The True Identity of My Hubby - Bab 158 Perjanjian ( 1)

"Benar, kita sudah melakukan perjanjian sebelumnya."

"Tapi kami benar-benar tidak rela kepada Bibi Clarissa." Liam dan Natasia menarik tangan Clarissa Yuan dengan erat.

Di belakang, Julius Yi menjilat bibirnya yang masih meninggalkan bekas Clarissa Yuan sambil melihat sepasang anak kecil di depannya, dia merasa tidak senang.

Meskipun sepasang anak ini enak dipandang dan lucu, tetapi mereka anak dari Frans Tsu. Poin inilah yang membuatnya tidak suka, terlebih melihat hubungan Clarissa Yuan dengan mereka yang sangat dekat, Kembali teringat Clarissa Yuan, Frans Tsu dan sepasang anak ini makan berbarengan, main bersama-sama, hubungan eratnya terlihat seperti satu keluarga, dia merasa tambah tidak senang.

"Paman, bolehkah kamu tidak membawa Bibi Clarisa pergi?" Terdengar suara anak kecil di kakinya.

Julius Yi tersadar, menundukkan kepalanya melihat anak kecil yang tidak tahu kapan berjalan ke depannya. Wajah kecil tersebut mengadah melihat dia dengan tatapan penuh harapan.

Julius Yi melunak, anak-anak ini tidak berdosa meskipun tidak menyukai ayah mereka, terlebih melihat mereka yang menatapnya dengan penuh harapan, seperti ada sihir yang membuat hatinya semakin melunak.

Dia melirik sekilas ke arah Clarissa Yuan yang sedang tersenyum tipis, dirinya tahu pasti dia yang menyuruh mereka. Dia pun membungkukan badanya dan memukul pelan kepala mereka berkata, "tidak bisa, Bibi Clarissa sudah menemani kalian berhari-hari, sudah harus pulang untuk menemani paman."

"Kalau begitu apakah paman akan mengembalikan Bibi Clarissa kepada kita untuk kedepannya?"

Julius Yi menggelengkan kepalanya dan berkata, "tidak bisa."

Wajah anak-anak seketika menjadi sedih.

Clarissa Yuan buru-buru berjalan ke arah mereka, memukul lengan Julius Yi dan berkata, "bukan begini caranya untuk membujuk anak-anak."

"Aku hanya berkata jujur sesuai kenyataannya saja." Julius Yi memberikan ekspresi tanpa dosa.

Lelucon apa ini, untuk kedepannya dia tidak akan menaruh istrinya sendiri ke rumah pria lain, terlebih pria yang sempurna dan berbahaya seperti Frans Tsu.

"Uhuk uhuk....." Owen Fang yang berada di samping akhirnya mengeluarkan suaranya dan berkata, "permisi, biarkan aku memotong pembicaraan kalian, untuk penerbangan kalian tersisa 5 menit lagi akan ditutup pintu masuknya."

Julius Yi baru menyadari mengenai 'check in', dia terburu-buru menarik pergelangan tangan Clarissa Yuan dan berkata ke arah Liam dan Natasia, "anak-anak, kalian harus patuh ya, aku bawa Bibi Clarissa kalian untuk terbang terlebih dahulu ya."

"Hu....paman jahat............" Natasia menangis duluan, Liam mengikutinya.

"Liam dan Natasia anak yang baik, Bibi Clarissa akan kembali untuk bertemu kalian......." Clarissa Yuan belum selesai berbicara, sudah ditarik Julius Yi untuk pergi ke gerbang pos keamanan.

Setelah melewati pos keamanan, dalam perjalanan untuk 'check in', Julius Yi menggunakan kecepatan yang tercepat sambil menarik Clarissa Yuan. Clarissa Yuan sambil berlari sambil marah berkata, "Julius Yi, bisakah pelan sedikit? Aku sudah tidak ada tenaga....."

"Semua salah kamu, yang nyatanya sudah kangen sekali dengan aku tapi kamu tidak mau datang lebih pagi." Julius Yi benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

Di dalam bandara lari seperti orang gila tanpa mempedulikan penampilannya, selama hidupnya dia tidak pernah melakukan hal memalukan seperti ini. Apabila terlihat oleh karyawan Perusahaan Besar Yi, lenyap sudah citranya selama seumur hidup.

"Orang lain semuanya sedang melihat ke arah kita." Wajah Clarissa Yuan merona sambil mengingatkan. Tadi di gerbang pos keamanan sudah berlari dan berciuman, sudah sangat menarik perhatian orang sekitar, lalu sekarang lari cepat seperti ini.

"Kalau begitu biarkan mereka melihatnya, tidak ada yang mengenal kita juga." Julius Yi menjawab dengan nada tidak peduli.

Clarissa Yuan membenarkannya dalam hati, Julius Yi yang biasanya terlihat elegan dan mulia seperti pangeran, tapi sekarang ini seperti orang gila yang terus berlari , membuat dia tidak bisa menahan ketawanya.

Apabila waktu memperbolehkannya, dia sangat ingin mempotret dia yang berada di depan matanya saat ini. Lalu memberinya lihat bahwa dirinya yang tidak memiliki citra apapun.

Ketika kedua orang ini sampai di depan pintu 'check in', pintunya sedang tertutup perlahan-lahan. Julius Yi melambaikan tangan dan menggunakan bahasa inggris kepada pegawai untuk memberhentikan pintu yang akan tertutup.

Ketika memasuki hangar, dan duduk, mereka baru bisa menghembuskan nafas dengan lega.

"Untungnya keburu." Clarissa Yuan melihat pakaian Julius Yi yang berantakan, sambil merapikan pakaiannya sambil tertawa mengatakan, "pakaian yang berantakan, yang tidak tahu akan berpikir kita di sini melakukan apa-apa."

"Memangnya selain itu apalagi? Tentu saja itu......." Julius Yi tersenyum jahat sambil memajukan badannya dan menekan dia di atas bangku, dan melanjutkan ciuman panas tadi yang belum terselesaikan.

Clarissa Yuan tertegun sejenak, dan memukul pundaknya berkata, "wei....ini tempat umum, jadi.."

"Tidak ada yang akan mengenal kita juga." Meskipun Julius Yi berkata seperti itu, tapi dia juga menurunkan gorden di sampingnya.

Pesawat lepas landas tepat waktu, menuju Kota A yang sambil berciuman panas.

Tidak peduli apa yang sedang menunggu mereka di depan sana.Terpenting untuk saat ini, mereka berbahagia.

Dibandingkan dengan ketika waktu datang yang suka termenung dan ketika waktu pulang, perasaan Clarissa Yuan jauh lebih membaik, dan ceria. Dia bahkan tidak mengerti mengapa wajah Julius Yi yang semakin muram, dan terus melanjutkan berkata, "kamu tahu tidak, meskipun Natasia adalah adik tapi jika dibandingkan dengan Liam dia jauh lebih berani. Pernah sekali Owen Fang menjaili mereka untuk nonton film hantu, Liam langsung menangis kencang karena takut, sedangkan Natasia, dia tidak bereaksi apa-apa. Karena hal ini Owen Fang dimarahi oleh Frans Tsu."

"Lalu, kamu tahu tidak.......?"

"Aku tidak tahu." Julius Yi langsung memotong pembicaraan dia.

Clarissa Yuan tertegun sejenak karena dipotong pembicaraannya, melihat wajahnya yang muram dan tampan, dia sambil tersenyum berkata. "kenapa? Liam dan Natasia sangat lucu, kamu tidak suka mereka?"

"Menurut kamu apakah aku menyukai mereka?" Julius Yi bertanya balik.

"Julius Yi, harus memperlakukan anak dengan kasih sayang."

"Clarissa Yuan, menyukai anak kecil juga harus ada batasannya." Julius Yi menekan dagu dia, mengangkatnya dan menatapnya berkata, "aku peringatkan ya, apabila kamu mengungkit mereka kembali di depanku, aku akan......."

"Kamu akan melakukan apa?" Clarissa Yuan sangat penasaran.

"Aku akan memakan kamu."

"Tetapi aku benar-benar menyukai mereka, bagaimana? Kamu ingin memakan ku hingga berapa kali?" Clarissa Yuan menjawab sambil tersenyum.

"Clarissa Yuan apa yang aku katakan ini serius!" Julius Yi sedikit marah melanjutkan, "kedepannya kamu boleh mengadopsi seberapa banyak anak, kamu boleh menyukai mereka seberapa yang kamu inginkan. Tetapi Liam dan Natasia merupakan anak dari Frans Tsu, kamu tidak boleh teralu dekat dengan mereka, aku bisa cemburu."

"Bukankah kamu berpikir teralu jauh?"

"Jika diganti dengan aku yang sering bersama-sama dengan Gwendolyn Tsu dan putrinya apa yang akan kamu pikirkan?"

Clarissa Yuan terkejut, apabila benar seperti itu, sudah pasti dia akan cemburu.

Dia menjulurkan tangannya dan mengalungkan pada leher Julius Yi dengan serius berkata, "Julius, aku juga tidak tahu mengapa bisa begitu sayang dengan sepasang anak Frans Tsu, begitu ingin bersama dengan mereka, aku bersumpah bukan karena Frans Tsu. Jadi kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan menyukai Frans Tsu karena menyukai Liam dan Natasia.

"Aku tidak tenang."

Bibir Clarissa Yuan terangkat dan berkata, "Julius Yi, aku baru sadar ternyata kamu sangat keras kepala, tidak bisa diajak komunikasi."

"Jadi cara termudah adalah kedepannya kamu jangan teralu dekat dengan sepasang anak itu." Julius Yi langsung mencium bibirnya sekali dan berkata, "apakah sudah mendengarnya?"

"Sudah." tetapi aku tidak bisa melakukannya, dia menambahkan satu kalimat di dalam hatinya.

Setelah turun dari pesawat, Julius Yi bergegas pergi ke perusahaan untuk mengurusi beberapa urusan penting, lalu bersama dengan Clarissa Yuan menjenguk sang ayah.

Kondisi tubuh Carter Yi sudah membaik, tapi dokter menyarankan untuk menginap kembali selama satu minggu untuk pengawasan.

Hati Carter Yi ada pada perusahaan, terus bertanya kapan dia bisa keluar dari rumah sakit. Julius membujuknya dengan berkata, "ayah, kamu baik-baik saja tinggal di rumah sakit. Masalah perusahaan berikan saja pada aku untuk mengurusnya."

"Kamu?" Carter Yi melihat ke arahnya dan berkata, "aku dengar-dengar kamu sekali menghilang bisa mencapai satu minggu, tidak peduli dengan perusahaan. Kamu kemana saja selama satu minggu ini?"

Julius Yi dan Clarissa Yuan saling bertatap sejenak, menundukkan kepalanya dan berkata, "maaf ayah, aku pergi mengurus masalah pribadi, aku tidak akan kemana-mana lagi untuk kedepannya."

"Kamu ini! Aku pikir kamu lebih dewasa daripada Juwono, ternyata sama saja tidak bertanggung jawab! Perusahaan sedang berada di ujung tanduk seperti ini, kamu masih ada hati untuk mengurusi masalah pribadi!" Carter Yi marah dan mulai batuk.

Julius Yi buru-buru menghampirinya dan mengelus-elus dadanya berkata, "ayah, kamu jangan marah, aku janji tidak akan seperti itu lagi kedepannya."

Clarissa Yuan berdiri di samping ranjang tanpa tahu harus berbuat apa, dia merasa bersalah tetapi tidak bisa memberitahu kebenarannya kepada Carter Yi karena dia tidak tahu mengenai masalah Julius dan Justin

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu