The True Identity of My Hubby - Bab 206 Negosiasi
Ketika Clarissa Yuan kembali ke rumah, Justin Yi belum kembali, hanya Nyonya Tua yang duduk di sofa di ruang tamu sendirian dalam keadaan linglung.
Dia menghentikan langkahnya dan bertanya pada Kak Vero dengan suara rendah: "Kak Vero, nenek, bagaimana keadaan Nenek?"
Kak Vero menggelengkan kepalanya dengan cemas: "Tidak ingin makan siang atau pun makan malam, juga tidak ingin tidur siang."
“Apakah Tuan Muda Kedua sudah kembali?” Dia melirik ke atas.
"Tuan Muda Kedua sedang dalam perjalanan kembali."
Clarissa Yuan berjalan ke sisi Nyonya Tua, meraih tangannya dan tampak khawatir: "Nenek, apakah nenek baik-baik saja?"
Nyonya Tua menggelengkan kepalanya, "Tidak, bagaimana aku bisa baik?"
"Aku tahu kamu khawatir tentang Julius, tetapi kamu tidak bisa tidak makan atau tidur. Justin sibuk dengan bisnis perusahaan, juga masalah Julius. Jika kamu sakit, Justin akan semakin sibuk lagi.”
"Aku bisa merelakan perusahaan, tapi Julius ..." Nyonya Tua terus menggelengkan kepalanya, air mata mengalir di matanya.
“Nyonya, kamu sudah menangis selama seharian, matamu akan sakit jika kamu menangis lagi.” Kak Vero juga berusaha menenangkan.
Tepat setelah Kak Vero selesai berbicara, terdengar suara mesin mobil di pintu, Justin Yi sudah sampai.
Ketika Nyonya Tua mendengar itu, dia dengan cepat menyeka air mata di wajahnya dengan sapu tangan dan duduk tegak.
Justin Yi berjalan masuk, wajahnya tidak begitu baik.
Nyonya Tua segera menatapnya dan bertanya, "Bagaimana? Apakah dapat diatasi?"
Justin Yi menggelengkan kepalanya dan berkata tanpa daya, "Mari kita persiapkan diri kita secara psikologis."
“Apakah kamu telah menemukan pembeli?” Clarissa Yuan bertanya.
"Aku telah menemukannya, tetapi ketika aku melihat nama dalam kontrak, aku dapat menebak bahwa nama pembeli, Yuliana Liu, hanyalah sebagai perantara untuk Noah Tsu, dan untuk kerja sama." Justin Yi berkata: "Noah Tsu sudah lama tahu bahwa Julius tidak kehilangan penglihatan sepenuhnya, tetapi Gloria tidak tahu, di hadapan Gloria, Julius tidak akan mengekspos dirinya, sehingga Noah Tsu mengirimnya untuk menemui Julius. "
"Gloria, perempuan jalang itu, pertama kali dia memasuki pintu, aku tahu dia jelas bukan orang yang baik!" Nyonya Tua marah dan menyesal: "Mengapa wanita ini begitu kejam? Aku seharusnya tidak membiarkan dia memasuki pintu ini sejak awal……."
Nyonya Tua menoleh ke arah Justin Yi, dan bertanya dengan cemas: "Bagaimana dengan Julius? Apakah benar-benar dijatuhi hukuman lima belas tahun penjara?"
"Jika Nona Liu tidak mau negosiasi untuk menyelesaikan masalah secara pribadi, hukuman itu sudah pasti. Adapun untuk berapa tahun, itu juga tergantung pada konsekuensi dari cedera yang disebabkan oleh kasus ini. Tidak peduli aspek apa yang berbahaya bagi kita saat ini, karena Noah Tsu akan menggunakan segala cara untuk berurusan dengan Julius. "
"Jika Yuliana Liu ini naik ke puncak gedung Perusahaan Besar Yi dan melompat, maka Julius benar-benar habis," gumam Clarissa Yuan.
Justin Yi mengangguk: "Ada banyak sekali wanita bernama Yuliana Liu dalam negara ini, jadi Noah Tsu memilih pecandu narkoba ini sebagai alat tawar-menawarnya, yang siap untuk bertarung melawan kita sampai akhir. Menghadapi orang yang putus asa sepertinya, Noah Tsu tentu saja menggunakan uang, dan dia dengan senang hati menyerahkan hidupnya. "
Sama seperti kasus penculikan terakhir, Gwendolyn Tsu mencari orang yang menginginkan uang dan kematian.
“Lalu sekarang bagaimana?” Nyonya Tua bertanya dengan cemas.
Justin Yi terdiam untuk sesaat dan menoleh ke Clarissa Yuan: "Clarissa, bagaimana menurutmu?"
Clarissa Yuan menatapnya dengan kosong, tidak tahu bagaimana menjawabnya untuk sementara waktu.
"Saat ini, Julius benar-benar hanya memiliki dua cara untuk pergi, pergi ke penjara atau menikahi Gwendolyn Tsu. Kamu adalah istri Julius, masalah ini harus diputuskan oleh kamu, atau ... Kita katakan pada Julius yang sebenarnya, dan biarkan dia yang memilih? "
Clarissa Yuan terdiam sesaat sebelum mengambil nafas ringan: "Jika keputusannya di tangan Julius, dia pasti akan memilih untuk masuk penjara."
Namun, jika masuk penjara, Noah Tsu pasti akan mencoba yang terbaik untuk membuat hukuman lebih berat. Jika benar-benar dijatuhi hukuman 15 tahun, itu terlalu lama!
Begitu memikirkan kehidupan Julius Yi di dalam sel, dia merasa sangat sedih dan hatinya sangat berat.
"Clarissa ..." Nyonya Tua tiba-tiba berdiri dari sofa dan berlutut ke kaki Clarissa Yuan, menarik tangannya sambil menangis: "Clarissa, kamu sebelumnya pernah mengatakan bahwa aku adalah orang yang paling peduli padamu selain Julius, dan kamu juga berkata aku tidak pernah egois seperti orang-orang dari keluarga kaya lain. Sebenarnya, aku juga adalah orang yang egois. Aku berharap anak-anak dan cucu-cucu aku akan hidup bahagia dan sehat. Jadi hari ini aku juga akan mementingkan diri sendiri seperti orang-orang dari keluarga kaya lain untuk memohon padamu ... Bantu Keluarga Yi dan tinggalkan Julius, biarkan dia menikahi Gwendolyn Tsu, wanita licik itu dia tidak akan pernah menyerah. "
Clarissa Yuan terdiam oleh kata-kata Nyonya Tua, pikiran dan hatinya kosong.
Dia sudah lama berpikir bahwa suatu hari Nyonya Tua akan memohon padanya, dan dia tidak menyalahkannya, lagipula, Julius adalah cucunya. Tidak perlu berkata soal Nyonya Tua, bahkan dia sendiri tidak mau membiarkan Julius masuk penjara!
Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata itu.
Nyonya Tua menangis lagi: "Clarissa, Nenek minta maaf kepadamu, Nenek tidak ingin kau meninggalkan Keluarga Yi, tetapi Nenek tidak tahan melihat Julius masuk penjara, penglihatan Julius juga tidak baik ..."
"Nenek." Justin Yi melangkah dan mengangkat Nyonya Tua dari tanah dan melirik Clarissa Yuan yang lesu. "Biarkan Clarissa dan Julius memutuskan sendiri. Kita seharusnya tidak memaksa Clarissa seperti ini."
"Aku tahu kita seharusnya tidak melakukan ini, tapi Julius tidak bisa masuk penjara. Sepuluh tahun bukanlah satu atau dua tahun. Ketika dia keluar, aku sudah terlalu tua..."
"Nenek ...," Clarissa Yuan menyeka air mata dari wajahnya dan berkata dengan serius, "Aku juga sama sepertimu, tidak akan membiarkan Julius masuk penjara, meskipun itu hanya untuk satu tahun. Jangan bersedih, Julius tidak akan masuk penjara, aku akan menjauh darinya, membiarkannya menikahi Gwendolyn Tsu dan hidup dalam damai. "
"Clarissa——!" Nyonya Tua memeluknya secara emosional, menangis berderu-deru: "Aku tahu kamu akan setuju, kamu sangat baik hati, Nenek benar-benar tidak ingin kamu pergi, tetapi Nenek benar-benar tidak berdaya... "
"Aku mengerti," Clarissa Yuan menepuk bahu Nyonya Tua dan membantunya untuk duduk di sofa: "Sebelum aku datang ke sini, aku sudah menyiapkan diriku untuk meninggalkan tempatku."
"Benarkah?"
"Ya." Clarissa Yuan mengangguk, menyeka air mata dari matanya lagi, dan bernapas ringan: "Aku akan menemui Gwendolyn Tsu hari ini, dia jelas tidak akan mengubah pikirannya, tetapi dia telah berjanji padaku, dia akan membiarkanku menemani Julius sampai sebelum operasi mata.”
"Bagaimana dia bisa menjanjikan ini padamu?" Justin Yi bertanya.
"Dia tentu berharap mata Julius menjadi lebih baik. Jika Julius tahu tentang segalanya sekarang, itu akan mempengaruhi pemulihan dan operasinya." Clarissa Yuan tersenyum sedikit: "Aku akan dengan sabar membantu Julius untuk beradaptasi dan hidup mandiri tanpa penglihatannya. Jadi bahkan jika operasinya tidak berhasil, bahkan jika aku tidak di sisinya, dia bisa bertahan hidup. "
“Clarissa, kamu memang terbaik!” Nyonya Tua meraih tangannya dan berkata dengan emosional.
Justin Yi memandangnya dan bertanya, "Maksudmu ... Kita tidak akan mengatakan yang sebenarnya pada Julius?"
“Ya, jika dia tahu segalanya, dia pasti akan menentang untuk menikahi Gwendolyn Tsu, yang pada akhirnya akan memengaruhi pemulihan dan operasinya.” Clarissa Yuan tampak lebih tenang.
Ini adalah keputusan yang dia pertimbangkan hari ini, dan dia sudah siap.
"Ketika operasi Julius selesai, tidak peduli berhasil atau tidak, aku akan pergi."
"Pada saat itu, Julius tidak akan setuju untuk menikahi Gwendolyn Tsu." Justin Yi berkata dengan sedih, "Tetapi ini juga tidak apa-apa, dengan begitu kita mempunyai sedikit waktu lagi, kita akan memberitahunya segalanya saat matanya sudah lebih baik."
"Tidak, Justin ..." Clarissa Yuan menatapnya dengan serius. "Tidak peduli cara apa yang kita gunakan, Gwendolyn Tsu tidak akan membiarkan Julius pergi. Karena kita tidak ingin dia masuk penjara, kita harus bisa meyakinkan dia untuk menikah dengan Gwendolyn. Tsu. "
"Kamu adalah istri Julius, kamu tentu tahu kepribadiannya."
"Maka dari itu kita tidak bisa mengatakan yang sebenarnya padanya."
"Apa maksudmu?"
Clarissa Yuan ragu-ragu sejenak: "Ketika saatnya tiba, katakan kepadanya bahwa kontrak itu ditandatangani oleh kamu dan orang yang akan dipenjara adalah kamu. Dia tidak akan menikahi Gwendolyn Tsu untuk dirinya sendiri, tetapi dia pasti akan menikahinya demi kamu. Hanya saja, hubungan kamu dan dia tidak akan seperti sebelumnya. "
"Selama aku bisa membantunya keluar dari penjara, tentu saja aku tidak peduli tentang apa pun." Justin Yi masih tidak tahan: "Ini terlalu tidak adil bagimu, kuharap kamu bisa mempertimbangkannya lagi."
"Tenang, aku sudah memikirkannya. Kamu akan bertanggung jawab untuk membujuknya, dan aku ... akan memikirkan alasan yang tepat untuk pergi."
"Tidak mudah untuk Julius sampai akhirnya menemukan cinta sejati lagi. Jika kamu pergi, dia akan benar-benar hancur." Justin Yi menghela nafas.
“Mungkin, tapi aku yakin dia akan berdiri lagi.” Clarissa Yuan tersenyum pahit: “Siapa dari kita yang belum pernah mengalami cobaan seperti kematian, bukankah kita semua tetap selamat dan bertahan setelah itu? Aku yakin dia juga bisa melakukannya kali ini.”
"Bagaimana dengan kamu?"
"Aku? Aku bisa hidup dengan baik, yakinlah," Clarissa Yuan tersenyum.
"Clarissa ..." Nyonya Tua mengambil tangannya, bersalah dan enggan: "Meskipun kamu dan Julius tidak memiliki kesempatan, kamu akan selalu menjadi bagian dari Keluarga Yi. Nenek pasti tetap akan memperlakukanmu seperti cucu kandungku sendiri."
“Terima kasih, nenek.” Kata Clarissa Yuan dengan penuh rasa terima kasih sambil memeluknya.
Meskipun dia pasti akan meninggalkan Kota A pada waktu itu, jauh dari Julius, dan tidak mungkin menjadi bagian dari Keluarga Yi lagi, tetapi dia masih sangat tersentuh oleh niat Nyonya Tua.
*****
Setelah dipulangkan dari rumah sakit, Clarissa Yuan dan Julius Yi kembali ke Villa West Town untuk masa pemulihan.
Clarissa Yuan benar-benar mengosongkan banyak hal dari rumah, mengganti cangkir dan mangkuk dengan bahan sekali pakai, dan menyortir pakaian seperti sebelumnya, juga membuat tanda.
Dia mengajak Julius Yi untuk mengenal lingkungan kamar sedikit demi sedikit. Julius Yi tersenyum: "Aku benar-benar tidak sabar untuk kembali menjadi pria buta yang tampan dan seperti sebelumnya."
"Kamu masih sangat tampan sekarang," kata Clarissa Yuan.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangDark Love
Angel VeronicaLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Secret Love
Fang FangThis Isn't Love
YuyuThe True Identity of My Hubby×
- Bab 1 Déjà vu
- Bab 2 Bawa Dia
- Bab 3 Apa Bisa Tidak Dilaporkan Ke Polisi
- Bab 4 Menikahi Pria Buta
- Bab 5 Ini Maharnya
- Bab 6 Pindah ke daerah orang kaya
- Bab 7 Bertemu kepala keluarga
- Bab 8 Merk terkenal palsu
- Bab 9 Keluarga dia
- Bab 10 Menikah demi uang
- Bab 11 Pernikahan
- Bab 12 Mabuk
- Bab 13 Malam Pengantin Baru
- Bab 14 Membeli Mobil Untuknya
- Bab 15 Memanggilnya Nyonya Muda
- Bab 16 Penolong Dari Masalah
- Bab 17 Pertama Kali Bertemu
- Bab 18 Makan Bersama
- Bab 19 Mengacaukan Dunia
- Bab 20 Masa Lalunya
- Bab 21 Beli Satu Gratis Satu
- Bab 22 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 23 Tombol Milik Siapa?
- Bab 24 Ternyata Bukanlah Mimpi
- Bab 25 Sangat Mirip Dengan Seseorang
- Bab 26 Sakit Lambung(1)
- Bab 27 Sakit Lambung (2)
- Bab 28 Mabuk (1)
- Bab 29 Mabuk(2)
- Bab 30 Mabuk (3)
- Bab 31 Hanya Cantik Saja Tidak Berguna
- Bab 32 Dia Hanya Buta
- Bab 33 Tidak Pernah Masuk ke Kamarnya
- Bab 34 Suami Istri Tidak Perlu Terlalu Sungkan
- Bab 35 Cincin Pertunangan(1)
- Bab 36 Cincin Pertunangan (2)
- Bab 37 Membawa Teman Ke Rumah
- Bab 38 Tiba-tiba Menampakkan Diri
- Bab 39 Banyak Bicara Maka Banyak Salah
- Bab 40 Membantu Dia Melakukan Operasi Wajah Secara Gratis
- Bab 41 Terjadi Kecelakan Mobil (1)
- Bab 42 Terjadi Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 43 Masa Lalu Yang Tidak Diketahui
- Bab 44 Menjadi Marah
- Bab 45 Dimana Anaknya
- Bab 46 Mimpi Buruk Lagi (1)
- Bab 147 Mimpi Buruk Lagi (2)
- Bab 48 Memilih Mundur
- Bab 49 Menemaninya Sampai Pertunjukan Selesai
- Bab 50 Apakah Sudah Mengakui Kesalahannya?
- Bab 51 Tidak Berani Bertemu Orang
- Bab 52 Menolak Makan
- Bab 53 Jangan Keras Kepala
- Bab 54 Pria Asing
- Bab 55 Ingin Pelukan
- Bab 56 Bersembunyi Sendiri
- Bab 57 Tertidur di Hotel
- Bab 58 Keamanannya
- Bab 59 Rumor
- Bab 60 Berterima Kasih Atas Bantuannya
- Bab 61 Dikejar orang yang ingin membunuhnya?
- Bab 62 Tiba-tiba berkunjung
- Bab 63 Meminta bantuannya
- Bab 64 Mendoakannya dengan berbesar hati
- Bab 65 Menolak berulang kali
- Bab 66 Pusing Mual
- Bab 67 Berlelucon
- Bab 68 Strategi Yuliana 1
- Bab 69 Strategi Yuliana 2
- Bab 70 Mulai Sekarang Saling Tidak Melanggar
- Bab 71 Rencana jahat berhasil
- Bab 72 Rencana jahat berhasil 2
- Bab 73 Keluarga Yi sudah memiliki cucu pertama
- Bab 74 Memaksa menikah
- Bab 75 Fitnah
- Bab 76 Tidak takut diolok-olok
- Bab 77 Dia atau bukan
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (1)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (2)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (3)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (1)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (2)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (3)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (1)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (2)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (3)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (1)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (2)
- Bab 82 Bukan Sengaja Menguping (1)
- Bab 82 Bukan sengaja ingin mendengar (2)
- Bab 83 Sakit (1)
- Bab 83 Sakit (2)
- Bab 83 Sakit (3)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (1)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (2)
- Bab 85: Menjadi Tidak Sopan (1)
- Bab 85 Menjadi Tidak Sopan (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (1)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (3)
- Bab 87 Sudah Hamil (1)
- Bab 87 Sudah Hamil (2)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (1)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (2)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (1)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (2)
- Bab 90 Janji Dulu (1)
- Bab 90 Janji Dulu (2)
- Bab 90 Janji Dulu (3)
- Bab 91 Bertengkar (1)
- Bab 91 Bertengkar (2)
- Bab 92: Membuktikan Satu Hal (1)
- Bab 92 Membuktikan Satu Hal (2)
- Bab 93 Sebuah Masalah (1)
- Bab 93 Sebuah Masalah (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (1)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (3)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (4)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (5)
- Bab 96 Mencari tahu (1)
- Bab 96 Mencari tahu (2)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (1)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (2)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (1)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (2)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (1)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (2)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (1)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol (1)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 1 (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 2 (1)
- Bab 102 Menggila karena alkohol 2 (2)
- Bab 103 Menjadi istri orang (1)
- Bab 103 Menjadi istri orang (2)
- Bab 104 Emosinya (1)
- Bab 104 Emosinya (2)
- Bab 105 Terjebak Api (1)
- Bab 105 Terjebak Api (2)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (1)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (2)
- Bab 107 Intrik Melawan Satu Sama Lain
- Bab 108 Di Depan Umum (1)
- Bab 108 Di Depan Umum (2)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (1)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (2)
- Bab 110 Kesalahpahaman (1)
- Bab 110 Kesalahpahaman (2)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (1)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (2)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (1)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (2)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (1)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (2)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (1)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (2)
- Bab 115 Melindungi Dengan Tubuh
- Bab 116 Terluka Dan Pingsan
- Bab 117 Bertengkar (1)
- Bab 117 Bertengkar (2)
- Bab 118 Terkena Flu
- Bab 119 Hal di luar perkiraan
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (1)
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (2)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (1)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (2)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (1)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (2)
- Bab 123 Terlambat Pulang(1)
- Bab 123 Terlambat Pulang (2)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (1)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (2)
- Bab 125 Cincin Itu Hilang
- Bab 126 Pengakuan Dia
- Bab 127 Pertama Kalinya di Hina Pria (1)
- Bab 128 Pertama Kalinya di Hina Pria (2)
- Bab 128 Kecelakaan
- Bab 129 Kecelakaan (Bagian 2)
- Bab 130 Kecelakaan (3)
- Bab 131 Kita Berpisah Saja
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (1)
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (2)
- Bab 133 Saya Memberikanmu Dua Pilihan
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (1)
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (2)
- Bab 135 Dia Merasa Bersalah
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (1)
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (2)
- Bab 137 Regenerasi
- Bab 138 Hari Sulit, Aku Masih Bisa Melewatinya
- Bab 139 Pertengkaran Panas
- Bab 140 Penebusan Kesalahan
- Bab 141 Kesepian Sorang Diri
- Bab 142 Balas Dendam Kebencian
- Bab 143 Perempuan Dan Laki-Laki Sama Saja
- Bab 144 Mengadopsi Anak
- Bab 145 Meninggalkannya
- Bab 146 Bawa Dia Pergi
- Bab 147 Suami Istri Sehati
- Bab 148 Apa Kebenarannya
- Bab 149 Petir di Siang Bolong
- Bab 150 Pergi dari Rumah
- Bab 151 Terlihat Asing
- Bab 152 Balik Melawan
- Bab 153 Dengan Enggan
- Bab 154 Paman yang Asing (1)
- Bab 154 Paman yang Asing (2)
- Bab 155 Permintaan Maaf (1)
- Bab 155 Permintaan Maaf (2)
- Bab 156 Permintaan Maaf (Bagian 3)
- Bab 157 Memberanikan Diri Sekali
- Bab 158 Perjanjian ( 1)
- Bab 158 Perjanjian ( 2)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam ( 1)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam (2)
- Bab 160 Rencana Gagal
- Bab 161 Berkhianat
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (1)
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (2)
- Bab 163 Kenapa Selalu Dia yang Berkorban
- Bab 164 Selalu Menemanimu (1)
- Bab 164 Selalu Menemanimu (2)
- Bab 165 Hidup dalam Ketakutan
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (1)
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (2)
- Bab 167 Aku Juga Bisa Bermain Trik
- Bab 168 Konflik
- Bab 169 Memanfaatkan Kekacauan Ini
- Bab 170 Kejadian Tidak Terduga
- Bab 171 Menghidupinya seumur hidup
- Bab 172 Marah
- Bab 173 Membantu
- Bab 174 Kebohongannya
- Bab 175 Levin
- Bab 176 Bayang-bayang yang Familiar
- Bab 177 Diam-diam Membawa Mereka Pulang
- Bab 178 Dirinya yang Dulu
- Bab 179 Belajar Berbohong
- Bab 180 Siapa yang Mengatakan Ingin Cerai
- Bab 181 Semuanya demi dia
- Bab 182 Pembagian warisan
- Bab 183 Ada kamu saja sudah cukup
- Bab 184 Kesempatan terakhir
- Bab 185 Yuliana melahirkan! (1)
- Bab 185 Yuliana melahirkan (2)
- Bab 186 Memohon Untuk Dimaafkan
- Bab 187 Justin Yi
- Bab 188 Perubahan Baik
- Bab 189 Kebenaran
- Bab 190 Senang Terlalu Awal
- Bab 191 Penculikan
- Bab 192 Penculikan 2
- Bab 193 Terjatuh Dari Lantai Tiga
- Bab 194 Menjadi Orang Buta Sesungguhnya?
- Bab 195 Keberanian Untuk Tetap Hidup
- Bab 196 Balas Dendam
- Bab 197 Ini adalah pembalasan karma
- Bab 198 Kesadaran yang kacau
- Bab 199 Rahasia pada dirinya
- Bab 200 Rahasia pada dirinya 2
- BAB 201 Misteri Charlie Shen Hilang
- Bab 202 Kasih Kalian Melihat Sebuah Dokumen
- Bab 203 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 2
- Bab 204 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 3
- Bab 205 Memaksa Dia Berlutut
- Bab 206 Negosiasi
- Bab 207 Dicurigai
- Episode 208 Kekanak-kanakan
- Bab 209 Mengingat Masa Lalu
- Bab 210 Janji Sebelum Berpisah
- Bab 211 Masuk Kembali ke Rumah Sakit.
- Bab 212 Pergi
- Bab 213 Anakku Ada dimana?
- Bab 214 Harapan Baru
- Bab 215 Persetujuan Perceraian
- Bab 216 Keteguhan Hatinya
- Bab 217 Berakting Seperti di Film Hollywood
- Bab 218 Dibawa Pergi Oleh Polisi
- Bab 219 Frans Tsu Kembali
- Bab 220 Undangan Pernikahan
- Bab 221 Pertemuan Tidak Disengaja Yang Mencanggungkan
- Bab 222 Acara Pernikahan
- Bab 223 Malam pengantin
- Bab 224 Bertemu lagi dan menjadi orang asing
- Bab 225 Dipecat
- Bab 226 Pemikiran yang tidak seharusnya ada
- Bab 227 Terjadi pertengkaran
- Bab 228 Dihina
- Bab 229 Anak-anak hilang
- Bab 230 Anak-anak hilang 2
- Bab 231 Meminta Bantuan Padanya
- Bab 232 Foto Keluarga
- Bab 233 Kanker
- Bab 234 Menyadari Sesuatu
- Bab 235 Kecuali Meminta Maaf Padaku
- Bab 236 Hanya bisa membantu sampai disini
- Bab 237 Mabuk (1)
- Bab 237 Mabuk (2)
- Bab 238 Kegilaan saat mabuk
- Bab 239 Bertemu untuk yang terakhir kalinya (1)
- Bab 239 Betemu untuk yang terakhir kalinya (2)
- Bab 240 Tes DNA
- Bab 241Menggoda Suamiku
- Bab 242 Menghindar (1)
- Bab 242 Menghindar (2)
- Bab 243 Bertemu Setiap Hari
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (1)
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (2)
- Bab 245 Biarkan Aku Hidup
- Bab 246 Biarkan Aku Hidup (2)
- Bab 247 Pergi menjauh
- Bab 248 Fakta
- Bab 249 Natasia Hilang (1)
- Bab 249 Natasia Hilang (2)
- Bab 250 Bukan Sengaja Membohongi
- Bab 251 Hukuman dari Dia
- Bab 252 Kontrak (1)
- Bab 252 Kontrak (2)
- Bab 253 Surat perceraian
- Bab 254 Suami istri yang tidak saling mencintai
- Bab 255 Liam
- Bab 256 Liam 2
- Bab 257 Berbuat jahat lagi
- Bab 258 Panik
- Bab 259 Orang yang Berbahaya (1)
- Bab 260 Orang yang Berbahaya (2)
- Bab 261 Menolong Dia atau Tidak
- Bab 262 Tidak Memiliki Tenaga Untuk Berjuang
- Bab 263 Apakah Aku Salah?
- Bab 264 Tidak Berubah (1)
- Bab 264 Tidak Berubah ( 2)
- Bab 265 Kemarahan yang Menyerang Hati
- Bab 266 Berkumpul
- Bab 267 Keadaan yang Baik
- Bab 268 Akibat Membuat Dia Marah
- Bab 269 Bencana
- Bab 270 Mau Membantunya Tidak
- Bab 271 Jangan Lompat Gedung
- Bab 272 Menandatangani Surat Perceraian
- Bab 273 Apa Kamu Masih Akan Menikahiku?
- Bab 274 Masih Mencintainya
- Bab 275 Reaksi Evelin
- Bab 276 Tidak Ingin Ribut Lagi
- Bab 277 Permintaan Maafnya
- Bab 278 Undangan Pernikahan
- Bab 279 Tidak menginginkan anak
- Bab 280 Akhirnya bersama
- Bab 281Pemikiran yang saling bertentangan
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Perasaan itu terbalaskan
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)