The True Identity of My Hubby - Bab 123 Terlambat Pulang (2)

Hujan musim gugur yang dingin, udara menjadi bersih setelah hujan lebat turun, tapi juga membuat udara terasa sangat dingin. Sepanjang perjalanan, Clarissa Yuan terus mendengarkan ocehan Kelvin Qin tentang kemagahan rumah keluarga besar Yi. Di perjalanan, Clarissa Yuan juga mendapat telepon dari Presiden Zhang, masih tentang masalah perceraian Nyonya Ling.

Dia yang sangat frustrasi akhirnya berjanji untuk mengambil alih kemarin. Tanpa diduga, Presiden Zhang bisa secemas itu, mau tidak mau harus bertemu dengan Nyonya Ling.

Untungnya, Nyonya Ling tinggal di daerah kaya di Avery Hill Park, hanya satu jalan dari tempat ibunya tinggal.

Dia memikirkannya, kebetulan sore ini ada waktu luang, ditambah beberapa hari ini dia belum mengunjungi ibunya.

Pada sore hari, Clarissa Yuan melihat Nyonya Ling yang sedang berpindah tempat, dan mendapati Nyonya Ling tidak sekuat dan setinggi yang dia bayangkan, tidak sama dengan wanita bangsawan lainnya, dia polos dan lemah.

Nyonya Ling menangis ketika dia melihat Clarissa Yuan, menutupi mulutnya dengan tangannya: "Pengacara Yuan, meskipun aku adalah seorang wanita dari keluarga miskin, aku tidak serakah akan uang dan hal yang lainnya. Aku hanya ingin anakku kembali sekarang, baik dalam keadaan hidup atau mati, tak apa. Tapi bajingan Ling menyembunyikan putranya dan ingin mengusirku dengan uang lima juta yuan. Aku tidak ingin uang, aku hanya ingin anakku kembali. Pengacara Yuan... Tolong bantu aku ya..."

Clarissa Yuan membantunya duduk di sofa dan bertanya, "Apakah sebelumnya Nyonya pernah menyewa pengacara?"

"Pernah, tapi pengadilan mengira aku tidak punya pekerjaan dan tidak bisa membesarkan anak..."

"Masalah ini tidak pernah terpecahkan."Clarissa Yuan berkata: "Nyonya harus mencari pekerjaan yang lebih baik terlebih dahulu dan membuktikan bahwa Nyonya memiliki kemampuan untuk mendukung anak sebelum pengadilan akan memberikan anak itu kepada Nyonya."

"Tapi aku sudah lama tidak bekerja..." Nyonya Ling mulai menangis lagi.

Teresa Wang yang berdiri di sampingnya, tiba-tiba langsung bereaksi setelah mendengar ini: "Nyonya Ling tenang saja, masalah pekerjaan Clarissa pasti akan membantumu."

Clarissa Yuan diam-diam menoleh ke arah ibunya, dia bukan perantara, bagaimana dia bisa menemukan pekerjaan untuknya?

Teresa Wang berkata: "Betapa sulitnya ini, bisa meminta Tuan Muda Kedua untuk memberikan satu posisi di Perusahaan Besar Yi."

Mencari Justin Yi...?

Nasib baik dia mau memikirkannya!

Juga, dia mengambil kasus ini sekarang, bukan sedang mengurangi kemiskinan. Jika protagonis dari setiap kasus mencari dia untuk melakukan berbagai hal, bukankah dia seorang filantropis?

"Apa bisa?" Nyonya Ling mengencangkan tangan Clarissa Yuan dan memohon, "Selama aku bisa mendapatkan anakku kembali, aku bersedia melakukan pekerjaan apapun."

"Ini bukan apa-apa, Clarissa pasti akan mengatur semuanya untukmu." Ucap Teresa Wang.

"Terima kasih, terima kasih kalian." Nyonya Ling berterima kasih.

Clarissa Yuan tersenyum tanpa daya dan tanpa sadar bertanya: "Berapa umur anakmu?"

"Dua setengah tahun." Nyonya Ling mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya di depannya. Di layar ponsel, bocah itu tersenyum cemerlang.

Jika anaknya masih ada, apakah usianya mungkin sama? Pasti akan tersenyum cemerlang seperti ini juga kan?

Dibanding orang lain, dia lebih paham rasa sakit akan kehilangan anak. Oleh karena itu, tidak peduli siapa lawan dalam kasus ini, apakah ada peluang menang atau tidak, dia memutuskan untuk meneruskan kasus ini.

Teresa Wang dan Nyonya Ling mulai berbincang. Teresa Wang meminta Nyonya Ling untuk tetap tinggal di rumahnya untuk amakn malam, Teresa Wang juga meminta Clarissa Yuan untuk memasak hidangan makan malam mereka.

Clarissa Yuan kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Ketika dia melihat cincin di jari manisnya, dia melepasnya setelah beberapa saat ragu dan melihatnya dengan hati-hati.

Dia tidak mengerti mengapa Yuliana Liu tampak begitu bersemangat setelah melihat cincin itu. Bukan Juwoni Yi yang membelinya untuknya. Kecurigaan Yuliana Liu padanya benar-benar tidak terputus sama sekali.

"Clarissa, sedang apa di kamar? Cepat masak...!" Terdengar suara panggilan dari Teresa Wang di lantai bawah sana.

"Aku datang!" Clarissa Yuan meletakkan cincin itu di kotak perhiasan di meja rias dan berbalik ke bawah.

Setelah makan malam dengan ibunya dan Nyonya Ling, Clarissa Yuan meninggalkan Avery Hill Park dan berjalan menuju barat kota.

Karena hujan tadi malam, jalanan sangat bersih dan udaranya juga sangat bagus. Clarissa Yuan terus berjalan maju tanpa sadar, bahkan tidak duduk di mobil lagi.

Entah sudah berjalan berapa lama, tanpa sadar sudah sampai di Riverside Plaza.

Waktunya makan malam dan bersantai, plaza ini sangat ramai, dipenuhi oleh muda-mudi yang sedang bercengkerama.

Mata Clarissa Yuan tiba-tiba tertarik oleh sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan yang sangat lucu.

Sepasang anak kembar yang terlihat sangat mirip, cantik seperti boneka, dan memiliki senyum yang sangat romantis. Mereka terlihat berusia sekitar dua tahun.

Untuk anak di atas dua tahun, Clarissa Yuan selalu memiliki perasaan khusus. Setiap kali melihatnya, selalu tidak tahan untuk memeluk, tetapi setiap kali akan maju, orang tua anaknya pasti akan langsung menatapnya dengan penuh curiga, hingga membuatnya tidak enak.

Di bawah perhatian seorang wanita paruh baya, si kembar di depan mereka memegang sebotol gelembung di tangan mereka. Tanpa sadar, Clarissa Yuan melangkah menjauhi mereka, dari kejauhan melihat mereka yang sedang tertawa asyik bermain.

Seolah-olah ada sesuatu yang istimewa tentang anak yang menariknya, membuatnya tidak bisa pergi untuk waktu yang cukup lama.

Lebih baru lebih cepat

Dia bahkan lupa waktu dan lupa untuk pulang.

Kemudian, dia melihat bayi-bayi itu tiba-tiba bergegas menuju seorang wanita muda, memegangi kakinya dan berteriak dengan penuh kasih sayang kepada bibinya. Karena bertabrakan, air gelembung di botol itu tumpah di celana putih wanita tua itu.

Wajah wanita tua yang tersenyum itu tenggelam, langsung memarahinya: "Kalian ini, kotor, pergilah dariku!" Setelah dimarahi, dia menoleh ke wanita paruh baya: "Kak Ling, apa kakak tidak memperhatikan anak-anak itu?"

"Maaf, kak, aku tidak memperhatikannya." Setelah wanita paruh baya itu menundukkan kepalanya dan meminta maaf, dia buru-buru menarik kedua anak itu ke samping.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu