The True Identity of My Hubby - Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (2)

“Oh, aku sudah berpikir dengan jernih.” Clarissa Yuan tersenyum.

Frans Tsu tidak bertamu terlalu lama jadi dia segera bangkit berdiri dan berpamitan, ketika Clarissa Yuan mengantarnya sampai depan pintu, dia berterimakasih: “Senior Tsu, terima kasih sudah menjengukku, kamu tenang saja, aku sangat baik-baik saja.”

“Kalau begitu aku bisa tenang.” Frans Tsu meletakkan tangannya di atas kepala dia, seperti sedang memanjakan seorang anak.

Clarissa Yuan membuka pintu, dan mereka berdua bersama-sama berjalan keluar dari pintu.

Teresa Wang yang berada di tangga paling dasar melihat limousine yang berparkir di sekeliling halaman rumahnya, dia bertanya tanpa mengangkatkan kepalanya: “Clarissa, ini mobil siapa? Apakah mobil ini diberikan oleh Keluarga Yi?”

“Itu punya kakak seniorku.” Jawab Clarissa Yuan.

“Apa kabar, tante.” Frans Tsu dengan sopan menyapa Teresa Wang.

Teresa Wang baru membalikkan badannya, menengadahkan kepalanya menatap Frans Tsu.

Ketika dia melihat Frans Tsu, dia seketika membeku, kemudian mengangkat keranjang sayur ke depan mukanya, untuk menutupi muka dia. Tampaknya dia masih khawatir, jadi dia membalikkan kepalanya ke belakang dan bersembunyi di sudut.

Frans Tsu dan Clarissa Yuan saling menatap dengan canggung, dan berkata: “Tante, apakah tampangku sangat menyeramkan?”

Teresa Wang tidak menjawab, dia melambaikan tangannya, bermaksud untuk menyuruh dia segera pergi dari sini.

Frans Tsu tidak ingin menyulitkan dia, setelah berpamitan dengan Clarissa Yuan, dia segera mengemudikan mobilnya keluar dari gerbang villa.

Setelah Frans Tsu pergi, Clarissa Yuan memandang Teresa Wang yang masih bersembunyi di sudut, dia bertanya dengan curiga: “Ibu, kamu kenapa? Kenapa ibu sangat ketakutan ketika melihat Frans Tsu? Kamu mengenalnya?”

Teresa Wang keluar dari sudut, dia segera menggelengkan kepalanya dan tersenyum: “Tidak kenal, tentu saja tidak kenal, mana mungkin aku mengenalnya?”

“Ibu berhutang dengannya? Atau apakah ibu pernah mencuri barang dia? Clarissa Yuan terus bertanya.

Jika tidak pernah bertemu, kenapa Teresa Wang bertemu dia seperti tikus yang takut bertemu dengan kucing?

Wajah Teresa Wang tidak terlihat senang: “Clarissa, ibu tidak suka mendengar kata-katamu, siapa yang bilang aku mencuri barang dia, selain yang terakhir kali memecahkan jendela mobilnya, aku tidak pernah mencuri apapun.”

Dia tidak akan berani mencuri lagi, satu-satunya anak perempuan dia sudah diberikan kepada Keluarga Yi, jika dia ditangkap, siapa yang akan menyelamatkanya.

“Kalau begitu kenapa harus bersembunyi?”

“Saya….. saya hanya takut dia mengenal wajah yang suka berjudi ini, dan membuat kamu dengan Tuan Muda Yi malu.” Teresa Wang memutar bola matanya, dan segera masuk ke dalam rumah.

Clarissa Yuan tidak sepenuhnya percaya dengan dia, dia mengikutinya ibunya masuk ke dalam rumah.

Dulu Teresa Wang demi meminta uang darinya, sampai berani datang ke kantornya, dan juga menghampiri dia di rumah temannya, perbuatan memalukan apa yang tidak pernah dia lakukan? Kali ini dia benar-benar tahu diri?

Clarissa Yuan duduk di meja makan untuk membantu Teresa Wang memilah sayur.

Teresa Wang diam-diam meliriknya, dan bertanya dengan nada santai: “Oh ya, tadi kamu bilang laki-laki itu siapa? Senior kamu?”

“Iya, ketika SMA.” Jawab Clarissa Yuan.

“Apa pekerjaan dia? Dia orang mana?”

“Ibu, untuk apa kamu bertanya seperti ini?”

“Saya….rumah kita baru pertama kali dikunjungi oleh seorang laki-laki, tentu saja aku harus mengenalnya, siapa tahu latar belakang dia tidak baik, dan tertarik denganmu.”

“Ibu, kamu berpikir terlalu jauh, dia adalah anak satu-satunya dari pemilik Perusahaan Besar Tsu, dia tidak mungkin tertarik dengan aku yang sudah menikah.” Jawab Clarissa Yuan.

“Dia adalah anak dari pemilik Perusahaan Besar Tsu?” Teresa Wang terkejut.

“Betul.”

“Kalau begitu dia pasti sudah menikah.”

“Betul, dia sudah menikah.”

“Apakah kamu pernah melihatnya? Sudah punya anak belum?”

Clarissa Yuan menatapnya, Teresa Wang segera mengambil kacang dan memilahnya, menjawab sambil tersenyum: “Aku…. hanya penasaran, kamu tahu, aku tertarik dengan orang kaya.”

“Anak perempuanmu ini sudah dinikahkan ke keluarga kaya raya olehmu, kamu masih ingin aku menikah sekali lagi? Daripada itu, aku sudah bilang kalau Frans Tsu sudah menikah, anaknya sudah akan berumur 3 tahun.”

“Anaknya sudah akan berumur 3 tahun?” Teresa Wang mencondongkan tubuhnya ke depan, menatap Clarissa Yuan dengan curiga.

“Betul!” Clarissa Yuan menatapnya, melempar kacang di tangannya, dan bangkit untuk naik ke lantas atas.

Teresa Wang berkata dengan kesal dari balik punggunya: “Lihatlah sifat jelekmu ini, hanya bertanya saja kamu sudah marah.”

Pada sore hari, setelah bertemu dengan pelanggannya, Justin Yi segera pergi ke hotel berbintang, setelah dia sampai di sana, Carter Yi bersama dengan ayah dan putri Keluarga Tsu sudah berada di dalam.

Dia dengan sopan menyapa semua orang, ketika dia ingin duduk, Gwendolyn Tsu mendorong kursinya ke belakang dan segera bangkit untuk menghampirinya, dia melingkarkan tangan dia ke lengannya dan berkata: “Justin, kenapa kamu baru sampai? Kami sudah menunggumu sangat lama.”

“Saya minta maaf, sudah membuat kalian semua menunggu lama.” Justin Yi menepuk punggung tangan Gwendolyn Tsu, dan kata-kata tersebut ditujukan kepada Noah Tsu.

“Jangan dengar kata-kata Gwendolyn, kami baru saja sampai.” Noah Tsu tersenyum kepada Gwendolyn Tsu: “Gwendolyn, kenapa kamu bergelayutan dengan Tuan Muda Kedua? Cepat persilahkan dia duduk.”

“Aku merindukan Tuan Muda Kedua.” Gwendolyn Tsu tersenyum sambil mengajak Justin YI duduk di sebelahnya.

Carter Yi menatap mereka berdua, ikut berkata: “Ini baru beberapa waktu tidak bertemu, sudah rindu saja.”

“Paman, kamu seperti tidak mengetahui perasaanku terhadap Justin Yi.” Gwendolyn tersenyum.

“Tentu saja paman mengetahuinya, setelah selesai makan kalian bisa berduaan.”

“Paman ternyata sangat mengertiku.” Setelah Gwendolyn Tsu berbicara, dia memegang sumpit dan mengambilkan satu ekor udang untuk Justin Yi: “Sayangku, kamu sudah bekerja keras, makan yang banyak.”

“Terima kasih.” Justin Yi tersenyum kepada Gwendolyn Tsu.

Lebih cepat lebih baik

Ketika sedang makan, akhirnya Carter Yi membicarakan persoalan tentang investasi Mall city, setelah Noah Tsu mendengarnya, dia tersenyum: “Direktur Yi, sebenarnya bukan kami sengaja menarik modal kita, tetapi akhir-akhir ini perusahaan kami kekurangan modal,

jadi saya terpaksa melepaskan kesempatan ini.”

Dia berhenti sejenak, dan kembali melanjutkan: “Penarikkan investasi juga membuat kerugian besar pada perusahaan kami, bagaimanapun juga kami telah berinvestasi begitu banyak di awal, jika sekarang kami menarik investasi, uang yang dihasilkan sebelumnya juga tidak akan sebanyak ketika kami berinvestasi.”

“Ayah…..kamu dengarkan saja kata-kata paman Yi, kumpulkan saja dana dari proyek lain, dan investasikan di Mall City, sehingga kita sama-sama untung.” Gwendolyn Tsu menoleh ke arah Justin Yi, dan tersenyum: “Justin, kata-kataku benar tidak?”

Justin Yi tersenyum: “Jika bisa seperti itu, tentu saja sangat baik.”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu