The True Identity of My Hubby - Bab 260 Orang yang Berbahaya (2)

Pada malam hari, akhirnya Liam sadar.

Ketika Liam sadar, Clarissa Yuan sedang tidur di tepi ranjang, Julius Yi terus menjaga Liam

"Paman Yi......" panggil Liam dengan kecil.

"Akhirnya kamu sadar." Julius Yi dengan senang menggenggam tangan dia, lalu menatapnya: "Bagimana? Apakah ada bagian yang sakit?"

"Tidak ada." Liam menggelengkan kepalanya, dia menundukkan kepala untuk melihat Clarissa Yuan yang sedang tertidur dengan nyenyak.

Sebenarnya Julius Yi ingin Clarissa Yuan tetap tidur, tetapi dia teringat dia mengatakan kepadanya, jika Liam sadar dia harus membangunkannya, jadi dia meletakkan tangannya di sekitar bahu dia, lalu memanggilnya dengan suara yang rendah: "Clarissa."

Bulu mata Clarissa Yuan bergerak, dia segera duduk dengan tegak, lalu bertanya dengan panik: "Kenapa? Kenapa dengan Liam?"

Julius Yi tertawa, lalu mencubit pipinya: "Sadarlah, Liam sudah sadar."

Setelah kejadian Liam diracuni, Clarissa Yuan menolak untuk tidur, dia baru saja dengan susah payah membujuknya untuk tidur, dan akhirnya dia tertidur, semestinya tadi dia tidak usah membangunkannya.

"Liam sudah sadar?" Clarissa Yuan dengan senang menggenggam tangan Liam, dan menatapnya: "Ternyata benar, Liam akhirnya sadar."

"Tante Clarissa, kenapa kamu tidak tidur di ranjang?" tanya Liam dengan perhatian.

Clarissa Yuan mengusap pipinya dengan kedua tangannya, lalu berkata: "Karena tante Clarissa takut Liam akan dilukai oleh orang jahat."

"Di sini tidak ada orang jahat."

"Tante Clarissa sangat menyayangi Liam." Julius Yi berkata sambil tersenyum.

Liam tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, dia juga tidak ingin memberitahu Liam, biarkan dia mengira dirinya baru saja bangun.

Liam menatap sekeliling lalu bertanya: "Kenapa ayah tidak menemani Liam di sini?"

"Karena ayah harus menjaga adikmu di rumah." Clarissa Yuan bertanya: "Kenapa? Apakah Liam tidak suka ditemani oleh tante Clarissa dan paman Yi?"

"Suka."

"Benarkah?"

Liam menganggukkan kepalanya, wajahnya serius: "Karena tante Clarissa dan paman Yi sangat menyukai Liam, tentu saja Liam juga menyukai kalian."

"Sangat pintar." dengan puas Clarissa Yuan tersenyum.

"Liam, kamu lapar tidak, apakah kamu ingin makan sesuatu?" tanya Julius Yi.

Liam menyentuh perutnya, lalu menganggukkan kepala, dia sudah lama tidak makan tentu saja lapar.

Clarissa Yuan baru saja ingin berdiri untuk mengambil mangkuk dan sumpit, Julius Yi menyuruh dia untuk tetap duduk, lalu dia segera berdiri: "Aku saja yang mengambilnya."

Julius Yi pergi mengambil mangkuk, mencucinya dengan air kran, lalu dia mengisi setengah mangkuk bubur dari termos yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu menyuapinya kepada Liam.

Clarissa Yuan melihat dia dari samping, di wajahnya terdapat senyum bahagia. Selain waktu itu ketika dia merawat dia di rumah sakit, dia sangat jarang melihat dia merawat orang seperhatian ini.

Orang-orang berkata pria yang suka bekerja dan suka anak sangat mempesona, ternyata itu benar.

Dia melihat ayah dan anak tersebut, sampai akhirnya Julius Yi meletakkan mangkuknya, dia duduk dengan tegak dan berkata: "Julius, kamu pulang dan istirahatlah, serahkan kepadaku."

Takut dia akan khawatir, dia menambahkan: "Kamu tenang saja, kali ini aku akan lebih hati-hati, pasti tidak akan terjadi kejadian seperti pagi tadi."

Julius Yi melihat dia panik, lalu tersenyum dan berkata: "Kamu tidak perlu panik, kali ini Gwendolyn Tsu tidak akan berani bertindak gegabah lagi."

"Jadi tidak perlu ada dua orang yang bertahan di sini."

"Tidak apa-apa, aku bisa bertahan."

"Tetapi kamu sama sekali tidak tidur." Clarissa Yuan menunjuk ranjang di samping: "Kamu rebahan dulu saja di sana."

Agar tidak ditolak oleh Julius Yi, Clarissa Yuan tersenyum kepada Liam dan berkata: "Liam, cepat suruh paman Yi istirahat, kamu bilang jika tidak istirahat besok tidak akan memiliki tenang untuk bekerja."

Liam dengan patuh menarik ujung baju Julius Yi: "Paman Yi, kamu istirahatlah." lalu dia menatap Clarissa Yuan: "Tante Clarissa, kamu juga istirahatlah."

"Liam sangat pintar, tante Clarissa setelah ini akan beristirahat." Clarissa Yuan menatap Julius Yi: "Cepat pergi."

Julius Yi tidak bisa menolak, jadi dia segera beristirahat di ats ranjang.

Semua kartu dia dibekukan, Gwendolyn Tsu melempar semua kartu dia ke lantai.

Dalam satu malam dia berubah menjadi orang miskin, dia sama sekali tidak bisa menerimanya, tetapi ayahnya saja sudah mendukung Frans Tsu, sekarang dia sama sekali tidak memiliki orang yang akan membantunya.

Ponselnya terus berdering tanpa henti, dengan kesal dia mengambil ponselnya, dia melihat nama Andi tertera di ponselnya, lalu dia melempar ponselnya, membiarkannya begitu saja.

Ponselnya terus berdering, dia dengan kesal, menjawab telepon tersebut: "Dasar bodoh! Masalah sekecil ini saja tidak bisa kamu lakukan, kamu masih berani meneleponku?"

Andi berkata dengan cemas: "Nona Tsu, sekarang polisi sedang mencocokkan saya dengan wajah saya yang terlihat di video, mungkin sebentar lagi mereka akan mengetahui identitasku, jadi aku harus segera meninggalkan Kota A......"

"Apa hubungannya denganku?"

"Ini memang tidak ada hubungannya dengan Nona Tsu, tetapi bisakah Nona Tsu memberikanku uang 1 juta, aku sekarang membutuhkan uang untuk melarikan diri, aku mohon......"

Gwendolyn Tsu dengan cepat menyela: "Aku pernah berkata, kamu tidak akan mendapat uang jika masalah ini tidak dilakukan dengan baik."

"Tetapi kamu juga pernah bilang akan memberiku uang 1 juta."

"Lalu kenapa? Sekarang aku tidak ingin memberikannya." Gwendolyn Tsu yang sedang marah karena masalah kartunya, sekarang dia menjadi lebih kesal gara-gara Andi. Jika bukan karena dia tidak becus, setelah masalah ini selesai dia tidak akan seperti ini, Liam akan mati, lalu kartu dia juga tidak akan dibekukan.

"Kamu butuh uang bukan? Selesaikanlah masalah ini." Selesai Gwendolyn Tsu selesai berbicara, dia segera mematikan hubungannya.

Andi tidak terima, dengan cepat dia menelepon lagi, karena tidak ada yang mengangkatnya, Andi mengirim pesan kepada dia, isi pesannya terdengar dingin: "Nona Tsu, aku memberimu waktu 1 hari untuk mengirimkan uangnya ke rekeningku, jika tidak kejadian Clarissa Yuan yang di pabrik, kamu akan mengalaminya juga."

Gwendolyn Tsu mencibir: "Aku tidak takut!"

Setelah membalasnya, dia segera mematikan ponselnya, dan melemparkannya.

Dia tidak merasa khawatir pada orang yang akan segera ditangkap oleh polisi.

Dia berpikir bisa jadi Andi tertangkap, khawatir dirinya akan terseret dalam masalahnya, dia segera mengambil kembali ponselnya dari atas sofa, lalu berjalan ke dapur mengambil pisau, dan menghancurkan ponselnya, lalu membuang SIM Card-nya ke dalam toilet.

Ponsel ini khusus digunakan untuk berhubungan dengan Andi, tetapi pada akhirnya dihancurkan oleh dia.

Nyonya Tsu bersama dengan Gwendolyn Tsu kembali datang untuk menjenguk Liam.

Clarissa Yuan melihat Gwendolyn Tsu, merasakan dirinya menjadi khawatir, dia terus merasa dia akan mencelakai Liam.

Lalu dia bertatapan dengan kedua penjaga yang menjaga di depan, dan menghalangi ibu dan anak Keluarga Tsu tersebut.

Nyonya Tsu dengan dingin menatap kedua penjaga tersebut: "Apa maksud dari tindakan kalian?"

"Direktur Yi sudah berpesan, selain dokter, perawat, anggota Keluarga Yi dan Tuan Muda Tsu, tidak ada orang yang boleh memasuki ruangan pasien." para penjaga berkata dengan profesional.

Melihat keseriusan mereka, membuat hati Nyonya Tsu sakit, walaupun biasanya dia tidak terlalu menyayangi Liam, tetapi hatinya merasa sedikit sakit, apakah hari ini dia tidak bisa melihat Liam sebentar saja?

Sebenarnya, dia sendiri juga tidak tahu apa tujuannya datang ke sini, setelah dia tahu identitas Liam dan Natasia, dia merasa hatinya ada yang mengganjal, bagaimanapun juga kedua anak ini dibesarkan oleh Keluarga Tsu, tetapi ternyata mereka sedang membantu Keluarga Yi menjaga anak-anaknya.

Dia menatap ke dalam ruangan, dia melihat Liam yang sedang tidur dengan tenang.

"Apakah aku tidak boleh melihatnya sebentar saja?" Nyonya Tsu bertanya dengan cemberut.

Ketika penjaga akan berkata tidak boleh, Clarissa Yuan dengan cepat berkata: "Nyonya Tsu boleh melihat Liam."

Pandangannya menatap kedua ibu dan anak tersebut, lalu berkata: "Tetapi Nona Tsu tidak perlu masuk, karena Nona Tsu adalah orang yang berbahaya."

Nyonya Tsu menatap Clarissa Yuan.

Dia tidak menyangka, Clarissa Yuan bisa berkata seperti itu.

Clarissa Yuan kembali melanjutkan: "Kenapa aku bisa berkata seperti itu, seharusnya Nyonya Tsu sudah mengetahuinya bukan?"

Nyonya Tsu merasa malu, lalu dia menatap Clarissa Yuan: "Sebenarnya aku juga tidak terlalu ingin masuk untuk melihat Liam, lagipula dia bukan lagi cucu dari Keluarga Tsu, lihat atau tidak lihat tidak menjadi masalah bagi kami. Nona Clarissa, jangan lupa siapa yang membesarkan anak-anakmu selama 3 tahun ini, mengapa kamu sangat tidak tahu berterima kasih?"

"Menurutku Nyonya Tsu sudah salah paham, aku seperti ini demi keamanan Liam, jika Nyonya Tsu ingin melihat Liam, aku dan Liam selalu menyambutmu." raut wajah Clarissa Yuan dingin, tetapi di dalam hatinya dia terkejut, dia tidak menyangka Nyonya Tsu sudah mengetahui identitas Liam.

"Ibu, sudahlah, mari kita pulang." Gwendolyn Tsu menarik baju Nyonya Tsu, lalu menatap Clarissa Yuan: "Kamu juga tidak perlu panik, aku dan ibuku sedang berkeliling ketika melewati rumah sakit ini, jadi kami memutuskan untuk datang menjenguk."

Nyonya Tsu menatap Liam yang tertidur, dia tidak akan tahu jika tidak ada orang yang memberitahunya, setelah dilihat-lihat ternyata Liam sedikit mirip dengan Julius Yi yang dulu.

Anak-anak Julius Yi sudah sebesar ini, ketika dia melihat anak perempuannya, dia menghela nafas, dia menggenggam tangan Gwendolyn, lalu berjalan menuju lift.

Nyonya Tsu tidak berkata apa-apa, langsung membalikkan badan dan berjalan menjauh.

Melihat ibu dan anak itu berjalan menjauh, Clarissa Yuan diam-diam merasa lega, dan berjalan mendekat ke ranjang pasien.

Awalnya hari ini Nyonya Tsu ingin menemani Gwendolyn Tsu, mereka berbelanja demi membuat dia bahagia, tidak disangka mereka bertemu dengan Clarissa Yuan, Nyonya Tsu merasa hatinya tidak nyaman.

Melihat raut wajah anak perempuannya yang sedikit cemberut, Nyonya Tsu berkata: "Maaf, Gwendolyn, awalnya ingin membawamu keluar untuk menenangkan hatimu, tahu begitu tadi kita tidak perlu masuk ke rumah sakit."

"Ibu, apakah kamu masih tidak mengenalku, ucapan Clarissa Yuan tidak akan melukaiku."

"Iya, semoga kamu tidak memendamnya di dalam hatimu."

"Tenang saja." ibu dan anak itu berjalan melewati toko perhiasan, Gwendolyn Tsu tertarik dengan kalung berlian yang terpampang dari jendela, dia menarik tangan Nyonya Tsu dan berkata: "Ibu, tolong bantu aku lihat bagaimana kemurnian berlian dari kalung ini, aku akan menunggumu di sini."

"Pada saat ini kamu masih berminat untuk melihat perhiasan, sepertinya kamu tidak sesedih yang kukira." Nyonya Tsu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dan berjalan memasuki toko.

Gwendolyn Tsu berhenti dia pinggir jalan untuk menunggu Nyonya Tsu keluar dari toko, dia tidak menyadari ada mobil van lain di sebelahnya, ketika pintu mobil van terbuka, kedua pria keluar dari mobil, mereka bekerja sama untuk mengangkat kursi roda dia dan membawanya masuk ke dalam mobil van, lalu dia berteriak sekencang-kencangnya.

Mobil van dengan cepat dinyalakan, lalu bergabung dengan mobil lain di jalan raya.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu