The True Identity of My Hubby - Bab 59 Rumor

Ketika Clarissa ingin tidur, tiba-tiba ponselnya berdering. Di layar ponselnya tertera nomor ibunya.

Clarissa sedikit ragu-ragu dan akhirnya menekan tombol jawab. Dia berkata dengan suara datar, "Nyonya Wang, anda sudah mengatakan kalimat ini ratusan kali. Anda mungkin tidak bosan mengatakan hal itu, tapi aku sudah bosan mendengarnya."

Ibunya dengan khawatir berkata: "Clarissa, akhirnya kamu menjawab teleponku. Apakah kamu baik-baik saja?"

"Untuk keluar dari gerbang saja aku sangat ketakutan, apakah menurutmu aku baik-baik saja?" Clarissa berkata dengan kesal.

"Tapi meskipun begitu, kamu tidak boleh terlalu bodoh sampai ingin bunuh diri, bukan? Bagaimana kamu bisa sebodoh itu?"

Jadi dia tahu. Apakah Justin yang memberitahunya?

"Lebih baik daripada diperkosa dan dibunuh." Clarissa berbicara dengan nada marah.

Ibunya dengan terburu-buru berkata: "Tidak, mereka tidak akan menyakitimu lagi. Tuan muda kedua sudah mengurusi mereka."

Clarissa tertegun. Justin bahkan sudah mengurusi mereka? Kenapa dia tidak tahu apa-apa tentang itu?

Clarissa pikir dia adalah yang orang kedua di perusahaan besar Yi. Pastinya dia memiliki kekuatan untuk berurusan dengan beberapa gangster, tapi.. kalau seperti ini, artinya aku membuatnya repot lagi. Sepertinya setiap kali Clarissa membuat masalah, selalu saja merepotkan Justin. Kalau dipikir-pikir lagi, Clarissa jadi merasa bersalah.

Hari ini, ada rapat perusahaan Yi. Agar tidak terlambat sampai di rapat tersebut, Clarissa dan Kelvin Qin tiba 20 menit sebelumnya.

Rapat tersebut diadakan di ruang rapat lantai paling atas perusahaan Yi. Clarissa dan Kelvin Qin adalah orang pertama yang tiba di ruang rapat. Tidak lama setelah mereka masuk, Juwono Yi juga masuk ke dalam. Kelvin Qin dengan hormat menyambutnya, namun Juwono memberikannya sebuah tatapan yang sinis.

Ketika Clarissa melihatnya, dia teringat terakhir kali dia hampir dicium oleh Juwono. Tiba-tiba wajahnya berubah menjadi muram. Tapi dia harus sopan, dia mengangguk padanya.

Juwono Yi terkikik dan bersiul pada Clarissa, duduk di sisi samping Clarissa, wajahnya begitu dekat sehingga dia hampir bisa meniup di wajah Clarissa: "Kamu sedang bermain di daerah mana akhir-akhir ini? Ayo kita pergi bersama?"

Kelvin Qin tahu hubungan antara Juwono Yi dan Yuliana Liu. Dia juga melihatnya menggoda Clarissa. Meskipun begitu, Kelvin tidak berani membuka mulut. Dia hanya bergerak sedikit ke samping dengan canggung.

Clarissa menatap Juwono Yi dengan dingin: "Tuan Yi seharusnya anda pergi dengan nona Liu."

"Apakah kamu tidak cemburu? Sebenarnya, Yuliana dan aku hanya berteman. Tipe wanita yang aku suka adalah ..."

"Apakah ada hubungannya denganku?" Clarissa memotongnya.

Kelvin Qin membuka mulutnya ke bentuk-O karena terkejut. Situasi apa ini?

"Juwono Yi。" Suara Justin terdengar dari pintu depan ruang rapat: "Kamu tidak memiliki urusan di sini, jangan ganggu rapat kami."

Clarissa menoleh ke arah pintu dan menatap Justin dengan rasa terima kasih. Tidak disangka, dia muncul tepat waktu untuk membantunya.

Justin hanya meliriknya dan memandang Clarissa lebih lama lagi.

Juwono Yi dengan marah berdiri dari kursinya dan tersenyum samar pada Clarissa ketika dia pergi: "Jangan lupa untuk meneleponku malam nanti."

Kepala Wang dan beberapa karyawan perusahaan Yi yang ada di ruang rapat tersebut memandang Clarissa dan mulai berbisik satu dengan yang lain.

"Dia adalah wanita baru tuan muda ketiga? Tidak heran dia bisa menjadi penasehat perusahaan Yi."

"Tuan muda ketiga benar-benar cepat untuk mengganti pacarnya."

Clarissa mendengar komentar itu dengan samar, tetapi Justin mendengarnya dengan jelas. Dia tidak mengatakan apa-apa dan berjalan ke podium.

Justin tidak pernah suka untuk mencampuri urusan seperti itu.