The True Identity of My Hubby - Bab 79 Ada Kecurigaan (2)

Baiklah, dia mengakui mengenai dirinya yang bahkan ulang tahun suaminya sendiri pun tidak tahu sebuah hal yang sangat tidak bertanggungjawab, tidak berperasaan, namun saat ini bukanlah waktunya untuk menyesali, tapi waktunya memikirkan cara untuk dapat keluar dari sini.

Menghadapi alat dengan kata sandi di depannya dan tatapan penuh kecurigaan dari petugas keamanan, Clarissa Yuan sesungguhnya tidak tahu harus bagaimana sebaiknya.

Apakah harus bertanya pada Julius Yi atau Kak Sarah? Kemarin semalaman dia tidak pulang, tidak tahu mereka akan semarah apa. Bertanya pada orang yang lebih tua di keluarga Yi? Sepertinya juga kurang baik.

Dia bolak balik mengecek daftar kontak di ponselnya dan orang-orang yang baru-baru mengontaknya, akhirnya jarinya menunjuk pada nomor yang terbaru, itu adalah nomornya Juwono Yi, nomor yang kemarin malam waktu lembur kerja menghubunginya dan ditolak olehnya.

Dengan cepat sambungan telepon diterima oleh Juwono Yi, dengan segera terdengar suara riang Juwono Yi berkata: “Pengacara Yuan, akhirnya kamu mau juga meneleponku? Sebenarnya dalam hatimu ada aku, iya kan? Kemarin malam ada hal yang mau aku bicarakan denganmu, semalaman aku mencarimu….”

“Berhenti.” Clarissa Yuan memotong bicaranya, berkata: “Aku membalas teleponmu karena ingin menanyakan satu hal padamu, bukan mendengar omong kosongmu.”

Juwono Yi ini akan segera menikah, masih saja mencarinya semalaman, sungguh tidak mengerti apa yang dipikirkannya.

“Urusan apa?” tanya Juwono Yi.

“Ulang tahun kakak pertama dan keduamu tanggal berapa?”

“Untuk apa kamu menanyakan hal ini?”

“Eeee…aku sedang mengolah suatu data, aku memerlukannya.”

Juwono Yi sejenak merasa ragu, tapi akhirnya dia memberitahu tanggal ulang tahun Julius Yi dan Justin Yi, Clarissa Yuan memasukkan tanggal itu, dan akhirnya pintu utama pun perlahan terbuka.

“Terima kasih ya.” Bagaimana pun dia telah memberi bantuan, terselip sedikit rasa berterimakasih dalam nada bicara Clarissa Yuan, tapi juga tidak lupa mengingatkannya akan status dirinya, berkata: “Wakil CEO Yi, dengar-dengar sebentar lagi akan menikah, selamat ya!”

Juwono Yi tertegun sejenak, cepat-cepat berkata: “Kata siapa, aku belum mengiyakannya kok, pengacara Yuan yang aku suka adalah kamu, sepertinya kamu cemburu ya pengacara Yuan…”

Clarissa Yuan menggeleng-gelengkan kepalanya, mencibir, lalu mengikuti papan penunjuk arah berjalan ke arah pintu keluar kompleks.

Ketika melewati gerbang utama kompleks, Clarissa Yuan tiba-tiba dikagetkan oleh kedatangan wanita cantik dari arah depan, membuatnya hampir saja membalikkan badan dan lari.

Gwendolyn Tsu? Pagi-pagi benar bagaimana bisa datang kemari?

Oh, dia adalah kekasihnya Justin Yi, lagipula tidak lama lagi akan naik pangkat menjadi tunangannya, normal-normal saja datang ke sini, sebaliknya dia yang adalah nyonya besar keluarga Yi lari ke sini barulah tidak normal.

Meskipun ada keinginannya untuk menghindar, tapi sudah tidak sempat lagi, karena di saat yang bersamaan Gwendolyn Tsu pun sudah melihatnya. Kedua wanita ini sama-sama tertegun sejenak, akhirnya Gwendolyn Tsu yang terlebih dulu bereaksi, dengan tersenyum menyapa: “Kakak ipar, kok ada di sini?”

Ketika menanyakan hal ini, dia sedikit curiga menyapukan pandangannya ke arah dalam kompleks.

Ini adalah kompleks orang-orang kaya, menilik lingkup pergaulan Clarissa Yuan rasanya tidak punya ada teman yang tinggal di sini.

Sementara Clarissa Yuan bisa menangkap sorot kecurigaan dalam matanya, demi agar dia tidak curiga, dan mempengaruhi perasaannya terhadap Justin Yi, Clarissa berusaha nada sesantai mungkin menjawab: “Aku ada seorang klien yang tinggal di sini, aku datang untuk mengambil sedikit berkas-berkas.”

“Kalau kamu? Kok bisa datang ke sini?” Dia sengaja bertanya.

“Justin kemarin malam tinggal di sini, aku datang untuk menengoknya.”

“Oh, tuan muda kedua juga tinggal di sini toh?”

“Ya, kamu tidak tahu?”

“Ya aku tidak tahu, jarang sekali aku mencari tahu urusan tuan muda kedua.”

Kedua wanita itu saling menyapa masing-masing dengan jalan pikirannya sendiri, ketika masih di tempatnya dan saling berpamitan, Clarissa Yuan diam-diam menghembuskan nafasnya, dia juga tidak tahu apakah Gwendolyn Tsu percaya akan kata-katanya, semoga bisa percaya.

Gwendolyn Tsu sesungguhnya tidak percaya 100% akan perkataan Clarissa Yuan, sehingga begitu Justin Yi membukakan pintu, tatapan matanya langsung seperti scanner menyelidiki setiap sudut ruangan.

Gwendolyn Tsu mengitari kamar tidur, setelah tidak menemukan sesuatu yang tidak normal, dengan tersenyum lebar berjalan menghampiri dan bergelayut manja di lengan Justin: “Hari ini adalah hari di mana Juwono secara resmi membawa kekasihnya dan keluarnya, aku pernah berjanji pada nenek, harus membawamu ke rumah untuk makan bersama.”

Baru saja suaranya berhenti, wajah Justin Yi seketika menjadi tegang.

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu