The True Identity of My Hubby - Bab 203 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 2
Justin Tsu menundukkan kepala dengan cepat melihat dokumen sebentar, nyonya tua disamping dan Clarissa Yuan dengan wajah yang penuh gelisah melihat dia.
Barang yang dibawa Noah Tsu pasti bukan barang baik apa, ini sama sekali tidak perlu dicurigakan.
“Villa Legacy Garden komplek ketiga, baris ketiga, nomor enam?” Justin Yi melihat Noah Tsu sekilas, dia ingat villa ini setahun yang lalu sudah terjual, bagaimana mungkin ada surat kontrak transaksi belakangan ini?
Dengan buru-buru mengambil hp keluar login sistem penjualan properti perusahaan Yi, mencari informasi penjualan gedung tersebut, diatas benar-benar menunjukkan setahun lalu sudah menjual villa ini kepada seorang pengusaha kaya yang marga Huang, dan fotocopy kontrak dihadapan ini......
Dia segera membalik halaman berikut, pembeli kontrak ini adalah seorang nyonya bernama Yuliana Liu, dan penjual malah adalah Julius Yi.
Melihat wajah Justin Yi pelan-pelan berubah, Clarissa Yuan langsung tahu keadaan pasti tidak baik, dia buru-buru bertanya: “kenapa? Justin.”
Noah Tsu sedikit ketawa, membantu dia menjawab: “satu rumah menjual berkali-kali, jumlah 80 juta penipuan bisnis besar, jika hukum benar-benar mau menghukum...... nyonya muda anda adalah menjadi pengacara, seharusnya lebih jelas dibandingkan kita bisa menghukum berapa tahun kan?”
“Satu rumah menjual berkali-kali? Apa yang terjadi?” Clarissa Yuan merebut kontrak didalam tangan Justin Yi, sedikit membaca sebentar, saat melihat tanda tangan Julius Yi, tidak berani percaya bergumam: “bagaimana mungkin? Julius bagaimana mungkin bisa menandatangani dokumen seperti ini?”
“Ah? Satu rumah menjual berkali-kali? Bagaimana bisa begini?” nyonya tua juga terkejut disamping.
Justin Yi melihat-lihat tanggal, kemudian melihat-lihat jejak tulisan, akhirnya mengangkat mata melihat Noah Tsu berkata: “didalam tanggal menandatangani kontrak ini, Julius terus memelihara kesehatan didalam rumah, tidak pernah menyentuh masalah perusahaan. Meskipun adalah mau tanda tangan dokumen, juga semua adalah aku sendiri yang menandatangani, aku melihat kontrak ini adalah kamu sendiri yang membuat palsu kan.”
“Tenang, kontrak pasti adalah benar-benar berlaku.” Noah Tsu dengan bangga ketawa, berkata: “oh iya, dengar-dengar pada saat waktu itu tuan muda besar tanda tangan dokumen ini pengasuhnya juga berada ditempat, dokumen bagaimana berhasil menandatangani, kalian bertanya dia sebentar sudah tahu.”
“Nona Huang?” Clarissa Yuan bertanya.
“Kira-kira adalah benar.” Noah Tsu berkata.
“Clarissa, menelepon bertanya nona Huang sebentar.” Justin Yi berkata.
Clarissa Yuan segera mengambil hp keluar menelepon nomor nona Huang.
Noah Tsu malah disamping melanjutkan berkata: “pemilik asli villa adalah tuan muda besar Yi, setelah itu dia menjual villa kepada seorang pengusaha kaya, belakangan ini villa dijual lagi kepada nyonya Liu, ini benar-benar adalah penipuan bisnis yang sangat parah.”
“Kamu tutup mulut untuk aku!” Justin Yi sangat marah sampai berteriak dia sekilas.
Noah Tsu mengangguk kepala: “baik baik baik, aku tutup mulut, kalian mencerna dengan baik-baik dulu, mencari tahu jelas baru bilang.” Selesai bicara, dia melangkah berjalan sampai samping beristirahat duduk diatas kursi.
Clarissa Yuan selesai menelepon, membalikkan badan dengan wajah yang berat berkata kepada Justin Yi dan nyonya tua: “nona Huang kebetulan mengantar makan siang kemari, sudah dilantai bawah.”
Tidak lama kemudian, nona Huang sudah langsung kemari, dia menatap sekilas orang-orang diteras, tidak tahan juga ketakutan oleh suasana yang berat ini dan tidak berani bernafas kencang.
“Kenapa? Sudah terjadi masalah apa?” dia bertanya.
Clarissa Yuan memberikan kontrak didalam tangan kepada dia berkata, dengan serius bertanya: “nona Huang kamu lihat kontrak ini sebentar, tuan muda besar adalah kapan menandatangani?”
“Kontrak?” nona Huang menaruhkan kotak makan didalam tangan keatas lantai, menerima kontrak membalik melihat.
Melihat rupa wajah dia yang penuh kebingungan, Clarissa Yuan mengingatkan berkata: “Noah Tsu bilang pada saat Julius Yi menandatangani kontrak ini kamu berada ditempat.”
Nona Huang meskipun terhadap isi kontrak tidak ada bayangan, tetapi adegan Julius Yi dihadapan dia menandatangani kontrak hanya ada sekali, adalah waktu itu Gloria mengambil untuk Julius Yi tanda tangan.
“Apakah adalah tentang villa Legacy Garden apa?” nona Huang membalik melihat kontrak bertanya.
Perkataan dia ini membuat semua orang terkejut disaat yang sama, kelihatan yang dikatakan Noah Tsu adalah benar.
“Tidak salah, diatas tulisan benar-benar adalah tanda tangan Julius bukan?” Clarissa Yuan membalik sampai halaman terakhir, menunjuk tanda tangan diatas bertanya.
“Iya, kenapa?”
Noah Tsu yang disamping ketawa dengan bangga: “bagaimana? Sekarang bisa pasti kontrak bukan aku yang membuat palsu kan?”
Mendengar perkataan dia ini, nona Huang lebih gelisah lagi, buru-buru mengejar bertanya: “ini sebenarnya adalah apa yang terjadi? Nyonya muda, kontrak ini kenapa?”
Clarissa Yuan menarik nafas dengan dalam, berusaha bertahan tenang berkata: “ini adalah kontrak satu rumah menjual berkali-kali, jika ini adalah Julius yang tanda tangan, jika begitu Julius paling tidak harus dipenjarakan sepuluh tahun keatas dan mengganti rugi biaya yang tidak pasti.”
Orang teakhir tidak masalah, hanya masalah uang saja, tetapi orang pertama......
Asalkan kepikiran bencana penjara paling tidak sepuluh tahun itu, kaki Clarissa Yuan langsung sudah lemas.
“Bilang sepuluh tahun juga terlalu konservatif sedikit, jumlah begini besar paling tidak lima belas tahun.” Noah Tsu berkata.
“Bagaimana bisa begini?” nona Huang sekejap mata ditakuti sampai kakinya lemas, berlutut diatas lantai dengan wajah yang penuh menyesal berkata: “maaf, aku tidak tahu kontrak ini adalah satu rumah menjual berkali-kali apa. Waktu itu adalah nyonya mengambil kontrak ini datang Villa West Town mencari tuan muda, berkata adalah nyonya tua memutuskan menjual villa ini memberi kepada nyonya muda ketiga digunakan untuk menunggu melahirkan, karena waktu itu nyonya ditempat, tuan muda besar......buta tidak bisa melihat dokumen, hanya bisa membiarkan aku mewakili dia melihat, tetapi aku terhadap barang-barang semacam ini tidak mengerti sama sekali. Dan saat itu tuan muda besar buru-buru mau keluar, makanya tidak berpikir terlalu banyak langsung menandatangani.”
Nona Huang selesai bilang membalik kearah Clarissa Yuan: “adalah kali itu......nyonya muda pada saat anda di negara Inggris, tuan muda besar buru-buru mengejar pergi ke bandara pergi negara Inggris mencari anda, jadi baru buru-buru menandatangani diatas kontrak.”
“Waktu itu nyonya bilang adalah memberikan villa ini kepada nyonya muda ketiga digunakan untuk menunggu melahirkan, jadi tuan muda besar baru tidak mempertimbangkan, kelihatan adalah nyonya sengaja mencelakakan dengan tuduhan kepada tuan muda besar!” nona Huang juga menyesal juga khawatir, khawatir mengalir air mata, tidak berhenti meminta maaf: “maaf, semua salahkan aku, aku seharusnya melarang tuan muda besar tanda tangan, menelepon dulu sebuah telepon kepada nyonya tua untuk memastikan sebentar, semua menyalahkan aku......”
“Ah......Gloria wanita brengsek itu! Benar-benar adalah keluarga yang tidak beruntung......ini seharusnya bagaimana?” nyonya tua kakinya lemas jatuh duduk diatas kursi dan menangis kencang.
“Semua adalah kesalahan aku, sia-sia tuan muda besar begini mempercayai aku......” nona Huang menyerbu kesana, berlutut dihadapan nyonya tua melanjutkan menangis.
Clarissa Yuan melihat Justin Yi sekilas, maju kedepan memapah nona Huang dari atas lantai, berkata: “nona Huang, sekarang bukan saatnya menyalahkan diri sendiri, kamu tenang dulu sebentar.”
“Tetapi......tuan muda besar bagaimana?” nona Huang membalikkan arah lagi ke Justin Yi: “tuan muda kedua, tuan muda besar bagaimana?” apakah benar-benar akan masuk penjara?
Justin Yi melihat dia, sesaat juga tidak tahu harus bagaimana.
Dia terpaksa membalikkan arah ke Noah Tsu yang disamping terus ketawa melihat keseruan, melihat dia dengan dingin berkata: “marga Tsu, kamu sebenarnya ingin bagaimana?”
“Aku ingin bagaimana? Ini masih perlu bertanya?” Noah Tsu berdiri dari atas kursi, melambai-lambai tangan: “aku sudah pernah bilang, kalian sudah senang terlalu awal, kalian adalah tidak bisa mengalahkan aku.”
Novel Terkait
Dark Love
Angel VeronicaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThe Winner Of Your Heart
ShintaThe Sixth Sense
AlexanderVillain's Giving Up
Axe AshciellyStep by Step
LeksPerjalanan Selingkuh
LindaThe True Identity of My Hubby×
- Bab 1 Déjà vu
- Bab 2 Bawa Dia
- Bab 3 Apa Bisa Tidak Dilaporkan Ke Polisi
- Bab 4 Menikahi Pria Buta
- Bab 5 Ini Maharnya
- Bab 6 Pindah ke daerah orang kaya
- Bab 7 Bertemu kepala keluarga
- Bab 8 Merk terkenal palsu
- Bab 9 Keluarga dia
- Bab 10 Menikah demi uang
- Bab 11 Pernikahan
- Bab 12 Mabuk
- Bab 13 Malam Pengantin Baru
- Bab 14 Membeli Mobil Untuknya
- Bab 15 Memanggilnya Nyonya Muda
- Bab 16 Penolong Dari Masalah
- Bab 17 Pertama Kali Bertemu
- Bab 18 Makan Bersama
- Bab 19 Mengacaukan Dunia
- Bab 20 Masa Lalunya
- Bab 21 Beli Satu Gratis Satu
- Bab 22 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 23 Tombol Milik Siapa?
- Bab 24 Ternyata Bukanlah Mimpi
- Bab 25 Sangat Mirip Dengan Seseorang
- Bab 26 Sakit Lambung(1)
- Bab 27 Sakit Lambung (2)
- Bab 28 Mabuk (1)
- Bab 29 Mabuk(2)
- Bab 30 Mabuk (3)
- Bab 31 Hanya Cantik Saja Tidak Berguna
- Bab 32 Dia Hanya Buta
- Bab 33 Tidak Pernah Masuk ke Kamarnya
- Bab 34 Suami Istri Tidak Perlu Terlalu Sungkan
- Bab 35 Cincin Pertunangan(1)
- Bab 36 Cincin Pertunangan (2)
- Bab 37 Membawa Teman Ke Rumah
- Bab 38 Tiba-tiba Menampakkan Diri
- Bab 39 Banyak Bicara Maka Banyak Salah
- Bab 40 Membantu Dia Melakukan Operasi Wajah Secara Gratis
- Bab 41 Terjadi Kecelakan Mobil (1)
- Bab 42 Terjadi Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 43 Masa Lalu Yang Tidak Diketahui
- Bab 44 Menjadi Marah
- Bab 45 Dimana Anaknya
- Bab 46 Mimpi Buruk Lagi (1)
- Bab 147 Mimpi Buruk Lagi (2)
- Bab 48 Memilih Mundur
- Bab 49 Menemaninya Sampai Pertunjukan Selesai
- Bab 50 Apakah Sudah Mengakui Kesalahannya?
- Bab 51 Tidak Berani Bertemu Orang
- Bab 52 Menolak Makan
- Bab 53 Jangan Keras Kepala
- Bab 54 Pria Asing
- Bab 55 Ingin Pelukan
- Bab 56 Bersembunyi Sendiri
- Bab 57 Tertidur di Hotel
- Bab 58 Keamanannya
- Bab 59 Rumor
- Bab 60 Berterima Kasih Atas Bantuannya
- Bab 61 Dikejar orang yang ingin membunuhnya?
- Bab 62 Tiba-tiba berkunjung
- Bab 63 Meminta bantuannya
- Bab 64 Mendoakannya dengan berbesar hati
- Bab 65 Menolak berulang kali
- Bab 66 Pusing Mual
- Bab 67 Berlelucon
- Bab 68 Strategi Yuliana 1
- Bab 69 Strategi Yuliana 2
- Bab 70 Mulai Sekarang Saling Tidak Melanggar
- Bab 71 Rencana jahat berhasil
- Bab 72 Rencana jahat berhasil 2
- Bab 73 Keluarga Yi sudah memiliki cucu pertama
- Bab 74 Memaksa menikah
- Bab 75 Fitnah
- Bab 76 Tidak takut diolok-olok
- Bab 77 Dia atau bukan
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (1)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (2)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (3)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (1)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (2)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (3)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (1)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (2)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (3)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (1)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (2)
- Bab 82 Bukan Sengaja Menguping (1)
- Bab 82 Bukan sengaja ingin mendengar (2)
- Bab 83 Sakit (1)
- Bab 83 Sakit (2)
- Bab 83 Sakit (3)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (1)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (2)
- Bab 85: Menjadi Tidak Sopan (1)
- Bab 85 Menjadi Tidak Sopan (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (1)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (3)
- Bab 87 Sudah Hamil (1)
- Bab 87 Sudah Hamil (2)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (1)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (2)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (1)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (2)
- Bab 90 Janji Dulu (1)
- Bab 90 Janji Dulu (2)
- Bab 90 Janji Dulu (3)
- Bab 91 Bertengkar (1)
- Bab 91 Bertengkar (2)
- Bab 92: Membuktikan Satu Hal (1)
- Bab 92 Membuktikan Satu Hal (2)
- Bab 93 Sebuah Masalah (1)
- Bab 93 Sebuah Masalah (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (1)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (3)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (4)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (5)
- Bab 96 Mencari tahu (1)
- Bab 96 Mencari tahu (2)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (1)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (2)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (1)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (2)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (1)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (2)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (1)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol (1)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 1 (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 2 (1)
- Bab 102 Menggila karena alkohol 2 (2)
- Bab 103 Menjadi istri orang (1)
- Bab 103 Menjadi istri orang (2)
- Bab 104 Emosinya (1)
- Bab 104 Emosinya (2)
- Bab 105 Terjebak Api (1)
- Bab 105 Terjebak Api (2)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (1)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (2)
- Bab 107 Intrik Melawan Satu Sama Lain
- Bab 108 Di Depan Umum (1)
- Bab 108 Di Depan Umum (2)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (1)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (2)
- Bab 110 Kesalahpahaman (1)
- Bab 110 Kesalahpahaman (2)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (1)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (2)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (1)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (2)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (1)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (2)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (1)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (2)
- Bab 115 Melindungi Dengan Tubuh
- Bab 116 Terluka Dan Pingsan
- Bab 117 Bertengkar (1)
- Bab 117 Bertengkar (2)
- Bab 118 Terkena Flu
- Bab 119 Hal di luar perkiraan
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (1)
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (2)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (1)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (2)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (1)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (2)
- Bab 123 Terlambat Pulang(1)
- Bab 123 Terlambat Pulang (2)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (1)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (2)
- Bab 125 Cincin Itu Hilang
- Bab 126 Pengakuan Dia
- Bab 127 Pertama Kalinya di Hina Pria (1)
- Bab 128 Pertama Kalinya di Hina Pria (2)
- Bab 128 Kecelakaan
- Bab 129 Kecelakaan (Bagian 2)
- Bab 130 Kecelakaan (3)
- Bab 131 Kita Berpisah Saja
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (1)
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (2)
- Bab 133 Saya Memberikanmu Dua Pilihan
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (1)
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (2)
- Bab 135 Dia Merasa Bersalah
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (1)
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (2)
- Bab 137 Regenerasi
- Bab 138 Hari Sulit, Aku Masih Bisa Melewatinya
- Bab 139 Pertengkaran Panas
- Bab 140 Penebusan Kesalahan
- Bab 141 Kesepian Sorang Diri
- Bab 142 Balas Dendam Kebencian
- Bab 143 Perempuan Dan Laki-Laki Sama Saja
- Bab 144 Mengadopsi Anak
- Bab 145 Meninggalkannya
- Bab 146 Bawa Dia Pergi
- Bab 147 Suami Istri Sehati
- Bab 148 Apa Kebenarannya
- Bab 149 Petir di Siang Bolong
- Bab 150 Pergi dari Rumah
- Bab 151 Terlihat Asing
- Bab 152 Balik Melawan
- Bab 153 Dengan Enggan
- Bab 154 Paman yang Asing (1)
- Bab 154 Paman yang Asing (2)
- Bab 155 Permintaan Maaf (1)
- Bab 155 Permintaan Maaf (2)
- Bab 156 Permintaan Maaf (Bagian 3)
- Bab 157 Memberanikan Diri Sekali
- Bab 158 Perjanjian ( 1)
- Bab 158 Perjanjian ( 2)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam ( 1)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam (2)
- Bab 160 Rencana Gagal
- Bab 161 Berkhianat
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (1)
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (2)
- Bab 163 Kenapa Selalu Dia yang Berkorban
- Bab 164 Selalu Menemanimu (1)
- Bab 164 Selalu Menemanimu (2)
- Bab 165 Hidup dalam Ketakutan
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (1)
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (2)
- Bab 167 Aku Juga Bisa Bermain Trik
- Bab 168 Konflik
- Bab 169 Memanfaatkan Kekacauan Ini
- Bab 170 Kejadian Tidak Terduga
- Bab 171 Menghidupinya seumur hidup
- Bab 172 Marah
- Bab 173 Membantu
- Bab 174 Kebohongannya
- Bab 175 Levin
- Bab 176 Bayang-bayang yang Familiar
- Bab 177 Diam-diam Membawa Mereka Pulang
- Bab 178 Dirinya yang Dulu
- Bab 179 Belajar Berbohong
- Bab 180 Siapa yang Mengatakan Ingin Cerai
- Bab 181 Semuanya demi dia
- Bab 182 Pembagian warisan
- Bab 183 Ada kamu saja sudah cukup
- Bab 184 Kesempatan terakhir
- Bab 185 Yuliana melahirkan! (1)
- Bab 185 Yuliana melahirkan (2)
- Bab 186 Memohon Untuk Dimaafkan
- Bab 187 Justin Yi
- Bab 188 Perubahan Baik
- Bab 189 Kebenaran
- Bab 190 Senang Terlalu Awal
- Bab 191 Penculikan
- Bab 192 Penculikan 2
- Bab 193 Terjatuh Dari Lantai Tiga
- Bab 194 Menjadi Orang Buta Sesungguhnya?
- Bab 195 Keberanian Untuk Tetap Hidup
- Bab 196 Balas Dendam
- Bab 197 Ini adalah pembalasan karma
- Bab 198 Kesadaran yang kacau
- Bab 199 Rahasia pada dirinya
- Bab 200 Rahasia pada dirinya 2
- BAB 201 Misteri Charlie Shen Hilang
- Bab 202 Kasih Kalian Melihat Sebuah Dokumen
- Bab 203 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 2
- Bab 204 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 3
- Bab 205 Memaksa Dia Berlutut
- Bab 206 Negosiasi
- Bab 207 Dicurigai
- Episode 208 Kekanak-kanakan
- Bab 209 Mengingat Masa Lalu
- Bab 210 Janji Sebelum Berpisah
- Bab 211 Masuk Kembali ke Rumah Sakit.
- Bab 212 Pergi
- Bab 213 Anakku Ada dimana?
- Bab 214 Harapan Baru
- Bab 215 Persetujuan Perceraian
- Bab 216 Keteguhan Hatinya
- Bab 217 Berakting Seperti di Film Hollywood
- Bab 218 Dibawa Pergi Oleh Polisi
- Bab 219 Frans Tsu Kembali
- Bab 220 Undangan Pernikahan
- Bab 221 Pertemuan Tidak Disengaja Yang Mencanggungkan
- Bab 222 Acara Pernikahan
- Bab 223 Malam pengantin
- Bab 224 Bertemu lagi dan menjadi orang asing
- Bab 225 Dipecat
- Bab 226 Pemikiran yang tidak seharusnya ada
- Bab 227 Terjadi pertengkaran
- Bab 228 Dihina
- Bab 229 Anak-anak hilang
- Bab 230 Anak-anak hilang 2
- Bab 231 Meminta Bantuan Padanya
- Bab 232 Foto Keluarga
- Bab 233 Kanker
- Bab 234 Menyadari Sesuatu
- Bab 235 Kecuali Meminta Maaf Padaku
- Bab 236 Hanya bisa membantu sampai disini
- Bab 237 Mabuk (1)
- Bab 237 Mabuk (2)
- Bab 238 Kegilaan saat mabuk
- Bab 239 Bertemu untuk yang terakhir kalinya (1)
- Bab 239 Betemu untuk yang terakhir kalinya (2)
- Bab 240 Tes DNA
- Bab 241Menggoda Suamiku
- Bab 242 Menghindar (1)
- Bab 242 Menghindar (2)
- Bab 243 Bertemu Setiap Hari
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (1)
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (2)
- Bab 245 Biarkan Aku Hidup
- Bab 246 Biarkan Aku Hidup (2)
- Bab 247 Pergi menjauh
- Bab 248 Fakta
- Bab 249 Natasia Hilang (1)
- Bab 249 Natasia Hilang (2)
- Bab 250 Bukan Sengaja Membohongi
- Bab 251 Hukuman dari Dia
- Bab 252 Kontrak (1)
- Bab 252 Kontrak (2)
- Bab 253 Surat perceraian
- Bab 254 Suami istri yang tidak saling mencintai
- Bab 255 Liam
- Bab 256 Liam 2
- Bab 257 Berbuat jahat lagi
- Bab 258 Panik
- Bab 259 Orang yang Berbahaya (1)
- Bab 260 Orang yang Berbahaya (2)
- Bab 261 Menolong Dia atau Tidak
- Bab 262 Tidak Memiliki Tenaga Untuk Berjuang
- Bab 263 Apakah Aku Salah?
- Bab 264 Tidak Berubah (1)
- Bab 264 Tidak Berubah ( 2)
- Bab 265 Kemarahan yang Menyerang Hati
- Bab 266 Berkumpul
- Bab 267 Keadaan yang Baik
- Bab 268 Akibat Membuat Dia Marah
- Bab 269 Bencana
- Bab 270 Mau Membantunya Tidak
- Bab 271 Jangan Lompat Gedung
- Bab 272 Menandatangani Surat Perceraian
- Bab 273 Apa Kamu Masih Akan Menikahiku?
- Bab 274 Masih Mencintainya
- Bab 275 Reaksi Evelin
- Bab 276 Tidak Ingin Ribut Lagi
- Bab 277 Permintaan Maafnya
- Bab 278 Undangan Pernikahan
- Bab 279 Tidak menginginkan anak
- Bab 280 Akhirnya bersama
- Bab 281Pemikiran yang saling bertentangan
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Perasaan itu terbalaskan
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)