The True Identity of My Hubby - Bab 72 Rencana jahat berhasil 2

Bella Bai hanya bertanya dengan asal, dan tidak memiliki maksud apa-apa, tapi Yuliana Liu memasukkannya ke dalam hati.

Yuliana Liu mengangkat kepalanya dengan terkejut, dia menatap teman baiknya sambil berpikir selama beberapa detik, kemudian dia berkata: "Aku dan Juwono Yi hanya pernah melakukannya sekali tanpa menggunakan pengaman dan itu terjadi satu bulan yang lalu, tidak mungkin bereaksi begitu cepat kan?"

Juwono Yi juga bukan orang bodoh, tentu saja, dia tidak akan bodoh hingga membiarkan memiliki kelemahannya dan mengikatnya. Setiap kali melakukan hal itu dia akan menggunakan pengaman. Sebelumnya mereka melakukannya tanpa menggunakan pengaman, juga dikarenakan dia mabuk, meskipun keesokan paginya Juwono langsung membelikan obat untuknya, tapi saat meminumnya diam-diam Yuliana menyembunyikan obat di bawah lidahnya dan berhasil menipunya.

Sekali saja langsung hamil? Apakah dia benar-benar seberuntung itu?

“Ada beberapa orang memiliki reaksi yang lebih cepat, itu sangat normal.” Bella Bai kembali bertanya, “Menstruasimu telat tidak?”

"Memang telat, tapi hanya tiga heri."

"Sebelumnya kamu pernah telat?"

"Tidak pernah."

“Kalau begitu sudah pasti.” Bella Bai memukul telapak tangannya dengan penuh semangat, lalu dia berkata sambil tersenyum kepadanya: “Sepertinya langit sedang membantumu? Tahu begitu semalam tidak perlu bersusah payah seperti itu.”

Benar, jika tahu dari awal tadi malam tidak perlu bersusah payah seperti itu dan membuat semuanya gagal. Dia bahkan memberikan kesempatan bagi Juwono Yi untuk minta putus dengannya. Putus? Lihat bagaimana dia akan minta putus sekarang. Saat memikirkan hal ini Yuliana Liu langsung merasa gembira.

Untuk memastikan apakah dia benar-benar hamil, Yuliana Liu khusus pergi ke apotek di seberang hotel untuk membeli satu kotak tespack, setelah mengetes dengan menggunakan tiga tespack secara bersamaan dan semuanya menunjukkan dia hamil, akhirnya dia merasa lega.

Yuliana kembali ke tempat duduknya dengan gembira, lalu dia mendorong gelasnya ke hadapan Bella Bai, sambil berkata dengan sombong, "Maaf, sekarang aku adalah seorang wanita hamil, jadi aku tidak bisa menemanimu minum."

"Yo, lihat betapa sombongnya kamu sekarang, apakah lewat beberapa hari lagi kamu bahkan tidak sudi melihat wajah teman baikmu ini lagi? Nona Muda Ketiga Keluarga Yi..." Bella Bai tertawa sambil bercanda dengannya.

"Menyebalkan." Yuliana Liu mengangkat tangannya dan menepuk kepala Bella: "Tidak boleh bicara sembarangan."

"Aku tidak bicara sembarangan, bukankan ini sudah jelas? Tidak mungkin keluarga Yi tidak mengakui cucu mereka kan?" Bella Bai kembali memberikan senyuman ambigu sambil menyipitkan kedua matanya yang indah dan berkata, "Jadi ... posisi Nona Muda Ketiga Keluarga Yi sudah pasti akan menjadi milikmu, kelak setelah kamu hebat, jangan melupakan aku teman lamamu ini. "

“Kamu anggap aku orang seperti apa, aku mungkin akan melupakan orang lain tapi aku tidak mungkin melupakanmu.” Kedua wanita itu meminum segelas jus sambil tertawa dengan bahagia.

*****

Awalnya dia pikir Juwono Yi akan mundur setelah mendapatkan peringatannya, tak disangka baru berhenti beberapa hari, hari ini saat Clarissa Yuan sampai di Perusahaan Besar Yi, Juwono kembali menganggunya.

Dalam perjalanan ke kantor Kepala Wang, Juwono Yi mengikutinya sambil mengucapkan omong kosong yang tidak ada habis-habisnya. Dikarenakan dia sedang berada di Perusahaan Besar Yi, Clarissa Yuan juga segan untuk memarahinya.

Ketika lift sampai, Clarissa Yuan menoleh dan menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi: "Apakah Wakil Direktur Yi akan terus mengikutiku?"

"Ada apa? Aku juga ada perlu dengan Kepala Wang." Juwono Yi mengangkat bahunya sambil menunjukkan raut wajah tidak bersalah.

Clarissa Yuan sangat marah, tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa, dan hanya bisa melangkah masuk ke dalam lift.

Di dalam lift, Justin Yi dan Asisten Lin sedang mendiskusikan sesuatu. Ketika melihat mereka masuk, Justin Yi hanya melirik mereka sebentar, tapi Asisten Lin menyapa mereka dengan sopan, "Pengacara Yuan, Wakil Direktur Yi, selamat pagi."

"Selamat pagi," Clarissa Yuan membalasnya, lalu berdiri di sisi lift.

Seperti biasanya Juwono Yi menganggap kakaknya seolah-olah dia adalah angin lalu. Dia bahkan malas menyapanya.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu