The True Identity of My Hubby - Bab 150 Pergi dari Rumah

Frans Tsu sedikit kaget, lalu mengangguk: “Aku tahu, tetapi maaf sekali, masalah ini aku tidak bisa membantu kamu.”

Clarissa Yuan menunduk dan tertawa sedih, dia juga tidak berharap Frans Tsu bisa membantu dia, cinta bukan urusan yang bisa dibantu orang.

“Tetapi aku yakin Gwendolyn hanya berharap sendiri, Julius tidak mencintainya, jadi kamu tidak perlu pergi dari rumah.” kata Frans Tsu sambil tertawa.

Kelihatannya yang dia tahu tidak banyak, lebih tidak tahu Julius Yi memiliki dua identitas

“Aku ingin pergi menenangkan pikiran.” kata dia.

“Kamu berencana ke mana?”

“Belum tahu, sedang mencari tempat tujuan.”

“Tempat tujuan pun belum ada, perginya sungguh tiba-tiba ya.” Frans Tsu tertawa dan berkata: “Apa mau ikut aku saja? Aku yakin ada dua anak kecil, kerisauan kamu sangat cepat akan hilang dan menjadi gembira.”

Clarissa Yuan membalik kepala melihat dua orang anak kecil, dia jelas tahu tidak seharusnya ikut, tetapi tetap mengangguk: “Boleh juga.”

Setiap kali bertemu dua anak Frans Tsu, dia selalu merasa penuh kasih sayang, seperti kedua anak kecil memiliki kekuatan sihir yang menarik perhatian dia.

Malahan Frans Tsu yang tidak menduga dia menyetujui dengan begitu cepat, bengong sebentar, mengeluarkan ponsel dan berkata: “Apa nomor KTP dan paspormu, aku pesankan kamu tiket pesawat.”

“Oh iya, kamu ada paspor tidak?”

“Ada.” Clarissa Yuan mengangguk, pagi ini dia baru ambil di tempat kerja.

Julius Yi pagi-pagi langsung menelepon Clarissa Yuan, tetapi ponsel Clarissa Yuan tidak nyala.

Setelah melihat waktu, sekarang Clarissa seharusnya ada di kantor, jadi dia menelepon telepon kantor, yang mengangkat telepon adalah Kelvin Qin, Kelvin Qin hanya bilang Clarissa Yuan izin libur panjang, tetapi tidak bilang ke mana dan kenapa izin libur panjang.

Hatinya merasakan firasat yang buruk, Julius Yi juga menelepon Evelin dan Teresa Wang, balasan yang dia dapat adalah dari tadi malam sampai hari ini belum bertemu dengan Clarissa Yuan.

Lalu dia menerima pesan terjadwal yang dikirim Clarissa Yuan, pesannya berisi: Kalau kamu tidak bisa menemani aku pergi, jadi aku pergi sendiri saja, semoga kamu dan Gwendolyn Tsu berbahagia selamanya!!

Terlihat kata-kata terakhir itu dipenuhi kesedihan.

Julius Yi langsung memegang ponsel dengan erat, berpikir kembali candaan yang Clarissa Yuan ucapkan padanya tadi malam dalam telepon.

Ternyata dia bukan sedang becanda, tetapi benaran?

Kemarin sore saat keluar dari kantor pengadilan, sampai mereka tiba di Mall City Clarissa Yuan masih sangat senang, kenapa bisa tiba-tiba menghilang? Kenapa menelepon dan berbicara seperti itu? Jangan-jangan Nenek sungguh menelepon dia dan mengucapkan kata-kata yang memancing dia?

Clarissa telah meninggalkan rumah?

Julius Yi yang panik langsung menelepon ke Kediaman Yi, yang mengangkat telepon adalah Kak Vero, Kak Vero yang mendengar nadanya yang panik, langsung memberikan telepon pada Nyonya Tua.

Julius Yi juga tidak sungkan lagi dengan Nyonya Tua, langsung berkata pada intinya: “Nenek, tadi malam kamu telepon ke Clarissa dan suruh dia meninggalkan aku ya?”

Nyonya Tua sangat terkejut dan menggeleng kepala: “Tidak kok.”

“Benaran tidak?” Julius Yi mengerutkan dahi, Clarissa jelas-jelas berkata begitu.

“Untuk apa aku membohongi kamu? Selain waktu itu aku berbicara dengannya di Villa West Town, aku tidak pernah mengungkit masalah menyuruh dia pergi lagi.” Nyonya Tua bingung: “Kenapa? Clarissa kenapa lagi?”

“Dia……pergi dari rumah.”

“Benaran? Kenapa?”

“Aku juga tidak tahu, dia pergi tiba-tiba.” Julius Yi mengambil nafas dengan tidak berdaya, tampaknya Nyonya Tua tidak membohonginya, walaupun Nyonya Tua menelepon Clarissa, dia juga tidak perlu menyembunyikannya darinya.

“Mungkin dia tidak ingin membebani kamu, jadi pergi sendiri?” tanya Nyonya Tua, jika benar begitu, kalau begitu Clarissa Yuan ini sangat pengertian, pikir dia.

“Seharusnya tidak.” Julius Yi menggeleng kepala, tadi malam Clarissa Yuan baru bilang padanya, jika Julius tidak ingin dia pergi, maka dia tidak akan pergi seumur hidup, akan tinggal di sisinya. Dan juga dihatinya, Clarissa Yuan sama sekali tidak akan tega tidak mempedulikannya dan kabur.

Dia mematikan telepon dengan khawatir, berpikir dengan teliti tempat yang Clarissa Yuan akan pergi.

Di saat ini, dia baru sadar bahwa dia tidak cukup mengerti tentang Clarissa Yuan, bahkan tidak tahu dia ada perasaan dengan tempat apa, juga tidak tahu selain Evelin dan Catherine Yao, dia dekat dengan siapa.

Setelah berpikir beberapa lama dan tidak ada ide, dia memutuskan untuk meminta kenalan mengambil rekaman CCTV dari lobby Mall City, karena sikap Clarissa Yuan berubah sejak saat itu.

Sore hari, orang Mall City mengantarkan rekaman CCTV padanya.

Saat Julius Yi tiba-tiba melihat Gwendolyn Tsu muncul dalam rekaman, dia terkejut dan sangat khawatir. Dia dengan cepat berdiri dari kursi, mengambil mantel yang digantung di kursinya dan berjalan keluar.

“Direktur Yi, sepuluh menit lagi sudah mau mulai rapat, apakah Anda sekarang ingin keluar?” Nona Sekretaris mengikuti langkahnya yang cepat dan bertanya.

Julius Yi mengangguk, langkahnya tidak berhenti.

“Tetapi rapat hari ini sangat penting…….” Nona Sekretaris memperingatinya dengan panik.

Walaupun begitu, Julius Yi tetap menghilang dari luar kantor.

*****

Gloria berdiri di depan pintu ruang VIP cafe, mengamati Noah Tsu yang sedang merokok dengan santai di dalamnya, lalu tatapannya muncul kemarahan, langsung menerobos ke dalam dan melototinya: “Noah Tsu! Ternyata benar adalah kamu——?”

Noah Tsu tertawa dan menunjuk sofa di seberang dengan dagu: “Silahkan duduk, Nyonya Yi.”

Saat ini Gloria sedang dipenuhi amarah, mana kepikiran untuk duduk.

Dia hampir maju dan menghabisi Noah Tsu, tetapi karena di sampingnya ada seorang pengawal yang berbadan kekar, jadi dia menahan keinginannya, melototi dan berkata: “Kamu membuat anakku Juwono menjadi sangat malang, membuat dia hampir dipecat Ayahnya, uang yang dipinjamkan juga hilang, kamu bilang sekarang harus bagaimana?”

“Kali ini kamu datang, aku ingin mencarikan cara untukmu.” kata Noah Tsu dengan santai.

Gloria tertegun, sama sekali tidak percaya dia akan begitu baik hati untuk membantu Juwono Yi memikirkan cara.

“Kamu ingin bagaimana lagi?”

“Aku ingin 5% saham Perusahaan Besar Yi di tangan anakmu, aku berharap kamu bisa membujuk dia…….”

“Mimpi kamu!” Gloria tidak menunggu dia selesai bicara dan langsung menolak.

Dia juga menginginkan saham Perusahaan Besar Yi? Berani sekali!

“Aku belum selesai bicara, jangan buru-buru menolak.” Noah Tsu meragakan tangannya dan berkata: “Aku bayar seharga ini, Rp 2.000 miliar.”

“Mimpi kamu!” Gloria hanya bisa menggunakan dua kata ini untuk menunjukkan kemarahan dan tekadnya saat ini.

Saham Perusahaan Besar Yi seberapa berharga, walaupun dia sendiri tidak paham, dia juga pernah mendengar orang lain membicarakannya, saham yang bisa mendapatkan keuntungan banyak dalam waktu panjang, orang bodoh baru akan menjualnya.

Direktur Tsu ini berani sekali menawar, hanya Rp 2.000 miliar saja ingin mengambil 5% saham Perusahaan Besar Yi?

Noah Tsu masih terlihat santai, tertawa dan berkata: “Tentu saja, Rp 2.000 miliar memang sedikit rendah, tetapi bagi kalian berdua, uang ini sepenuhnya adalah gratis, juga pasti cukup untuk kalian menghabiskannya dalam tiga kali kehidupan.”

“Ingin membeli saham aku dan anakku? Jangan berharap!” balas Gloria, dia membalik badan dan ingin pergi.

“Tunggu.” kata Noah Tsu, pengawal berbadan kekar itu segera menghalang jalan Gloria.

Gloria tertegun, memutar kepala dan melototi Noah Tsu: “Ngapain? Kamu ingin memaksa?”

“Nyonya Yi, Anda salah paham, aku tidak suka melakukan hal yang mencelakai diri sendiri, aku sedang berdiskusi denganmu, bukan memaksa.” Noah Tsu berhenti sebentar dan berkata: “Aku tidak basa-basi lagi, semua orang tahu Carter Yi paling sayang dengan anaknya yang paling kecil Juwono Yi, dia jelas-jelas tahu Jowono tidak terampil, masih memaksa untuk mengangkat dia menjadi Wakil General Manager. Ini karena apa? Karena Juwono Yi adalah anak kandungnya.”

“Tentu saja.” Berbicara tentang ini, Gloria sangat bangga.

“Tapi kalau dia bukan anak kandung Carter Yi? Bagaimana?”

“Apa maksudmu?” Gloria terkejut dan melototi dia, lalu berkata: “Hubungan darah itu untuk seumur hidup, masa bisa tiba-tiba jadi anak orang lain?”

“Nyonya Yi, Anda tidak usah berpura-pura lagi.”

“Aku berpura-pura apa?” Gloria berkata dengan marah: “Noah Tsu, kamu berpikir untuk mendapatkan saham anakku sampai gila? Sembarang berbicara apa kamu?”

Noah Tsu melihatnya dengan sinis dan tersenyum: “Kalau ingin menyerang dari kalian dulu untuk mendapatkan Perusahaan Besar Yi, tentu saja aku harus menyelidiki kalian berdua dengan teliti, melakukan persiapan yang cukup baru datang.”

“Kamu…….” Gloria tercengang.

Saat ini, pintu toilet terbuka dari dalam, Juwono Yi yang marah keluar dari dalam, langsung maju dan ingin menonjok Noah Tsu, tetapi ditarik oleh pengawal.

Juwono Yi sambil melawan, sambil menunjuk Noah Tsu: “Hei orang bermarga Tsu! Frans Tsu baru bukan anak kandungmu! Keparat kau!”

“Juwono…….” Gloria tidak menyangka anaknya bisa berrsembunyi di dalam toilet, dia terkejut sampai terbata-bata.

Lengan Juwono Yi ditahan pengawal dan tidak bisa bergerak, hanya bisa melototi Frans Tsu diseberang dengan marah, Noah Tsu melihat dengan sinis dan tertawa: “Wajah Frans Tsu sama persis denganku saat aku muda, mana mungkin bukan anak kandungku? Malahan kamu, mengacalah, lihat apa yang mirip dari kamu dengan orang-orang Keluarga Yi. Tanya Ibumu, apakah kamu anak kandung Carter Yi?”

Juwono Yi langsung memutar kepala dan menatap Ibunya.

Gloria langsung menggeleng kepala: “Juwono, kamu jangan dengarkan kata dia, kamu adalah anak kandung Ayahmu.”

“Anak kandung atau bukan, ambil rambutnya dan diperiksa bukannya juga akan jelas.” kata Noah Tsu.

“Noah Tsu! Kamu jangan keterlaluan!” teriak Gloria dengan marah.

Noah Tsu tertawa dan menggerakkan bahu: “Sebenarnya aku tidak bermaksud jahat, hanya ingin melakukan transaksi dengan kalian, kalau keterlaluan juga tidak akan membayar kalian Rp 2.000 miliar, tetapi memaksa kalian langsung memberikan sahamnya padaku.”

“Kalian berdua bukan lawan yang ingin aku kalahkan, kalian tinggal mengambil Rp 2.000 miliar dan jangan ikut campur, bagi kalian ini adalah pilihan terbaik. Karena selanjutnya aku akan mengambil alih Perusahaan Besar Yi sedikit demi sedikit dan benar-benar menghancurkan Perusahaan Besar Yi, aku ingin Julius Yi bersujud dan memohon padaku untuk menikah dengan anak perempuanku. Dan saat Perusahaan Besar Yi bangkrut, walaupun kalian memiliki saham, itu juga hanya kertas sampah.”

Noah Tsu melangkah ke depan dan menepuk wajah Juwono Yi: “Mengerti tidak? Aku ini sedang melindungi kalian agar bisa mundur dengan aman, kalau tidak tunggu suatu hari Carter Yi mengetahui kamu bukan anak kandungnya, tidak perlu menunggu Perusahaan Besar Yi bangkrut, dia pasti akan mengambil kembali sahamnya dan mengusir kamu dari Keluarga Yi.”

“Baiklah, aku berkata sampai sini saja.” Noah Tsu berkata dengan dingin: “Aku beri kalian waktu tiga hari untuk berpikir, tiga hari kemudian kalau kalian memilih untuk menolak, aku akan mencari Carter Yi dan mengobrol dengannya.”

Setelah Noah Tsu berkata, dia tersenyum pada mereka dan berjalan menuju luar ruangan.

Dalam ruangan menjadi tenang, Juwono Yi menatap Gloria dan berkata: “Ibu, apakah yang dia bilang benar? Aku bukan anak kandung Ayah?”

Gloria menatap anaknya, menangis dan berkata: “Juwono, maaf…….”

Walaupun ini adalah akhir yang sudah tertebak, tetapi mendengar Ibunya berkata begitu, Juwono Yi tetap merasa sedih sampai langkahnya tidak kukuh dan hampir terjatuh ke sofa di samping.

*****

Clarissa Yuan keluar dari bandara, langsung melihat bangunan model Eropa yang asing.

Dia mengamati pemandangan di depan mata dan bertanya: “Ini di mana?”

Frans Tsu melihatnya dengan sedikit terbisu, berkata: “Di sini adalah Inggris, jangan-jangan kamu tidak tahu diri sendiri sedang pergi ke mana?”

Saat di perjalanan, dia selain kadang-kadang bermain dengan Liam dan Natasia, sisa waktunya dia hanya bengong dan menatap luar jendela, tidak berbicara juga tidak minum, juga hampir tidak makan sama sekali.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu