan hati kalut dan panik membawanya ke mobil, Asisten Lin pun ikut naik ke mobil.

Di dalam mobil, Asisten Lin dengan cepat mengemudikan mbil, dan Julius Yi menekan luka di kepala Clarissa Yuan dengan tangannya, dan sesekali berteriak dengan panik kepada Asisten Lin: "Cepatlah sedikit! Cepat!"

"Presdir Yi ini sudah sangat cepat, tolong jangan panik." Asisten Lin menginjak gas dalam-dalam.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu