The True Identity of My Hubby - Bab 233 Kanker

Melewati satu pemeriksaan pagi, Noah Tsu pada akhirnya sudah selesai melakukan pemeriksaan keseluruhan, Frans Tsu mengambil laporan film CT melihat sangat lama, wajahnya telah muncul sedikit peribahan.

Noah Tsu melihat ekspresinya, dalam hati juga muncul sedikit firasat yang tidak baik, menatapnya bertanya: “Kenapa? Di atas CT menunjukkan ada masalah?”

“Tidak apa-apa.” Frans Tsu mengunakan tangan menepuk-nepuk pundak ayahnya: “Ayah, kamu dan ibu disini tunggu aku sebentar, aku mengambilnya untuk dokter lihat.”

Frans Tsu selesai berkata lalu melangkah berjalan ke kantor dokter, dia baru saja pergi, Noah Tsu lalu berkata kepada Nyonya Tsu: “Ayo, pergi lihat-lihat.”

“Putra bukannya membiarkan kita tunggu di sini.” Nyona Tsu berkata.

“Tidak membiarkan kita ikut pergi, pasti ada masalah, badan diri aku apa tidak boleh tau sendiri?”

Dokter melihat-lihat filmnya, melihat-lihat lagi pemeriksaan lain lagi, wajahnya juga berubah menjadi berat: “Menurut pemeriksaan dasar, Tuan Tsu sudah dalam tahap menengah akhir kanker paru-paru.”

“Kanker paru-paru?” Frans Tsu walaupun tadi sudah menebaknya, tapi mendengar dia bilang begitu tetap berubah ekspresinya: “Dokter, apa kamu sudah yakin?”

“Yakin, di atas film sudah foto dengan sangat jelas.” Dokter berkata: “Kalau ingin tau jenis yang mana hanya bisa melalui biopsi patologis baru bisa tau, hanya sekarang pasien sudah berumur besar, badannya juga sudah tidak begitu bagus, kalau melakukan lung puncture kemungkinan akan beresiko besar, kalau tidak melakukannya, tidak akan mengetahui jenis yang mana, hanya bisa mengunakan obat tradisional tiongkok untuk perawatan konservatif.”

“Maksud dokter, operasi dan kemoterapi ayahku semua tidak dapat melakukannya?”

“Operasi pastinya tidak bisa, kalau kemoterapi, karena pasien umur terlalu besar, aku khawatir dia tidak dapat menahannya.” Dokter berhenti-berhenti, berkata: “Kemoterapi adalah membunuh sel-sel baik dan sel-sel jahat bersama-sama, proses pembuatannya sangat menyakitkan, sangat menderita, bukan orang biasa yang dapat menahannya. Tetapi ini hanya pendapat aku, kalau kalian tetap mau kemoterapi, rumah sakit juga tidak ada alasan untuk menolaknya.”

“Kamu langsung memberitahu kepadaku masih bisa hidup berapa tahun saja!” Noah Tsu melangkah kaki telah berjalan masuk.

Frans Tsu mendengar suara ayahnya, terburu-buru menolehkan kepala, dengan ringan memanggil: “Ayah, kamu kenapa kesini?”

Noah Tsu tidak menghiraukannya, tapi menatap dokter menunggu jawabannya.

Nyonya Tsu begitu mendengar dua huruf kanker paru-paru, ketika di depan pintu sudah kaki lemes menangis bercucuran air mata, saat ini sedang menanyai dokter dengan wajah gelisah: “Dokter, apa ini benaran? Apa bisa salah foto? Kalau tidak kita foto ulang sekali lagi lihat-lihat?”

“Apanya yang harus foto ulang?” Noah Tsu menolehkan kepala melihatinya.

Nyonya Tsu hanya bernangis dengan bersuara, tidak berbicara.

Dokter berpikir-pikir, berkata: “Kalau obat tradisional tiongkok mengontrolnya mungkin, ada orang hidup satu tahun, ada orang hidup tiga tahun, tergantung pada keadaan fisik setiap orang.”

“Masih ada tiga tahun bisa hidup, sudah lumayan.” Noah Tsu membalikkan badan dan menepuk-nepuk pundaknya Nyonya Tsu: “Kenapa harus menangis, masih ada tiga tahun.”

“Hanya tiga tahun, terlalu sedikit.” Nyonya Tsu menangis lebih parah lagi.

Frans Tsu terpaksa menahannya dengan tak henti menghiburnya, dia tau ayah hanya memaksa diri berpura-pura tidak peduli, makanya dia juga tidak bisa menunjukkan terlalu sedih.

Kembali ke mobil, Noah Tsu berkata: “Jangan memberitahukan berita ini kepada Gwendolyn dulu, agar dia tidak sedih.”

Frans Tsu menganggukkan kepala, dengan susah mengedipkan air mata yang di matanya.

*****

Dan saat ini, pada mulanya Gwendolyn Tsy yang sudah bilang mau pulang pada akhirnya tidak rela pergi begitu saja, tetap menunggu di tempat istirahat pintu depan Sea Park.

Jelas-jelas tau menunggu begitu hanya bisa membuat dirinya sendiri sedih dan merasa tidak enak, dia tetap menunggu, dan ketika dia melihat Julius Yi dan Clarissa Yuan membawa anak dengan gembira berjalan keluar dari dala, kesal sampai hampir memuntah darah.

“Nyonya Tsu, lebih baik kita pergi saja.” Sisca takut dia tidak dapat meredakan amarahnya, buru-bur mendorongnya berjalan ke arah tempat parkir situ.

Dan Gwendolyn Tsu yang sudah dirangsang habis-habisan juga tidak merespon, karena dia juga tidak berencana untuk di saat ini pergi berantem dengan mereka, beributan seperti perempuan garang saja.

Dia hanya mengumpalkan tangan kecil dengan sangat erat, membiarkan Sisca mendorongnya pergi.

Setelah berjalan keluar dari pintu gerbang, Clarissa Yuan berkata kepada Julius Yi: “Julius, terima kasih kamu menemani anak-anak main begitu lama, kamu pulang dulu saja, Frans Tsu akan dtang menjemput kami.”

“Anak bukan punya kamu juga, kalau mau terima kasih juga Frans Tsu yang berterima kasih.” Julius menaruhkan Natasia kelantai, dengan ejekan bersenyum: “Lagipula, aku dengan mereka baru saudara.”

Clarissa Yuan diam tak berbicara, jelas-jelas tadi masih baik-baik saja, begitu keluar dari Sea Park sudah langsung berubah muka.

Tapi ini juga tidak menyalahkannya, bagaimanapun berjalan keluar, dia dan dia semua mesti harus kembali ke kenyataan.

“Tapi tadi ketika meminta kamu membantu aku mencari anak, masih bilang kenapa harus membantu aku.” Dia tak tertahan dengan suara kecil berbisik-bisik.

Julius Yi menganggap tidak mendengar, melihatinya bertanya: “Apa sudah menghubungi Frans Tsu?”

“Tadi ketika meneleponnya masih belum angkat, aku sekarang coba menelepon lagi.” Clarissa Yuan mengambil keluar hp mau telepon, Julius Yi malah berkata: “Tidak usah telepon, dia kemari masih harus waktu, aku sekalian mengantar kalian pulang saja.”

Melihat Clarissa Yuan menatap dirinya, Julius Yi menambah satu kata: “Aku mengantar keponakan-keponakan aku pulang, kamu jangan berpikir terlalu banyak.”

“Ehmm, aku tidak berpikir banyak.”

“Clarissa Yuan, jika kamu yang memilih meninggalkan aku, aku tentu saja tidak akan dengan tidak berharga diri sama sekali pergi menyanjung-nyanjung kamu yang bersikap dingin.” Dia dengan tenang dan dingin mengulang mengatakan satu kata.

“Aku tau.” Clarissa Yuan tetap dengan patut menganggukan kepala.

Kepatuhannya malah membuat perasaan hati Julius Yi kesal dan sumpek, langsung menangkap lengan tangannya menarik ke depan, menarik dekat jarak diantara berdua: “Kamu bisa tidak berkata baik-baik dengan aku?”

Clarissa Yuan melotot matanya yang marah, benar-benar tidak mengerti: “Apa yang ingin kamu katakan?”

“Seperti pada awal mengatakan kata-kata kejam dan tidak berperasaan begitu, membuat aku tidak mengganggu kamu lagi, lebih baik bersembunyi dengan jauh-jauh dan tidak akan membiarkan kamu lihat lagi!” dengan begitu lain kali dia akan menghindarinya, tidak akan seperti hari ini kaya orang bodoh menemaninya dengan anak saingannya jalan-jalan di Sea Park.

Clarissa Yuan mana mungkin tidak tau pikirannya, perasaan hatinya sangat amat sedih, wajahnya malah hanya bisa diam-diam dan tenang-tenang saja, dengan tenang memuntahkan keluar satu kata padanya: “Perkataan yang sudah pernah katakan aku tidak ingin mengatkan kedua kalinya lagi, Julius, jika kamu sudah menikahi Gwendolyn, aku juga sudah memnutuskan bersatu dengan Frans Tsu, kita menjalani kehidupan masing-masing dengan baik-baik saja.” Walaupun tidak dapat menjadi suami istri, tapi kita pada nantinya masih bisa jadi saudara, berkeributan sampai terlalu sulit pada akhirnya juga tidak bagus.

“Clarissa Yuan! Kamu benaran sudah mengatakannya, benaran dapat mengatakannya keluar!”

“Maaf, merepotkan kamu untuk mengantarkan kami pulang.” Clarissa Yuan mengangkat tangan dan menarik kebawah lengan sendiri dari telapak tangannya.

“Paman, Tante Clarissa, kalian berdua kenapa bertengkar lagi?” Liam berwajah binggung mengamati berdua dan bertanya.

Clarissa Yuan dan Julius Yi saling memandang, kelihatannya bertengkar di depan anak kecil benar-benar tidak baik.

Menyadari tidak cocok Julius Yi pada akhirnya tidak banyak berbicara lagi, mengendong Liam lalu berjalan ke arah tempat parkir situ.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu