The True Identity of My Hubby - Bab 100 Tuan Muda menggila (2)

“Melihat kamu seperti ini, bagaimana mungkin aku tidak peduli?” Clarissa Yuan menarik telapak tangannya dan menemukan luka yang besar akibat tergores sesuatu di punggung tangannya, darah yang berwarna merah tidak berhenti mengalir keluar.

"Dibandingkan dengan siapapun aku lebih mengerti perasaan ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Dulu saat Charlie Shen meninggalkanku, aku merasa seluruh duniaku hancur. Saat ini kamu juga pasti merasa seluruh duniamu sedang hancur kan?”

Mata Julius Yi langsung memerah, ada linangan air mata di bagian bawah matanya.

Clarissa Yuan tidak pernah melihatnya seperti ini, dulu tidak peduli bagaimana pun dia melampiaskan kemarahannya, dia tidak akan meneteskan setetes pun air mata.

Melihatnya seperti ini, Clarissa merasa sangat sedih .

"Apakah tidak peduli seberapa kerasnya aku berusaha, aku tidak akan memiliki tempat di dalam hatimu? Apakah kamu sangat mencintainya?"

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu pernah melupakannya? Meskipun hanya satu kali saja."

"..."

"Jika Charlie Shen tiba-tiba kembali, apakah kamu akan tetap tinggal disisiku? Apakah kamu masih akan berusaha keras menyesuaikan diri denganku?"

"Aku akan tetap bersamamu. Asalkan kamu mencintai dirimu dengan baik, aku akan menjagamu seumur hidupku." Clarissa Yuan berkata dengan penuh percaya diri: "Gwendolyn Tsu lebih cantik daripada aku, lebih baik daripada aku, tapi belum tentu dia lebih cocok untukmu daripada aku."

“Kamu selalu bisa membuatku terlepas dari penderitaanku.” Julius Yi memeluknya sambil tersenyum getir: “Aku benar-benar berharap orang yang aku cintai dulu adalah kamu.”

"Tentu saja, di dunia ini, selain Kak Sarah dan keluarga Yi, masih ada siapa yang memperlakukanmu dengan baik melebihi aku?" Clarissa Yuan melirik sekotak kudapan yang dia letakkan di atas meja, lalu dia berkata:” Sore ini ketika aku pergi berbelanja nenek, aku khusus membelikan kue kastanye untukmu. Tak kusangka begitu aku pulang aku malah melihatmu melampiaskan kemarahan karena wanita lain. "

"Maaf, aku terlalu tidak tahan dengan guncangan ini."

“Mencintai seseorang tidaklah salah.” Clarissa Yuan mengambil kotak obat dari lemari lalu menariknya untuk duduk di sofa, setelah itu dia membantunya mengobati lukanya dengan hati-hati.

Ketika Kak Sarah mendengar dari dalam kamar tidak ada suara,dia bergegas membuka pintu karena takut terjadi sesuatu. Ketika dia melihat mereka berdua duduk di sofa sambil mengobati luka Julius, dia langsung merasa lega.

Memang hanya Clarissa Yuan yang memiliki cara menghadapinya, Julius Yi sudah melampiaskan kemarahannya sepanjang sore di rumah, dia juga sudah membujuknya sepanjang sore, tetapi tak disangka semua bujukannya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dua patah kata yang diucapkan oleh Clarissa Yuan.

Awalnya, Julius Yi sudah hampir melepaskan Gwendolyn Tsu, tak disangka hari ini terjadi hal seperti ini lagi, dan membuatnya terguncang seperti ini.

Kak Sarah mundur diam-diam setelah selesai membereskan kamar.

Clarissa Yuan juga sudah selesai membantu Julius Yi membalut lukanya. Dia bangkit dari sofa dan pergi menuangkan segelas air untuk Julius Yi. Setelah dia meletakkan gelas itu di telapak tangannya dia berkata sambil menatapnya: "Acara pertunangan Nona Tsu dan tuan muda kedua sudah ditetapkan akan diselenggarakan tiga bulan lagi, jika kamu merasa sedih, aku bisa menemanimu jalan-jalan di luar dan mencari tempat liburan. "

“Tidak perlu.” Julius Yi mengangkat gelas yang ada di tangannya lalu menyesap air di dalam gelas sambil tersenyum getir.

Clarissa Yuan tidak tahu alasan sebenarnya kenapa dia menggila, tentu saja, dia juga tidak akan memberitahunya.

"Kenapa? Takut aku tidak menjagamu dengan baik?" Clarissa Yuan tidak mengerti.

Julius Yi mengangkat tangannya dan membelai rambut Clarissa, lalu dia tersenyum dan berkata, "Sebenarnya, aku tidak terlalu menyukai Gwendolyn Tsu."

"Kamu hanya tidak mau mengakuinya." Clarissa Yuan melirik kamar tidur yang kosong. Semua barang di dalam kamar dihancurkan semua olehnya. Dan dia masih tidak mengakui cintanya yang mendalam terhadap Gwendolyn Tsu?

Julius Yi tahu jika dia memberikan penjelasan yang terlalu banyak hanya akan menjadi kedok, jadi dia tidak melanjutkan membahas hal ini.

“Bukankah kamu membeli kue kastanye untukku?” Tanya Julius Yi untuk menganti topik pembicaraan.

"Iya, tunggu sebentar." Clarissa Yuan bangkit dan mengambil kue kastanye yang berada di atas meja lalu menaruhnya di hadapannya. Dia membuka kotak kue dan mengambil satu kue dengan garpu sekali pakai lalu dia memberikan garpu itu kepada Julius : "Coba cicipi enak atau tidak."

Julius Yi yang siang tadi tidak makan terlalu banyak sudah merasa lapar. Dia menggigit kue kastanye itu dan langsung mengangguk: "Sudah lama aku tidak makan kue kastanye seenak ini."

“Kalau kamu suka, lain kali aku akan membelikannya lagi untukmu .” tentu saja Clarissa Yuan senang melihat dia menyukainya.

“Terima kasih.” Julius Yi melanjutkan mengambil kue yang kedua.

Melihatnya makan dengan lahap, Clarissa Yuan juga mengambil sepotong kue dari dalam kotak dan memasukkannya ke dalam mulutnya, dia merasa tidak ada yang istimewa dengan kue ini, dia juga tidak tahu kenapa Julius Yi sangat menyukainya.

Saat melihatnya makan, Clarissa melihat ada remah-remah kue yang menempel di sudut mulutnya, oleh karena itu dia mengambil tisu dari kotak tisu dan membantunya menyeka mulutnya.

Perbuatannya ini membuat sekujur tubuh Julius Yi merasa tidak nyaman. Julius memasukkan setengah dari kue yang berada di tangannya ke dalam mulutnya, setelah menghabiskan kue di dalam mulutnya dia berkata kepada Clarissa Yuan: "Clarissa, kamu lanjutkan urusanmu, aku ingin istirahat. "

Jelas-jelas satu menit yang lalu masih baik-baik saja, satu menit berikutnya dia mulai mengusirnya lagi.

Meskipun Clarissa Yuan sedikit tidak berdaya, tetapi dia hanya bisa berdiri dan pergi saat mendengar alasannya ini.

"Kalau begitu istirahatlah dengan baik, jangan memikirkan hal-hal yang tidak membahagiakan lagi."

"Tenang saja, aku tidak akan memikirkan hal-hal yang tidak membahagiakan lagi."

"Jika ada sesuatu ingat telepon aku."

“Baik, pergilah.” Julius Yi bangkit dari sofa, Clarissa Yuan juga bergegas bangkit dan memapahnya ke tempat tidur.

Setelah Julius Yi tidur dan tubuhnya sudah ditutupi dengan selimut, akhirnya Clarissa merasa lega, setelah itu dia berbalik dan pergi meninggalkan kamar tidurnya.

Setelah perpisahan ini, dia juga tidak tahu kapan mereka akan bertemu kembali.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu